Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Class, Income, and Class Consciousness of Labor Fishers Kinseng, Rilus A; Sjaf, Sofyan; Sihaloho, Martua
Journal of Rural Indonesia Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Communication and Community Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.518 KB)

Abstract

There have been debates on the role of class in “influencing” income inequality in contemporary societies.  Some argue that class position is no longer relevant in determing one’s income, while others argue that class still counts.  Therefore, it is very interesting to investigate relations between class structure and income among fishers in Indonesia. Furthermore, Marxian argued that class position will determine class consciousness. Therefore, it is interesting to study the class consciousness of labor fishers in Indonesia. Analyzing relations between class structure and income as well as class consciousness of labor fishers in Indonesia is especially very interesting and important since fishers have a very typical patront-client relationships. Moreover, study of this subject in Indonesia is still limited. This study has three main objectives: first to investigate the class structure of fishers and how this structure has been formed, second to analyse the income of fishers in different class locations, and third to analyze class consciousness of labor fishers. This study uses combination of qualitative and quantitative methods. The study was conducted in Indramayu, West Java in 2013. Our analysis shows that the class structure of fishers consists of four main classes, namely large-scale, medium-scale, small-scale, and labor classes. These classes have been formed through complex and long processes, including the so-called “modernization” programmes promoted by the government.  In term of income, the study shows that there are significant differences of income among fishers in different class locations. The Gini Ratio is very high, that is 0.88. Thus, class structure does influence fishers’ income significantly. Furthermore, this study finds that class consciousness of labor fishers has not fully developed yet. Labor class is a class in itself, but not class for itself. © 2014 Journal of Rural Indonesia [JoRI] IPB. All rights reserved.Keywords: fishers, class structure, income, class consciousnessReceived: 14th October 2014; Accepted: 15th November 2014[How to Cite: Kinseng, R., Sjaf, S., & Sihaloho, M. (2014). Class, Income, and Class Consciousness of Labor Fishers. Journal Of Rural Indonesia, 2(1), 93-104. Retrieved from http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/ruralindonesia/article/view/296]
Strategi, Kerentanan, dan Resiliensi Nafkah Rumahtangga Petani di Daerah Rawan Bencana Banjir Brigita, Stevani; Sihaloho, Martua
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.836 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.2.239-254

Abstract

Flooding is a natural disaster that provides various impacts on life, especially for the survival of farm households. Farmers in doing the farming certainly depends on the nature and weather. Floods certainly have an impact because it can make the crops decline even to the occurrence of crop failure. Facing such circumstances requires farmers' households to determine the livelihood structures undertaken and demand that farm households determine how to conduct livelihood strategies in order to maintain and improve existing livelihoods. A livelihood strategy is a person's or a group's way of meeting their needs or achieving an improvement in life. The livelihood strategies undertaken will affect the vulnerability of a household and have a relationship with the resilience of the farm household in the event of a flood disaster. Livelihood structures and livelihood strategies of farm households living in flooded areas may be different from those in other areas not experiencing crisis or flood disaster. The purpose of this research is to analyze the strategy, vulnerability and resilience of household livelihoods of farmers in flood-prone areas.Keywords : farm household, livelihood strategy, resilience, vulnerability---------------------- ABSTRAK Banjir merupakan suatu bencana alam yang memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan, khususnya bagi keberlangsungan hidup rumahtangga petani. Petani dalam melakukan usahataninya tentunya sangat bergantung dengan keadaan alam dan cuaca sekitar. Bencana banjir tentunya memberi dampak karena dapat membuat hasil panen menurun bahkan sampai terjadinya gagal panen. Menghadapi keadaan tersebut menuntut rumahtangga petani untuk menentukan struktur nafkah yang dilakukan dan menuntut rumahtangga petani menentukan bagaimana melakukan strategi nafkah dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan sumber nafkah yang ada. Strategi nafkah adalah cara seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan mereka atau mencapai peningkatan hidup. Strategi nafkah yang dilakukan akan berpengaruh terhadap kerentanan suatu rumahtangga dan memiliki hubungan dengan ketahanan (resiliensi) rumahtangga petani dalam menghadapi situasi bencana banjir. Struktur nafkah dan strategi nafkah rumahtangga petani yang tinggal di kawasan terpapar banjir dapat saja berbeda dengan wilayah lain yang tidak mengalami situasi krisis atau bencana banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi, kerentanan dan resiliensi nafkah rumahtangga petani di wilayah rawan bencana banjir.Kata Kunci : kerentanan, resiliensi, rumahtangga petani, strategi nafkah
Identification of the Characteristics of Citizens in the Development of Village Tourism Irfipta, Irfipta; Sihaloho, Martua; Sunito, Satyawan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.202 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.4.551-562

Abstract

Tourist village is a rural area which has the uniqueness and attraction as well as the potential that could be developed as a component of tourism. The success of the development of tourism requires cooperation with various parties in particular the villagers, so that it can foster an attitude of having and a sense of responsibility as perpetrators of the determinant of the development of tourism. The purpose of this research is to identify the characteristics of the citizens involved in the development of tourist villages through employment opportunities and business. This research is quantitative research using survey method supported qualitative data. The results of this research indicate that some charactersitics citizens such as age, education level, and gender showed a fairly strong relationship with business and employment opportunities, while marital status indicates a weak relationship and no significant employment and business in tourist Kandri Villages.Keywords: Business and employment opportunities, Characteristics of the citizens, Tourism Village=================================================ABSTRAKDesa wisata merupakan sebuah kawasan pedesaan yang mempunyai keunikan dan ketertarikan serta potensi yang dapat dikembangkan sebagai komponen kepariwisataan. Keberhasilan pengembangan pariwisata memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya warga desa, sehingga dapat menumbuhkan sikap memiliki dan rasa tanggung jawab sebagai pelaku penentu pembangunan kepariwisataan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik warga yang terlibat dalam pengembangan desa wisata melalui kesempatan kerja dan usaha. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei yang didukung data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa karakeristik warga seperti usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin menunjukkan hubungan yang cukup kuat dengan kesempatan kerja dan usaha, sedangkan pada status pernikahan menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak signifikan dengan kesempatan kerja dan usaha di Desa Wisata Kandri.Kata kunci: Desa Wisata, Karakteristik Warga, Kesempatan Kerja dan Usaha
Peran Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) dengan Strategi Nafkah Rumahtangga Desa Sekitar Hutan Yuliasih, Yuliasih; Sihaloho, Martua
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 6 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.538 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.6.717-730

Abstract

Community-Based Forest Management is designed as a livelihood system for participating in CBFM villages. This study aims to analyze the relationship between direct and indirect utilization to livelihood structures, and livelihood structures to livelihood strategies. The research method used is quantitative approach with survey method on 40 respondents and supported by the qualitative approach to obtain qualitative data derived from the role of community-based forest management. Quantitative data analysis was done by Rank Spearman correlation test. Livelihood structures show the utilization of forest from PHBM agriculture sector has an impact for pesanggem who has low-income amount of 47 percent, for pesanggem has high and medium income amount of 35 percent.  The result correlation between the direct and indirect utilization with livelihood structure there are no correlations, while the livelihood structure of the pesanggem household has a relationship to the livelihood strategy. Keywords: livelihood strategy, livelihood structures, PHBM, utilization ABSTRAKPengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat dirancang sebagai sistem nafkah bagi desa peserta PHBM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemanfaatan langsung dan tidak langsung terhadap struktur nafkah, serta struktur nafkah dengan strategi nafkah.  Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada 40 responden dan didukung pendekatan kualitatif sehingga diperoleh data kualitatif yang berasal dari peran PHBM. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Struktur nafkah menunjukan pemanfaatan hasil sumberdaya hutan dari sektor pertanian PHBM memiliki pengaruh untuk pesanggem yang bergolongan pendapatan rendah sebesar  47 persen sedangkan golongan tinggi dan sedang sebesar 35 persen. Hasil korelasi hubungan antara pemanfaatan langsung dan tidak langsung dengan struktur nafkah tidak terjadi hubungan, sedangkan struktur nafkah rumahtangga pesanggem memiliki hubungan terhadap strategi nafkah.Kata Kunci : pemanfaatan, PHBM, strategi nafkah, struktur nafkah
Akses Masyarakat dalam Pemanfaatan Sumber Daya Air Putri, Amelia Ari; Sihaloho, Martua
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.571 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.5.681-692

Abstract

The existence of Constitution Number 7 the Year 2004 on Water Resources become the foundation of open opportunity for water commercialization and commodification. The private sector has opportunity in water concessions through the granting of entitlements that lead to changes in resource ownership regimes. The establishment of water company makes the abundance of water resources that can be utilized by the community to fulfil their socio-economic needs being reduced. Villagers often mean that the presence of the private sector will reduce water utilization in their area, thus feeling their access to water use will be limited. This study aims to analyze the influence of community access in utilizing water resources to socio-economic conditions of society. This research is located in Sukamantri Village, Tamansari District, Bogor Regency, West Java. The method used to extract facts, data, and information in the research is the quantitative approach through survey method with questionnaires and supported by qualitative data through interview and literature study until obtained by analysis result that access of water resources utilization by society influence their socioeconomic.Keywords: Access, regime property, socio-economic, water resources ABSTRAKAdanya UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menjadikan landasan terbukanya kesempatan bagi upaya komersialisasi dan komodifikasi air. Sektor swasta berkesempatan dalam pengusahaan air lewat pemberian hak guna usaha yang menyebabkan terjadinya perubahan rezim kepemilikan sumber daya. Berdirinya Perusahaan air membuat kelimpahan sumber daya air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya menjadi berkurang. Masyarakat desa sering memaknai bahwa kehadiran pihak swasta akan mengurangi pemanfaatan air di wilayah mereka, sehingga merasa akses mereka dalam pemanfaatan air akan terbatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akses masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya air terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini berlokasi di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan kuesioner, dan didukung oleh data kualtitatif melalui wawancara dan studi literatur hingga diperoleh hasil analisis bahwa akses pemanfaatan sumber daya air oleh masyarakat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat.Kata kunci: Akses, rezim kepemilikan, sumber daya air, sosial ekonomi
STRATEGI NAFKAH PENDUDUK DESA SEKITAR HUTAN Hizbullah, Abdul Wafa; Sihaloho, Martua; Sunito, Satyawan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.%p

Abstract

Forests become a resource that has more meaning to the forest villagers living in the vicinity. Provision of livelihoods by forest areas becomes an option for the population to meet the needs of life and make a living strategy for their households. Therefore, the purpose of this study is to analyze the role of forests as a source of livelihood and livelihood strategies used by Sukawangi villagers. This research uses quantitative approach supported by qualitative data by taking 45 respondents. The results of this study indicate that the characteristics of households that use the livelihoods of forest areas are the population with the characteristics of middle age, low education level, and land control. People who use livelihoods in forest areas are more dominant in livelihood strategies in livelihood engineering compared to livelihoods and migration strategies. Characteristics of households that use non-forest area livelihoods are those with middle-age characteristics, low education level, and no land ownership. People who use non-forest area livelihoods are more dominant in livelihood strategies in multiple livelihood strategies.Keywords: forest, livelihood strategy, villagersABSTRAKHutan menjadi sebuah sumber daya yang memiliki arti lebih pada penduduk desa hutan yang tinggal di sekitarnya. Penyediaan akan sumber nafkah oleh kawasan hutan menjadi pilihan bagi penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melakukan strategi nafkah bagi rumahtangganya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran hutan sebagai sumber nafkah dan strategi nafkah yang digunakan oleh penduduk Desa Sukawangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung dengan data kualitatif dengan mengambil 45 orang responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik rumahtangga yang menggunakan sumber nafkah kawasan hutan adalah penduduk dengan karakteristik usia menengah, tingkat pendidikan rendah, dan menguasai lahan. Penduduk yang menggunakan sumber nafkah kawasan hutan lebih dominan melakukan strategi nafkah pada rekayasa sumber nafkah dibandingkan dengan strategi pola nafkah dan migrasi. Karakteristik rumahtangga yang menggunakan sumber nafkah kawasan non-hutan adalah penduduk dengan karakteristik usia menengah, tingkat pendidikan rendah, dan tidak menguasai lahan. Penduduk yang menggunakan sumber nafkah kawasan non-hutan lebih dominan melakukan strategi nafkah pada strategi pola nafkah ganda.Kata kunci: hutan, penduduk desa, strategi nafkah
Pengaruh Konversi Lahan terhadap Strategi Pemanfaatan Modal Nafkah Rumah Tangga Buruh Tani Prastiwi, Hesti; Sihaloho, Martua
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.407-420

Abstract

Lahan merupakan salah satu sumber daya agraria yang sangat penting bagi petani dikarenakan lahan merupakan salah satu sumber untuk bertahan hidup. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Pembangunan yang terjadi di Indonesia semakin masif, menimbulkan konversi lahan bersifat permanen ketika lahan sawah beririgasi berubah menjadi kawasan pemukiman atau industri. Konversi lahan yang terjadi menyebabkan hilangnya beberapa atau seluruh modal nafkah yang ada. Perubahan modal nafkah ini akan mengakibatkan perubahan strategi nafkah petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konversi lahan terhadap strategi nafkah dan pengaruh pemanfaatan  modal nafkah  terhadap strategi nafkah rumah tangga. Lokasi penelitian ini yaitu Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan kuesioner yang didukung oleh data kualitatif melalui wawancara dan studi literatur hingga diperoleh hasil bahwa dampak konversi lahan mempengaruhi modal dan strategi nafkah.Kata Kunci: buruh tani, konversi lahan, modal nafkah, strategi nafkah=====ABSTRACTLand is one of the most important agrarian resources for farmers because land is one source of livelihood survival. According to Constitution Number 41 Year 2009 on concerning The Protection of Sustainable Food Agriculture. The development that is taking place in Indonesia is increasingly massive leading to permanent land conversion when technical irrigated rice fields change into residential or industrial areas. The land conversion that occurs causes a loss of some or all existing livelihood asset. This change in livelihood asset will result in a change in farmers livelihood strategies. This study aims to analyze the influence of the impact of land conversion towards livelihood strategies and the influence of the utilization of livelihood asset towards the livelihood strategies households. The location of this research is Pasirgaok Village, Rancabungur District, Bogor Regency. The method used to extract facts, data, and information in the research is the quantitative approach through survey method with questionnaires supported by qualitative data through interview and literature study until it is obtained that the impact of land conversion towards landless farmer household’s assets and livelihood strategies.Keywords: land conversion, landless farmer, livelihood asset, livelihood strategies
Pengaruh Konversi Lahan terhadap Strategi Pemanfaatan Modal Nafkah Rumah Tangga Buruh Tani Prastiwi, Hesti; Sihaloho, Martua
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.407-420

Abstract

Lahan merupakan salah satu sumber daya agraria yang sangat penting bagi petani dikarenakan lahan merupakan salah satu sumber untuk bertahan hidup. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Pembangunan yang terjadi di Indonesia semakin masif, menimbulkan konversi lahan bersifat permanen ketika lahan sawah beririgasi berubah menjadi kawasan pemukiman atau industri. Konversi lahan yang terjadi menyebabkan hilangnya beberapa atau seluruh modal nafkah yang ada. Perubahan modal nafkah ini akan mengakibatkan perubahan strategi nafkah petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konversi lahan terhadap strategi nafkah dan pengaruh pemanfaatan  modal nafkah  terhadap strategi nafkah rumah tangga. Lokasi penelitian ini yaitu Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan kuesioner yang didukung oleh data kualitatif melalui wawancara dan studi literatur hingga diperoleh hasil bahwa dampak konversi lahan mempengaruhi modal dan strategi nafkah.Kata Kunci: buruh tani, konversi lahan, modal nafkah, strategi nafkah=====ABSTRACTLand is one of the most important agrarian resources for farmers because land is one source of livelihood survival. According to Constitution Number 41 Year 2009 on concerning The Protection of Sustainable Food Agriculture. The development that is taking place in Indonesia is increasingly massive leading to permanent land conversion when technical irrigated rice fields change into residential or industrial areas. The land conversion that occurs causes a loss of some or all existing livelihood asset. This change in livelihood asset will result in a change in farmers livelihood strategies. This study aims to analyze the influence of the impact of land conversion towards livelihood strategies and the influence of the utilization of livelihood asset towards the livelihood strategies households. The location of this research is Pasirgaok Village, Rancabungur District, Bogor Regency. The method used to extract facts, data, and information in the research is the quantitative approach through survey method with questionnaires supported by qualitative data through interview and literature study until it is obtained that the impact of land conversion towards landless farmer household’s assets and livelihood strategies.Keywords: land conversion, landless farmer, livelihood asset, livelihood strategies
Class, Income, and Class Consciousness of Labor Fishers Kinseng, Rilus A.; Sjaf, Sofyan; Sihaloho, Martua
Journal of Rural Indonesia [JORI] Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Journal of Rural Indonesia [JORI]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There have been debates on the role of class in “influencing” income inequality in contemporary societies.  Some argue that class position is no longer relevant in determing one’s income, while others argue that class still counts.  Therefore, it is very interesting to investigate relations between class structure and income among fishers in Indonesia. Furthermore, Marxian argued that class position will determine class consciousness. Therefore, it is interesting to study the class consciousness of labor fishers in Indonesia. Analyzing relations between class structure and income as well as class consciousness of labor fishers in Indonesia is especially very interesting and important since fishers have a very typical patront-client relationships. Moreover, study of this subject in Indonesia is still limited. This study has three main objectives: first to investigate the class structure of fishers and how this structure has been formed, second to analyse the income of fishers in different class locations, and third to analyze class consciousness of labor fishers. This study uses combination of qualitative and quantitative methods. The study was conducted in Indramayu, West Java in 2013. Our analysis shows that the class structure of fishers consists of four main classes, namely large-scale, medium-scale, small-scale, and labor classes. These classes have been formed through complex and long processes, including the so-called “modernization” programmes promoted by the government.  In term of income, the study shows that there are significant differences of income among fishers in different class locations. The Gini Ratio is very high, that is 0.88. Thus, class structure does influence fishers’ income significantly. Furthermore, this study finds that class consciousness of labor fishers has not fully developed yet. Labor class is a class in itself, but not class for itself. © 2014 Journal of Rural Indonesia [JoRI] IPB. All rights reserved.Keywords: fishers, class structure, income, class consciousness
Pengaruh Migrasi Sirkuler terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Migran Siti Vina Rahma Septiani; Martua Sihaloho; Rai Sita
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..918

Abstract

Keputusan melakukan migrasi dipengaruhi oleh beragam faktor. Selain faktor di daerah asal, pandangan terhadap daerah tujuan migrasi pun memainkan peran penting. Perubahan kondisi sosial ekonomi yang positif menjadi hal yang didambakan oleh para pelaku migrasi, mengingat alasan umum yang mendasari peristiwa migrasi adalah faktor ekonomi. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh migrasi sirkuler terhadap kondisi sosial ekonomi rumah tangga migran. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif didukung pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan metode penelitian survei dan pendekatan kualitatif menggunakan wawancara mendalam serta studi literatur. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat partisipasi dan tingkat pendapatan rumah tangga migran terhadap rumah tangga nonmigran. Sementara itu, tidak ada perbedaan signifikan antara kondisi rumah tinggal dan kepemilikan aset antara rumah tangga migran dengan rumah tangga nonmigran. Kata kunci: Kondisi sosial ekonomi, Migrasi sirkuler, Rumah tangga migran