Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kompetensi Strategis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Fachruddin, Achmad; Juniati, Dwi; Rahadjeng, Budi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jipm.v12i1.15418

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi strategis siswa SMP peraih medali olimpiade matematika internasional dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada topik aljabar. Kompetensi strategis merupakan kemampuan siswa dalam merumuskan, merepresentasikan, dan menyelesaikan masalah. Subjek penelitian adalah satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan SMP sederajat yang pernah mendapatkan medali olimiade matematika di tingkat internasional baik medali emas, perak, maupun perunggu dalam 2 tahun terakhir.  Pengumpulan data dilakukan melalui tugas pemecahan masalah, wawancara, observasi dan dokumentasi. Indikator yang dinilai mencakup merumuskan, merepresentasikan dan memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap merumuskan masalah, kedua subjek membaca dan membayangkan situasi dan kondisi dari permasalahan yang ada, subjek laki-laki tidak menuliskan pada lembar jawaban tentang informasi apa saja yang diketahui di soal, sedangkan subjek perempuan menuliskan dengan lengkap informasi yang diketahui di soal. Pada tahap merepresentasikan, subjek laki-laki menuliskan dalam bentuk simbol atau sketsa matematis sedangkan subjek perempuan menuliskan semua kemungkinan bentuk aljabar yang memenuhi. Pada tahap memecahkan masalah, subjek laki-laki cenderung menggunakan cara yang lebih singkat dan efektif, sedangkan subjek perempuan bekerja lebih runtut dan rinci yaitu mendaftar semua kemungkikan biaya yang harus dikeluarkan, kedua subjek mendapatkan jawaban yang sama dan benar.
Penalaran analogis siswa dalam menyelesaikan masalah geometri ditinjau dari perbedaan gender Ni'mah, Zaidatun; Lukito, Agung; Rahadjeng, Budi
Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika Vol 6, No 2 (2022): JURNAL KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um076v6i22022p116-124

Abstract

Penalaran analogis merupakan kemampuan seseorang dalam memetakan relasi pengetahuan saat ini dengan pengetahuan sebelumnya yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran analogis siswa laki-laki maskulin dan siswa perempuan feminin dalam memecahkan masalah geometri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penilitian menunjukkan bahwa penalaran analogis siswa dengan gender laki-laki maskulin lebih baik daripada siswa dengan gender perempuan feminin. Siswa bergender laki-laki maskulin mampu menggunakan tahapan penalaran analogis dengan baik. Sedangkan siswa bergender perempuan feminin sedikit mengalami hambatan pada tahap mapping sehingga pada tahap applying subjek tidak mampu mendeskripsikan kesamaan atau analogi yang terkandung.
Pewarnaan Titik Ketakteraturan Lokal pada Beberapa Kelas Graf Madina, Farah; Rahadjeng, Budi
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v12n2.p406-417

Abstract

Salah satu perluasan dari pewarnaan titik adalah pewarnaan titik ketakteraturan lokal. Pewarnaan titik ketakteraturan lokal merupakan konsep yang menggabungkan pewarnaan titik dan pelabelan ketakteraturan jarak dengan cara meminimumkan label titik dan jumlah warna titik pada graf G. Misalkan l: V(G) --> {1,2,3,...,k} merupakan fungsi label dan w: V(G) --> N merupakan fungsi bobot, dimana w(u)=Sigma vEN(u) l(v). Fungsi l merupakan pewarnaan titik ketakteraturan lokal-k, jika ada k minimum sedemikian hingga untuk setiap dua titik berhubungan langsung bobot titiknya harus berbeda. Bilangan kromatik pada pewarnaan titik ketakteraturan lokal dinotasikan dengan Xlir (G), yang didefinisikan sebagai minimum kardinalitas himpunan bobot semua titik dalam pewarnaan titik ketakteraturan lokal-k. Sehingga berdasarkan definisi tersebut, hasil dan pembahasan yang didapatkan adalah bilangan kromatik ketakteraturan lokal graf matahari, graf kipas, graf bintang, dan graf bintang ganda. Kata Kunci: pewarnaan titik ketakteraturan lokal, graf matahari, graf kipas, graf bintang, graf bintang ganda.
PEWARNAAN MODULAR PADA BEBERAPA KELAS GRAF POHON Pamungkas, Panji Gesang; Rahadjeng, Budi
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 12 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v12n3.p549-557

Abstract

Proses Siswa SMP Feminin dan Maskulin dalam Memahami Bentuk Aljabar Putu Windayanti; Siti Khabibah; Budi Rahadjeng
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v4i2.394

Abstract

The aim of the study is to describe students’ procesess on understanding algebraic expression. This research was descriptive study with qualitative approach. Two students with the higher rank in mathematics’ test were selected as the research subject. The data were collected by giving algebraic forms problem based on Anderson’s cognitive processes of understand and interviews. The results shows that on: interpreting, feminin & masculine student transforms the given information into variables to determine the algebraic forms of the problem, the difference is the letters that used to represent variables; exemplying, both student gives appropriate specific examples, the difference is masculine student gives examples of algebraic forms which terms contain single variable; classifying, both student classifies the algebraic forms that has three terms and explains why an algebraic form called as three-terms of algebraic form; inferring, both student use the information in the problem to conclude the solution; summarizing, both student generalize the general form of three-variables of algebraic form; comparing, feminin student compare the simmiliarities to determine algebraic forms that have the same characteristics as the algebraic form given, while masculline student can not find the simmiliarities. It causes a bias in masculline student on exemplying.
Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Konten Geometri Dan Pengukuran Ditinjau Dari Adversity Quotient Ika Prasetya Mukti; Endah Budi Rahaju; Budi Rahadjeng
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2024): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v5i1.1304

Abstract

This study aims to describe the reflective thinking ability of students with AQ climber, camper and quitter in solving numeracy problems in geometry and measurement content. This research is descriptive research with a qualitative approach. The research subjects were six students consisting of two climber students, two camper students and two quitter students. The instruments used include numeracy questions, interview guidelines and ARP questionnaire. The results of this study showed that climber and camper students showed reflective thinking ability: description of experience based on the problem, elaboration of the experience in generating solution strategies, analysis of the experience based on solution, and evaluating the experience based on solution. In students with climber type, this ability appears optimally indicated by reflective thinking activities seen in all indicators. Meanwhile, in camper students, reflective thinking ability did not appear optimally in some components. Quitter students did not show reflective thinking ability in analysis of the experience based on solution.
Pendampingan Penyelesaian Soal Olimpiade Matematika bagi Siswa SMA Bayt Al Hikmah Pasuruan Manuharawati, Manuharawati; Rahadjeng, Budi; Jakfar, Muhammad; Savitri, Dian; Phibeta, Toni; Faradilla, Anisa'; Hamzah, Ahmad Taufik; Thoriq, Abil Alfath
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 3 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i3.23921

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi utama dalam pembelajaran matematika yang ditekankan dalam Kurikulum 2013. Di luar pembelajaran intrakurikuler, partisipasi dalam kegiatan Olimpiade Matematika dapat menjadi wahana strategis dalam mengembangkan daya nalar, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Namun, di SMA Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, capaian prestasi dalam ajang tersebut masih terbatas, antara lain disebabkan oleh kurangnya intensitas pembinaan, keterbatasan sumber daya guru pembina, serta belum optimalnya strategi pelatihan. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Matematika FMIPA Unesa melaksanakan kegiatan pendampingan penyelesaian soal olimpiade matematika bagi siswa SMA di pondok pesantren tersebut. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada tanggal 13 Juli 2025 dan melibatkan 18 peserta, dengan pendekatan berbasis pemecahan masalah menurut Polya. Rangkaian kegiatan mencakup survei kemampuan awal, pendampingan materi, workshop penyelesaian soal, survei kemampuan akhir, serta evaluasi kepuasan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 83,33% peserta mengalami peningkatan skor setelah mengikuti pendampingan. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika, khususnya pada topik sistem persamaan linear, pembagian waris, dan kombinatorik.