Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Di Kelas VIII MTS Miftahul Ula Pematang Cengal Nur Hasanah; Nurmisda Ramayani
Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2022): September : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpbb.v1i3.1015

Abstract

Permasalah penelitian adalah proses pembelajaran yang masih menggunakan metode klasik dimana pembelajaran terpusat kepada guru, sehingga pembelajaran di MTs Miftahul Ula pada mata pelajaran Fiqih menjadi pasif. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan model pembelajaran guided note taking untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqih siswa kelas VIII di MTs Miftahul Ula Pematang Cengal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII berjumlah 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan tes. Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah digunakannya model pembelajaran Guided note taking pada materi makanan dan minuman yang halal dan haram mulai mengalami peningkatan sebesar 77,41% pada siklus I dengan banyak siswa 24 siswa dan 96,77% pada siklus II dengan banyak siswa 30 siswa. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Guided note taking pada materi makanan dan minuman yang halal dan haram di MTs Miftahul Ula Pematang Cengal dapat meningkatkan prestasi belajar bahkan lebih dari yang ditargetkan. Kata kunci: ,
Penerapan Metode Haflah Quran Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Al-Qur’an Siswa Kelas VIII MTS Negeri 2 Langkat Rani Dewi Mawarni; Nurmisda Ramayani
Student Scientific Creativity Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Maret : Student Scientific Creativity Journal
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.495 KB) | DOI: 10.55606/sscj-amik.v1i2.1081

Abstract

Kegiatan belajar dan mengajar bidang studi Al-Qur’an Hadits di MTs Negeri 2 Langkat belum menerapkan metode Haflah Qur’an. Melainkan kegiatan belajar berlangsung hanya sebatas dalam kegiatan belajar di kelas dengan dibimbing oleh guru bidang studi. Tidak terlaksananya program Tahfiz qur’an di MTs Negeri 2 Langkat, sehingga membuat guru bidang studi Al-Qur’an Hadits hanya dapat melangsungkan pembelajaran Al-Qur’an sesuai dengan alokasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di Madrasah. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini yaitu penerapan metode Haflah dalam meningkatkan kemampuan memahami Al-Qur’an di MTs Negeri 2 Langkat Besitang yaitu memberikan pengajaran menggunakan metode Haflah dengan memanfaatkan media belajar yang inovatif yaitu guru membentuk kelompok belajar siswa dengan membentuk lingkaran kemudian melakukan tes membaca, mendengarkan, guru membaca murid menirukan, guru membaca bersama-sama murid, dan juga tehnik baca simak dan juga di dukung peran guru yang lain sehingga kemampuan memahami siswa yang sebelumnya kurang menjadi meningkat lebih baik dari sebelumnya.
Penerapan Model Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII MTS Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura Annisa Siswanti; Nurmisda Ramayani; Satria Wiguna
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.845 KB) | DOI: 10.30640/dewantara.v1i4.448

Abstract

Permasalah dari guru masih menggunakan model pembelajaran yang monoton, metode yang digunakan kurang inovatif seperti hanya ceramah, penugasan, tanya jawab. Jenis peneltian Ini dilakukan PTK dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa sebelum menggunakan model pembelajaran ini hasilnya dapat diketahui dari hasil pre-test pra siklus dengan jumlah 11 siswa yang tuntas dan 19 siswa yang tidak tuntas dan yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 36,66% termasuk ke dalam kriteria kurang. Pada siklus I, dapat diketahui hasil peningkatan pemahaman siswa diperoleh dari 30 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa dan siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa dengan persentase 53,33% dan dapat termasuk dalam kriteria cukup. Pada siklus II, siswa sudah menunjukkan peningkatan hasil pemahaman yang baik, dengan pencapaian ketuntasan belajar sebanyak 26 siswa dan yang tidak mencapai ketuntasan belajar 4 siswa dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 86,66% dan termasuk dalam kriteria baik. Pada siklus I dan siklus II pemahaman siswa dengan menggunakan Model Cooperative Learning tipe STAD telah meningkat dan peningkatannya sebesar 33,33%. Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dengan Penerapan Model Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran Akidah Akhlak dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII MTs Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura.
Implementasi Metode Halaqah Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Kampung Qur’an Pulau Banyak Raidatam Mardiyah; Nurmisda Ramayani; Satria Wiguna
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.885 KB) | DOI: 10.30640/dewantara.v1i4.449

Abstract

Metode Halaqah yang diterapkan di Pondok Pesantren masih dengan menggunakan teknik klasik pondok pesantren yang dianggap belum mengarah pada inovasi pembelajaran kreatif. Selain itu guru dan santri belum memiliki keahlian khusus dalam penerapan metode Halaqah. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga komponen yaitu Reduksi Data (data reduction), Penyajian Data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifyingconclution). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan metode Halaqah dengan memanfaatkan media belajar yang inovatif yaitu guru membentuk kelompok belajar siswa dengan membentuk lingkaran kemudian melakukan tes membaca, mendengarkan, guru membaca murid menirukan, guru membaca bersama-sama murid, dan juga tehnik baca simak dan juga di dukung peran guru yang lain sehingga kemampuan menghafal siswa yang sebelumnya kurang menjadi meningkat lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan kemampuan siswa dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Kampung Qur’an dengan tingkat persentase kemampuan siswa menghafal sejumlah 75 %. Hal ini disebabkan program Tahfiz Qur’an menjadi program unggulan di pondok pesantren kampung Qur’an.
Sosialisasi Peran Keluarga Dan Masyarakat Dalam Mencegah Dispensasi Kawin Akibat Pergaulan Bebas Di Desa Pasiran Nurmisda Ramayani; Muhammad Iqbal Qalbaini; Mawar; Dea Novita
Fusion: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Maret
Publisher : peduli riset dan pengabdian masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage dispensation is a legal policy that provides an exception to the minimum marriage age requirement as stipulated in Law Number 16 of 2019 concerning marriage. Although it aims to provide solutions in urgent situations, in practice, marriage dispensation is often requested due to premarital relationships that result in out-of-wedlock pregnancies. This phenomenon not only has legal implications but also affects children's physical and mental health, education, and social welfare. The implementation of this study was carried out through socialization and educational sessions for adolescents and the community of Pasiran Village. This activity employed a qualitative descriptive method and direct observation as data collection techniques. The findings indicate that the phenomenon of marriage dispensation due to premarital relationships is a complex issue that requires a comprehensive approach in its resolution. The primary factor driving marriage dispensation requests is teenage pregnancy outside of marriage, which often occurs due to a lack of understanding of reproductive health, weak parental supervision, and a social environment that is permissive toward premarital relationships. The family plays a crucial role in establishing proper parenting patterns, fostering open communication, and instilling moral and religious values in children from an early age. Additionally, society is also expected to contribute by creating a healthy social environment and supporting stricter policies regarding marriage dispensation applications. Through synergy between families, communities, and the government, it is hoped that a conducive environment for children's and adolescents' development can be established, allowing them to grow and develop optimally without being trapped in the negative consequences of early marriage.
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Tingkat Intelektual Siswa Kelas VIII Di MTS Al Mu’min Dogang Rizky Ananda Putri; Nurmisda Ramayani; Diani Syahfitri
Concept: Journal of Social Humanities and Education Vol. 1 No. 3 (2022): September : Concept: Journal of Social Humanities and Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.483 KB) | DOI: 10.55606/concept.v1i3.93

Abstract

Permasalahan yang terjadi berupa rendahnya kualitas guru, faktanya dari hasill Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015, rata – rata nasional hanya 44,5 jauh dibawah nilai standart yaitu 75. Terutama pada kompetensi pedagogik yang dimiliki guru baik dari cara mengajar yang masih kurang baik ataupun membosankan. Populasi 24 orang guru dan mengambil sampling total (100%) berjumlah 24 orang guru. Metode pengumpulan data dengan mengguakan instrumen angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap terhadap tingkat intelektual siswa di MTs Al – Mu’min Langkat. Kompetensi pedagogic yang sejatinya merupakan unsur terpenting yang wajib dimiliki dan dikuasai oleh guru terhadap tingkat intelektual siswa. Hal ini dibuktikan berdasarkan banyak uji asumsi yang lolos setelah dilakukan dan yang terakhir regresi linier sederhana dengan signifikansi 0,047 < 0,05 dan uji t dengan nilai t hitung sebesar 9.972 > t tabel 0. 00166, yang keduanya memiliki kesimpulan yang sama yakni variabel X yakni Kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap variabel Y yakni Tingkat Intelektual siswa. Berdasarkkan hasil Tes IQ yang dilakukan kepada beberapa siswa MTs Al –Mu’min Dogang. Diketahui bahwa para siswa memiliki IQ yang cukup baik meskipun 1 diantaranya memiliki IQ yang rendah.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Numberred Head Together Dalam Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Kelas X MAN 1 Langkat Alwanda Putra; Nurmisda Ramayani
Concept: Journal of Social Humanities and Education Vol. 1 No. 3 (2022): September : Concept: Journal of Social Humanities and Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.571 KB) | DOI: 10.55606/concept.v1i3.94

Abstract

Permasalahan penelitian menujukkan kepada guru yang masih menggunakan model pembelajaran yang monoton, metode yang digunakan kurang bervarian seperti hanya ceramah satu arah, penugasan yang tidak bervariatif, tanya jawab. Jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus dan untuk tiap siklusnya terdiri dari empat tahapan diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi melalui Model Cooperative Learning tipe NHT pada mata pelajaran SKI. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah siswa 36 siswa dengan perincian 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Hasil penelitian bahwa pada pelaksanaan siklus I terdapat hasil peningkatan pemahaman belajar siswa diperoleh dari 36 siswa yaitu siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 21 siswa dan siswa yang tidak mencapai tuntas belajar sebanyak 15 siswa dengan persentase 58,33% dan dapat termasuk dalam kriteria baik. Pada siklus II, siswa sudah menunjukkan peningkatan hasil pemahaman yang sangat baik, dengan pencapaian ketuntasan belajar sebanyak 31 siswa dan yang tidak mencapai ketuntasan belajar 5 siswa dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 86,66% dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Pada siklus I dan siklus II pemahaman siswa dengan menggunakan Model Cooperative Learning tipe NHT telah meningkat dan peningkatannya sebesar 28,33%. Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dengan Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Numberred Head Together (NHT) pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas X MAN 1 Langkat
Implementasi Metode Kisah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Kelas Vii Pondok Pesantren Al-Ikhwan As-Salam Serapuh Abc Siti Zulaiha; Diani Syahfitri; Nurmisda Ramayani
Jurnal Berbasis Sosial Vol 3 No 1 (2022): JBS
Publisher : Prodi Pendidikan IPS STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The acquisition of student learning outcomes in islamic cultural history subjects is relatively low. This is because the level of understanding of students to the material delivered by teachers is also low. The low level of student understanding of the material delivered by the teacher can be influenced by several factors.One of them is the lack of interesting explanations from teachers. The teacher does not master the material, the teacher explains the material while reading without using methods. As a result, learning is ineffective. Lack of learning resources, learners only get one for two people only so students copy all the material as a result of a lot of wasted time.Because of this background, the improvement of learning through classroom action research is carried out with the aim to improve students' learning outcomes in learning the history of Islamic culture through the method of story in class VII-3 at Pondok Pesantren Al-Ikhwan As-Salam Serapuh Abc.The study was conducted in three stages: pre-cycle, cycle I, and cycle II. Learning data is obtained individually and classically after planning, action, elevation and reflection. In the pre-cycle of student completion by 25% (9 people), in cycle I student completion by 58% (21 people), and cycle II student completion increased to 88% (32 people). Thus there is an increase in student learning outcomes on each cycle.
Peran Guru Fiqh Menerapkan Model Pembelajaran Drill (Pengulangan) Untuk Meningkatkan Pengamalan Ibadah Shalat Pada Siswa Kelas Vii Mts Swasta Yaspen Muslim Pematang Tengah Amalia Octaviani; M. Yusuf Abdullah; Nurmisda Ramayani
Jurnal Berbasis Sosial Vol 3 No 1 (2022): JBS
Publisher : Prodi Pendidikan IPS STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identification of problems found at the research location, namely: The application of the DRILL learning model in teaching and learning activities in the field of Jurisprudence had been implemented but before the covid 19 pandemic. However, currently the implementation of the DRILL model is hampered by restrictions on learning activities, namely Distance Learning. This research has a problem formulation, namely: How is the role of the teacher in applying the DRILL learning model (repetition) in learning and teaching activities for students in class VII MTs. Private Yaspen Muslim Central Pematang?. How to practice prayer in class VII MTs. Private Yaspen Muslim Central Pematang?. What is the role of the teacher in applying the DRILL Learning model (repetition) in improving the practice of praying in class VII MTs. Private Yaspen Muslim Central Pematang?. The conclusions of the implementation of this research are: The role of the Fiqh study teacher in applying the DRILL (Repetition) learning model to improve the practice of praying for the seventh grade students of Islamic Islamic Junior High School Yaspen Muslim Pematang Tengah has been running optimally and the implementation of the DRILL (Repetition) learning model has been running effectively to improving the practice of praying for students is evidenced by the existence of a repetition program as an effort to familiarize students with praying both in the madrasa environment and at home.
Implementasi Nilai Religiusitas Melalui Program Ekstrakurikuler di MAN 2 Langkat Fiola Vitaloca; Nurmisda Ramayani
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 1 No. 6 (2023): DESEMBER : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v1i6.1155

Abstract

Extracurricular programs are educational programs carried out outside standard curriculum lesson hours. The aim is to develop students' religious values ​​so that they become better individuals and to help parents and educators in providing religious-based teaching through extracurricular programs created by the school/madrasah. The type of research carried out in this research is qualitative. Meanwhile, information collection is carried out through observation, interviews and documentation. The research subjects in this thesis are the school principal, extracurricular supervisors, and students. The results of this research show that: first, the value of religiosity at MAN 2 Langkat varies greatly, both in terms of habituation within the standard curriculum such as daily learning, and outside the standard curriculum such as extracurricular activities. This value of religiosity has indeed been implemented from the inception of the institution until now. With the aim of developing the value of religiosity in students in everyday life. Second, the extracurricular programs at MAN 2 Langkat are all running effectively, including extracurricular programs in the fields of religion, arts, school security, environment, health and sports. Third, implementing the value of religiosity through extracurricular programs at MAN 2 Langkat is very diverse. In religious programs, students can develop their Al-Quran reading skills, memorization skills, and lecture skills because of the existence of religious extracurricular programs such as KKD and LPTQ. In general extracurricular programs such as PMR, UKS, SISPALA, OSIS, LPM, PKS, ACHERY, PRAMUKA, KIR, CLUB OLYMPIADE, PASKIBRA, PIK-R and FUTSAL, the value of religiosity is also applied, such as how to dress, politeness when speaking, and maintaining environmental cleanliness, and please help.