Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

GAMBARAN PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP KEJADIAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA DI PUSKESMAS KARANGLEWAS Sri Anjar Asih; Mariah Ulfah; Danang Tri Yudono
RESEARCH FAIR UNISRI Vol. 5 No. 2 (2021): RESEARCH FAIR UNISRI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/rsfu.v5i2.5862

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan adalah istilah yang biasa digunakan untuk memberikan istilah kehamilan yang tidak diinginkan oleh remaja yang bersangkutan. Kehamilan tidak diinginkan pada remaja merupakan salah satu dampak dari perilaku seks bebas yang didapat dari teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran peran teman sebaya dalam kejadian kehamilan tidak diinginkan yang terjadi di Puskesmas Karanglewas. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan penelitian retrospektif, dengan teknik pengambilan sampel adalah snowball sampling sebanyak 29 remaja dengan kehamilan yang tidak diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran teman sebaya memiliki pengaruh sedang sebanyak 62,1% terhadap kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja di Puskesmas Karanglewas.
Studi Kasus pada Pasien Ulkus Diabetes Millitus Pedic Dextra pada Tn.M dengan Nyeri Akut di Ruang Edelewis RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Hanesti Heron Olira; Danang Tri Yudono; Prasanti Adriani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.7 KB)

Abstract

Diabetes Melitus adalah keadaan ketika tubuh tidak mampu menghasilkan atau menggunakan insulin atau (hormon yang membawa glukosa darah ke sel-sel dan menyimpannya sebagai glukogen), terjadi hiperglikemia yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, melibatkan kelainan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak serta menimbulkan berbagai komplikasi organ tubuh (Aridiana, 2016). Tujuan studi kasus ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan Nyeri pada pasien Diabetes Millitus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Salah satu gejala atau keluhan yang dirasakan oleh pasien yang menderita luka ulkus Diabetes Mellitus adalah nyeri, rasa nyeri tersebut paling terasa pada tungkai bawah dan kaki sebelah kanan dan kiri. Dampak serta komplikasi yang mungkin terjadi apabila rasa nyeri pada klien tidak teratasi dengan baik dapat mengganggu kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mengganggu istirahat, dapat menurunkan nafsu makan, serta yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Diabetes Millitus, Nyeri Akut
Hubungan Fungsi Afektif Keluarga dengan Resilliensi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RST Wijayakusuma Mundi Sayekti; Adiratna Sekar Siwi; Danang Tri Yudono
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.975 KB)

Abstract

Proses jangka panjang dalam terapi HD yang harus dilakukan oleh pasien GGK berdampak pada perubahan psikologis. Pasien yang menderita penyakit kronis perlu adanya penyesuaian diri (resiliensi). Faktor yang memengaruhi resiliensi meliputi beberapa hal yaitu diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Individu yang mendapat dukungan akan merasa bahwa dirinya diperhatikan, dicintai dan dihargai sehingga dapat menjadi kekuatan bagi individu baik secara psikologis maupun fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan fungsi afektif keluarga dengan resiliensi pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto. Desain penelitian survei dengan jenis studi korelasional menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien GGK yang menjalani hemodialisa sebanyak 45 pasien dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner The McMaster Model of Family Functioning (MMFF) dan kuesioner the 14-Item Resilience Scale (RS-14) dengan analisis data menggunakan spearman-rank. Hasil penelitian menunjukkan fungsi afektif keluarga pada pasien GGK dalam kategori cukup (77.8%). Resiliensi pada pasien GGK dalam kategori sedang (60%). Ada hubungan fungsi afektif keluarga dengan resiliensi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa (p value 0.003) dan nilai rho (0.436).
Studi Kasus Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah pada Tn. R dengan Diabetes Mellitus di Desa Sokawera Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas Citra Tunjung Kusuma Bintari; Noor Yunida Triana; Danang Tri Yudono
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.624 KB)

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang diakibatkan karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.Diabetes salah satu penyebabnya oleh pola hidup yang tidak sehat dari pola konsumsi yang serba instan dan semakin canggihnya teknologi menyebabkan kurang bergerak atau melakukan aktivitas fisik sehingga memicu terjadinya kenaikan kadar glukosa darah yang tinggi. Ketidakstabilan kadar glukosa darah merupakan variasi dimana kadar gula mengalami kenaikan dan penurunan dari rentang normal yaitu mengalami hiperglikemia dan hipoglikemia. Beberapa masalah yang terjadi pada pasien Diabetes yaitu Keparahan Hiperglikemia.Diabetes Keparaham Hiperglikemia keterbatasan kehilangan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, kehilangan nafsu makan, peningkatan glukosa darah, pusing, pandangan kabur, peningkatan urin. Setelah itu harus dilakukan Diit Diabetes Mellitus.Diit Diabetes dan Senam Kaki.Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mendokumentasikan pemberian asuhan keperawatan Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah.Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pasien dengan Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah dapat ditunjukan dengan gejala Poliuri, Polidipsi, Polifagi. Kesimpulan dari penelitian ini untuk merawat pasien dengan Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah maka dilakukan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi dengan menggunakan strategi pelaksanaan sebagai acuan implementasinya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diperlukan kerjasama klien, keluarga, tenaga medis agar pasien mendapat asuhan keperawatan maksimal.
Hubungan Lama Operasi dengan Kejadian Post Anesthetic Shivering (Pas) pada Pasien Pasca Spinal Anastesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Ardy Gunarto; Danang Tri Yudono; Prasanti Adriyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.011 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1048

Abstract

Lama operasi dan anestesi berpotensi memiliki pengaruh besar yang menyebabkan proses kehilangan panas tubuh secara terus menerus. Shivering menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien, hal ini menimbulkan peningkatan laju metabolisme menjadi lebih dari 400% dan meningkatkan intensitas nyeri pada daerah luka akibat tarikan luka operasi serta shivering juga menyebabkan peningkatan produksi CO2 (Hiperkarbia), meningkatkan hipoksemia arteri, asidosis laktat, dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama operasi dengan kejadian post anesthetic shivering (PAS) pada pasien pasca spinal anastesi. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling dengan accidental sampling mengumpulkan sebanyak 88 responden yang dilakukan tindakan spinal anastesi. Sampel yang diperoleh sejumlah 88 responden, selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan usia pasien pasca spinal anastesi paling banyak adalah pasien dengan kategori remaja sejumlah 20 responden (22,7%), Jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sejumlah 66 responden (75%) sedangkan untuk IMT mayoritas dengan kategori normal sejumlah 64 responden (72,7%). Pasien pasca spinal anastesi dengan kejadian shivering sejumlah 45 responden (51,1%). Dari hasil penelitian diperoleh ada hubungan lama operasi dengan kejadian post anesthetic shivering (PAS) pada pasien pasca spinal anastesi dengan p-value 0,00 (<0,05).
Gambaran Pemberian Terapi Propofol pada Pasien General Anestesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Ardiyan Damar Prabowo; Danang Tri Yudono; Madyo Maryoto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.166 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1065

Abstract

General anestesi merupakan suatu keadaan reversibel yang mengubah status fisiologis tubuh, ditandai dengan hilangnya kesadaran, hilangnya persepsi nyeri, hilangnya memori (amnesia) dan relaksasi. Anestesi jalur intravena adalah pada pemberian obat seperti propofol paling rentan terjadinya perubahan tekanan darah hipotensi. Propofol kemungkinan lebih banyak akan membuat efek hipotensi akibat depresi sistem kardiovaskular, kondisi ini dikarenakan propofol yang menurunkan tahanan pembuluh darah perifer dan kontraktilitas jantung. Apnea bisa terjadi setelah pemberian dosis induksi propofol, kejadian dan lamanya apnea bergantung pada dosis, kecepatan injeksi, dan premedikasi yang diberikan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian terapi propofol pada pasien general anestesi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Teknik sampel dengan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 responden. Penelitian menggunakan Observasi yang berisi tentang data pasca anestesi yang meliputi umur, jenis kelamin, IMT, kejadian apnea dan kejadian hipotermi. Hasil penelitian diperoleh usia pasien general anastesi paling banyak adalah pasien dengan kategori dewasa awal sejumlah 40% Jenis kelamin mayoritas adalah laki – laki sejumlah 53,3% sedangkan untuk IMT mayoritas dengan kategori normal sejumlah73,3%. Kejadian hipotensi pada pasien general anastesi sejumlah 70%. Kejadian Apnea pada pasien general anestesi mayoritas sejumlah 76,7 %. Terdapat pemberian terapi propofol pada pasien general anestesi dengan rata-rata waktu 2,70 menit.
Efikasi Teknik Relaksasi Benson Pada Skor Nyeri Pasien Acute Myocardial Infarction (AMI) Adiratna Sekar Siwi; Danang Tri Yudono; Septiana Mixvora Sebayang; Awal Tunis
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol 7 No 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Ilmiah Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.978 KB) | DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.343

Abstract

The blockage that occurs in the coronary arteries causes blood flow to the heart muscle to stop/obstruct. Acute Myocardial Infarction is life-threatening which is dangerous because of chest pain, collapse, and sudden death. The main symptom of acute myocardial infarction is chest pain that does not go away even after resting. other symptoms that may appear are cold sweats, nausea, vomiting, coughing, palpitations, and dizziness. Relaxation can take the form of deep breathing, guided imagery, dhikr, listening to music, and Benson relaxation. The application of Benson relaxation can be applied to AMI sufferers in reducing the anxiety they feel. This study uses the Pre and post-test approach without control, using a sample of 40 respondents. Sampling by accidental sampling. The statistical test results found a significant difference in the patient's pain score before and after the intervention was carried out (p-value: 0.00). Further research is needed to see the efficacy of this therapy in a larger sample size.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi pada Pasien Sectio Caesarea dengan Tindakan Spinal Anestesi Annisah Sugiarti; Danang Tri Yudono; Jerau, Emiliani Elsi
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober: Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v2i4.1834

Abstract

Patients who are going to undergo surgery often experience anxiety, and the inability to overcome this anxiety can lead to pathological behavior and psychological reactions. Anxiety that is not handled properly can result in longer recovery times, increased postoperative pain, and decreased immunity to infection. This study aims to assess the relationship between family support and preoperative anxiety levels in caesarean section patients undergoing spinal anesthesia at RSUD dr. Soedirman Kebumen. The method used is a quantitative approach with a cross-sectional design. The study sample consisted of 95 respondents of elective pre-operative caesarean section patients using measuring instruments in the form of the APAIS questionnaire and family support questionnaires. The results showed that there was no significant relationship between family support and preoperative anxiety levels in caesarean section patients with spinal anesthesia, with a p-value of 0.859> 0.05 and a correlation coefficient of -0.019, so it can be concluded that family support does not affect the level of anxiety in preoperative caesarean section patients.
IMPLEMENTASI AROMATERAPI PAPPERMINT UNTUK MENURUNKAN KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH PADA PASIEN PASCA OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD DR M. ASHARI PEMALANG Masruroh, Masruroh; Roro Lintang Suryani; Danang Tri Yudono
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PONV is nausea and vomiting that occurs after surgery and before the patient goes home from the hospital. Efforts to reduce the incidence of postoperative nausea and vomiting can be done by using several strategies for preventing and treating nausea and vomiting, either with pharmacological or non-pharmacological therapy (aromatherapy, acupuncture, acupressure, relaxation therapy, hypnotic therapy, and music therapy). Objective: The PKM activity aims to implement peppermint aromatherapy to reduce the incidence of nausea and vomiting in post-operative patients under general anesthesia. Method: This PKM method is carried out by providing peppermint aromatherapy by using 3 drops of peppermint aromatherapy oil on a cotton ball and then asking the respondent to inhale it for 5 minutes. After 5 minutes, respondents were asked to take another nausea scale measurement. After that, the patient is invited to take anti-nausea medication if the nausea does not decrease. Result: The results obtained from this activity are that peppermint aromatherapy can reduce the intensity of the patient's nausea and vomiting and reduce the use of pharmacological therapy by switching them to non-pharmacological therapy, namely peppermint aromatherapy. Conclusion: The output obtained from this PKM activity is that partners can develop non-pharmacological therapeutic health services using peppermint aromatherapy as an intervention in reducing the intensity of nausea and vomiting in post-operative patients under general anesthesia. It is hoped that this PKM activity can become a reference for the community in dealing with nausea and vomiting using non-pharmacological therapy
Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Menghadapi Swab Antigen Di Gerai Sehat Purwokerto Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Jawa Tengah Arief Raunaq Al Marduf; Danang Tri Yudono; Tophan Heri Wibowo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARSCoV-2). SARS-CoV-2 adalah coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien yang menghadapi swab antigen. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Responden penelitian ini berjumlah 75 pasien yang menghadapi swab antigen di Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner anxiety scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gambaran tingkat kecemasan pada pasien yang menghadapi swab antigen. respoden berusia 20-44 tahun dan responden berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMA, berstatus Sendiri/Janda/Duda serta tidak bekerja. Kesimpulan: gambaran kecemasan pada responden yang menghadapi swab antigen berada pada kategori kecemasan ringan