Fredian Tonny Nasdian
Department Of Communication And Community Development Sciences, Faculty Of Human Ecology, IPB University

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Hubungan Perubahan Sosial Pasca Pembangunan Infrastruktur Jembatan Suramadu dengan Taraf Hidup Masyarakat Pedesaan Sulaisiyah, Sulaisiyah; Nasdian, Fredian Tonny; Barlan, Zessy Ardinal
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.819 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.1.71-88

Abstract

ABSTRACTDevelopment is a planned process that can inflict to social change. There is in Madura Island Development are Suramadu (Surabaya-Madura) which would mark a change on both sides of the region, especially on the island of Madura which be one of development target. The purpose of this research is to analysis the relationship of social change post development with rural communities living standard. This research will use a quantitative approach with survey method and supported by qualitative data at West Sukolilo village, Labang Sub-district, Bangkalan District, East Java. Respondents consist of 46 from fishermans, farmers, non fishermans and non farmers. The respondent selected by stratified random sampling method. The result of this study indicate that there is a significant relationship between social stratification as part of social change with living standard of rural community.Key Words : Infrastructure Development, Social Change, Standard of Living, Rural Community------------------ABSTRAKPembangunan merupakan suatu proses terencana yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan sosial. Khususnya di Pulau Madura terdapat Pembangunan Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang akan menjadi tonggak perubahan pada kedua sisi daerah khususnya di Pulau Madura yang menjadi target pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perubahan sosial yang terjadi akibat pembangunan dengan taraf hidup masyarakat pedesaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode survei yang didukung dengan data kualitatif di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Jumlah responden 46 orang yang terdiri dari nelayan, petani, non petani dan non nelayan. Pemilahan responden melalui metode pengambilan acak stratifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara strata sosial sebagai bagian dari perubahan sosial dengan taraf hidup masyarakat pedesaan.Kata Kunci : Pembangunan Infrastruktur, Perubahan Sosial, Taraf Hidup, Masyarakat Pedesaan
Modal Sosial dan Keberlanjutan Kelembagaan dalam Program CSR PT Tirta Investama di Kabupaten Cianjur Jawa Barat Chintia, Chintia; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.639 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.1.17-28

Abstract

Corporate social responsibility is a responsibility that must be implemented by the company to the public and the environment. Social capital, especially social networks have a role in the sustainability of institutions in Cianjur District, West Java. The main objective is create a sustainable program, that keep continued even though the company is no longer or not directly involed. This study aims to describe social networks, social capital, institutional sustainability, and analyze the correllation between social networks and institutional sustainability. This study uses quantitative approach with census method supported by qualitative data. The results showed that the level of social networking contained in HIPOCI were on a broad level and the level of institutional sustainability in high level. Based on the research that has been tested statistically show that there is a correlattion between the level of social networking with the level of institutional sustainability.Key words: social networks, typology, correlation--------------------------ABSTRAKCSR atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bentuk tanggung jawab yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Modal sosial, khususnya jejaring sosial memiliki peranan dalam keberlanjutan kelembagaan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hal ini diharapkan mampu menjadikan suatu program dapat berkelanjutan meskipun perusahan tidak lagi ikut terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jejaring sosial, modal sosial, keberlanjutan kelembagaan, menganalisis hubungan jejaring sosial dan keberlanjutan kelembagaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung data kualitatif dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan tingkat jejaring sosial yang terdapat pada HIPOCI berada di tingkat luas dan tingkat keberlanjutan kelembagaan di tingkat tinggi. Berdasarkan hasil uji secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat jejaring sosial dengan tingkat keberlanjutan kelembagaan.Kata kunci: jejaring sosial, tipologi, korelasi
Hubungan Industrialisasi Pedesaan dengan Tingkat Resiliensi Rumah Tangga Petani Destindira, Satwika; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 6 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.412 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.6.745-758

Abstract

Rural industrialization has aim to create diversification in rural areas, so it’s expected to increase income of rural peoples. That concept of rural industrialization has modify agricultural land into industrial land that impact of rural people, especially farmer. Impact of industrialization has influence in economic, social, and culture sectors of farmer’s households. Negative impact of rural industrialization makes farmer’s households suffer from adversity. Facing such sircumstances requires farmer’s households determine livelihood strategies in order to reduce that situation. Livelihood strategies of farmer’s households is a resilience effort to return the circumstances into original state. Therefore, this research aims to analyze relation between implementation of rural industrialization with resilience of farmer’s households. The result of the statistic test show that there is a great relationship between rural indutrialization with livelihood strategies, livelihood strategies with resilience of farmer’s households, and also rural indutrialization with resilience of farmer’s households.Keywords: rural industrialization, resilience, livelihood strategies ABSTRAKIndustrialisasi pedesaan bertujuan dalam menciptakan diversifikasi ekonomi di pedesaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Industrialisasi pedesaan telah mengubah lahan pertanian menjadi lahan industri yang berdampak pada perubahan pada masyarakat, khususnya petani. Dampak tersebut berpengaruh pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya yang dialami oleh rumah tangga petani. Dampak negatif yang terjadi menyebabkan rumah tangga petani mengalami keterpurukan. Menghadapi keadaan tersebut menuntut rumah tangga petani melakukan strategi nafkah untuk mengurangi situasi tersebut. Strategi yang dilakukan rumah tangga tersebut sebagi salah satu bentuk upaya resiliensi untuk mengembalikan ke keadaan semula. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara implementasi industrialisasi pedesaan dengan resiliensi rumah tangga petani. Hasil uji statistik penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara industrialisasi pedesaan dengan strategi nafkah, strategi nafkah dengan resiliensi rumah tangga petani, dan industrialisasi pedesaan dengan resiliensi rumah tangga petani.Kata kunci: industrialisasi pedesaan, resiliensi, strategi nafkah 
Analisis Konflik Pengelolaan Sumberdaya Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Zulfikar, Anugerah Muhammad; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.633 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.5.639-652

Abstract

Conflict can?t be separated from the activity of community life and both are integrated. Humans will make efforts in order to fulfil their needs, including in terms of natural resources. Conservation areas or better known as the national park is one of the areas most prone to conflict over natural resources. This study aimed to analyze the reality of conflict, the factors causing conflicts, the impact of conflict, the relationship of factors causing conflict with the intensity of emerging conflict and the forms of conflict resolution in the park area. This research is quantitative research was supported by qualitative data with the instrument questionnaires and in-depth interview guide. The problem between farmers and the park is caused by the change of status of Perhutani area into Gunung Gede Pangrango National Park. This transformation changed the rules of the people who initially worked on the land in the region to be stalled. The conflicts natural resource issues until 2016 increasingly complex due to intimidation received by farmers every year. In resolving conflicts, researchers provide the idea of Community Based Conflict Management (CBCM) as a method of reducing conflict.Keywords: Analysis of conflict, natural resources, national parksABSTRAKKonflik tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan bermasyarakat dan keduanya saling berintegrasi. Manusia akan melakukan berbagai usaha agar kebutuhan hidupnya dapat tercukupi termasuk dalam hal sumberdaya alam. Kawasan konservasi atau yang lebih dikenal dengan sebagai taman nasional merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi konflik sumberdaya alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis realitas konflik, faktor-faktor penyebab konflik, hubungan faktor-faktor penyebab konflik dengan intensitas konflik emerging dan gagasan penyelesaian konflik di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan instrumen kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Permasalahan antara petani penggarap dengan pihak taman nasional disebabkan oleh adanya perubahan status kawasan Perhutani menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Perubahan ini merubah landasan pijak masyarakat yang awalnya menggarap lahan di kawasan menjadi terhenti. Konflik permasalahan sumber daya alam hingga Tahun 2016 semakin kompleks akibat adanya intimidasi yang diterima petani setiap tahunnya. Dalam menyelesaikan konflik, peneliti memberikan gagasan Manajemen Konflik Berbasis Komunitas (CBCM) sebagai metode peredam konflik.Kata Kunci: Analisis konflik, sumberdaya alam, taman nasional 
Hubungan Keberhasilan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Unilever dengan Keberdayaan Perempuan Pedesaan Rezeki, Sri; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.2.261-274

Abstract

The progress of increasingly sophisticated science and technology has led to a lot of development that refers to industrialization, especially in the private sector. Development carried out in Indonesia, is still gender-biased and lacks consideration for the role of women. The amount of development including companies has an impact on the environment and society, so the government has obliged every company to carry out activities called Corporate Social Responsibility (CSR). The CSR program is one of the community empowerment programs and can also be applied as a women's empowerment program. The purpose of this research is to see the relationship between the success rate of CSR programs and the level of empowerment of rural women. This study uses a combination of quantitative approaches and qualitative approaches. The quantitative approach is done by the census method using questionnaire instruments while the qualitative approach uses the case study method and is obtained through in-depth interview guides. The results showed that there was no relationship between the success rate of the CSR program and the level of empowerment of rural women in Sumbermulyo Village. This is because the success of CSR programs and the empowerment of CSR programs is more to the social and not economic aspects.Keywords: Corporate Social Responsibility, Success, Women Empowerment ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menyebabkan banyaknya pembangunan yang merujuk pada industrialisasi khususnya di sektor swasta. Pembangunan yang dilakukan di Indonesia, masih bias gender dan kurang mempertimbangkan peran perempuan. Banyaknya pembangunan termasuk perusahaan memiliki dampak bagi lingkungan dan masyarakat, maka pemerintah telah mewajibkan setiap perusahaan untuk melakukan kegiatan yang disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).  Program CSR merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dan dapat pula diterapkan sebagai program pemberdayaan perempuan. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara tingkat keberhasilan program CSR dengan tingkat keberdayaan perempuan pedesaan. Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode sensus menggunakan instrumen kuesioner sedangkan pendekatan kualitatif menggunakan metode studi kasus dan didapatkan melalui panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat keberhasilan program CSR dengan tingkat keberdayaan perempuan pedesaan di Desa Sumbermulyo. Hal ini karena keberhasilan program CSR dan keberdayaan program CSR lebih kepada aspek sosial bukan ekonomi.Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Keberhasilan, Pemberdayaan Perempuan
Hubungan Tingkat Partisipasi Dalam Program Bank Sampah Terhadap Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah Nispawijaya, Tsanny Callista; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 5 (2020): Article in Press
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.5.%p

Abstract

Bank Sampah Dandelion merupakan program pemberdayaan desa oleh mahasiswa BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen dalam bidang lingkungan yang bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan sampah masyarakat. Pemberdayaan berkaitan erat dengan partisipai masyarakat. Tingkatan partisipasi (Cohen & Uphoff 1979) dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil lalu evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi pada program bank sampah dengan perubahan perilaku pengelolaan sampah program Bank Sampah Dandelion. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi dengan metode studi kasus dan metode survei untuk menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif, dengan data kuantitatif diperoleh melalui kuisioner sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara partisipasi keanggotaan bank sampah terhadap perubahan perilaku pengelolaan sampah lemah. Hal tersebut dikarenakan rendahnya partisipasi nasabah dalam menjalani bank sampah karena minimnya fasilitator dalam membimbing nasabah bank sampah. Partisipasi yang rendah menyebabkan sulitnya terjadi perubahan dalam perilaku mengelola sampah.
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN DIGITAL PADA DESA WISATA Nanda Rizky Fauziah; Fredian Tonny Nasdian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 1 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i1.806

Abstract

Pengembangan wisata berbasis digital atau Digital Tourism 4.0 yang digagas oleh Kementerian Pariwisata ditujukan untuk mencapai pariwisata yang lebih global dan kreatif dengan millenial sebagai target wisatawan. Upaya dari mewujudkan Digital Tourism pada desa wisata tentunya membutuhkan dukungan berupa partisipasi dari masyarakat setempat selaku penggerak utama. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengidentifikasi hubungan antara partisipasi masyarakat dengan pemanfaatan digital pada Desa Wisata Jelok. Data kuantitatif diperoleh melalui kuisioner sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menujukkan bahwa mayoritas masyarakat berada pada tingkat partisipasi insentif-fungsional, yakni masyarakat berpartisipasi pada Desa Wisata Jelok untuk mendapatkan imbalan material atau non-material dan pemanfaatan digital di Desa Wisata Jelok sudah tinggi namun tidak memiliki hubungan yang kuat dengan partisipasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pokdarwis Dewi Elok lebih aktif berperan dalam pemanfaatan digital pada Desa Wisata Jelok dibandingkan masyarakat Dusun Jelok itu sendiri Kata Kunci: Partisipasi, Desa wisata, Pemanfaatan digital
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KESUKSESAN RADIO KOMUNITAS Wendy Fajrin Gustavito; Fredian Tonny Nasdian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 1 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i1.807

Abstract

Radio Komunitas adalah media counter hegemoni yang partisipatif, dalam arti bahwa ia menyediakan ruang publik melalui komunikasi horizontal antar peserta berlangsung, yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan suatu komunitas tertentu dan terlepas dari kekuasaan lebih besar yang mengontrolnya dengan paksaan. Tanpa adanya peran aktif dari masyarakat yang terlibat dalam pengelolaannya maka radio komunitas tersebut telah gagal memenuhi tugasnya. Oleh karena itu diperlukan partisipasi masyarakat dalam radio komunitas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan kesuksesan radio komunitas, dengan tujuan spesifik: (1) Menganalisis aspek-aspek pengelolaan program siaran radio komunitas, (2) Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat terhadap aspek-aspek pengelolaan radio komunitas, (3) Menganalisis kesuksesan radio komunitas. Metode penyusunan proposal penelitian adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif dalam melengkapi data. Data-data diolah menggunakan uji korelasi rank spearman dan dilakukan secara random sampling dengan pemberian kuesioner berisi pertanyaan Skala Likert pada 97 khalayak mahasiswa pengikut akun Instagram RTC UI di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Radio Komunitas
HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN DAMPAK EKONOMI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA MANDEH Vifian Rasyadi; Fredian Tonny Nasdian
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 3 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i3.829

Abstract

Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi peluang dalam meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata. Partisipasi masyarakat diperlukan dalam pengembangan pariwisata guna meningkatkan dampak dan keuntungan yang dihasilkan dari pariwisata tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat partisipasi masyarakat, menganalisis dampak ekonomi lokal, dan menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi dengan dampak ekonomi lokal dalam pengembangan Kawasan Wisata Mandeh. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif didukung data kualitatif. Pemilihan responden menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dan pemilihan informan dilakukan secara sengaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Baru memiliki partisipasi yang tinggi dalam mengembangkan Kawasan Wisata Mandeh. Dampak ekonomi yang dirasakan pun tergolong tinggi, tetapi tidak berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat Kampung Baru karena pihak yang paling berperan dalam pengembangan Kawasan Wisata Mandeh adalah pihak eksternal (pemerintah, pihak swasta, dan donatur). Kata kunci: Keikutsertaan, kesejahteraan, pariwisata.
ANALISIS KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI PROVINSI RIAU Syabrina, El; Hakim, Dedi Budiman; Tonny, Fredian
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.709 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v5i1.24192

Abstract

Varied institutions responsible for agricultural extension in Riau Province have certainly run independently and caused the agricultural extension unproductive, ineffective, and inefficient. This study aims: 1) To identify the structure of agricultural extension institutions in the regional autonomy era in the Riau Province; 2) To analyze the implementation of agricultural extensions in different institutions, 3) To analyze the effect of different extension implementation on the performance of extension workers and the degree of technological application among farmers. This research was conducted from March-April 2008 in Pekanbaru, Kampar Regency and Pelalawan Regency. Methods used in this study were internal and external factors analysis, SWOT analysis (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats), and QSPM analysis (Quantitative Strategic Planning Matrix). Result showed that: 1) Implementation of Laws Number 22/1999 and Number 32/2004 along with the regulations under the laws had caused the agricultural extensions in the Province of Riau to experience coevolution in the social infrastructure of agricultural extensions; 2) The functions of services and arrangement still dominate the working system of extension; 3) The frequency of LAKU is not fully implemented yet, and 4) Formulated strategy in developing the agricultural extension institutions in the Province of Riau is to form a separate and specific institution that regulates agricultural extension.Keywords: Agriculture, Extension, Institution, Riau Province, Strategies