Indra Budi Prasetyawan
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

STUDI POLA ARUS DI PERAIRAN KHUSUS PERTAMINA PT. ARUN LHOKSEUMAWE - ACEH Pratama, Kastiyan Yudha; Prasetyawan, Indra Budi; Atmodjo, Warsito
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perairan Khusus Pertamina PT. Arun yang terletak di Perairan Blang Lancang Lhokseumawe, Aceh, memiliki perairan yang cukup luas dan strategis karena berhadapan dengan Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas kapal. Kondisi hidro – oseanografi seperti arus dan pasang surut merupakan dinamika perairan yang memberikan pengaruh terhadap proses perubahan pada daerah perairan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan model 2D dengan permodelan Surface Water Modelling System (SMS) untuk pola. Data yang digunakan meliputi data primer berupa data arus dan data sekunder berupa peta bathimetri Perairan Khusus Pertamina PT. Arun yang terletak di Perairan Blang Lancang Lhokseumawe, Aceh dan data pasang surut DISHIDROS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakannya dominan ke barat laut dan ke tenggara. Kecepatan maksimal sebesar 0,55 m/dt pada kedalaman 0,2 d bergerak ke arah tenggara dan kecepatan minimum sebesar 0,02 m/dt pada kedalaman 0,8 d bergerak ke arah tenggara
DISTRIBUSI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON Subono, Maulana; Zainuri, Muhammad; Prasetyawan, Indra Budi
Journal of Oceanography Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.289 KB)

Abstract

Perairan Astanajapura memiliki potensi perikanan tangkap yang tinggi dimana perairan tersebut memiliki produktivitas primer yang tinggi yang menandakan kesuburan suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi nilai kandungan klorofil-a dan suhu permukaan laut di Perairan Astanajapura serta mengetahui keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan nilai suhu permukaan laut pada daerah yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27-30 November 2016 di Perairan Astanajapura. Data klorofil-a dan suhu permukaan laut dianalisis dngan model persebaran mnggunakan software Arc GIS 10.4. Hubungan klorofil-a dan suhu permukaan laut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sumber klorofil-a yang tinggi berasal di muara Sungai Citemu dan Sungai Kanci Kulon kemudian terbawa oleh arus membentuk pola memusat dengan kisaran konsentrasi klorofil-a 0,971-2,995 mg/l.Pola distribusi suhu permukaan laut d Perairan Astanajapura menunujukkan di wilayah muara sungai mempunyai suhu yang lebih panas (29,7-31,2 ⁰C) sedangkan di daerah lepas pantai memiliki suhu yang lebih dingin (28,4-29,8 ⁰C). Hubungan antara klorofil-a dengan suhu permukaan laut dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,895 dan bersifat positif, yang menunjukkan bahwa derajat klorofil-a pada suatu perairan terkait erat dengan peningkatan suhu.
STUDI POLA SEBARAN TUMPAHAN MINYAK DENGAN APLIKASI MODEL HIDRODINAMIKA DAN SPILL ANALYSIS MENGGUNAKAN SOFTWARE MIKE 21 DI PERAIRAN SELAT RUPAT, PROVINSI RIAU Tarigan, Trika Agnestasia; Prasetyawan, Indra Budi; Wulandari, Sri Yulina
Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1627.444 KB)

Abstract

AbstrakBerbagai aktivitas atau kegiatan industri seperti transportasi, penyimpanan, pengolahan dan distribusi minyak yang dilakukan di sekitar wilayah Selat Rupat, Provinsi Riau rawan terhadap pencemaran tumpahan minyak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pola sebaran tumpahan minyak mentah (crude oil), avtur dan diesel dengan pendekatan model hidrodinamika dan spill analysis menggunakan software MIKE 21.Data yang digunakan mencakup data primer dan data sekunder.Data primer yaitu data arus laut, pasang surut, dan suhu air laut.Sedangkan data sekunder yaitu data angin, batimetri, data volume fraksi minyak dan data port information.Hasil yang diperoleh menunjukkan tipe pasang surutnya pasang surut harian ganda (semi diurnal) dengan nilai bilangan Formzhal 0,2287. Pola arus didominasi oleh arus pasang surut dengan kecepatan arus maksimum berkisar 0,9286 m/s dengan arah menuju timur Selat Rupat. Pola sebaran tumpahan minyak mentah (crude oil), avtur, dan diesel saat pasang bergerak ke arah timur Selat Rupat, sebaliknya pada saat surut bergerak kearah barat Selat Rupat. Minyak mentah (crude oil) memiliki waktu pemaparan yang lebih lama yaitu + 380 jam dibandingkan waktu pemaparan minyak avtur dan diesel yaitu+ 285 jam. 
STUDI ARUS LAUT DAN SEDIMEN DASAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU PARANG KEPULAUAN KARIMUNJAWA JEPARA JAWA TENGAH Ekayogiharso, Ekayogiharso; Munasik, Munasik; Prasetyawan, Indra Budi
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Parang merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa yang termasuk pada zona budidaya, zona rehabilitasi, dan zona pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus laut dan jenis sedimen dasar dalah hubungannya dengan kondisi terumbu karang yang ada di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 September 2012 sampai 31 Januari 2013di Perairan Pulau Parang dan di Laboratorium Geologi Ilmu kelautan UNDIP. Data yang digunakan adalah data primer arus laut, sedimen dasar, kondisi terumbu karang, pasang surut, suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman, pH, DO dan data sekunder peta rupa bumi Kepulauan Karimunjawa, peta batimetri Karimunjawa dan kondisi terumbu karang Pulau Parang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif merupakan metode dalam meneliti suatu kondisi di alam dengan intrepetasi yang sistematis, aktual, cermat dan tepat. Analisa data arus laut menggunakan pemodelaan SMS 8.0 dan 8.1 model arus ADCIRC, data sedimen dengan analisa ukuran butir, dan kondisi terumbu karang berdasarkan prosentase tutupan karang hidup. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi terumbu karang baik apabila nilai ukuran butir sedimen Pasir 99,173 % tinggi, Lanau 0,662 % rendah dan Lempung 0,164 % rendah dengan kecepatan arus 0,002 m/detik, kondisi terumbu karang sedang Pasir 89,789 % tinggi, Lanau 8,214 % rendah, danLempung 1,166% rendah dengan kecepatan arus 0,001 m/detik, kondisi terumbu karang buruk Pasir84,845 % tinggi, Lanau 12,244 % rendah, Lempung 2,91 % rendah dengan kecepatan arus 0,001 m/detik.
KAJIAN PENGARUH BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG TIPE SAMBUNG PANTAI TERHADAP GELOMBANG LAUT DI PELABUHAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Wati, Ina Purnama; Purwanto, Purwanto; Prasetyawan, Indra Budi
Journal of Oceanography Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3273.574 KB)

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi gelombang dan proses trnsformasi gelombang sebelum dan sesudah adanya pemecah gelombang di Pelabuhan Tapaktuan, Aceh Selatan. Penelitian dilakukan pada tanggal 27 Oktober – 18 November 2015 di Pelabuhan Tapaktuan, Aceh Selatan bersama dengan Tim Unit Tugas Rigel 19-2015 OPS Tapaktuan, DISHIDROS TNI-AL. Variabel yang diamati berupa gelombang laut dan angin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara kuantitatif. Pengolahan data angin dilakukan secara statistik menggunakan peramalan gelombang metode SMB (Sverdrup-Munk-Bretschneider). Software yang digunakan untuk membuat model gelombang adalah MIKE 21 SW (Spectral Wave), dimana dapat diketahui proses transformasi gelombang akibat adanya pemecah gelombang. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa tinggi gelombang maksimum sebesar 2,75 meter dengan periode 5,86 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs) 0,98 meter dan periode signifikan (Ts) 5,74 detik. Tinggi gelombang minimum 0,04 meter dengan periode 5,38 detik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pelabuhan Tapaktuan, Aceh Selatan cocok jika akan dibangun pemecah gelombang tipe sambung pantai karena dapat mengurangi tinggi gelombang yang menjalar jauh lebih kecil.
SIMULASI SEBARAN DEBU BATUBARA YANG JATUH DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG BANDAR LAMPUNG Adhiatma, Yoga; Prasetyawan, Indra Budi; Indrayanti, Elis
Journal of Oceanography Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.136 KB)

Abstract

Abstrak                 Salah satu fungsi dari pelabuhan adalah sebagai tempat kegiatan bongkar muat material semisal batu bara. Selama  proses bongkar muat batubara dari darat ke kapal tongkang (proses Loading ) akan menyebabkan  debu batubara jatuh dipermukaan laut. Sehubungan dengan rencana PT. Tambang Batubara Bukit Asam untuk membangun pelabuhan bongkar muat batubara pada kawasan Teluk Lampung maka diperlukan simulasi sebaran debu  batubara dilaut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode dimana data data penelitiannya berupa angka dan analisisnya menggunakan statistik atau model. Modelmatematikyangdigunakan adalahmodel2DdepthaverageyaituRMA2 untukpolaarusdanSED2Duntukpolasebarandebu batubara,yangmerupakan bagiandarimodel SMS(SurfaceWaterModelingSystem)versi8.1. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa pola pergerakan arus dipengaruhi oleh pasang surut.Saat pasang arus bergerak dari arah tenggara kearah barat laut, sedangkan saat surut arus bergerak dari arah barat laut menuju kearah tenggara. Hasil simulasi sebaran debu batubara menunjukan bahwa saat pasang debu batubara akan condong menyebar kearah barat dan pada saat surut debu batubara akan condong menyebar kearah tenggara. Hal ini menunjukan bahwa pola sebaran debu batubara dipengaruhi oleh pola arus.
PEMODELAN RIP CURRENT MENGGUNAKAN MODEL GELOMBANG TIPE BOUSSINESQ (WILAYAH KAJIAN : PANTAI KLAYAR JAWA TIMUR) Deskaranti, Rani; Prasetyawan, Indra Budi; Kunarso, Kunarso
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.561 KB)

Abstract

Wisata pantai merupakan salah satu jenis wisata yang paling diminati oleh wisatawan di Indonesia.Namun, wisata pantai memiliki resiko kecelakaan yang tinggi.Jumlah korban wisatawan yang terseret arus dapat meningkat setiap tahunnya.Hal ini, dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kondisi pantai yang dikunjungi.Pantai Klayar merupakan salah satu pantai wisata di Jawa Timur yang termasuk ramai dikunjungi wisatawan karena keindahannya. Namun, terhitung dari tahun 2011 hingga 2016 jumlah korban kecelakaan yang terseret arus mencapai 30 orang. Arus balik atau rip current yang menyeret para korban ke tengah laut, sangat berbahaya bila diamati secara langsung di lapangan. Untuk itu, dapat dilakukan pendekatan lain seperti melalui pendekatan pemodelan numerik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensimulasikan dan menganalisis rip current di Pantai Klayar Jawa Timur melalui pemodelan numerik. Materi yang digunakan adalah peta batimetri tahun 2002, data angin tahun 2005-2016, Damping Layer dan Wave Maker dari BOUSS-2D dan citra Google Earth tahun 2015. Pemodelan numerik dilakukan menggunakan modul BOUSS-2D untuk mengetahui simulasi pola pergerakan rip current.Modul ini berkerja berdasarkan persamaan Boussinesq.Simulasi dilakukan selama 4 musim, yaitu musim barat, musim peralihan I, musim timur dan musim peralihan II. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pola pergerakan rip current di tiap musim nya berbeda-beda dikarenakan tinggi gelombang yang ada berbeda-beda. Simulasi model menunjukkan kecepatan rip currentakan semakin berkurang ketika bergerak semakin jauh menuju laut lepas. Selain itu, semakin besar tinggi gelombang yang terjadi di suatu perairan, akan mempengaruhi besarnya kecepatan dan pola rip current.
KARAKTERISTIK POLA ARUS DAN KONDISI KUALITAS PERAIRAN DI PANTAI MARINA ANCOL, JAKARTA Reiner, Muhammad; Dwi S, Agus Anugroho; Prasetyawan, Indra Budi
Journal of Oceanography Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.72 KB)

Abstract

AbstrakPantai Marina Ancol merupakan salah satu lokasi wisata bahari yang terletak di utara Jakarta. Lokasinya yang dekat dengan Tanjung Priok mampu menyebabkan penurunan kualitas perairan yang menyimpang dari Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari yang yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pola arus dan parameter kualitas perairan serta pola sebarannya guna melihat kondisi perairan di Pantai Marina Ancol dengan mengacu pada Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari. Penelitian ini dilakukan pada 27-30 April 2016 di perairan Pantai Marina Ancol, Jakarta. Pengumpulan data di lapangan yaitu pengambilan data sampel air di 12 stasiun dan pengukuran arus laut selama 3 hari.  Pengolahan data terdiri dari analisis data arus, pasang surut serta pemodelan numerik dan analisis kualitas perairan (suhu, kecerahan, pH, salinitas, DO dan BOD5). Hasil penelitian menunjukan tipe pasang surut di Pantai Marina Ancol adalah pasang surut harian tunggal dengan nilai formzahl 3,12. Karakteristik pola arus di Perairan Pantai Marina Ancol mempunyai pola gerakan arus yang berubah arah. Hasil analisis kualitas perairan menunjukkan bahwa Perairan Pantai Marina Ancol memiliki beberapa parameter kualitas perairan terukur yang menyimpang dari Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari yaitu kecerahan, oksigen terlarut (DO), dan BOD5.
KAJIAN POLA ARUS DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL HIDRODINAMIKA 2-DIMENSI DELFT3D Widhi, Kidung Baskara; Indrayanti, Elis; Prasetyawan, Indra Budi
Journal of Oceanography Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2370.854 KB)

Abstract

Abstrak Perairan Teluk Lampung merupakan perairan yang sangat padat aktivitasnya. Aktivitas terkait dengan dinamika perairan. Arus merupakan salah satu faktor perairan yang membutuhkan pengamatan. Berdasarkan penulisan ini dihasilkan pola arus Perairan Teluk Lampung saat kondisi pasang masuk kedalam teluk menuju kearah utara dan keluar teluk menuju kearah selatan pada saat kondisi surut, massa air berasal dari Laut Jawa dan Samudera Hindia melewati Selat Sunda. Pasang surut Perairan Teluk Lampung bertipe campuran condong ke harian ganda yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan equatorial orbit dengan gravitasi matahari. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari perekaman arus menggunakan ADCP pada tanggal 4 sampai 7 Agustus 2011 dan pengukuran pasang surut menggunakan palem pasut pada tanggal 5 sampai 20 Agustus 2011 dengan data sekunder berupa peta batimetri Teluk Lampung. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling method. Data arus yang diolah berupa kecepatan dan arah sedangkan data pasang surut berupa nilai elevasi, kemudian di verifikasi dengan hasil model hidrodinamika Delft3d dengan inputan file batimetri pengolahan data sekunder. Berdasarkan pengolahan data didapat dominasi arus perairan Teluk Lampung adalah arus pasut. Saat kondisi pasang massa air masuk dari Selat Sunda menuju ke perairan Teluk Lampung, saat kondisi surut massa air keluar dari perairan Teluk Lampung menuju ke Selat Sunda.
KAJIAN PENYEBARAN PLUME TERMAL OUTLET AIR PENDINGIN POWER PLANT PT NEWMONT NUSA TENGGARA DI PERAIRAN TELUK BENETE Satriyo Panalaran; Indra Budi Prasetyawan
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.543 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i3.6953

Abstract

Panas yang masuk ke badan air dapat melalui interaksi antara atmosfer dan air, ataupun dapat melalui kegiatan yang dilakukan manusia. Panas yang bersumber dari kegiatan manusia disebut juga panas artificial, yang dalam hal ini bersumber dari outlet power plant. Proses penyebaran suhu di perairan dapat melalui tiga proses yaitu secara radiasi, adveksi, dan difusi. Proses adveksi berpengaruh besar terhadap proses-proses transport di badan air. Pengambilan data dilakukan di Teluk Benete pada tanggal 1 hingga 15 April 2011. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah data arus perairan dan data suhu perairan. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah data pasang surut, peta bathimetri, data angin dan cuaca. Hasil penelitian menunjukkan jenis pasang surut di Teluk Benete adalah campuran condong ke harian ganda. Karakteristik arus di Teluk Benete di lapisan dasar cenderung bergerak ke arah barat laut dan tenggara dengan kecepatan 0,6 – 17,4 cm/detik. Arus di lapisan menengah cenderung bergerak ke semua arah dengan kecepatan 0,2 – 14,2 cm/detik. Arus di lapisan permukaan cenderung bererak ke semua arah dengan kecepatan 0,15 – 21,7 cm/detik. Dari pemisahan kecepatan arus ke dalam komponen arus pasut dan arus residu, maka didapatkan bahwa arus di Teluk Benete lebih didominansi oleh arus residu. Hasil pengukuran suhu air di dekat outlet menunjukkan suhu di kolom air berkisar antara 28,0 – 28,8 °C. Sedangkan suhu pada stasiun kontrol suhu berkisar antara 27,7 – 28,9 °C. Hasil simulasi model penyebaran termal menunjukkan bahwa plume termal dari outlet air pendingin power plant tidak memiliki jangkauan yang luas, yaitu ditunjukkan pada jarak 50 meter dari outlet, suhu perairan hanya memiliki rentang kurang dari 0,5 °C. Hal ini menunjukkan bahwa pada jarak ini suhu air telah serupa dengan suhu lingkungan perairan di sekitarnya. Kata kunci: plume termal, arus, model transport, Teluk Benete