Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Community Structure and Macroalgae Diversity in Peh Pulo Beach, Blitar Regency Sofiyana, Marinda Sari; Sholihah, Mar’atus; Setyaningsih, Dewi
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v6i2.17767

Abstract

The coastal area of Peh Pulo Beach, located in the Blitar Regency, has a high potential for biodiversity, including macroalgae. This research aims to understand the community structure and diversity of macroalgae at Peh Pulo Beach. The sampling was conducted on August 2023 using the 1 x 1 m quadrant transect method. Macroalgae were collected at three observation stations, with three plots observed at each station. Abiotic environmental parameters measured included temperature, salinity, pH, light intensity, and substrate. The results of macroalgae identification at Peh Pulo Beach reveal 21 species belonging to 16 genera and 14 families. These species were classified into Chlorophyta (9 species), Phaeophyta (4 species), and Rhodophyta (8 species). The Shannon Diversity Index value obtained is 2.84, indicating that the macroalgae diversity along the coast of Peh Pulo falls under the moderate category.
Branding UMKM Rengginang dan Pengembangan Pertanian Padi Organik Dusun Randucanan, Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang Dewi, Veni Soraya; Setyaningsih, Dewi; Dewi, Adinda Pristiawati; Rahayu, Puji; Fauzan, Zahrul Ricky; Almamada, Jatu
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.981 KB) | DOI: 10.26874/jakw.v1i2.79

Abstract

Abstrak: Pengabdian ini bertujuan (1) memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi UMKM Rengginang dan Kelompok Tani Padi Organik, terutama dalam segi pemasarannya, (2) meningkatkan omset pemasaran melalui media sosial dan kemasan yang lebih menarik dengan pembaruan label brand, (3) memberikan wawasan kepada pemilik UMKM agar memahami pentingnya pembukuan (laporan keuangan) bagi usahanya, (4) memberikan wawasan kepada pemilik usaha tentang hukum jual beli secara syariah, (5) membantu pemilik UMKM dan Kelompok Tani Padi Organik agar mampu membuat laporan keuangan sederhana dan penghitungan HPP. Peserta dari kegiatan ini adalah pemilik UMKM Rengginang dan perwakilan dari Kelompok Tani Padi Organik Dusun Randucanan, Kelurahan Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menyesuaikan kondisi new normal di masa pandemik Covid 19 yaitu melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada para pemilik UMKM Rengginang dan Kelompok Tani Padi Organik tentang semua materi kegiatan, diskusi interaktif antara pemateri dengan peserta, serta praktik dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya semua proker sesuai dengan tujuan awal kegiatan. Kata kunci: branding, UMKM, Rengginang, pertanian padi organik
Pemberdayaan Remaja dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual pada Remaja Masruroh, Masruroh; Setyaningsih, Dewi; Rahayu, Puspito Panggih
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol6.iss1.318

Abstract

The phenomenon of sexual violence is increasingly prevalent and constitutes a serious issue in various countries. Sexual violence can affect both women and men, irrespective of age, and may occur in schools, communities, or public spaces. Each year, the incidence of sexual violence among adolescents continues to rise. The escalating cases of sexual harassment among adolescents each year are influenced by several factors, one of which is the inadequate knowledge and attitudes of adolescents. Therefore, it is essential to provide sexual health education to adolescents as a preventive measure against sexual violence. The method employed in this community engagement activity involves interactive participation accompanied by case-based discussions, question-and-answer sessions, as well as discussions conducted in the form of Focus Group Discussions (FGD) and educational sessions. As part of the evaluation process, pre-tests and post-tests related to the educational material will be administered to all participants. The outcomes of this activity indicate that participants have gained benefits, including additional knowledge and understanding regarding sexual violence and its prevention. Thus, aligning with the objective of the activity, it aims to empower the community, especially adolescents, in efforts to prevent sexual violence in their surrounding environment.
Optimalisasi Pemberdayaan Organisasi Siswa di Sekolah Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Masruroh, Masruroh; Sulistyawati, Arum Kurnia; Setyaningsih, Dewi; Solihin, Mohammad; Anjelika, Marseli Dwi; Yanggu, Frisca Priscilla Leda; Setiyawan, Robin
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i1.9544

Abstract

This service activity aims to increase students' knowledge and skills in preventing and handling sexual violence by the Regulation of the Minister of Religion of the Republic of Indonesia No. 73 of 2022 by optimizing school organizations' empowerment. This service partner was the school organization at MAN 2 Sleman Yogyakarta. The method for implementing this service used Focus Group Discussion (FGD) and training in the form of lectures, case studies and roleplay. The data analysis technique for this service used descriptive analysis. The service results showed that the characteristics of participants based on gender showed that the ratio of male participants was 25% greater than that of female participants. After the training, there was an increase in knowledge and skills related to hard skills and soft skills in preventing sexual violence in the school environment by 18.75% of participants who got a score of 100 and an increase of 12.50% of participants who got a score of 90. It showed that this training program had a positive impact and increases knowledge of hard skills and soft skills in preventing sexual violence in the school environment.
Pelatihan Kader Sebagai Agen Promosi Kesehatan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Mindarsih, Eko; Masruroh, Masruroh; Setyaningsih, Dewi; Solihin, Muhammad
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i4.12973

Abstract

The objective of this community service is to improve the knowledge and skills of health cadres on preventing sexual violence against children. The method of implementing this service uses Focus Group Discussion (FGD) targeting mothers of cadres in Plumbon Village, Temon District, Kulon Progo. The evaluation instrument for this service uses pre-test and post-test questionnaires which are then analyzed using percentage techniques. The results of the pre-test showed that 76% were able to answer all questions correctly. After providing material and FGD on the concept and prevention of sexual violence against children, the results of the post-test of community service participants who answered correctly increased by 12% or to 88% of participants with correct answers. So it can be concluded that there is an increase in the knowledge of mothers of health cadres in Plumbon Village about preventing sexual violence against children, as one of the provisions for carrying out health promotion.
Peningkatan Kemampuan Kader Posyandu Melalui Pelatihan Tentang Pendampingan Ibu Hamil Setyaningsih, Dewi; Novika, Almira Gitta; Nurtyas, Maratusholihah; RRD, Maria Goreti; Kusuma, Dinda Ayu Mira
Room of Civil Society Development Vol. 2 No. 4 (2023): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.199

Abstract

Peran kader kesehatan di posyandu sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desa. Namun, masih banyak kader yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Terutama pada masa pandemi COVID-19, kader menjadi semakin penting dalam program pendampingan ibu hamil, mengingat adanya pembatasan pada layanan kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan kader dalam pendampingan ibu hamil menjadi sebuah solusi yang tepat dan efektif. Dalam kegiatan ini, metode partisipasi interaktif disertai ceramah, tanya jawab, diskusi, dan role play berdasarkan kasus digunakan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam pendampingan dan konseling ibu hamil. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kader dalam pendampingan ibu hamil setelah mengikuti pelatihan, yang ditunjukkan dengan kader mampu mempraktekkan pendampingan dan konseling ibu hamil pada saat simulasi kasus. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi sebuah upaya yang efektif dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di desa, khususnya pada masa pandemi COVID-19.
Capacity Building Keluarga Rawan Stunting (Catyng Gawanting) melalui Asuhan Komplementer Wijayanti, Heny Noor; Setyaningsih, Dewi; Masruroh, Masruroh; Novika, Almira Gitta; Widayati, Titik; Susanti, Santi; Angelika, Marseli Dwi; Sanusi, Anisa; Apriyani, Dila
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13765

Abstract

ABSTRAK Balita memiliki daya tahan tubuh yang masih sangat rentan sehingga mudah mengalami gangguan pada kesehatan. Selain itu, saat ini angka stunting di Indonesia juga masih dibawah target nasional. Dalam hal ini perlu adanya penanganan khusus selain pengobatan dengan terapi konvensional/medis juga perlu adanya pengobatan pendamping seperti diberikan asuhan terapi komplementer. Peran seorang keluarga terutama ibu dalam mengasuh balita sangatlah penting karena kebutuhan dasar seorang anak balita masih bergantung kepada ibunya. Terapi pijat juga merupakan salah satu perawatan komplementer dan alternative yang paling umum digunakan untuk menjaga, memelihara kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak balita serta daya tahan tubuh pada anak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan ibu dengan balita dalam upaya pencegahan stunting melalui asuhan terapi komplementer. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan, demonstrasi dan observasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2023, dengan mendatangkan kader posyandu dan keluarga rawan stunting (ibu balita) beserta anaknya sejumlah 20 orang dari wilayah Kabupaten Sleman dan Tasikmalaya ke balai pertemuan yang menjadi sasaran dalam kegiatan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata nilai post test dari 20 responden sebesar 69 dengan kategori pengetahuan cukup. Selain itu, dikatakan bahwa 95% ibu balita mampu melakukan terapi komplementer pijat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Kegiatan pemberian edukasi ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin mengenai permasalahan kesehatan anak balita yang diperlukan oleh masyarakat. Kata Kunci: Peningkatan Kapasitas, Keluarga Rawan Stunting, Komplementer  ABSTRACK Toddlers have very vulnerable immune systems so they easily experience health problems. Besides that, currently the stunting rate in Indonesia is still below the national target. In this case, special treatment is needed, apart from treatment with conventional/medical therapy, there is also a need for accompanying treatment such as providing complementary therapy care. The role of a family, especially mothers, in caring for toddlers is very important because the basic needs of a toddler still depend on their mother. Massage therapy is also one of the most commonly used complementary and alternative treatments to maintain the health, growth and development of children under five as well as children's immune system. The aim of this activity is to increase the knowledge, understanding and skills of mothers and toddlers in efforts to prevent stunting through complementary therapy care. The method used is by providing counseling, demonstration and observation. This service activity was carried out in August-November 2023, by bringing posyandu cadres and families prone to stunting (mothers of toddlers) and their children totaling 20 people from the Sleman and Tasikmalaya regencies to the meeting hall which was the target of the activity. The results obtained were the average post test score from 20 respondents was 69 with enough knowledge category. In addition, it was said that 95% of mothers of toddlers were able to do this. Complementary massage therapy to improve growth and development in toddlers. It is hoped that this educational activity can be carried out regularly regarding the health problems of children under five that are needed by the community. Keywords: Capacity Building, Family Prone to Stunting, Complementary
Peningkatan Kemampuan Kader Posyandu Melalui Pelatihan Tentang Pendampingan Ibu Hamil Setyaningsih, Dewi; Novika, Almira Gitta; Nurtyas, Maratusholihah; RRD, Maria Goreti; Kusuma, Dinda Ayu Mira
Room of Civil Society Development Vol. 2 No. 4 (2023): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.199

Abstract

Peran kader kesehatan di posyandu sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desa. Namun, masih banyak kader yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Terutama pada masa pandemi COVID-19, kader menjadi semakin penting dalam program pendampingan ibu hamil, mengingat adanya pembatasan pada layanan kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan kader dalam pendampingan ibu hamil menjadi sebuah solusi yang tepat dan efektif. Dalam kegiatan ini, metode partisipasi interaktif disertai ceramah, tanya jawab, diskusi, dan role play berdasarkan kasus digunakan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam pendampingan dan konseling ibu hamil. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kader dalam pendampingan ibu hamil setelah mengikuti pelatihan, yang ditunjukkan dengan kader mampu mempraktekkan pendampingan dan konseling ibu hamil pada saat simulasi kasus. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi sebuah upaya yang efektif dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di desa, khususnya pada masa pandemi COVID-19.
Gender Disparities in Climate Resilience: Amplifying Voices of Women in Climate Change Issue in Indonesia’s Chairmanship of ASEAN 2023 Anggraheni, Palupi; Hanura, Marten; Subhan, Muhammad; Setyaningsih, Dewi; Diaz, Yohana Grezia
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Edisi Spesial Gender
Publisher : Parahyangan Center for International Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jihi.v1i1.7691.157-173

Abstract

Indonesia officially received the mandate as Chair of ASEAN from January 1 to December 31, 2023.  During the post-COVID-19 pandemic, in the period 2022-2023 Indonesia received appreciation from the  international community regarding the successful organization of international forums including the G-20.  Indonesia's attitude is considered to remain neutral and maximize Indonesia's function as a middle-power at the  level of multilateralism, amid geopolitical conflicts such as the Ukraine-Russia conflict and regional instability in  the Middle East. But on the other hand, there are other issues in the realm of low politics, including the issue of  climate change and women's vulnerability. As a region with a long coastline, it has a high potential risk as a chain  effect of climate change. In addition, the gender disparity that is still quite high in this region is one of the factors  that make women vulnerable to climate change issues, such as vulnerability in the labor, health and gender-based  violence sectors. This paper focuses on seeing the extent to which Indonesia's role as chair of ASEAN in 2023  advocates the issue of climate change in a gender framework. The concept of Gender Equality and Social Inclusion  (GESI) which focuses on women's participation in the public sector and policy initiation is used as a framework.  The expected results of this study can show the relationship between environmental issues and women's  vulnerability and the imbalance between women's participation in the public sector and policy initiation.  Keywords: GESI, women, climate change, ASEAN Chairmanship, Indonesia. 
Korelasi Kebugaran Fisik dan Aktivitas Fisik Dengan Risiko Cedera Muskuloskeletal Pada Siswa Imam, Khairul; Judha, Mohamad; Salsabil, Husna Arwa; Setyaningsih, Dewi; Wijayanti, Heny Noor; Wijaya, Maulana Adzien
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 4 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss4.2113

Abstract

Kebugaran dan aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan risiko cedera muskuloskeletal pada remaja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kebugaran fisik dan aktivitas fisik dengan risiko cedera muskuloskeletal pada siswa. Penelitian menggunakan desain cross-sectional pada 57 siswa yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen meliputi kuesioner karakteristik siswa, Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), PAQ-A (Physical Activity Questionnaire for Adolescents), dan pengukuran kebugaran menggunakan 20-Meter Shuttle Run Test. Hasil menunjukkan sebagian besar siswa memiliki aktivitas fisik rendah (57,89%), kebugaran fisik sangat kurang (77,19%), dan risiko cedera muskuloskeletal rendah (96,49%). Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara risiko cedera muskuloskeleta ldengan kebugaran fisik (p=0,469), aktivitas fisik (p=0,812), maupun keduanya secara simultan (p=0,829). Penelitian menyimpulkan bahwa faktor lain di luar kebugaran dan aktivitas fisik kemungkinan berkontribusi terhadap risiko cedera, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.