Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG PERIODE JULI – DESEMBER 2016 Prasetyaningrum, Erna; Irnanda, Dara Camelia; Haryanti, Sri
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3028

Abstract

Abstrak Penatalaksanaan nyeri pada pasien sectio caesarea yang ideal yaitu dengan meminimalis terjadinya efek samping pada ibu dan bayi (Nauta, 2009). Pada pasien pasca sectio caesarea managemen nyeri merupakan hal yang paling penting. Nyeri yang disebabkan karena pembedahan karena perubahan hormon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerasionalan pengunaan obat anlgetik pada pasien sectio caesarea di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah Tugurejo Semarang Periode Juli-Desember 2016. Kerasionalan obat analgetik dilihat dari tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini pengambilan data dilakukan secara retrospektif, data yang didapat diolah dan di sajikan secara perspektif. Subjek penelitian adalah pasien sectio caesarea di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah tugurejo semarang periode Juli-Desember 2016 yang menggunakan obat analgetik. Objek penelitian adalah data rekam medis pasien sectio caesarea di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah Tugurejo Semarang periode Juli-Desember 2016. Data penelitian yang diambil diantaranya meliputi usia, obat, dosis, frekuensi, skala nyeri. Dari hasil penelitian didapatkan usia yang paling banyak dilakukan sectio caesarea 31-35 sebanyak 39%, ketepatan indikasi sebanyak 100 %, kesesuaian obat 100 % dan ketepatan dosis sebanyak 6%. Kata kunci : obat analgetik, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis
KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK TERKOMPLIKASI YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS “X” KOTA SEMARANG FX Sulistiyanto Wibowo S; Erna Prasetyaningrum
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 1 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i1Supp.5961

Abstract

Quality of life is a condition where a person gets satisfaction or enjoyment in everyday life. The quality of life concerns physical health and mental health, which means that if a person is physically and mentally healthy, that person will achieve satisfaction in his life. Physical health can be assessed from physical function, physical role limitations, body pain, and perceptions of health. Mental health itself can be assessed from social function and the limitations of the emotional role. In addition, indicators of quality of life include the domain of physical health, the domain of psychological well-being, the domain of social relations, and the domain of relationships and the environment. Chronic kidney failure is in the top 20 causes of death in the world and the top 10 causes of death in Indonesia. Problems that arise due to chronic kidney failure are multi-organ disorders, accumulation of urea, which can cause poisoning, edema, anemia, and a drastic decrease in physical abilities, reducing the patient's quality of life.This research is a type of research conducted as an exploratory descriptive study with a cross-sectional design. This research was carried out at the "X" Hospital in Semarang City from October 1, 2021 to December 31, 2021. The number of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis at the hospital was 50 people. Age of adult patients, data collection techniques in this study using a sampling technique that is random sampling. The tool used in this study was a questionnaire adopted by BREF on the World Health Organization's quality of life (WHOQoL) consisting of 26 questions covering four areas, namely physical, psychological, environmental, and social needs to be achieved. insight into the quality of life of chronic kidney disease patients undergoing dialysis. As a data collection tool in this study, validity and reliability tests were carried out.The quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialysis at the Semarang City Hospital "X" showed poor, as many as 27 respondents (54%). The physical domain of the quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialysis showed poor results, as many as 29 respondents (58%). The quality of life in terms of the psychological domain of kidney failure patients undergoing hemodialysis showed poor results, as many as 32 respondents (64%). The environmental domain of the quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialysis showed good results, namely as many as 29 respondents (58%) and the domain of social relations, the quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialysis showed good results, as many as 33 respondents (66%).  Keywords: Chronic Kidney Failure, Complications, Haemodialysis, Quality of Life, WHOQoL-BREF.
PENGARUH POLA HIDUP TERHADAP KENAIKAN ASAM URAT Erna Prasetyaningrum; Yustine Amalia
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi makanan yang tidak tidak sehat akan menyebabkan terjadinya peningkatan asam urat. Asam urat merupakan kristal hasil dari metabolisme zat purin (bentuk turunan dari nucleoprotein). Purin terdapat dalam tubuh, yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asupan makanan atau kebiasaan warga Posyandu dahlia mijen kota Semarang terhadap kenaikan kadar asam urat. Jenis penelitian yaitu korelasi dengan pendekatan cross sectional dan data yang didapat diolah secara deskripstif analitik. Didapat hasil dari 49 responden 22 responden terdeteksi memiliki asam urat yang tinggi, 13 responden berjenis kelamin wanita dan 9 responden berjenis kelamin laki-laki, responden yang paling banyak mengalami kenaikan asam urat pada usia 31-40 tahun sebanyak 31.82%, dan kebiasaan konsumsi yang paling banyak meningkatkan asam urat responden adalah gorengan,yaitu sebanyak 58.33%.
SEDIAAN KOSMETIK SHOOTING GEL KOMBINASI BUAH JAMBLANG (Syzgium cumini) DAN BUAH NAGA (Hylocereus undatus) SEBAGAI TABIR SURYA DAN INDEKS IRITASINYA Lilies Wahyu Ariani; Erna Prasetyaningrum; M.Ryan Radix
CENDEKIA EKSAKTA Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v5i1.3320

Abstract

Pengaruh paparan sinar ultraviolet yang berdampak buruk bagi kulit manusia mengakibatkan kulit terbakar, kekeringan, penuaan dini sampai terjadi kanker kulit. Shooting gel merupakan produk kosmetik yang baru trend dimasyarakat, mengandung bahan aktif dengan konsentrasi tinggi sehingga cocok digunakan sebagai tabir surya. Penelitian sebelumnya buah jamblang mempunyai aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan formula optimum yang stabil sediaan shooting gel buah jamblang dengan penentuan nilai SPF dan mengukur indeks iritasi. Shooting gel buah jamblang dibuat 3 konsentrasi (70%, 80% dan 90%) dan dievaluasi karakteristik fisik, penentuan nilai SPF, daya uji iritasi dan stabilitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji tingkat kepercayaan 95% yang berbeda untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan. Hasil dari penelitian buah jamblang positif mengandung senyawa flavonoid, fenolik, polifenol, tanin, antosianin dan saponin. Pada penetapan kadar antosianin buah jamblang mengandung sebanyak 8,20 g/L. Evaluasi karakteristik fisik menunjukkan bahwa variasi konsentrasi tidak mempengaruhi viskositas (p> 0,05) tetapi mempengaruhi pH, daya sebar dan daya lekat (p
UJI POTENSI DAGING BUAH BLEWAH (Cucumis melo L.) SEBAGAI AGEN TABIR SURYA Dyan Wigati; Erna Prasetyaningrum
CENDEKIA EKSAKTA Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v5i1.3321

Abstract

Paparan sinar matahari terutama sinar UV-A dan UV-B dapat menyebabkan kerusakan pada kulit bahkan kanker kulit. Penggunaan tabir surya merupakan salah satu usaha untuk mencegah hal tersebut. Indonesia memiliki banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan dalam hal pengobatan diantara blewah. Kandungan antioksidan seperti beta karoten, likopen dan sitrulin dalam blewah dapat berpotensi sebagai agen tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daging buah blewah dalam kemampuannya sebagai tabir surya dilihat dari nilai Sun Protector Factor (SPF), persentase eritema dan persentase pigmentasinya. Metode pengujian dengan mengukur serapan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm dan 292,5 - 372,5 nm. Hasil penelitian menunjukkan nilai SPF konsentrasi 6 %, 7 % dan 8 % berturut-turut sebesar 8,697 ; 11,707 dan 14,064 yang semuanya masuk kategori proteksi maksimal. Nilai persentase eritema berturut – turut 0,481 ; 0,618 dan 0,605 serta persentase pigmentasi berturut-turut 0,136 ; 0,166 ; 0,220 yang semuanya masuk kategori sunblock.Dari hasil tersebut maka blewah berpotensi untuk dikembangkan menjadi bentuk sediaan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kata kunci :Blewah, Tabir surya, Spektrofotometer UV-Vis
PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG TANAMAN PISANG (Musa paradisiacal) SEBAGAI OBAT ANTIACNE DALAM SEDIAAN GEL ANTIACNE F.X. Sulistiyanto Wibowo; Erna Prasetyaningrum
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Volume 12 No. 1 Juni 2015
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.235 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v12i1.1401

Abstract

ABSTRACTBacterial resistance to antibiotics is a problem that is being faced in both the developing and developed countries. Therefore it takes an effort to diminish these problems by the discovery of new drugs derived from natural ingredients, the banana plant (Musa paradisiaca).The purpose of this study to determine the bactericidal effect of the banana plant stem in antiacne gel dosage forms. The benefity of this study is providing basic information about the benefits of stem extract of banana plants, especially in the health field that is as antiacne.This study found the class of compounds contained in extracts of banana plants include steroids, triterpenoids, alkaloids, plavonoid, tannins and saponins. Results of this study, the pH 4 FI, FII 4, FIII4; Fi viscosity of 204 cps, 216 cps FII, FIII 239 cps; lekatFI power, FII, FIII less than a minute; dispersive power FI> 7cm / 100 grams, FII and FIII> 7cm / 150 grams. Microbiological test FI: 1,337, FII: 1.474 and FIII: 1,529.Keywords: banana stems, antibacterial, antiacne gel, S.aureus
EVALUASI KERASIONALAN PENGOBATAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2006 ibrahim arifin; erna prasetyaningrum; tri murti andayani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 4 NO. 1 JUNI 2007
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.226 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v4i1.835

Abstract

ASTRACTDiabetes melitus is metabolic disease characterized hiperglikemia that caused disparity of insulin secretion, insulin activity or both. WHO had predicted there were increasing of diabetes mellitus patients in next time, included in Indonesia. This study aim to know and evaluate the rational of in patients diabetes mellitus type 2 medication in Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang at 2006. This study is non experimental research that analyzed by non analytical descriptive method. Data were collected retrospectively from medical record comprised patient identity, diabetes melitus type 2 medication, and rational antidibetic usage. Data obtained were analysed with Standard of Perkeni 2006. The result of this study showed that 34 in-patient diabetes mellitus type 2 in Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang at 2006 were 40-50 years old (47,06%). Diabetes mellitus type 2 patients comprised 18 men and 16 women, 8 cases (23,52 %) were diabetes mellitus type 2 without additional diseases and 26 cases (76,47%) diabetes mellitus type 2 with additional diseases. Patients had diagnosis appropriate were 94,12 %, drug choise appropriate were 100 %, which biguanid metformin usage were 15 patients (46,87%). Dosis appropiate 100%, patient appropriate 100%, while drug interaction had happened to 1 case, that was antidiabetic and thiazid diuretic. Key words: Rational evaluation, diabetes mellitus type 2, Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA SEBAGAI OBAT HERBAL ANTIKEPUTIHAN DALAM SEDIAAN SABUN CAIR Erna Prasetyaningrum; Ririn Suharsanti; Wahyuning Setyani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Perkembangan Terbaru Pemanfaatan Herbal Sebagai Agen Preventif Pada Tera
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.308 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.1206

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sabun cair dengan ekstrak daun som jawa berbagai konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas ekstrak etanol daun som jawa sebagai obat herbal antikeputihan dalam sediaan sabun cair, mengetahui aktivitas antijamur sediaan terhadap Candida albicans dan mengetahui konsentrasi ekstrak daun som jawa yang efektif sebagai bahan jamur dalam sediaan sabun cair. Pengujian kualitas sabun cair telah disesuaikan dengan aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang meliputi pengamatan skrining fitokimia, organoleptis, pH, viskositas, bj selama waktu penyimpanan. Dari hasil penelitian kestabilan fisika, kimia dan mikrobiologi diketahui bahwa sabun cair ekstrak daun som jawa relatif stabil selama penyimpanan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa uji organoleptis dari sediaan kurang nyaman jika dipakai karena bau dan warna yang tidak menarik. Sedangkan pada uji pH konsentrasi 30%,40% dan 50% memenuhi persyaratan lebih dari 8, viskositas dan bobot jenis sediaan memenuhi syarat lebih dari 1,01-1,10. Uji aktivitas antijamur menunjukkan hasil yang positif pada konsentrasi 40% dan 50 % yang diujikan. Kata kunci: antijamur, antikeputihan, Candida albicans, daun som jawa, sabun cair
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA SEBAGAI OBAT ANTISEPTIK DALAM SEDIAAN GEL ANTISEPTIK KULIT A.Barry Anggoro; Erna Prasetyaningrum
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Perkembangan Terbaru Pemanfaatan Herbal Sebagai Agen Preventif Pada Tera
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.084 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.1220

Abstract

ABSTRAK   Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel antiseptik dengan ekstrak daun som jawa dalam berbagai konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun Som Jawa sebagai obat antiseptik dalam sediaan gel antiseptik kulit, mengetahui aktivitas antibakteri sediaan tersebut terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, mengetahui konsentrasi efektif dari ekstrak etanol daun Som Jawa sebagai antiseptik dalam sediaan gel antiseptik kulit. Evaluasi sediaan dilakukan dengan mengamati karakteristik fisika meliputi: viskositas, pH, warna, bau, kejernihan, daya lekat dan daya sebar. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa uji organoleptis dari sediaan kurang dapat diterima, karena bau dan warna yang tidak menarik. Hasil uji pH gel pada konsentrasi 10%, 15% dan 20% didapat pH 7, pengujian daya lekat tidak lebih dari 1 menit, dan daya sebar lebih dari 7 cm dapat dikatakan baik. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan hasil yang positif pada konsentrasi yang diujikan. Kata kunci: Daun som jawa, antibakteri, antiseptik, Staphylococcus aureus, gel antiseptik kulit
PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH DI KOTA SEMARANG Prasetyaningrum, Erna; Suharsanti, Ririn
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 1 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.786 KB)

Abstract

ABSTRACT One of the degenerative diseases causing death was cardiovascular diseases. Hypertension is a major risk factor for cardiovascular found in 14% of the Indonesian population. Many risk factors that cause hypertension are lifestyle habits such as smoking, drinking alcohol, fatty foods. The aim of research is to know the correlation between the lifestyle of the community blood pressure rise in Semarang. Research is a non-experimental research. The variables studied are gender, age, smoking behavior, relish eating fried foods, offal, fat, drinking sodas and coffee. The research subject is Jatisari village community Mijen Subdistrict, District Limbangan boja and Muktiharjo Tlogosari Semarang. The number of subjects are 54 people, at least 20 years old. Collecting data is carried out using interview techniques and measurement of blood is performed pressure using a sphygmomanometer. Data were analyzed by descriptive analytic. The results showed that increased blood pressure in people Semarang based on gender male by 29.6%, amounting to 70.4% of women, by the age of 20-30 years was 1.8%, 30-40 th of 3.7 %, 7.5% 40-50 years old, 50-60 years old 31.5%, 60-70 years old amounted to 35.2%,> 70 th by 20.4%, amounting to 20.7% of smoking, eating fries 44.6%, eating offal of 5.4%, 11.9% fat meal, drink soft drinks by 3.3%, coffee by 20.7%, 6.5% high-salt foods. The education related to the symptoms, risk factors, treatment of hypertension and prevention of complications through printed and electronic media can prevent hypertension or other complications.