Rahayuningsih, Atih
Departement Keperawatan Jiwa Dan Komunitas, Universitas Andalas

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Konsep Diri Pada Remaja di SMPN 7 Pariaman Atih Rahayuningsih; Deswita -
Ners Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.756 KB) | DOI: 10.25077/njk.9.2.155-160.2013

Abstract

Konsep diri dapat dipengaruhi oleh setiap perubahan yang terjadi dalam kesehatan fisik, proses matang dari kematangan, perkembangan, dan sosiokultural. Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak yang dialami remaja. Kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan mulut dapat mempengaruhi konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden 80 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian didapatkan 66,3% remaja yang memiliki gigi dan mulut yang tidak sehat, 72,5% memiliki konsep diri positif. Hasil analisis mengunakan komputer menunjukan adanya hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman dengan arah positif, kekuatan korelasi sedang, dan signifikan (r= 0,408; p= 0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada institusi pelayanan yang terkait agar membuat suatu kebijakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala serta memberikan informasi dalam ruang lingkup kesehatan gigi dan mulut serta dampaknya dengan cara mengunjungi sekolah secara langsung.
Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Konsep Diri Pada Remaja di SMPN 7 Pariaman Deswita -; Atih Rahayuningsih
Ners Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.9.2.%p.2013

Abstract

Konsep diri dapat dipengaruhi oleh setiap perubahan yang terjadi dalam kesehatan fisik, proses matang dari kematangan, perkembangan, dan sosiokultural. Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak yang dialami remaja. Kebersihan diri salah satunya kebersihan gigi dan mulut dapat mempengaruhi konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden 80 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian didapatkan 66,3% remaja yang memiliki gigi dan mulut yang tidak sehat, 72,5% memiliki konsep diri positif. Hasil analisis mengunakan komputer menunjukan adanya hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan konsep diri pada remaja di SMPN 7 Pariaman dengan arah positif, kekuatan korelasi sedang, dan signifikan (r= 0,408; p= 0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada institusi pelayanan yang terkait agar membuat suatu kebijakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala serta memberikan informasi dalam ruang lingkup kesehatan gigi dan mulut serta dampaknya dengan cara mengunjungi sekolah secara langsung.
Hubungan Lingkungan Belajar Klinik dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa pada Program Pendidikan Ners Nelwati -; Atih Rahayuningsih
Ners Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.725 KB) | DOI: 10.25077/njk.8.1.16-23.2012

Abstract

Lingkungan belajar klinik merupakan wahana pembelajaran klinik. Kurangnya komunikasi dan feedback yang seharusnya terfasilitasi oleh lingkungan klinik menjadi perhatian yang selektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar klinik dengan tingkat kecemasan pada pembelajaran klinik mahasiswa program Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun 2011. Penelitian ini bersifat korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penggambilan sampel menggunakan metode total sampling. Jumlah sampel sebanyak 69 orang mahasiswa pada tanggal 21-29 November 2011 dengan menggunakan kuesioner SECEE dan DASS. Hasil analisa data menunjukan 49% mahasiswa program Ners menyatakan lingkungan belajar klinik buruk dan 56,5% mahasiswa program Ners memiliki tingkat kecemasan sedang. Didapatkan hasil dari analisis bivariat terdapat hubungan antara lingkungan belajar klinik dengan tingkat kecemasan dengan analisis spearman rank  nilai p=0,000 dan r=-0,769 dengan arah korelasi negatif, dimana semakin buruk lingkungan belajar klinik akan semakin meningkatkan kecemasan. Perlu penerapan metode mentorship di setiap ruangan tempat praktik selama pembelajaran klinik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan, harga diri, kepercayaan diri serta pencapaian kompetensi mahasiswa.
Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial Atih Rahayuningsih; Wan Muharyari
Ners Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.419 KB) | DOI: 10.25077/njk.8.2.105-114.2012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial di Ruang Gelatik RS Jiwa Prof HB Sa’anin Padang. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment tanpa kelompok kontrol dengan pendekatan one group pretest  and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah klien isolasi sosial yang diambil secara  purposive sampling berjumlah 10 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan pedoman wawancara.Nilai rata-rata pretest 31,5 dan  posttest 40,1. Data diuji dengan Uji Beda Dua Mean Dependen (Paired Sampel) dengan derajat kepercayaan 95 %. Hasil uji statistik didapatkan p = 0,00 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian TAKS terhadap perubahan perilaku klien isolasi sosial. Diharapkan kepada perawat rumah sakit untuk dapat meningkatkan pelaksanaan TAKS dengan memperhatikan indikasi klien yang bisa diikutsertakan dalam kegiatan TAKS. Kemudian kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan teknik kualitatif. 
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Rentang Gerak Sendi Aktif Post Operasi Pada Pasien Fraktur Ekstremitas di Ruang Bedah Trauma Center RSUP DR. M. Djamil Padang Vivi Oktasari; Atih Rahayuningsih; Mira Susanti
Ners Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.996 KB) | DOI: 10.25077/njk.9.2.101-108.2013

Abstract

Mobilisasi merupakan kegiatan yang penting dalam pemulihan post operasi untuk mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya kontraktur. Mobilisasi khususnya latihan rentang gerak sendi akan meningkatkan sirkulasi darah untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi nyeri. Immobilisasi yang lama karena fraktur akan merangsang artrofi otot skletal terutama ekstremitas yang menyebabkan menurunnya kekuatan otot sampai 5,5% perhari. Untuk meningkatkan pengetahuan pasien fraktur tentang latihan yang harus dilakukan post operasi adalah melalui pendidikan kesehatan pre operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatn terhadap pengetahuan dan pelaksanaan rentang gerak sendi aktif post operasi ORIF pada pasien Fraktur Ekstremitas. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan pendekatan Post-test Only Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 20 orang pasien fraktur ekstremitas dengan 10 orang pasien menjadi kelompok eksperimen dan 10 pasien menjadi kelompok kontrol. Analisa data menggunakant independent t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan (p=0,000), skor pelaksanaan (p=0,000) antara pasien yang diberikan pendidikan kesehatan dan pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan. Disarankan perawat sebagai pemberi pelayanan dapat menerapkan pemberian pendidikan kesehatan preoperasi khususnya tentang latihan rentang gerak sendi pada pasien fraktur ekstremitas sebagai kegiatan intervensi keperawatan dirumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan memotivasi pasien dalam melakukan latihan rentang gerak sendi post operasi
Perceptions of Early Adolescents, Parents, Teachers, and Health Workers about Suicide in Early Adolescents Atih Rahayuningsih; Achir Yani Syuhaemi Hamid; Budi Anna Keliat; Raden Irawati Ismail
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.248 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1007

Abstract

Suicide is a global problem. Every country has almost the same problems related to suicide, namely related to the statistical suicide rate which tends to increase, the increase in suicide as a cause of death, and the tendency to incidence of suicide at a younger age. This study purposes to explore the perceptions of early adolescents, parents, teachers, and health workers about suicide in early adolescents. The research method uses descriptive qualitative. The study obtained data from twenty-three participants. Determining participants by purposive sampling. Research sites for several junior high schools in Jakarta. Analyzing the interview transcript data using the Colaizzi method. Producing six themes covering perceptions of suicide risk, perceptions of causes of suicide risk, primary responses to stressors that cause suicide risk, assessment of coping sources in facing suicide risk, risk of suicide as a destructive coping mechanism, and strategies to prevent suicide risk in adolescents. early. The results of the study were recommended as variables in building a suicide prevention model in early adolescents.
Perceptions of Early Adolescents, Parents, Teachers, and Health Workers about Suicide in Early Adolescents Atih Rahayuningsih; Achir Yani Syuhaemi Hamid; Budi Anna Keliat; Raden Irawati Ismail
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.248 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1007

Abstract

Suicide is a global problem. Every country has almost the same problems related to suicide, namely related to the statistical suicide rate which tends to increase, the increase in suicide as a cause of death, and the tendency to incidence of suicide at a younger age. This study purposes to explore the perceptions of early adolescents, parents, teachers, and health workers about suicide in early adolescents. The research method uses descriptive qualitative. The study obtained data from twenty-three participants. Determining participants by purposive sampling. Research sites for several junior high schools in Jakarta. Analyzing the interview transcript data using the Colaizzi method. Producing six themes covering perceptions of suicide risk, perceptions of causes of suicide risk, primary responses to stressors that cause suicide risk, assessment of coping sources in facing suicide risk, risk of suicide as a destructive coping mechanism, and strategies to prevent suicide risk in adolescents. early. The results of the study were recommended as variables in building a suicide prevention model in early adolescents.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup pada Orang dengan Skizofrenia Handayani, Desy; Rahayuningsih, Atih; Basmanelly, Basmanelly
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.9853

Abstract

This study aims to analyze factors related to quality of life in ODS. The research method uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The study results show a significant relationship between family support, self-stigma, self-esteem, work, and physical health with the quality of life of ODS (p-value: 0.000). Family support is The factor most related to the quality of life (0.985). In conclusion, there is a relationship between the quality of life of ODS and family support, self-stigma, self-esteem, physical health, and work, with the dominant factor influencing the quality of life of ODS being the family support factor. Keywords: Quality of Life, Schizophrenia
PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TUMBUH KEMBANG PSIKOSOSIAL PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENCEGAH MASALAH KESEHATAN MENTAL Rika Sarfika; Bunga Permata Wenny; Dewi Eka Putri; Randy Refnandes; Feri Fernandes; Windy Freska; Atih Rahayuningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19619

Abstract

Abstrak: Masa remaja merupakan masa krusial dalam perkembangan aspek psikososial. Pada fase ini terjadi perubahan kognitif dan psikososial yang signifikan yang dapat berdampak pada hubungan sosial remaja dan kemampuannya dalam membentuk identitas diri. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pendidikan kesehatan pada remaja sebagai upaya meningkatkan pemahaman mereka tentang tugas-tugas yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan psikososial selama tahap kehidupan ini. Kegiatan ini melibatkan 163 peserta remaja SMA Negeri 6 Padang dan disusun dalam empat tahap berurutan, yaitu: sosialisasi, pre-test untuk mengukur pengetahuan, pemberian pendidikan kesehatan dengan pendekatan presentasi dan diskusi, dan post-test untuk mengukur pengetahuan setelah intervensi. Baik pre-test maupun post-test menggunakan angket yang sama, yang dikembangkan oleh tim PKM dan berdasarkan materi yang diberikan, khususnya mengacu pada konsep tumbuh kembang psikososial Erickson. Hasil intervensi menunjukkan rata-rata skor pengetahuan peserta sebelum mendapat pendidikan kesehatan adalah 6,09 (SD = 1,463), meningkat menjadi 8,25 (SD = 1,264) setelah intervensi. Peningkatan rata-rata skor pengetahuan peserta ini menunjukkan adanya dampak positif intervensi pendidikan kesehatan terhadap pemahaman peserta tentang pertumbuhan dan perkembangan psikososial remaja. Lebih lanjut, hasil uji Paired t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan peserta tentang pertumbuhan dan perkembangan psikososial remaja sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan. Hasil kegiatan ini menggarisbawahi efektivitas pemberian pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang pertumbuhan dan perkembangan psikososial selama masa remaja. Hasil ini memberikan wawasan berharga mengenai potensi intervensi pendidikan kesehatan untuk memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan psikososial remaja, dan menekankan pentingnya mengatasi aspek kesejahteraan remaja ini. Inisiatif-inisiatif tersebut dapat berfungsi sebagai langkah-langkah preventif untuk mengurangi masalah kesehatan mental di kalangan remaja.Abstract: The period of adolescence is a crucial stage in the development of psychosocial aspects. During this phase, significant cognitive and psychosocial changes take place, which can have an impact on adolescents' social relationships and their ability to form a sense of self-identity. The objective of the activity was to impart health education in adolescents with the aim of enhancing their understanding of the tasks associated with psychosocial growth and development during this stage of life. This activity involved 163 teenage participants from Public Senior High School 6 Padang and was structured into four sequential stages: socialization, pre-test to measure knowledge, health education delivery using presentation and discussion approach, and post-test to measure knowledge after the intervention. Both the pre-test and post-test utilized the same questionnaire, which was developed by the PKM team and based on the material provided, specifically referring to Erickson's concept of adolescent psychosocial growth and development. The results of the intervention indicated that the average knowledge score prior to receiving health education was 6.09 (SD = 1.463), which increased to 8.25 (SD = 1.264) after the intervention. This increase in average knowledge scores suggests a positive impact of the health education intervention on the participants' understanding of adolescent psychosocial growth and development. Furthermore, the results of the Paired t-test demonstrated a significant difference in participants' knowledge about adolescent psychosocial growth and development before and after receiving health education. These findings underscore the effectiveness of providing health education in enhancing teenagers' knowledge about psychosocial growth and development during adolescence. This study provides valuable insights into the potential of health education interventions to positively influence the psychosocial development of teenagers, emphasizing the significance of addressing this aspect of adolescent well-being. Such initiatives can serve as preventive measures to mitigate mental health issues among adolescents.
DIMENSI KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS : LITERATUR REVIEW Fatrida, Dedi; Machmud, Rizanda; Rahayuningsih, Atih
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 2: Agustus 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i2.1122

Abstract

Latar Belakang: Kualitas pelayanan keperawatan dapat dilihat dalam lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatif yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangibles . Tujuan: Menganalisis dimensi kualitas pelayanan keperawatan sebagai strategi untuk meningkatkan kepuasan pasien di puskesmas Metode: Proses literatur review dilakukan dengan mengambil sumber dari beberapa open data base elektronik menggunakan mesin pencari jurnal, seperti: Google Scholar, Pro-Quest, PUBMED, dan ScienceDirect. Kriteria jurnal yang dipilih adalah dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018-2023). Kata kunci utama yang digunakan untuk mendapatkan sumber literatur review ini adalah: “dimensi kualitas pelayanan keperawatan” AND/OR “strategi” AND/OR “meningkatkan kepuasan pasien di puskesmas”. Analisis jurnal dilakukan dengan metode PRISMA analisis. Hasil: Dari hasil analisis didapatkan sebanyak 30 sumber yang membahas tentang dimensi kualitas pelayanan keperawatan sebagai strategi untuk meningkatkan kepuasan pasien di Puskesmas. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan bahwa terdapat lima dimensi utama yaitu dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empaty. Saran: Pimpinan Puskesmas agar melakukan evaluasi  terhadap pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam seluruh aspek sehingga  tingkat kepuasan pasien dapat ditingkatkan secara maksimal. Kata Kunci: Dimensi, Pelayanan, Keperawatan, Kepuasan, Puskesmas