Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

The Role of The Village Government in The Implementation of Disaster Management Through the Disaster Resilient Village “Sapto Manunggal” in Kedungbendo Village Tiani, Fitri Agus; Hilman, Yusuf Adam; Widiyanseno, Bambang; Ridho, Irvan Nur
Journal of Research in Social Science and Humanities Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jrssh.v2i1.18

Abstract

The objective of the study was to find out how the role of the village government in the implementation of disaster management through the Disaster Resilient Village “Sapto Manunggal” in the village of Kedungbendo. Disaster Resilient Village activities focus on the implementation of disaster management in a planned, integrated, coordinated, and comprehensive manner in order to provide protection to the community from threats, risks and impacts of disasters. The method in this study uses descriptive research with a qualitative approach. The findings in this study are that the implementation of disaster management is divided into 3 (three) stages, namely the pre-disaster stage, the emergency response stage and the post-disaster stage. The implementation of disaster management is defined as the establishment of a development policy that poses a risk of a disaster, disaster prevention activities, emergency response, and rehabilitation. In conclusion, the implementation of disaster management in Kedungbendo village has activities at every stage so the role of the village government in the implementation of disaster management includes prevention activities when disasters occur to recovery. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah desa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana melalui Desa Tangguh Bencana “Sapto Manunggal” di desa Kedungbendo. Kegiatan Desa Tangguh Bencana berfokus pada terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil temuan pada penelitian ini bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana terbagi dalam 3 (tiga) tahapan yaitu tahap prabencana, tahap tanggap darurat dan tahap pasca bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana didefinisikan sebagai penetapan sebuah kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Kesimpulannya, penyelenggaraan penanggulangan bencana didesa Kedungbendo memiliki kegiatan di setiap tahapan sehingga peran pemerintah desa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi kegiatan pencegahan, saat bencana terjadi hingga pemulihan.
The Efforts of Government to Overcome Farmer Losses Due to Crop Failure in The Form of Protection for Farmers in Kwadungan District, Ngawi Regency Based on Laws Muttaqin, Ma’arif Rozaq; Ridho, Irvan Nur
Journal of Research in Social Science and Humanities Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jrssh.v2i1.23

Abstract

The purpose of the study was to determine the government's efforts to overcome farmers' losses due to crop failure in Kwadungan District, Ngawi Regency based on legislation as a form of protection for farmers. The type of research used by the researcher is a qualitative method with a descriptive approach. The informant determination technique used in this research is purposive sampling technique. The data collection method used in this research is by observation and interviews. The method of data analysis is descriptive qualitative analysis. The conclusion that can be obtained is that the stages of AUTP implementation that have been carried out are of course in accordance with the program implementation guidelines that have been regulated in the AUTP program implementation guidelines to minimize losses due to crop failure in Ngawi Regency, namely: a) The preparation stage by conducting outreach to farmers. b) The implementation stage is to provide guidance and counseling to farmers. c) Monitoring, evaluation and reporting where this is the last stage carried out when the rice has been harvested.  Abstrak: Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi kerugian petani akibat gagal panen di Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi berdasarkan Perundang-Undangan sebagai bentuk perindungan petani. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi dan wawancara. Metode analisis data ialah analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu Tahapan penerapan AUTP yang telah dilakukan tentunya sesuai dengan pedoman pelaksanaan program yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan program AUTP untuk meminimalisir kerugian akibat gagal panen di Kabupaten Ngawi yaitu: a) Tahap persiapan dengan melakukan sosialisasi kepada para petani. b) Tahap pelaksanaan dengan melalukan bimbingan dan penyuluhan terhadap petani. c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan dimana ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan ketika padi sudah panen.
PERAN KEPOLISIAN RESORT PONOROGO DALAM MENJAGA STABILITAS POLITIK DALAM RANGKA PILKADES SERENTAK Ridho, Irvan Nur; Hilman, Yusuf Adam
POPULIKA Vol. 8 No. 2 (2020): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v8i2.342

Abstract

Peran kepolisian tidak dapat dipisahkan dari sistem sosial masyarakat. Kepolisian mempunyai peran yang penting dalam perkembangan sejarah perkembangan masyarakat. Maka dari itu dari waktu kewaktu peran kepolisian selalu mengalami perubahan seiring dengan perubahan sosial, perubahan politik, dan perubahan industri. Proses demokrasi dewasa semakin kompleks, untuk itu diperlukan peran dari berbagai pihak untuk menjaga stalibitas keamanan dan politik khususnya dari pihak kepolisian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran kepolisian dalam menjaga stabilitas politik dalam rangka pilkades  serentak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan,  dengan menggunakan pendekatan library research. Peran kepolisian dalam pelaksanaan tugasnya sebagai  penegak hukum dan petugas ketertiban masyarakat mepunyai beberapa peran dalam menjaga stabilitas politik. Upaya represif dan preventif dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Implementasi Peraturan Desa Babadan Nomor 7 Tahun 2022 dalam upaya pengaktifan BUMDES Lesmana, Febry Alvian Surya; Ridho, Irvan Nur; Hilman, Yusuf Adam; Triono, Bambang
Jurnal Media Birokrasi Jurnal Media Birokrasi, Vol. 6 No. 2, Oktober, 2024
Publisher : PRODI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jmb.v6i2.4629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implemntasi peraturan Desa No 7 Tahun 2022 dalam upaya pengaktifan BUMDes Sido Jaya Mukti Mandiri di Desa Babadan Ponorogo, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi peraturan desa dalam upaya pengaktifan BUMDES. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif didasarkan pada data primer dan sekunder, yang dihimpun dari beberapa informan, menggunakan teknik purposive sampling, informannya antara lain: Kepala Desa Babadan, Perangkat Desa Babadan, Ketua BUMDes Sido Jaya Mukti Mandiri. Teori implementasi yang digunakan adalah model George C. Edward III meliputi: komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi dan komunikasi pengurus BUMDes Sido Jaya Mukti Mandiri kurang maksimal disebabkan berbagai faktor yang mempengaruhinya yaitu kurangnya pengetahuan mengenai kepengurusan BUMDes di desa, anggaran dana yang keluar terlalu tinggi dibanding pemasukan, sulitnya masyarakat dalam mengembalikan dana desa dan juga pengurus BUMDes yang memiliki kesibukan lain sehingga kurangnya komunikasi yang menyebabkan kepengurusan terbengkalai. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pengaktifan BUMDes, Pemerintahan Desa.
Eduwisata Pengelolaan TPS Sumur Wolu Desa Sambit Menuju Desa Berdaya Ridho, Irvan Nur; Triono, Bambang; Pinaryo, Pinaryo
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v9i1.20847

Abstract

Educational tourism is a type of tourism where visitors have the goal of learning about a specific topic. Therefore, the development of educational tourism is not supported by good human resources in its management, so it is very unlikely that the development of educational tourism can run well. Garbage waste has an impact on every element of life, including health, pollution, environmental damage, and natural disasters. In line with the Ministry of Tourism and Creative Economy, development efforts to support the development of existing tourism potential, the community is involved in the development process. The research method used is qualitative research with a descriptive approach. The 3R waste management method provides the community with new perspectives and insights into waste management. The 3R approach can turn waste into something that has added value rather than just a useless commodity. Independent waste management educational tourism is an alternative solution for the government and the community. To carry out the management of the waste bank in Sambit
Dinamika Pembangunan Jembatan Siratal Mustaqim untuk Menopang Wisata Religi Hifzil Alifan Cahya; Adam Hilman; Irvan Nur Ridho; Bambang Triono
Transgenera: Jurnal Sosial, Politik dan Humaniora Vol 1 No 2 (2024): Transgenera: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/transgenera.v1i2.3756

Abstract

Level pemerintahan di Indonesia tersusun secara hierarkis di level pusat hingga daerah, desa merupakan level pemerintahan terkecil, dengan tugas dna fungsi untuk melakukan pengembangan dan pembangunan desa agar terwujud kesejahteraan bagi masyarakatnya, Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo, berupaya untuk melakukan pembangunan untuk mendukung potensi lokal yakni wisata religi yang dimiliki, bagaimana upaya tersebut dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengembangan jembatan siratal mustaqim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu menggambarkan tentang peran pemerintah desa dalam pembangunan jembatan siratal mustaqim. Pada saat penyusunan rencana pembangunan hingga evaluasi pelaksanaan pemerintah desa ikut terlibat secara aktif dalam proses tersebut. Pada penyusunan rencana pemerintah secara berkala mengajukan pembangunan jembatan 5 kali dengan menggandeng pihak terkait. Untuk penetapan rencana menggunakan Undang-Undang nomor 13 Tahun 2021 tentang pembangunan dan pengembangan potensi desa. Pada tahap pelaksanaan pembangunan masyarakat dan pemerintah bergotong-royong membantu tenaga dan koordinasi kepada pihak terkait. Pada tahap evaluasi berjalan dengan lancar dari semua pihak dengan keberhasilan pembangunan jembatan siratal mustaqim ini. Masyarakat berharap agar dapat senantiasa merawat dan menjaga kelestarian jembatan ini agar jembatan ini dapat terus digunakan dengan tanpa kendala.
Implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung and Tapen Villages, Magetan Regency Suryati, Lisa; Hilman, Yusuf Adam; Triono, Bambang; Ridho, Irvan Nur
Jurnal Pallangga Praja (JPP) Vol 6 No 2 (2024): October
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61076/jpp.v6i2.5009

Abstract

Bedagung Village and Tapen Village are the implementers of the Quality Family Village (Kampung Keluarga Berkualitas) Program in Magetan Regency. These two villages are both classified as sustainable, but in their implementation, they have varying outputs. Therefore, this research is important to understand how the program is implemented in each village. This study aims to analyze the implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung Village and Tapen Village, Magetan Regency. This research uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. The technique for determining informants combines two methods: snowball and purposive sampling. This study employs Edward III's Public Policy Implementation Theory to analyze the data. The results show that the implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung Village and Tapen Village, Magetan Regency, has successfully improved the quality of life of their communities. The communication carried out aligns with the dimensions of clarity and consistency. Its implementation is also supported by trained human resources as well as adequate financial support and facilities. Additionally, there is a clear commitment among policy implementers and a new bureaucratic structure that facilitates the program's execution. Despite some challenges, such as a shortage of PLKB officers, the program has progressed with cross-sectoral support and active community participation.
Pendampingan Jama’ah Tani Muhammadiyah dalam Pertanian Organik untuk Mewujudkan Ekonomi Hijau Triono, Bambang; Etica, Use; Ridho, Irvan Nur
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 6 (2024): November
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i6.472

Abstract

Salah satu kelompok tani di Kabupaten Ponorogo yang berorientasi pada pertanian berkelanjutan adalah JATAM ( Jamaah Tani Muhammadiyah). kemampuan dalam mengelola organisasi perlu ditingkatkan dan mewujudkan tata kelola pertanian organik menjadi perhatian khusus.  pendampingan JATAM ini merupakan langkah yang kronkrit untuk menunjang orientasi dari kelompok petani tersebut.  Langkah yang dilakukan yaitu memberikan pelatihan pembuatan pupuk dari bahan sampah organik. Dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan utama pembuatan pupuk diharapkan bisa mengurangi sampah di lingkungan sekitar. Sehingga bisa mendukung program green economy. Program pendampingan ini menggunakan metode pendampingan yaitu analisis permasalahan, pemetaan kemampuan, mendesain model pelatihan, evaluasi program dan keberlanjutan program. Kesimpulan program ini adalah pendampingan  ini memberikan pengetahuan mengenai pertanian organik dan petani mampu membuat pupuk pertanian dari bahan yang murah di sektitar rumah.
Penguatan Kapasitas Petani Melalui Penyuluhan Studi Pada (Balai Penyuluhan Pertanian) BPP Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Fitriani, Intan Fransisca; Ridho, Irvan Nur; Triono, Bambang; Hilman, Yusuf Adam
JURNAL DINAMIKA Vol 4 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agriculture is one of the most important sectors for Indonesia's economy. The role of agricultural extension as a facilitator, motivator, and supporter of farmers' activities is central in providing guidance to farmers regarding sustainable and environmentally friendly farm management. Research to understand the strengthening of farmers' capacity through agricultural extension was conducted in a study at the Agricultural Extension Center (Balai Penyuluhan Pertanian or BPP) in Sukorejo District, Ponorogo Regency. Data collection involved observation, interviews, and documentation, with data analysis using the processes of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The BPP of Sukorejo District has shown a strong commitment to implementing agricultural extension programs with a focus on efficiency and effectiveness. Through regular monitoring and evaluation, the BPP ensures optimal use of budgets and resources and applies systematic data collection and analysis to identify areas for improvement and implement feedback from farmers and other stakeholders. Strategies such as detailed planning, rigorous evaluation, and the use of effective technology and communication methods enable the BPP to achieve maximum results with minimal costs while maintaining high-quality extension services. The Farmers' Group Association (Gapoktan) also plays a crucial role in ensuring the program's success through active monitoring, evaluation, and feedback collection, as well as conducting regular evaluation meetings with the BPP to assess the progress and effectiveness of the extension services objectively. The close collaboration between the BPP and Gapoktan in various aspects of the extension program, including monitoring, evaluation, and information dissemination, demonstrates that a comprehensive and inclusive approach can enhance transparency, accountability, and program effectiveness. With the active involvement of the farming community in every stage of planning and implementation.
Implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung and Tapen Villages, Magetan Regency Suryati, Lisa; Hilman, Yusuf Adam; Triono, Bambang; Ridho, Irvan Nur
Jurnal Pallangga Praja (JPP) Vol. 6 No. 2 (2024): October
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61076/jpp.v6i2.5009

Abstract

Bedagung Village and Tapen Village are the implementers of the Quality Family Village (Kampung Keluarga Berkualitas) Program in Magetan Regency. These two villages are both classified as sustainable, but in their implementation, they have varying outputs. Therefore, this research is important to understand how the program is implemented in each village. This study aims to analyze the implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung Village and Tapen Village, Magetan Regency. This research uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. The technique for determining informants combines two methods: snowball and purposive sampling. This study employs Edward III's Public Policy Implementation Theory to analyze the data. The results show that the implementation of the Sustainable Quality Family Village Program in Bedagung Village and Tapen Village, Magetan Regency, has successfully improved the quality of life of their communities. The communication carried out aligns with the dimensions of clarity and consistency. Its implementation is also supported by trained human resources as well as adequate financial support and facilities. Additionally, there is a clear commitment among policy implementers and a new bureaucratic structure that facilitates the program's execution. Despite some challenges, such as a shortage of PLKB officers, the program has progressed with cross-sectoral support and active community participation.