Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kV - 275 kV dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 x 125 MW Danar Tri Kumara; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.975 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16119

Abstract

Sistem kelistrikan Sumatera Utara yang dipasok dengan menggunakan sistem Transmisi 150 kV dan 275 kV merupakan sistem transmisi dengan pusat beban terbesar di Sumatera. Dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik, sesuai dengan RUPTL, Sistem Transmisi Sumatera Utara akan mengoperasikan PLTA Batang Toru dengan kapasitas 4 x 125 MW pada tahun 2020. Karena potensi sumber energi yang cukup besar di Sumatera Utara adalah tenaga air dan panas bumi.  Dengan penambahan PLTA Batang Toru 4 x 125 MW, perlu dilakukan studi kestabilan transien untuk mengetahui kestabilan sistem saat terjadi gangguan transien. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa case lepasnya generator, lepasnya satu saluran dan saluran ganda tidak menyebabkan sistem keluar dari batas stabil. Karena ketika generator lepas, daya supply yang hilang hanya 5-8% dari total pembangkitan. Begitu juga dengan kasus single pole auto reclosing dengan waktu Circuit Breaker kembali tertutup sebesar 500 ms setelah gangguan, hasil respon sudut rotor, frekuensi dan tegangan menunjukkan sistem masih stabil. Pada penentuan waktu pemutusan kritis (CCT), nilai CCT pada sistem 2018 dapat ditemukan pada 120 ms – 140 ms (batas rekomendasi CCT sistem besar). Sedangkan pada sistem 2020 tetap dalam keadaan stabil ketika terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa . Sehingga penentuan CCT (Critical Clearing Time) melebihi dari batas rekomendasi nilai CCT untuk sistem besar.
OPTIMASI ALIRAN DAYA SATU PHASA PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 33 BUS IEEE DAN SISTEM KELISTRIKAN PT. SEMEN INDONESIA ACEH UNTUK MEMINIMASI KERUGIAN DAYA DAN DEVIASI TEGANGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR Achmad Erfan Prihadana; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.578 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16120

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan pertambahan penduduk. Sedangkan kualitas sistem distribusi tenaga listrik yang semakin kompleks dan luas masih memiliki kekurangan yang menyebabkan deviasi tegangan dan kerugian daya terus meningkat. Untuk menjaga atau meningkatkan level tegangan menurunkan jumlah rugi daya pada sistem distribusi radial, terdapat teknik-teknik seperti pemasangan kapasitor yang tepat pada jaringan distribusi radial. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian tentang pemasangan kapasitor dengan menggunakan metoda Particle Swarm Optimization (PSO) untuk meminimalkan deviasi tegangan dan meminimalkan kerugian daya dengan fungsi normalisasi yang diujikan pada sistem distribusi radial 33 bus IEEE dan sistem kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh. Dari hasil pengujian yang diperoleh, metode yang paling efektif dalam menentukan nilai dan lokasi kapasitor untuk memperoleh rugi daya aktif dan deviasi tegangan adalah metode = 0,3 dan = 0,7. Pada basis sistem distribusi radial 33 bus IEEE, rugi daya aktif pada sistem menjadi sangat minimal yakni sebesar 139,82 KW dan deviasi tegangan pada sistem menjadi sangat minimal yakni sebesar 6,77%. Pada sistem kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh rugi daya aktif pada sistem menjadi sangat minimal yakni sebesar 640,01 KW dan deviasi tegangan 10,62%.
Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton Heru Pujo Prayitno; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.452 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16133

Abstract

Sebagian besar pemadaman sistem tenaga listrik yang terjadi disebabkan oleh tekanan yang tinggi pada sistem daya dengan besarnya permintaan daya aktif dan reaktif dan kondisi tegangan yang rendah. Ketika tegangan pada sistem tenaga bus rendah, kerugian juga akan meningkat. Sehingga diperlukan pengembangan teknik khusus untuk meningkatkan tegangan dan menghilangkan ketidakstabilan tegangan dalam sistem tenaga. Flexible Alternating Current Transmission Systems (FACTS) sangat intensif untuk menjaga stabilitas tegangan pada jalur transmisi untuk memanipulasi aliran daya. Performa sistem tenaga dan stabilitas sistem tenaga dapat ditingkatkan dengan menggunakan perangkat FACTS, salah satunya dengan Static VAR Compensator (SVC). Pada tugas akhir ini bertujuan untuk memperbaiki stabilitas tegangan terutama memperbaiki profil tegangan terhadap penambahan suatu beban P dan Q pada rencana pengembangan sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali) 500kV tahun 2021 dengan pemasangan SVC pada bus yang sensitif. Analisis stabilitas tegangan dapat dilakukan dengan metode kestabilan kurva PV. Hasil perbandingan kurva PV sebelum dan sesudah pemasang SVC dapat menunjukkan adanya perbaikan perbedaan kestabilan tegangan. Perbaikan tegangan dengan menggunakan SVC dapat menjaga tegangan untuk tetap berada pada batas nilai kestabilan tegangan.  
Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh David Firdaus; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.842 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16152

Abstract

PT. Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN penghasil semen terbesar dimana akan melakukan perencanaan pembangunan pabrik Semen Aceh. Dalam perencanaannya, sistem kelistrikan pada pabrik Semen Aceh akan menggunakan dua sumber yakni PLN pada sistem kelistrikan alternatif 1 dan Generator 30 MW dan Generator 2x25 MW pada sistem kelistrikan alternatif 2 sehingga perlu dilakukan studi stabilitas transien untuk mengetahui kestabilan sistem saat terjadi gangguan transien. Pada tugas akhir ini difokuskan pada analisis kestabilan transien meliputi kestabilan tegangan, kestabilan frekuensi dan kestabilan sudut rotor saat terjadi generator outage, motor starting dan gangguan hubung singkat. Dari hasil simulasi sistem kelistrikan alternatif 2, menunjukkan bahwa pada kasus lepasnya generator mengakibatkan frekuensi sistem tidak stabil. Untuk mengembalikan kestabilan sistem, pada kasus lepasnya generator (841BG02) memerlukan pelepasan beban 2 tahap dengan melepas 25.02% dari total beban (9,97 MW). Saat kasus hubung singkat pada level tegangan 0,4 kV tidak terlalu berpengaruh pada kestabilan meskipun mengakibatkan tegangan turun sesaat dan dapat kembali pada keadaan semula. Selain itu pada kasus hubung singkat dilevel tegangan 6,3 kV, setiap nilai level tegangan akan turun setelah terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa pada level tegangan 6,3 kV, namun setelah CB5-831MV081 open maka nilai tegangan sesaat menjadi 108,359% dan akan kembali steady state pada 97,09%. Pada kasus motor starting, penurunan tegangan terendah sempat mencapai titik terendah pada 65,79% dan stabil pada 91,456%
Dynamic Economic Dispatch dengan Mempertimbangkan Kerugian Transmisi Menggunakan Metode Sequential Quadratic Program Dika Lazuardi Akbar; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.134 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16217

Abstract

Economic dispatch (ED) merupakan hal penting dalam kontrol dan operasi pada sistem tenaga. Fungsi utama dari ED adalah untuk menjadwalkan pembangkitan dari setiap pembangkit yang beroperasi untuk dapat memenuhi kebutuhan beban pada biaya pembangkitan paling minimal. ED konvensional hanya dapat digunakan untuk satu level beban. Dynamic economic dispatch (DED) adalah perubahan beban secara  real time pada sistem tenaga. DED merupakan pengembangan dari ED konvensional. DED digunakan untuk menentukan pembagian pembebanan unit pembangkit secara ekonomis dalam rentang waktu tertentu dari unit pembangkit. Parameter yang akan dipertimbangkan adalah kerugian transmisi dengan memenuhi batasan ramp rate.. Kerugian transmisi dapat mempengaruhi daya yang dibangkitkan oleh generator dan total biaya yang digunakan untuk pembangkitan daya. Untuk mendapatkan biaya yang optimal dengan melibatkan kerugian transmisi maka diperlukan proses optimal power flow (OPF). Proses OPF ini akan dilakukan terus menerus setiap perubahan interval (jam). Untuk melakukan proses OPF, digunakan metode sequential quadratic program (SQP). SQP merupakan metode pengembangan dari quadratic program yang dilakukan iterasi dalam setiap prosesnya. Aplikasi untuk melakukan proses dynamic economic dispatch dengan mempertimbangkan kerugian transmisi adalah MATLAB. Matpower yang merupakan toolbox program MATLAB akan digunakan untuk proses optimasi. Hasil dari simulasi menggunakan MATLAB, didapatkan total biaya untuk DED tanpa melibatkan kerugian transmisi lebih murah jika dibandingkan hasil DED dengan melibatkan kerugian transmisi dalam proses optimasi
Economic and Emission Dispatch Pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kV Berdasarkan RUPTL 2015-2024 Menggunakan Modified Artificial Bee Colony Algorithm Dio Adya Pratama; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.864 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16233

Abstract

Biaya bahan bakar sebuah pembangkit termal merupakan fungsi beban pembangkit tersebut. Pada unit pembangkit termal pertambahan beban akan mendorong pertambahan jumlah bahan bakar per satuan waktu dan pada akhirnya akan meningkatkan pertambahan biaya per satuan waktu. Selain itu, beban listrik merupakan fungsi biaya pembangkitan, maka perlu dicari solusi untuk mengoperasikan unit-unit pembangkit secara optimum dengan menekan biaya bahan bakar seminimum mungkin namun tetap memperhatikan constraint operasional. Selain itu, tiap pembangkit thermal yang beroperasi menghasilkan emisi seperti Nitrogen oksida (NOx). Dengan demikian perlu adanya minimalisasi emisi yang dihasilkan oleh tiap pembangkit. Penggabungan kedua permasalahan di atas disebut dengan economic and emission dispatch. Pada tugas akhir ini menggunakan kasus kelistrikan pada sistem transmisi jawa bali 500 kV. Pada penelitian ini diaplikasikan Modified Artificial Bee Colony Algorithm (MABCA) untuk menghitung economic and emission dispatch. Simulasi dilakukan dengan menggunakan faktor pembobotan dan diketahui bahwa Pada kondisi W1=1 dan W2=0, maka biaya pembangkitan memiliki nilai yang paling murah namun memiliki emisi yang paling tinggi. Jika W1=0.5 dan W2=0.5, maka biaya pembangkitan dan emisi akan sama-sama diprioritaskan. Jika W1=0 dan W2=1, maka biaya pembangkitan akan menyentuh harga termahal, namun memiliki emisi yang minimum.
Analisis dan Evaluasi Kestabilan Tegangan dengan Metode Continuation Power Flow (CPF) pada Sistem Microgrid Radhilia Sofianna Ruzi; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.487 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.19535

Abstract

Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan tegangan pada sistem microgrid akibat adanya penambahan beban secara kontinyu sehingga terjadi ketidak mampuan sistem dalam mengendalikan atau mempertahankan tegangan pada masing-masing bus. Penyelesaian tugas akhir diawali dengan mengetahui aliran daya pada sistem dengan menggunakan metode “Backward-Forward Sweep” kemudian dilanjutkan dengan mengunakan Continuation Power Flow (CPF) sebagai metode untuk mengidentifikasi bus sistem yang paling sensitif mengalami jatuh tegangan serta mendapatkan nilai pembebanan maksimum pada masing-masing bus. Analisis dan simulasi kedua metode ini dilakukan pada jaring distribusi radial IEEE 33 bus dan IEEE 69 bus[1]. Efek daripada penempatan DG yang tepat dengan metode Continuation Power Flow (CPF) adalah dapat meningkatkan profil tegangan dan dapat mengatasi ketidak-stabilan tegangan, sehingga analisis dan evaluasi kestabilan tegangan dapat terlihat saat kondisi sebelum dan sesudah penambahan DG.  
Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 20 kV Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika Choirur Rochman; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.096 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21304

Abstract

Sistem Distribusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem tenaga listrik.Sistem distribusi merupakan sub sistem tenaga listrik yang yang paling dekat dengan pelanggan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik. Gangguan dalam operasi sistem tenaga listrik merupakan kejadian yang dapat menyebabkan bekerjanya pengaman tenaga listrik. Adanya gangguan pada suatu sistem tenaga listrik atau penyediaan listrik ini tidak dikehendaki, tetapi merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan. Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan dalam waktu lama karena akan membuat kerusakan pada peralatan-peralatan listrik dan menimbulkan kerugian yang besar bagi penyedia listrik. Tindakan untuk mengurangi penurunan tegangan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik harus segera diupayakan karena keadaaan tersebut jika dibiarkan secara terus-menerus maka akan menyebabkan terjadinya penurunan keandalan sistem tenaga listrik dan kualitas energi listrik yang disalurkan. Manajemen gangguan merupakan himpunan fungsi proses dari Identifikasi, Isolasi dan Restorasi gangguan. Pada Penelitian ini Isolasi dan restorasi dilakukan dengan metode algoritma genetika dan upaya load shedding pada jaringan yang mengalami drop tegangan. Untuk mendapatkan restorasi yang paling optimal dengan mendapatkan rugi-rugi daya pada jaringan distribusi diharap dengan algoritma genetika daan loadshedding dapat mengatasi gangguan pada jaringan distribusi.
Penentuan Lokasi Gangguan Hubung Singkat pada Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang Tegalsari Surabaya dengan Metode Impedansi Berbasis GIS (Geographic Information System) Thoriq Aziz Al qoyyimi; Ontoseno Penangsang; Ni Ketut Aryani
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.514 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21297

Abstract

Dalam penyaluran energi listrik dari gardu ke pusat beban diperlukan saluran distribusi. Permasalahan yang sering terjadi pada saluran distribusi adalah gangguan hubung singkat. Seringkali lokasi gangguan tidak dapat segera diketahui letak lokasinya, sehingga memperlambat proses penanganan gangguan. Dengan menggunakan metode berbasis impedansi, jarak lokasi gangguan dapat diperkirakan. Hasil perhitungan jarak lokasi kemudian diimplementasikan menggunakan GIS (geographic information System) aset pemetaan PLN di Surabaya, sehingga dapat memberikan visualisasi yang baik terhadap perkiraan lokasi gangguan yang terjadi. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, didapatkan besar nilai error untuk masing-masing tipe gangguan. Untuk tipe gangguan satu fasa ke tanah nilai error terbesar adalah 1.091% dengan rata-rata selisih jarak 9.559 m, untuk gangguan fasa ke fasa 1.017% dengan rata-rata selisih jarak 9.04 m dan untuk gangguan tiga fasa adalah sebesar 1.031% dengan rata-rata selisih jarak 9m.
Studi Perencanaan Koordinasi Proteksi Mempertimbangkan Busur Api Pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Menggunakan Standar IEEE 1584-2002 Dhimas Oktavian Andryana; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.872 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21309

Abstract

PT. Semen Indonesia pabrik Aceh merupakan perusahaan patungan (joint venture company) antara PT. Semen Indonesia (Persero) bersama PT. Samana Citra Agung. Total daya listrik yang dibutuhkan sebesar 85.8 MW dengan sistem kelistrikan pada sistem tegangan rendah dan menengah. Guna menjaga kontinuitas daya listrik, diperlukan koordinasi proteksi untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan ketika terjadi gangguan. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah adanya busur api (arc flash). Namun demikian, energi yang dihasilkan oleh busur api setelah dilakukan koordinasi proteksi perlu dipertimbangkan agar tidak melampaui standard yang diizinkan. Analisa busur api dilakukan dengan menggunakan perhitungan standar IEEE 1584-2002. Setelah dilakukan beberapa analisa didapatkan bahwa beberapa daerah di PT. Semen Indonesia pabrik Aceh memiliki nilai insiden energi diatas kategori 4, sehingga diperlukan tambahan peralatan berupa rele differensial sebagai pengaman utama agar nilai insiden energi busur api bisa dikategorikan sesuai standard NFPA 70E.
Co-Authors Achmad Erfan Prihadana Adi Soeprijanto Adi Soeprijanto Agus Kiswantono Akhyar Muchtar Amirullah Amirullah Amirullah Amirullah Amirullah Amirullah Andi Fitriati Andi Taufiq Andri Haris Setyawan Angga Prasetya Ardyan Bhakti Setyarso Ardyono Priyadi Arianto, Marcel Nicky Aryani, Ni Ketut Aulia Siti Aisjah Badru Tamam Arozaq Bambang Lelono Widjiantoro Basyarach, Niken Adriaty Cakasana Alif Bathamantri Choirur Rochman Citra Rahmadhani Danar Tri Kumara Daniel Rohi David Firdaus Detak Yan Pratama Dhimas Oktavian Andryana Dika Lazuardi Akbar Dimas Fajar U.P. Dimas Fajar Uman Putra Dintika, Arief Fajariandi Dio Adya Pratama Dion Dwipayana Utomo Erlan Fajar Prihatama Erwin Prawira Santosa Farid Dwi Murdianto Fathoni Aros Tanceffa Fauziah Fauziah Feby Agung Pamuji Firdaus Firdaus Firdaus, Aji Akbar Firman Aji Prasongko Gheschik Safiur Rahmat Goenadi, Chandra Gokma Eunike Napitu Gunadin, Indar Chaerah Hadi Suroso Hafizh Fianto Putra hasti afianti Henie Arief Rahmawatie Henki Projo Wicaksono Herdianto Prabowo Heru Pujo Prayitno Hosea, Emmy I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda Ida Bagus A. Swamardika Imam Robandi Johari Johari Julius Setiadji Setiadji Katherin Indriawati Kosasi, Hary Kurniawan Lutfi, Aulia Amjad Luthfansyah Mohammad M. Wildan Nasution Sabara Mochamad Ashari Moh Fasich Muhammad Abdillah Muhammad Daffa Cahyonoputra Muhammad Khamim Asyari Muhammad Khoirul Anam Muhira Dzar Dzar Faraby Muhira Dzar Faraby Muhira Dzar Faraby Nanda Dicky Wijayanto Ngakan Putu Satriya Utama Ni Ketut Aryani Ni Ketut Aryani Novian Uman Putra Pande Aji Seta Kusalya Prasetiyono Hari Mukti Prasetyo, Mario Dwi Prima Prahasta Rezky Pujiantara, Margo Purwoharjono Purwoharjono Purwoharjono Purwoharjono Putra, Dimas Fajar Uman Rachmad Nur Priyanto Radhilia Sofianna Ruzi Radita Sonixtus Arauna Riza Fahmi Andriyanto Rizky Pratama Putra Rizqi Aditya Pradana Ronny Mardiyanto, Ronny Rony Seto Wibowo Rony Seto Wibowo Rukmi Sari Hartati Ruri Agung Wahyuono Saifi Sabiq Setiadji, Julius Sentosa Sjamsjul Anam Soedibyo Soedibyo Sofyan Sofyan Stefanus Suryo Sumarno Suprijanto, Adi Surya Mahendra Suryawati, Indri Suwito Suwito Suwito Suyanto Suyanto Suyanto, Suyanto Syai’in, Mat Syamsul Arifin Teguh Yuwono Thoriq Aziz Al qoyyimi U. P., Dimas Fajar Umar Umar Umar Wayan Gede Ariastina Willy Prasetyadi Wirawan Wirawan Yoyok Triyono