Articles
Estimasi Kerugian Energi Jaringan Distribusi Radial pada Penyulang NR 7 20 kV Kota Medan Menggunakan Loss Factor
Saifi Sabiq;
Ontoseno Penangsang;
Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (450.515 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24069
Salah satu indikator untuk mengetahui efisiensi pola operasi sistem kelistrikan pada jaringan distribusi adalah perhitungan kerugian energi yang terjadi pada jaringan distribusi tersebut. Pihak penyedia listrik tentunya memerlukan perhitungan kerugian energi ini sebagai pertimbangan pembuatan kebijkan harga listrik maupun aturan yang harus di ikuti oleh pihak pelanggan listrik. Para pelanggan dapat dikenakan biaya yang berbeda sesuai porsi kerugian yang di akibatkan dari pemasokan listrik terhadap masing-masing pelanggan. Perhitungan kerugian energi ini membutuhkan data pengukuran lapangan yang banyak dan teliti yang pada kenyataannya sulit diperoleh. Selain hal tersebut, metode perhitungan yang cepat dan akurat dengan hasil yang maksimal dan waktu perhitungan yang minimal juga merupakan kebutuhan. Maka dari itu dalam Tugas Akhir ini akan membahas metode estimasi kerugian energi dengan data pengukuran yang minimal serta proses perhitungan yang cepat. Tugas Akhir ini juga akan menguji metode loss factor yang sesuai dengan karakteristik beban di Indonesai sehingga dapat digunakan untuk melakukan proses estimasi kerugian energi dengan tepat dan cepat bahkan digunakan untuk perencanaan system.
Penempatan Optimal Kapasitor Dengan Memperhatikan Stabilitas Tegangan Akibat Penambahan Pembangkit dan Beban Di Kalimantan Selatan-Tengah Tahun 2021 Berdasarkan RUPTL
Rizqi Aditya Pradana;
Ontoseno Penangsang;
Sjamsjul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (675.253 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28161
Seiring dengan pertambahan beban, PLN mengimbanginya dengan cara membangun pembangkit baru. Hal tersebut dapat menyebabkan kontingensi tegangan dikarenakan perubahan aliran pada jaringan yang dapat menyebabkan pemadaman listrik. Peralatan Flexible AC Transmission System (FACTS) yang membantu mengatasi permasalahan kontingensi tegangan. Salah satu peralatan FACTS adalah Thyrisitor Controlled Series Compensator (TCSC). Karena performa TCSC bergantung pada lokasi pemasangan dan penentuan besar kapasitas TCSC diperlukan pemasangan dan penentuan ukuran TCSC yang optimal. Metode yang diajukan adalah dengan menggunakan Fast Voltage Stability Index (FVSI) sebagai acuan lokasi pemasangan TCSC. FVSI adalah salah satu metode untuk menentukan indikator index stabilitas tegangan. Untuk ukuran TCSC ditentukan dengan menggunakan metode trial and error. Metode tersebut akan diujikan pada jaringan transmisi 150 kV di Kalimantan Selatan-Tengah Tahun 2019 yang mengacu pada RUPTL. Dari hasil simulasi membuktikan peningkatan kestabilan tegangan dengan penambahan TCSC pada jaringan.
Studi Operasi Paralel Jaringan Distribusi yang Disuplai oleh Satu Gardu Induk pada Sistem Kelistrikan Distribusi Jawa Tengah. Studi Kasus : GI Srondol Semarang
Muhammad Khoirul Anam;
Ontoseno Penangsang;
Soedibyo Soedibyo
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (86.241 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.31051
Jaringan distribusi tenaga listrik biasanya beroperasi menggunakan sistem distribusi radial, untuk meningkatkan keandalan jaringan distribusi dari sisi kualitas serta kontiyuitas penyaluran daya listriknya perlu dilakukan modifikasi sistem distribusi dari radial menjadi loop, perubahan jaringan distribusi terjadi karena dua kemungkinan. Pertama untuk mengoptimalkan operasi jaringan dengan tujuan mengurangi penurunan tegangan dan rugi daya sehingga keandalan sistem meningkat. Kedua ketika dibutuhkan pelimpahan daya dari satu penyulang ke yang lainnya, sebagai tindakan pencegahan dari kelebihan beban atau bahkan pemutusan beban. Sebagai contoh dalam kasus kegagalan operasi paralel di penyulang gardu induk Srondol pada kelistrikan distribusi Jawa Tengah. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa analisis yang akurat dan tepat dari kondisi eksisting penyulang yang akan diparalel dapat membantu untuk keberhasilan operasi sistem distribusi, menghindari gangguan yang signifikan dan mencegah terjadinya pemadaman pelanggan. Pada kondisi normal dari hasil simulasi Load Flow ETAP diperoleh trafo 2 GI Srondol mengalami overload sebesar 799 A, sehingga menghindari pemadaman diperlukan pelimpahan beban. Dari operasi paralel penyulang SRL 1 dan SRL 3 terjadi peningkatan arus yang signifikan pada penyulang SRL 1 sebesar 588 A yang mengakibatkan CB SRL 1 menjadi trip, sehingga terjadi pelimpahan beban ke trafo 2 sebesar 1094 A dan mengakibatkan pemadaman total pada trafo 2. Sedangkan saat operasi paralel penyulang SRL 2 dan SRL 3 peningkatan arus yang terjadi lebih kecil, sehingga sistem masih dalam kondisi aman dan proses pelimpahan beban berhasil dilakukan.
Pengembangan Software untuk Evaluasi Kecukupan Operasional Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan
Gokma Eunike Napitu;
Rony Seto Wibowo;
Ontoseno Penangsang
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53838
Mengevaluasi kecukupan operasional sistem tenaga listrik merupakan salah satu bentuk dari perencanaan sistem tenaga listrik yang baik guna memenuhi kebutuhan kosumen yang terus meningkat. Pada penelitian ini dirancang perangkat lunak untuk mengevaluasi kecukupan operasional sistem tenaga listrik. Perangkat lunak ini menggunakan DDCOPF untuk menghitung optimasi pembangkitan dengan beban yang dinamis agar biaya total pembangkitan seminimal mungkin dengan tetap memperhatikan batasan seperti daya terbangkitkan, ramp rate, kapasitas pembangkit, dan kapasitas saluran yang dikhususkan untuk operasi pada mikrogrid dengan pembangkit energi terbarukan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimum adalah quadratic programming. Perangkat lunak pada penelitian ini dirancang menggunakan MATLAB R2013a, dan dengan bantuan Graphical User Interface Development Environment (GUIDE). Berdasarkan hasil simulasi parameter perhitungan dengan perangkat lunak menghasilkan nilai yang lebih akurat dan didapatkan nilai yang optimal untuk fungsi objektif, dan perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak dapat membantu pengguna dalam evaluasi kecukupan sistem tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit energi terbarukan.
Distorsi Harmonisa Pada Pelanggan Domestik Dengan Daya 250 VA ≤ daya ≤ 2200 VA
Daniel Rohi;
Dion Dwipayana Utomo;
Ontoseno Penangsang
Jurnal EECCIS Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (208.336 KB)
Makalah ini memaparkan pengaruh penggunaan beban tidak linear terhadap timbulnya distorsi harmonisa khususnya pada pelanggan yang menggunakan daya rendah atau R-1 dengan kapasitas daya 250 VA ≤ daya ≤ 2200 VA. Dengan mengambil 5 rumah sebagai sampel utuk mengidentifikasi beban yang digunakan, dan melakukan pengukuran untuk mendeteksi didtorsi harmonisa. Data yang diperoleh akan digunakan dalam pemodelan dan prediksi tingkat distorsi harmonisa.Pengukuran dilakukan pada beban tidak linier dan kwh-meter di tiap rumah menggunakan Fluke 41 B. Hasil pengukuran kwh-meter untuk mendapatkan analisa tentang VTHD, ITHD, faktor daya dan frekuensi. Hasil pengukuran dan perhitungan menunjukan perbedaan yang kecil artinya metode dan proses yang digunakan sudah tepat. Selain itu, VTHD berkisar 1,3% - 4,8% atau rata-rata 2.86%., berarti distorsi haromonisa masih dibawah standar yang ditetapkan yakni 5%, begitu juga dengan ITHD diperoleh rata-rata 13.7% berati masih dibawah standar yakni 15%.Pelanggan dengan kapasitas daya rendah tidak memicu distorsi harmonisa. Besarnya harmonisa berbading lurus dengan peningkatan penggunaan peralatan elektronik tidak linier.Kata kunci : Beban Tidak linier, Harmonisa, Total Distorsi
Aplikasi Pendekatan Aliran Daya untuk Estimasi Rugi-Rugi Energi Sistem Distribusi Radial 20 kV
Daniel Rohi;
Radita Sonixtus Arauna;
Ontoseno Penangsang
Jurnal EECCIS Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (123.92 KB)
Salah satu faktor yang bisa digunakan untuk menentukan efisiensi pengelolaan energi litrik adalah jumlah rugi-rugi energi yang terjadi pada sistem. Salah satu pendekatan dalam menentukan rugi -rugi energi adalah dengan menggunakan pendekatan aliran daya yang dikerjakan dengan program komputer yakni ETAP PowerStation. Untuk mendapatkan hasil yang cepat dan akurat dapat menggunakan dua metode perhitungan yang berbeda, yakni metode Energy Load Flow dan metode Loss Factor. Pengambilan data berupa data penggunaaan energi atau kurva beban untuk menentukan karakteristik beban, yakni perubahan beban pada sistem berdasarkan pada fungsi waktu, yang selanjutnya digunakan dalam pemodelan beban pada simulasi aliran daya yang diproses dengan perangkat lunak ETAP PowerStation. Berdasarkan hasil analisa, dengan menggunakan metode Energy Load Flow, didapat rugi-rugi energi yang terjadi pada jaringan tegangan menengah adalah sebesar 0.92% dan 1.32% pada trafo distribusi. Sedangkan dengan menggunakan metode Loss Factor, didapatkan rugi-rugi energi pada jaringan tegangan menengah sebesar 0.85 % dan 1.29 % pada trafo distribusi.Kata kunci : Rugi-rugi Energi, Sistem Distribusi, Aliran Daya
Distribution Network Reconfiguration Using Binary Particle Swarm Optimization to Minimize Losses and Decrease Voltage Stability Index
Aji Akbar Firdaus;
Ontoseno Penangsang;
Adi Soeprijanto;
Dimas Fajar U.P.
Bulletin of Electrical Engineering and Informatics Vol 7, No 4: December 2018
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (906.197 KB)
|
DOI: 10.11591/eei.v7i4.821
Power losses and voltage drop are existing problems in radial distribution networks. This power losses and voltage drop affect the voltage stability level. Reconfiguring the network is a form of approach to improve the quality of electrical power. The network reconfiguration aims to minimize power losses and voltage drop as well as decreasing the Voltage Stability Index (VSI). In this research, network reconfiguration uses binary particle swarm optimization algorithm and Bus Injection to Branch Current-Branch Current to Bus Voltage (BIBC-BCBV) method to analyze the radial system power flow. This scheme was tested on the 33-bus IEEE radial distribution system 12.66 kV. The simulation results show that before reconfiguration, the active power loss is 202.7126 kW and the VSI is 0.20012. After reconfiguration, the active power loss and VSI decreased to 139.5697 kW and 0.14662, respectively. It has decreased the power loss for 31.3136% significantly while the VSI value is closer to zero.
Distribution Network Reconfiguration Using Binary Particle Swarm Optimization to Minimize Losses and Decrease Voltage Stability Index
Aji Akbar Firdaus;
Ontoseno Penangsang;
Adi Soeprijanto;
Dimas Fajar U.P.
Bulletin of Electrical Engineering and Informatics Vol 7, No 4: December 2018
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (906.197 KB)
|
DOI: 10.11591/eei.v7i4.821
Power losses and voltage drop are existing problems in radial distribution networks. This power losses and voltage drop affect the voltage stability level. Reconfiguring the network is a form of approach to improve the quality of electrical power. The network reconfiguration aims to minimize power losses and voltage drop as well as decreasing the Voltage Stability Index (VSI). In this research, network reconfiguration uses binary particle swarm optimization algorithm and Bus Injection to Branch Current-Branch Current to Bus Voltage (BIBC-BCBV) method to analyze the radial system power flow. This scheme was tested on the 33-bus IEEE radial distribution system 12.66 kV. The simulation results show that before reconfiguration, the active power loss is 202.7126 kW and the VSI is 0.20012. After reconfiguration, the active power loss and VSI decreased to 139.5697 kW and 0.14662, respectively. It has decreased the power loss for 31.3136% significantly while the VSI value is closer to zero.
Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 2020 Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026
Muhira Dzar Dzar Faraby;
Ontoseno Penangsang
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 3, No 1 (2017): JST ( Jurnal Sains Terapan )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32487/jst.v3i1.224
AbstractThis research aims to predict the condition of the electrical system Sulbangsel Systems Interconnection based RUPTL PT. PLN (Persero) from 2017 to 2026. Methods used power flow by using the Newton-Raphson M.File on Matlab Simulink based IEEE 33 Bus. Extra Power, Line Transmission and Load based RUPTL and improvement of existing load conditions using linear regression of the latest data by 11.7% annually. Results obtained an increase in bus point that initially 45 buses to 60 buses. Predicted by the addition of generation, transmission and load point by RUPTL there are 4 spot bus has a voltage level below 0.9 pu and total losses obtained up to 63 + j288.81 MVA. Keywords :Robot, Arduino, Floor Cleaners, Line Follower AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memprediksikan kondisi sistem kelistrikan Interkoneksi Sistem Sulbangsel berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026. Metode aliran daya yang digunakan Newton-Raphson dengan menggunkan M.File pada Simulink Matlab berdasarkan Standar IEEE 33 Bus. Penambahan Pembangkit, Saluran Transmisi dan Pembebanan berdasarkan RUPTL dan peningkatan kondisi beban yang telah ada menggunakan regresi linear dari data terakhir sebesar 11.7 % tiap tahunnya. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan titik bus yang awalnya 45 bus menjadi 60 bus. Diprediksikan dengan adanya penambahan pembangkit, saluran transmisi dan titik beban berdasarkan RUPTL masih terdapat 4 titik bus memiliki level tegangan dibawah 0.9 pu dan total lossis yang didapatkan hingga 63 + j288.81 MVA. Kata kunci :RUPTL, Newton-Raphson, Losses
Alokasi Optimal DG Sumber Energi Terbarukan Menggunakan Algoritme Multi-Verse Optimizer
Firdaus Firdaus;
Ontoseno Penangsang;
Rony Seto Wibowo;
Umar
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 3: Agustus 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1319.612 KB)
|
DOI: 10.22146/jnteti.v10i3.1462
In the current situation, minimizing power loss in the distribution and transmission network is one of the research challenges. The distribution system has more losses than the transmission system. High power losses occur when loads connected to the distribution network are removed from the distribution substation. The optimal allocation for Distributed Generation (DG) renewable energy sources is one way to minimize distribution power loss and improve the distribution voltage profile. Inaccurate placement causes increased power losses, lowers the voltage profile and can adversely affect system performance. The Multi Verse Optimization (MVO) method is used to place DG renewable energy sources in the right location. In this work the MVO algorithm is implemented to optimize the location and type of DG for renewable energy sources. The implementation of the MVO algorithm was tested on the IEEE 33 bus radial distribution system. The results obtained indicate that the use of the MVO algorithm method for the optimal allocation of renewable DG is able to minimize power losses and increase the voltage profile.