Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengembangan Ekowisata Bahari dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal pada Masa Pandemi Covid-19 Mutia Fatin Sausan; Hana Indriana; Heru Purwandari
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 7 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v7i1.938

Abstract

Ekowisata bahari adalah kegiatan wisata yang mengandalkan daya tarik alami lingkungan pesisir dan lautan baik langsung maupun tidak langsung. Pengembangan ekowisata bahari dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, namun pandemi Covid-19 mempengaruhi proses pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengembangan ekowisata bahari dengan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dan analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ekowisata bahari mengalami perubahan sebelum dan saat pandemi Covid-19 yang dilihat dari indikator jenis daya tarik sumber daya alam dan partisipasi masyarakat. Selain itu, terdapat juga perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan saat pandemi Covid-19. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara tingkat pengembangan ekowisata bahari dengan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal pada masa pandemi Covid-19.
Capacity Building Sebagai Upaya Pemberdayaan Kapasitas Ekonomi Lokal di KWT Sekar Asri Khansa Auliyaa Devanka; Umi Nurul Fadilah; Michelle Lola Zefanya; Lu’lu’ Hiswari Kinanti Samudra; Heru Purwandari; Dian Ashfi Furoida
Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/parta.v5i1.5138

Abstract

Pembangunan pertanian harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan. Perempuan dapat melakukan banyak hal jika mereka diorganisir dan dilatih dengan baik. Salah satu program pemerintah untuk mensejahterakan petani adalah program Kelompok Wanita Tani (KWT). Aksi pengembangan masyarakat dilakukan di KWT Sekar Asri yang terletak di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2024. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengidentifikasi potensi dan permasalahan, aktor yang terlibat, jaringan mitra serta merancang upaya pengembangan (kapasitas, jaringan, komunikasi, informasi, dan edukasi dengan pelibatan teknologi). Metode yang digunakan pada program ini yaitu penyampaian materi dan demonstrasi langsung. Program ini terdiri dari kunjungan perkenalan dengan mitra dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi mitra, penyusunan program berdasarkan masalah bersama mitra, pelatihan pembukuan dan pengenalan sosial media sebagai media pemasaran, penentuan packaging bersama mitra, serta pelatihan pembuatan konten.
Pengetahuan Lokal dan Keberlanjutan Pengelolaan Sumber Daya Ikan Sungai (Kasus: Lubuk Larangan di Nagari Barung-Barung Balantai Tengah, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat): Local Knowledge and the Sustainability of River Fish Management (Case: Lubuk Larangan in Central Barung-Barung Balantai Village, Koto XI Tarusan District, Pesisir Selatan Regency, West Sumatra Province) Masri , Rahmi Vivri; Satria, Arif; Purwandari , Heru
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 7 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v7i2.1157

Abstract

Manusia sangat bergantung pada sumber daya alam seperti sungai sebagai penunjang kehidupan. Pemanfaatan yang berlebihan terhadap sumber daya sungai menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem mulai dari penurunan populasi ikan hingga pencemaran air. Lubuk Larangan merupakan salah satu bentuk pengetahuan lokal yang digunakan untuk menjaga dan melestarikan sumber daya ikan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur pengetahuan lokal yang tergambarkan dalam mekanisme transfer pengetahuan pada masyarakat di sekitar Lubuk Larangan, menganalisis mekanisme transfer pengetahuan yang digunakan untuk mendukung praktik pengelolaan Lubuk Larangan secara nyata, dan menganalisis tingkat keberlanjutan pengelolaan sumber daya ikan sungai di Lubuk Larangan melalui pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Teknik analisis data menggunakan uji regresi dan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur pengetahuan lokal berpengaruh terhadap mekanisme transfer pengetahuan. Sementara itu, terdapat pengaruh antara mekanisme transfer pengetahuan terhadap praktik pengelolaan Lubuk Larangan secara nyata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan lokal yang telah berhasil ditransfer ternyata dalam praktiknya belum benar-benar mampu dilaksanakan. Walaupun demikian, nilai indeks keberlanjutan pengelolaannya tergolong cukup baik yang mengindikasikan bahwa ada faktor pendukung lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Penguatan Partisipasi Nasabah Bank Sampah melalui Tata Kelola Kelembagaan Rachmah, Annisa Aulia; Purwandari, Heru
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 8 No. 01 (2024): Maret
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v8i01.1286

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana unsur tata kelola tercermin dalam kegiatan bank sampah dan tingkat partisipasi nasabah pada Bank Sampah Adil Sejahtera. Melalui penelitian ini diharapkan muncul penjelasan bagaimana partisipasi komunitas dalam pengelolaan sampah dapat dijelaskan melalui tata kelola. Penelitian dilakukan dengan 40 orang responden, yaitu seluruh nasabah Bank Sampah Adil Sejahtera RT 002 RW 007 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama unsur tata kelola dalam hal kebijakan, prosedur kerja, sistem informasi, alat-alat, dan kelembagaan pada bank sampah, berada pada kategori tinggi sebesar 62,5 persen. Partisipasi nasabah bank sampah dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil dan evaluasi. Diperoleh hasil bahwa partisipasi nasabah berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 57,5 persen. Selanjutnya, nampak bahwa bahwa tata kelola bank sampah berpengaruh terhadap partisipasi nasabah sebesar hingga 65,7 persen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingginya partisipasi nasabah merupakan cerminan dari kualitas tata kelola kelembagaan Bank Sampah Adil Sejahtera yang bermuara pada peningkatan tabungan nasabah setiap tahunnya
Merajut Kerjasama Multipihak dalam Jerat Krisis Ekologi Tambang Purwandari, Heru; Sita, Rai; Indriana, Hana; Hadi Dharmawan, Arya
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 4 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0504.772-776

Abstract

Aktivitas ekonomi ekstraktif pertambangan memiliki karakter eksploitasi terhadap sumberdaya alam yang sangat berisiko tidak hanya bagi lingkungan hidup namun juga bagi kehidupan sosial-kemasyarakatan. Pola eksploitasi berlebihan atas sumberdaya alam,menjadi penyebab utama terjadinya transformasi bentang alam dengan segala keseluruhan isinya di pedesaan. Sementara itu, menilik atmosfer kontestasi antar aktor di kawasan pertambangan, segera tampak bahwa terdapat kelompok yang mampu secara cepat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Di sisi lain, terdapat kelompok masyarakat yang tidak memiliki banyak pilihan, kecuali pasrah dengan cara membangun relasi-kerja dengan aktivitas ekonomi pertambangan. Ketika perubahan sistem sosial dan ekologi lokal masuk ke tahapan krisis ekologi akibat eksploitasi berlebihan terhadap sumberdaya alam tanpa disertai upaya pemulihan yang mencukupi, maka terdapat ancaman berupa ketidakberlanjutan sistem sosial-ekologi.Dalam hal ini,krisis ekologi kemudian diikuti oleh krisis sosial, krisis sistem penghidupan, dan krisis lain yang kompleks. Oleh karena itu, mengidentifikasi dan mengantisipasi krisis ekologi menjadi upaya yang diperlukan sebagai pintu masuk memahami ancaman-ancaman sosial, ekonomi dan lingkungan terutama bagi kelompok tertentu yang rentan akibat perubahan bentang alam yang dipicu oleh pertambangan. Analisis pada tulisan ini diarahkan untuk memahami ragam bentuk adaptasi yang dikembangkan oleh kelompok sosial rentan di pedesaan yang menyertai perubahan sosial-ekologi akibat ekonomi ekstraktif pertambangan. Hasil kajian, merekomendasikan dibangunnya kolaborasi diantara empat pihak terkait yaitu pemerintah daerah, pemerintah desa, pelaku usaha tambang, dan komunitas untuk merespons krisis ekologi yang berdampak luas pada perubahan sistem sosial dan penghidupan masyarakat lokal.
Daulat Pangan di Desa Tambang Purwandari, Heru; Sita, Rai
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0404.346-350

Abstract

Sektor pertambangan secara drastis merubah bentang alam pedesaan dan menggeser peran petani sebagai kelompok yang berdaulat atas agroekosistem. Perubahan yang terjadi serta merta menggiring pada terciptanya sistem penghidupan yang baru bagi petani. Sayangnya, dalam banyak kasus, situasi ini meminggirkan peran petani sebagai penyedia pangan komunitas. Petani tidak dapat secara cepat beradaptasi dengan transformasi bentang alam yang terjadi dan tetap bertahan pada model pertanian konvensional dengan produktivitas yang makin menurun. Campur tangan pemerintah harus hadir guna mengatur ekspansi pertambangan danmengembalikan kualitas hidup masyarakat sekitar tambang dalam berbagai dimensi.
Reforma Agraria Dan Revitalisasi Pertanian Di Indonesia: Studi Kasus Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat Sihaloho, Martua; Purwandari, Heru; Ita, Dyah
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 4 No. 1 (2010): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.123 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v4i1.5849

Abstract

Pemanfaatan sumber-sumber agraria diharapakan dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, salah satu agenda yang menyangkut kebijakan agraria agar benar-benar menjadi sumber kesejahteraan adalah reforma agraria (RA). Justifikasi penelitian ini berdasarkan pada: (1) Reforma agraria merupakan program pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono-Jusuf Kalla (2004-2009); (2) Implementasi program reforma agraria merupakan tantangan Badan Pertanahan Nasional dan stakeholders lainnya; (3) Dalam Implementasi ini, maka diperlukan pra-kondisi reforma agraria; dan (4) Fakta mengindikasikan bahwa reforma agraria di bidang pertanian perlu didukung program revitalisasi pertanian. Pada tahun pertama, penelitian ini difokuskan di Jawa Barat, yang mengambil lokasi di Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Subang-Jawa Barat. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah deskriptif–eksplanatif yang luwes dan terbuka untuk berkembang. Data dan informasi yang dikumpulkan dianalisis melalui pendekatan analisis kualitatif. Hasil penelitian pada tahun pertama (2009) menunjukkan bahwa (1) Peta kondisi sosio-ekonomi masyarakat (beragam lapisan petani) di Desa Sidajaya relatif masih timpang, (2) Terdapat enam lapisan masyarakat yaitu: Petani Pemilik; Petani Pemilik + Penggarap; Petani Pemilik + Buruh Tani; Petani Penggarap; Petani Penggarap + Buruh Tani; dan Buruh Tani, dan (3) Saran dari hasil penelitian ini adalah reforma agraria dalam hal asset reforma harus diikuti access reform dan juga program revitalisasi pertanian.
Reforma Agraria Di Bidang Pertanian : Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten Sihaloho, Martua; Purwandari, Heru
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 1 (2009): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.398 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i1.5874

Abstract

Sumberdaya agraria merupakan salah satu faktor utama bagi stakeholder, khususnya petani. Tulisan ini mencoba menjelaskan tentang reforma agraria di bidang pertanian menjadi penting diwujudkan, khususnya dengan mengkaji hubungan antara perubahan struktur agraria dan differensiasi kesejahteraan petani. Hasil penelitian di Kabupaten Lebak menunjukkan, lahan dan modal menjadi dua faktor penting dalam usahatani pertanian. Perubahan struktur agraria mempengaruhi differensiasi kesejahteraan petani. Arah perubahan struktur agraria yang terjadi stratifikasi dan polarisasi.
PERLAWANAN TERSAMAR ORGANISASI PETANI: SINERGI ANTARA KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DAN ABSTRACT KEPENTINGAN GERAKAN SOSIAL Purwandari, Heru; Kolopaking, Lala M; Tonny, Fredian
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6 No. 3 (2012): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3695.653 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v6i3.8019

Abstract

This study goal is understanding people movement development that articulated through organization construction. Farmer as social entity faced with structural pressure that obstruct the social transformation movement. According to the facing problems, these are natural when approach that developed by farmer organization is the community development strategy. Production center oriented for the latest 30 years have become the development ideology. Critic toward this paradigm as described above brought in to the community development (CD) approach. Unfortunately CD produce dependence with the elite structure and program, elite domination and effort to integrating farmer to high capital condition. Besides that problem, CD preserve community stability and disappear social change and social movement. Looking to this fact, farmer organization that prepared as case study develop a new paradigm for the community development which more intense to the people center development. This effort can be held with self govern building and farmer authority. Practically; choosing paradigm for people center development strategy. Differentiation between early CD with the CD as the strategy that will be directed to the people center development lie on the result. CD as the strategy is not resulting dependence otherwise achieving access and control to the resources. Those explanation above really want to describe that farmer achieving specific ways to reach organization goals. Paradigm resistance have been doing with the hidden tactic. Concept that founded in this research is disguised resistance. Disguised resistance indicated hidden strategy that used to reach organization agenda. Disguised resistance is the alliance model between maintaining social existence and the effort to the social deconstruction. Resistance have been doing bellow the government development propaganda and doing the redefinition to those propaganda in to the paradigm ways more oriented to the people center oriented. Keywords: Disguised Resistance, Farmer Organization, Farmer Self Govern, Farmer Authority
Agrarian Structure Change and Its Implications for Rural Farmers Movement (Character Analysis Jasinga Farmers Association Forum Post PPAN) Lestari, Sari; Purwandari, Heru
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 2 No. 1 (2014): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.753 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v2i1.9411

Abstract

Masyarakat Curug dan Tegal Wangi memiliki masalah yang berkaitan dengan pendudukan lahan. Dua aspek yang berubah setelah penurunan pendudukan lahan adalah penurunan kepemilikan lahan dan tingkat pendapatan. Munculnya Forum Paguyuban Petani Jasinga merupakan bagian dari strategi mereka untuk menanggulangi masalah di atas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh agraria terhadap perubahan struktur karakter organisasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh perubahan status sosial ekonomi dengan dimensi gerakan petani. Di sisi lain, dimensi gerakan petani memiliki pengaruh dalam karakter petani gerakan. Kata kunci: perubahan struktur agraria, pergerakan petani, Petani paguyuban