Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS BERSASIS BUKU CERITA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG KUTA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA SD DI KABUPATEN CIAMIS Sondarika, Wulan; Ulum, Muhammad Bachrul; Yuniar, Enok; Andriyani, Risna
Wahana Pendidikan Vol 7, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.412 KB) | DOI: 10.25157/wa.v7i1.3215

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to determine the effectiveness of IPS-based learning media based on the storybook of the Kampung Kuta Indigenous Peoples in the management of natural resources to shape the character of elementary school students in Ciamis, Indonesia. This study was conducted using the Research and Development (R & D) method where the method emphasizes the final product produced of the study. The steps of the R & D research method are (a) potential and problems, (b) data collection, (c) product design, (d) design validation (e) use of the design (f) trial use, (g) product revisions, (h) trial use, (i) product revision, (j) mass product manufacturing. The results showed that the storybook of the Indigenous People of Kampung Kuta was able to provide a new model in terms of developing social studies learning media. Thus, the students have insight, positive character, and concern for their surrounding environment.Keywords:     Storybook Based Learning Model, Kampung Kuta Indigenous Community, Management of Natural Resources, Forming CharacterABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran berbasis IPS berbasis buku cerita Masyarakat Adat Kampung Kuta dalam pengelolaan sumber daya alam untuk membentuk karakter siswa SD di Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode R&D Reasearch and Development dimana metode ini menekankan pada produk akhir yang dihasilkan dari penelitian. Adapun langkah-langkah metode penelitian R&D adalah (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain (e) pemakaian desain (f) uji coba pemakaian, (g) revisi produk, (h) uji coba pemakaian, (i) revisi produk, (j) pembuatan produk masal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan buku cerita Mayarakat Adat Kampung Kuta mampu memberikan warna baru dalam hal pengembangan media pembelajaran IPS sehingga siswa memiliki wawasan, karakter positif, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.Kata Kunci:    Model Pembelajaran Bersasis Buku Cerita, Masyarakat Adat Kampung Kuta, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Membentuk Karakter
PERANAN GOLONGAN BORJUIS DALAM REVOLUSI PERANCIS 1789 Sondarika, Wulan
Wahana Pendidikan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.498 KB) | DOI: 10.25157/wa.v4i2.742

Abstract

Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan golongan borjuis Perancis dalam Revolusi Perancis tahun 1789. Penelitian ini menggunakan metode historis. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui studi literature atau studi kepustakaan yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai.Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu pendidikan kesejarahan. Sehingga mahasiswa mendapat pemahaman yang lebih mendalam. 
PEWARISAN NILAI TRADISI NGABUNGBANG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKALDENGAN METODE EKSKURSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNIVERSITAS GALUH Wulan Sondarika; Yeni Wijayanti; Agus Budiman
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 13, No 2 (2017): ISTORIA Edisi September 2017, Vol. 13, No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.318 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v13i2.17651

Abstract

AbstractThe specific purpose of this research is to know the historical values in Ngabungbang Tradition and to know the extent of the inheritance of historical values Ngabungbang tradition applied in learning history using excursion method.This research was conducted in History Studies Program History FKIP Galuh Ciamis University, case study in the first grade students, using qualitative descriptive research method. Data collection is done by observation, interview, and document analysis. The results showed that Ngabungbang Tradition was held every 14 months Maulud in Batulawang Village, Pataruman Sub District, Banjar City. The values of the Ngabungbang Tradition are religious, aesthetic, economical, social, disciplinary, democratic, creative, honesty, homeland and other values. Most students can understand the values contained in the Ngabungbang Tradition. Keywords: Historical Value, Ngabungbang Tradition, Local History, Excursion
PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM MENGEMBANGKAN GREEN BEHAVIOR PESERTA DIDIK MELALUI NILAI-NILAI KEARIPAN LOKAL HUTAN LINDUNG SITU LENGKONG PANJALU Wulan Sondarika; Dewi Ratih
Wahana Pendidikan Vol 6, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12268.179 KB) | DOI: 10.25157/wa.v6i2.2969

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Sejarah Dalam Mengembangkan Green Behavior Peserta Didik Melalui Nilai-Nilai Kearipan Lokal Hutan Lindung Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat”. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan relevansi nilai-nilai kearifan lokal hutan lindung Situ Lengkong yang berkaitan dengan pengembangan Green Behavior dapat di internalisasikan dalam pembelajaran sejarah di SMKN I Panjalu
PEMANFAATAN MUSEUM TAMBAKSARI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X MAN 6 CIAMIS TAHUN AJARAN 2018/2019 Bela Nurul Kusuma Dewi; Sri Pajriah; Wulan Sondarika
Wahana Pendidikan Vol 9, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v9i1.6860

Abstract

ABSTRAKMuseum Tambaksari merupakan salah satu objek wisata sejarah dan edukasi di kota Ciamis yang memberikan informasi dan pengetahuan mengenai geologi atau ilmu bumi, seperti bebatuan serta fosil tulang-belulang. Pembelajaran sejarah dengan melakukan kunjungan ke museum dapat memberikan pengetahuan sejarah bagi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan Museum Tambaksari sebagai sumber belajar sejarah, serta kendala yang dihadapi guru sejarah dan siswa dalam memanfaatkan Museum Tambaksari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian pada pemanfaatan Museum Tambaksari sebagai sumber belajar sejarah siswa kelas X MAN 6 Ciamis tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Museum Tambaksari sebagai sumber belajar sejarah harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum 2013 yaitu materi Zaman Pra-Aksara dengan Kompetensi Dasar (3.2) memahami corak kehidupan masyarakat pada Zaman Pra-Aksara dan (4.2) menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada Zaman Pra-Aksara dalam bentuk tulisan. Kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa yaitu terdapat dalam hal keterbatasan waktu, perizinan dari pihak sekolah, ruangan museum yang kecil, serta petugas museum yang bukan orang berijazah disiplin ilmu sejarah. Kata kunci: Pemanfaatan, Museum Tambaksari, Sumber Belajar Sejarah  ABSTRACTTambaksari Museum is one of historical and education object at Ciamis city that give information and knowledge about geology or geography, like a rocks and fossil bones. History learning through visiting to museum can give aducation about history for studens. The purpose of this research are to knowledge the utilization of Tambaksari Museum as historical learning resource, and problem that confronting by history teacher and studens to exploit Tambaksari Museum. This research use research method qualitative descriptive and the research focus to utilization of Tambaksari Museum as historical learning resource X grade studens of MAN 6 Ciamis school year 2018/2019. Data collection technique through observation, interview, literature and documentation. The result of this research to adduce that utulization of Tambaksari Museum as historical learning resource must be accordance to Learning Administration Program (RPP) based on 2013 Curriculum that is Pre-Literacy material with basic competencis (3.2) to comprehed the life style of society at Pre-Literacy and (4.2) prepare the reasoning result about life style of society at Pre-Literacy on writring form. The problem that confronting by teacher and studens are time limitation, licensing from school, small museum room, and museum officer who is not a person has diploma in history. Keywords: Utilization, Tambaksari Museum, Historical Learning Resources            
DAMPAK PEMEKARAN KABUPATEN PANGANDARAN TERHADAP POTENSI BUDAYA DAN PARIWISATA ALAM KABUPATEN CIAMIS Wulan Sondarika; Dewi Ratih; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.085 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.733

Abstract

Pemekaran suatu daerah tentu akan berdampak pada segala aspek, aspek budaya dan pariwisata bagi Kabupaten Ciamis. Tujuan utama dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk menganalisis pemekaran Daerah Pangandaran; aspek budaya dan aspek pariwisata. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian potensi budaya kabupaten Ciamis sebelum terjadinya pemekaran kabupaten Pangandaran yaitu, ronggeng gunung, Bebegig Sukamantri, ronggeng amen, debus Panjalu, wayang landung, dan sebagainya. Sedangkan untuk pariwisata alam yang memberikan pemasukan paling besar bagi PAD kabupaten Ciamis yaitu wisata alam pantai Pangandaran. Potensi budaya dan pariwisata alam kabupaten Ciamis setelah terjadinya pemekaran kabupaten Pangandaran mengalami perubahan, yaitu belum jelasnya kesenian ronggeng gunung dalam hal kepemilikan, Sedangkan untuk pariwisata alam, kabupaten Ciamis kehilangan wisata alam pantai Pangandaran yang memberikan pemasukan paling besarbagi PAD kabupaten Ciamis. Sedangkan, dampak pemekaran kabupaten Pangandaran yang sangat besar dirasakan adalah dalam hal pariwisata alam, karena dengan terlepasnya Pangandaran, kabupaten Ciamis kehilangan PAD sampai 85% dan apabila diuangkan mencapai 6 miliar.Expansion of a region will certainly impact on all aspects, cultural and tourism aspects for the District of Ciamis. The main purpose of the writing of this scientific paper is to analyze the expansion of Pangandaran Region; cultural aspects and aspects of tourism. The method used hearts singer research is using qualitative approach. The results of the research potential of cultural Ciamis district before the onset of Pangandaran regencies, namely, Ronggeng Mountains, Bebegig Sukamantri, Ronggeng Amin, Debus Panjalu, Landung Puppet, and so forth. As for the nature tourism review that brings in big fence Revenue Share (PAD) Ciamis District Pangandaran Beach is a natural attraction. The potential of cultural and natural tourism Ciamis District taxable income of the province was split Pangandaran Regency unchanged, ie unclear arts ronggeng mountain hearts ownership, while for a review of natural tourism, Ciamis district Loss of natural attractions Pangandaran That gives entry fence big Revenue Share PAD (PAD) Ciamis District. Meanwhile, the impact of the expansion Pangandaran Regency most big hearts felt is eco-tourism thing, because with the release of Pangandaran, Ciamis Regency Lost Revenue (PAD) to 85% and when cashed reached 6 billion.
DAMPAK CULTURSTELSEL (TANAM PAKSA) BAGI MASYARAKAT INDONESIA DARI TAHUN 1830-1870 Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.366 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i1.337

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat pada masa sistem tanam paksa dan tanaman wajib apa saja yang harus ditanam. Metode yang digunakan adalah metode historis yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Hasil penelitian ini adalah bahwa Cultuurstelsel disebut juga sebagai Sistem Tanam Paksa, ini adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Motif utama sistem tanam paksa (culturstelsel) pada tahun 1830 adalah karena kesulitan finansial yang dihadapi pemerintah Belanda sebagai akibaat perag Jawa tahun 1825-1830. Ciri utama dari pelaksanaan sistem tanam paksa adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk pajak in natura, yaitu dalam bentuk hasil-hasil pertanian mereka. Dampak Culturstelsel dalam tanaman dibagi menjadi dua, diantaranya tanaman musiman dan tanaman tahunan. Tanaman musiman meliputi; gula, nila dan tembakau sedangkan tanaman tahunan meliputi; lada, kopi, teh dan karet. Selain dampak terhadap tanaman, terdapat juga dampak terhadap rakyat diantaranya penduduk desa wajib bekerja untuk kepentingan kolonial maupun untuk kepala-kepala dan para  pejabat. Kata kunci: Dampak Culturstelsel, Tanam Paksa, Masyarakat Indonesia
PEMANFAATAN SITUS GANDOANG DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISCOVERI LEARNING PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 6, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.005 KB) | DOI: 10.25157/ja.v6i1.2047

Abstract

The discovery method in historical learning with the theme of the Gandoang site as a learning medium aims to train students to analyze past events and the benefits of the Gandoang site as a source of learning history and local tourism. The research method in this study is qualitative. Qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of written or oral words from people and observed behavior. The results of the study that after analyzing the learning process with the discoveri method were very helpful for lecturers in creating an active, educative and enjoyable learning atmosphere and could stimulate students to think critically and creatively in finding independent learning resources.
KEBUDAYAAN NGABUNGBANG DARI TAHUN 1915-2009 DI KOTA BANJAR Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 2, No 2 (2014): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.551 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i2.336

Abstract

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) pelaksanaan ritual Ngabungbang dari tahun 1915-1968 yang banyak dipengaruhi oleh hal-hal mistik. Dan hal itu pula yang menyebabkan ritual Ngabungbang sempat padam selama 35 tahun. 2) pelaksanakan ritual Ngabungbang dari tahun 2004-2009 mengalami perubahan-pembahan mendasar. Waktu, tahapan ritual, sampai tujuan dan makna simbol yang digunakannya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh tokoh-tokoh adat yang memimpin ritual memiliki keragaman berfikir. Serta terdapat makna-makna simbol ritual setelah perubahan dan, 3) sebagai wujud peran serta masyarakat dan pemerintahan Kota Banjar dalam upaya pelestarian ritual Ngabungbang sejak tahun 2005 pemerintah Pemkot Banjar telah mendeklarasikan ritual Ngabungbang sebagai jati diri Kota Banjar dalam bidang kebudayaan dan pariwisata dan menyarankan supaya tradisi ini dikemas dengan hal-hal yang lebih menarik yang akan menghasilkan aset pariwisata budaya Kota Banjar.Kata Kunci: Ngabungbang, tradisi, dan pelestarianABSTRACTThe result of research obtained: l) execution of Ngabungbang ritual of year 1915-1968 which influenced many by mystique things. And that thing also causing Ngabungbang ritual have time to extinguish during 35 year; 2) executor of Ngabungbang ritual of year 2004-2009 experiencing of elementary changes. Time, steps of ritual until the target of and used symbol meaning. Because of influence of costum figures matter leading ritual think have variation. And also there are symbol meanings of ritual atier and change; 3) As role form and also society and municipal administration of Banjar in the effort continuation of Ngabungbang ritual since year 2005 government of Banjar have Ngabungbang ritual as spirit of kota Banjar in the field of tourism and culture and suggest so that this tidy tradition with more interesting things to yield cultural tourism asset town of Banjar.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI YUNANI DARI ABAD KE-5 SM SAMPAI ABAD KE-3 SM Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.512 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.5170

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui awal perkembangan ilmu pengetahuan di Yunani dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2 SM. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara pencarian sumber buku, jurnal dan hasil penelitian lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perkembangan Ilmu Pengetahuan Di Yunani Abad ke-5 SM adanya sifat agama yang tidak mengenal ajaran Tuhan yang ditetapkan sebagai akidah. Kemudian keadaan geografis negara tersebut yang mengarah pada perdagangan dan perauntauan sehingga bangsa Yunani sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan bangsa-bangsa lain. Dan bentuk negaranya yaitu Republik-Demokrasi sehingga rakyat memerintah dengan tanggung jawabnya sendiri. Selain itu juga terdaat tokoh-tokoh filsuf yang memegang peranan besar atas berkembangnya ilmu pengetahuan di Yunani diantaranya; Thales, Anaximander, Anaximenes, Heraklitus, Parmanides, Pytagoras, Hippocrates, Socrates, Plato, Aristoteles, EmpledoklesThe purpose of this study was to determine the early development of science in Greece from the 5th century BC to the 2nd century BC. This research was conducted using literature research methods. Data collection was carried out by searching for sources of books, journals and other research results. The results showed that the development of science in Greece in the 5th century BC had the nature of religion that did not recognize the teachings of God which was established as a creed. Then the geographical condition of the country led to trade and control so that the Greeks had time to meet and exchange ideas with other nations. And the form of the state is the Republic-Democracy so that the people rule with their own responsibility. In addition, there were philosophers who played a large role in the development of science in Greece, including; Thales, Anaximander, Anaximenes, Heraclitus, Parmanides, Pytagoras, Hippocrates, Socrates, Plato, Aristotle, Empledocles.