Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung Terhadap Pelayanan di Kawasan Wisata Goa Selomangleng Kota Kediri dengan Pendekatan Structural Equation Modeling Yollafie Asmara; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.976 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16536

Abstract

Kawasan Wisata Goa Selomangleng merupakan salah satu obyek wisata di Kota Kediri. Jumlah pengunjung pada tahun 2014 mencapai 105.262 pengunjung, sedangkan tahun 2015 jumahnya menurun drastis sebesar 75.765 pengunjung. Berdasarkan hal tersebut diperlukan sebuah penelitian untuk menganalisis tingkat kepuasan dan loyalitas pengunjung Kawasan Wisata Goa Selomangleng. Data yang digunakan merupakan data primeryang dianalisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA),Structural Equation Modeling (SEM), dan Net Promoter Score (NPS). Terdapat 33 indikator yang terdiri dari 25 indikator variabel kualitas pelayanan, 3 indikator variabel kepuasan, dan 5 indikator variabel loyalitas. Hasil IPA menyatakan, indikator yang perlu diperbaiki adalah kinerja petugas dalam memberikan rasa nyaman dan pelayanan yang baik, kebersihan fasilitas umum serta kebersihan lingkungan. Sedangkan analisis SEM menghasilkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung, kualitas pelayanan terhadap loyalitas pengunjung dan variabel kepuasan dengan loyalitas pengunjung. Selain itu, terdapat pengaruh tak langsung antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas dan hubungan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui variabel kepuasan. Tingkat loyalitas pengunjung tergolong sangat rendah yaitu sebesar -13%. Artinya, besar kemungkinan pengunjung akan berpindah ke tempat wisata lain.
Pemodelan Status Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Metode Regresi Probit Biner Febriliani Masitoh; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.532 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16549

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dan pemenuhannya merupakan hak asasi manusia yang telah dijamin dalam UU RI guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional. Suatu wilayah dapat mencapai ketahanan pangan apabila mampu mencapai tiga dimensi, yaitu keterjangkauan, ketersediaan, serta pemanfaatan pangan. Pada peta ketahanan dan kerentanan pangan nasional, kabupaten-kabupaten di Jawa Timur masuk dalam dua kategori, yaitu ketahanan pangan sedang dan relatif tahan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik status ketahanan pangan, memodelkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi ketahanan pangan di Jawa Timur menggunakan metode regresi probit biner, dan membandingkan hasil prediksi model dengan klasifikasi status ketahanan pangan aktual. Data sekunder yang digunakan mengenai variabel yang diduga mempengaruhi ketahanan pangan, yaitu rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan bersih serealia, persentase penduduk dibawah garis kemiskinan, persentase desa dengan akses penghubung kurang memadai, persentase rumah tangga tanpa akses listrik, persentase perempuan buta huruf, persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih, persentase desa dengan jarak lebih dari 5 Km dari fasilitas kesehatan, persentase balita pendek, dan angka harapan hidup pada 29 kabupaten di Jawa Timur tahun 2014. Berdasarkan analisis data dan pembahasan menggunakan metode regresi probit biner dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih dan angka harapan hidup. Diperoleh ketepatan klasifikasi sebesar 93,103 persen dan nilai Pseudo R2 McFadden sebesar 74,6 persen. Kabupaten yang masuk dalam ketahanan pangan sedang mayoritas berada di Provinsi Jawa Timur bagian timur.
Pengaruh Indikator Kependudukan Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Panel Elika Tantri; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.533 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16557

Abstract

Kependudukan merupakan tantangan besar bagi pembangunan Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang besar akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, diantaranya masalah kebutuhan pangan, kemiskinan hingga lapangan kerja. Kondisi pengangguran di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18 persen meningkat dibanding sebelumnya (5,94 persen). TPT per Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang. Terlebih, jika melihat Indonesia yang dihadapkan dengan pemberlakuan kerja sama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia memasuki pasar bebas tenaga kerja dalam kondisi yang kurang ideal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian terkait Pengaruh Indikator Kependudukan Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Panel, sebagai solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Adanya efek individu pada model panel mengakibatkan pendekatan model yang sesuai adalah Fixed EffectModelyang menghasilkan nilai R2 sebesar 86 persen. Berdasarkan analisis, diperoleh tiga variabel yang signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka antara lain Laju Pertumbuhan Penduduk, Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Kasar SMA/Sederajat.
Analisis Indikator Tingkat Kemiskinan di Jawa Timur Menggunakan Regresi Panel Almira Qattrunnada Qurratu'ain; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.816 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16582

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk mengakibatkan dampak buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, salah satunya adalah kemiskinan. Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak kedua setelah Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian mengenai variabel yang berpengaruh terhadap kemiskinan di Jawa Timur penting dilakukan sebagai bahan referensi pemerintah dalam upaya menekan angka kemiskinan. Meningkatnya angka kemiskinan dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa waktu berpengaruh terhadap kemiskinan sehingga waktu (tahun) dimasukkan ke dalam analisis. Oleh karena itu, analisis indikator yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur dilakukan menggunakan analisis regresi panel. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa untuk mengestimasi model digunakan fixed effect model (FEM) dengan efek individu dan waktu. Pemodelan tingkat kemiskinan dengan FEM individu an waktu menghasilkan nilai R2 sebesar 96,08 persen dengan variabel yang signifikan adalah Angka Partisipasi Sekolah SMA (X2) dan Persentase Penduduk dengan Akses Air Bersih (X6). Dari pengelompokkan berdasarkan variabel yang signifikan didapatkan hasil bahwa pada tahun 2005 hingga 2008, kabupaten/kota di Jawa Timur dominan berada pada kelompok dengan persentase penduduk miskin tinggi. Namun sejak tahun 2009, sebagian besar kabupaten/kota berpindah cluster menjadi kelompok dengan persentase penduduk miskin rendah.
Pengaruh Indikator Kependudukan Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Panel Elika Tantri; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.268 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17132

Abstract

Kependudukan merupakan tantangan besar bagi pembangunan Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang besar akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, diantaranya masalah kebutuhan pangan, kemiskinan hingga lapangan kerja. Kondisi pengangguran di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18 persen meningkat dibanding sebelumnya (5,94 persen). TPT per Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang. Terlebih, jika melihat Indonesia yang dihadapkan dengan pemberlakuan kerja sama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia memasuki pasar bebas tenaga kerja dalam kondisi yang kurang ideal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian terkait Pengaruh Indikator Kependudukan Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Panel, sebagai solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Adanya efek individu pada model panel mengakibatkan pendekatan model yang sesuai adalah Fixed Effect Model yang menghasilkan nilai R2 sebesar 86 persen. Berdasarkan analisis, diperoleh tiga variabel yang signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka antara lain Laju Pertumbuhan Penduduk, Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Kasar SMA/Sederajat.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Menggunakan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline Made Ayu Dwi Octavanny; I Nyoman Budiantara; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.85 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22491

Abstract

Aspek kesehatan yang dilihat dari umur harapan hidup saat kelahiran belum dapat menjabarkan indeks kesehatan dengan baik sehingga diperlukan indikator yang dapat mengukur aspek kesehatan, yaitu Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). IPKM dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat suatu wilayah. Hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan peringkat berdasarkan pengembangan IPKM 2013. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi IPKM di Provinsi Jawa Timur sehingga pemerintah dapat melakukan usaha perbaikan kualitas kesehatan masyarakat. Pada penelitian ini, IPKM dan faktor-faktor yang memengaruhinya sebagian membentuk pola tertentu dan sebagian lagi tidak membentuk pola tertentu, sehingga digunakan metode regresi semiparametrik spline. Model terbaik didapatkan dari titik knot optimum berdasarkan nilai Generalized Cross Validation (GCV) minimum. Model regresi semiparametrik spline terbaik adalah dengan menggunakan tiga titik knot. Terdapat empat variabel yang signifikan, yaitu Angka Kematian Bayi, kepadatan penduduk, persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, dan persentase rumah sehat. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari model ini adalah sebesar 92,99%.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Data Panel Wahyu Indri Astuti; Vita Ratnasari; Wahyu Wibowo
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.33 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22977

Abstract

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah salah satu indikator di bidang ketenagakerjaan untuk melihat dinamika perubahan pengangguran dalam suatu daerah. Periode waktu 11 tahun dari 2005 hingga 2015 TPT Provinsi Jawa Timur cenderung mengalami penurunan, namun tahun 2015 mengalami kenaikan hingga 4,47 persen dibanding tahun sebelumnya hanya sekitar 4,19 persen. Kenaikan TPT yang cukup signifikan diduga adanya pengaruh AEC (ASEAN Economic Comunity) diawal tahun 2015. Pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Timur menggunakan regresi data panel merupakan metode dengan melibatkan data cross section dan time series, sehingga mampu menang-kap karakteristik masing-masing kabupaten/kota pada periode waktu tertentu. Pada penelitian ini menghasilkan model estimasi terbaik untuk menganalisis TPT Jawa Timur adalah Fixed Effect Model (FEM) cross section weighted dengan R2 sebesar 79,54 persen. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap TPT Jawa Timur adalah TPAK, laju pertumbuhan penduduk, rasio ketergantungan, usia diatas 15 tahun tamat SMA/SLTA dan UMK.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kematian Ibu di Jawa Timur Menggunakan Geographically Weighted Generalized Poisson Regression Insan Amalia Mutfi; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.421 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34091

Abstract

Kematian ibu merupakan salah satu indikator dalam menggambarkan kesejahteraan di suatu negara serta indikator derajat kesehatan perempuan. Jumlah kematian ibu dihitung dari kematian selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh. Angka Kematian Ibu mengalami penurunan pada tahun 1991-2007 namun mengalami peningkatan tahun 2012 dan mengalami penurunan kembali tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Namun hal ini masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Jawa Timur menduduki peringkat ketiga tahun 2013 dengan jumlah kematian ibu terbanyak yaitu 642 kasus. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kematian ibu yaitu Geographically Weighted Generalized Poisson Regression (GWGPR) karena data mengalami kasus overdispersi dan terdapat efek spasial. Pemodelan GWGPR menghasilkan bahwa variabel persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan persentase penanganan komplikasi kebidanan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kematian ibu di semua kabupaten/kota di Jawa Timur. Terdapat satu variabel yang tidak signifikan di kabupaten/kota yaitu persentase rumah tangga menerima bantuan tunai.
Pemetaan Total Fertility Rate (TFR) di Jawa Timur Menggunakan Pendekatan Regresi Logistik Biner dengan Efek Interaksi Nisa Andini; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.278 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34095

Abstract

Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Fertilitas Total merupakan salah satu indikator untuk membandingkan keberhasilan antar wilayah dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi, seperti menunjukkan tingkat keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). Pada tahun 2015, TFR Jawa Timur adalah 2,03 anak dimana angka tersebut berada di bawah TFR nasional. Perwakilan BKKBN Jawa Timur menargetkan Angka Fertilitas Total kabupaten/kota berada di bawah 2,03. Kabupaten/kota dibagi menjadi dua kategori, dikatakan belum mencapai target apabila TFR lebih dari 2,03 dan sudah mencapai target apabilai TFR kurang dari 2,03. Data menunjukkan adanya kesenjangan Angka Fertilitas Total antar kabupaten dan kota di Jawa Timur dimana masih terdapat daerah yang memiliki Angka Fertilitas Total tinggi di atas 2,03. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa persentase unmet need, rata-rata lama sekolah perempuan, informed consent, PDRB Perkapita, persentase pasangan usia subur, serta interaksi antara informed consent dan PDRB perkapita berpengaruh terhadap Angka fertilitas total pada tingkat kepercayaan 90%. Ketepatan klasifikasi yang diperoleh sebesar 92,1% dimana masih ada tiga daerah yang misklasifikasi, yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Pacitan.
Pemodelan Ketahanan Pangan di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression (GWOLR) Vida Faiza Rochmah; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.054 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.47021

Abstract

Ketahanan pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perseorangan, yang tercermin dari ketersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah kabupaten/kota paling banyak di Indonesia merupakan provinsi dengan prestasi sebagai lumbung padi nasional tahun 2018. Namun berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Nasional Tahun 2018 terdapat 15 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masih masuk dalam kelompok dengan status prioritas ketahanan pangan sedang hingga rendah. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan pemodelan ketahanan pangan kabupaten/kota di Jawa Timur menggunakan Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression (GWOLR) dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan faktor geografis. Sumber data digunakan dari badan Ketahanan Pangan Nasional dengan menggunakan 8 variabel prediktor dan satu variabel respon yang merupakan katagori ketahanan pangan di Jawa Timur. Hasil analisis didapatkan model GWOLR terbaik terdiri X4, X5, X6, X7 dan X8 dengan ketepatan kalsifikasi pemetaan wilayah sebesar 94,7%
Co-Authors A. Tuti Rumiati Achmad Choiruddin Adatul Mukarohmah Agnes Tuti Rumiati Agus Riyadi Almira Qattrunnada Qurratu'ain Ananda, Dwi Shinta Andrea Tri Rian Dani Anita Susanti Arif Khoirul Anam AVIANTHOLIB, IGAR CALVERIA Bachtiar, Raditya Fahmi Baredwan, Abdullah Husin Bastian, Endhy Bastian, Endhy Cinde Pristi Kurnia Merdiko Citto Pacama Fajrinia Clara Dewanti Dani, Andrea Tri Rian Deby Lolita Permatasari Dedy Dwi Prastyo Dwi Maumere Putra Eko Wahyu Wibowo Elika Tantri Eling Anindita, Raden Erma Oktania Permatasari Fachrian Bimantoro Putra Farid Achmadi Farony, Rivan Faurizal Limansyah Fauziyah, Meirinda Febriliani Masitoh Feni Ira Puspita, Feni Ira Fithriasari, Kartika Fitriana, Dewi Fuad Achmadi Gita Prestalita Halistin, Halistin Haryono Haryono Hesikumalasari Hesikumalasari Hitapriya Suprayitno, Hitapriya Husna Miratin Nuroini I Nyoman Budiantara I Putu Artama Wiguna Ida Nur Indah Sari Insan Amalia Mutfi Ismaini Zain Karimah, Aprilia Fitri Khaerun Nisa' Ludia Ni’matuzzahroh Made Ayu Dwi Octavanny Madu Ratna Mahendra Wardhana, Mahendra Marshiela, Jessie Reyna Maulidiah Nitivijaya Mokh. Suef Muhammad Aldani Zen NARITA YURI ADRIANINGSIH Ni'matuzzahroh, Ludia Nina Saraswati Nina Saraswati Nisa Andini Novidianto, Raditya Nuroini, Husna Mir'atin Okka Kusumawati Asmoyo Permatasari, Erma Oktania Purhadi Purhadi Putra, Fachrian Bimantoro Qonita Qurrota A'yun R Sutjipto Reny Nadlifatin Retno Dewi Yulianti Rhifda Zukhrufi Ria Asih Aryani Soemitro Rifani Nur Sindy Setiawan Rijaludin, Saeful Huda Rizfanni Cahya Putri Rizky Amalia Yulianti Santi Puteri Rahayu Setiawan Setiawan Shofi Andari Sifriyani, Sifriyani Sitti Imaslihkah Suci Amalia Talmera, Annisa Triana Tandri Patih Taufiqotul Masrukha Tesha Nisva Tiza Ayu Virania Veniola Forestryani Vida Faiza Rochmah Wahyu Indri Astuti Wibawati Wibawati Winarni Kurniasari Yashintia Arien Epriliyanti Yollafie Asmara Yovita Liana Salsabila Yuanita Damayanti Zen, Muhammad Aldani