Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematik siswa ditinjau dari self efficacy. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian dialakukan dengan memberikan angket self efficacy kepada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Siborong-borong, selanjutnya pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan komunikasi matematik materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) ini diberikan kepada 6 subjek serta tes wawancaraKomunikasi matematik sangat penting dalam menyelesaikan masalah dalam matematika. Namun, pencapaian komunikasi matematik pada siswa masih tergolong rendah. Hal ini berkaitan dengan self efficacy pada siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian kemampuan komunikasi matematik siswa ditinjau dari self efficacy yaitu subjek menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil analisis hasil tes secara lisan dan tulisan dari 4 indikator kemampuan komunikasi matematis , ada subjek dengan self efficacy tinggi yaitu SET1 dapat memenuhi 4 indikator dari 4 indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan subjek SET2 hanya mampu memenuhi 2 indikator, selanjutnya subjek sedang yaitu Subjek SES1 mampu memenuhi 3 indikator dan subjek SES2 hanya mampu memenuhi 2 indikator, serta subjek dengan self efficacy rendah yaitu SER1 dan SER2 tidak mampu memenuhi indikator apapun dari 4 indikator kemampuan komunikasi matematik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat self efficacy tidak selamanya berbanding lurus dengan kemampuan komunikasi matematika, tetapi self efficacy yang tinggi terhadap matematika akan mempengaruhi meningkatnya kemampuan komunikasi matematik siswa karena dapat membuat siswa memiliki sikap positif terhadap matematika dalam menyelesaikan permasalahan matematika.