Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris Perawat Melalui Pelatihan Listening dan Speaking Berbasis Video dan Audio Rochmawan, Muhammad Rizky; Puspita, Nella Vallen Ika; Riani, Suksi; Sari, Rinda Intan
Manggali Vol 4 No 2 (2024): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v4i2.3451

Abstract

Kemampuan berbahasa Inggris yang memadai sangat penting bagi perawat untuk berkomunikasi efektif dengan pasien asing, rekan kerja internasional, dan mengakses informasi medis terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris perawat, khususnya dalam keterampilan listening dan speaking, melalui pelatihan berbasis video dan audio. Metode yang digunakan adalah blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online selama 8 minggu dengan total 16 sesi. Pelatihan melibatkan latihan intensif, umpan balik langsung, dan penggunaan media audio-visual yang relevan dengan konteks keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada skor tes kemampuan berbahasa Inggris, terutama pada komponen listening dan speaking. Selain itu, pelatihan juga berhasil meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelatihan listening dan speaking berbasis video dan audio efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris perawat, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada kualitas pelayanan kesehatan.
Pengaruh Pemberian Terapi Progresive Muscle Relaxation Terhadap Stress Pasien Tuberculosis Paru Hikmah , Luluk; Riani, Suksi; Taslim, Muhammad Anis
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction and Methods Tuberculosis is a contagious infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Common clinical symptoms include coughing for more than two weeks, hemoptysis, shortness of breath, and other respiratory disorders. Additionally, tuberculosis patients may experience psychological disturbances such as anxiety, depression, hallucinations, stress, and irritability. Psychological conditions in patients experiencing stress require appropriate management to prevent further psychological complications. One of the therapeutic interventions that can be applied is Progressive Muscle Relaxation (PMR). This study employs a quantitative research method with a pre-experimental design, involving a total of 34 respondents. The research instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire, which does not require validity and reliability testing as it is already standardized. Results The study results indicate that, prior to PMR therapy, the highest number of respondents (n=7) experienced severe stress. After receiving PMR therapy, only one respondent remained in the severe stress category. Conclusion and Recommendations The results of the Wilcoxon signed-rank test showed a p-value of 0.02, which is less than 0.05, indicating a significant effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy on stress levels among pulmonary tuberculosis patients at Loekmono Hadi Kudus Regional Hospital. Based on these findings, it is recommended that nurses utilize PMR therapy as an independent nursing intervention to help reduce stress in pulmonary tuberculosis patients. Achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) This study aims to test the hypothesis that Progressive Muscle Relaxation (PMR) can serve as a nursing intervention to manage stress in pulmonary tuberculosis patients. This research contributes to Sustainable Development Goal (SDG) 3: Ensuring Healthy Lives and Promoting Well-being for All at All Ages. Specifically, it aligns with Target 3.3, which aims to end the epidemics of AIDS, tuberculosis, malaria, and neglected tropical diseases, and combat hepatitis, waterborne diseases, and other communicable diseases by 2030.
PENGARUH DIABETES EDUCATION (DIA-EDU)TERHADAP TINGKAT SELF CARE MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Lestari, Tri Octaviani; Prabowo, Dwi Yogo Budi; Riani, Suksi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49525

Abstract

Jumlah kasus diabetes melitus terus meningkat setiap tahun. Sekitar 240 juta orang diseluruh dunia menderita diabetes tanpa diagnosis, termasuk di Indonesia yang meningkat mencapai 11,7%, Diabetes melitus dapat mengakibatkan komplikasi seperti kardiovaskuler, stroke, ulkus kaki, dan lainnya jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan self care management yaitu dengan memanfaatkan teknologi dalam bentuk aplikasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimen one group pre-test post-test. Jumlah sampel terdiri dari 30 responden yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Intervensi yang diberikan berupa edukasi dalam bentuk aplikasi yang bernama Diabetes Education (DIA-EDU). Hasil penelitian didapatkan sebelum diberikan intervensi mayoritas self care management dalam kategori cukup sebanyak 20 responden (66,7%) dan sesudah diberikan intervensi, self care management responden berada dalam kategori baik sebanyak 29 (96,7%). Hasil uji wilcoxon signed rank didapatkan P value (0,000) yang menunjukkan terdapat pengaruh diabetes education (DIA-EDU) terhadap tingkat self care management pada penderita diabetes melitus. Diabetes Education (DIA-EDU) berpengaruh terhadap self care management karena memberikan dampak yang besar bagi penderita diabetes dalam memperluas pengetahuan serta membentuk perilaku perawatan diri. Aplikasi ini juga berkontribusi dalam mendorong motivasi dan kepatuhan penderita dalam menjalani pengelolaan diabetes sehari-hari. Dengan kemudahan akses, dan pemanfaatan teknologi, aplikasi ini menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat kemandirian pasien dalam mengelola kondisi kesehatannya secara rutin dan berkelanjutan.
PENGARUH DIABETES EDUCATION (DIA-EDU) TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DIET PADA PASDIEN DIABETES MELITUS Maryati, Titin; Prabowo, Dwi Yogo Budi; Riani, Suksi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49537

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dan dapat merusak organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf, banyak disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan rendahnya pengetahuan pasien tentang diet yang dianjurkan. Tingkat kepatuhan pasien terhadap diet seringkali rendah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi yang kurang efektif. Pemanfaatan teknologi seperti aplikasi smartphone menjadi solusi untuk meningkatkan kepatuhan diet melalui media edukasi digital, salah satunya adalah aplikasi Diabetes Education (DIA-EDU). Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimen one group pre-test post-test. Jumlah sample terdiri dari 30 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner Personal Diabetes Questionnaire (PDQ). Intervensi diberikan berupa edukasi dalam bentuk aplikasi yaitu Diabetes Education (DIA-EDU). Hasil penelitian didapatkan sebelum diberikan intervensi 4 orang (13,3%) tingkat kepatuhan diet kurang, 26 orang (86,7%) tingkat kepatuhan diet cukup. Kemudian setelah diberikan Diabetes Education (DIA-EDU) mengalami peningkatan, 4 orang (13,3%) tingkat kepatuhan diet cukup, 26 orang (86,7%) tingkat kepatuhan diet baik. Hasil uji wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh antara Diabetes Education (DIA-EDU) terhadap tingkat kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus dengan nilai P-Value sebesar 0,000 (≤ 0,05). Diabetes Education (DIA-EDU) berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan diet karena memberikan dampak yang positif bagi pasien dalam memperluas pengetahuan serta membentuk perilaku yang patuh.