Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Ronde Keperawatan terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus Tri Suwarto; Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum; Indanah Indanah
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v5i1.991

Abstract

This study aims to examine the effect of nursing rounds on nurse job satisfaction in the inpatient room of  Aisyiyah Hospital  Kudus. Design used in this study was quasi experimental with pretest posttest with control group design, a sample of 60 people. Determination of the sample using purposive sampling. The instruments used in this study were questionnaires. The results showed no significant effect of nursing rounds on nurse job satisfaction levels in the implementation of hospitalization (p = 0.004,alpha = 0.05), with professionalstatus subvariabel increased significantly after the  nursing rounds (p = 0.03 ,alpha=0.05). Nursing rounds is a viable strategy used to enhance nurse job satisfaction is based on professional status, autonomy, task requirements, and interaction
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN (Studi Kasus di Puskesmas Kebonagung) Tri Suwarto; Muhammad Purnomo; Sri Siska Mardiana
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v4i1.992

Abstract

Nursing services is an integral part of medical services system, 60% of wokers at public health center (Pukesmas)are nurses and therefore the plan of nurses, especially in determining the number of personnel, should be well-considered in order to obtain effective and efficient staff so that number of woker fits the requiref standard.The objective of this research is yo find out the need for nurses based on the analysis of need for nurses inside and outside the building of Puskesmas Kebonagung Kabupaten DemakThis research is adescriptive case study using cross-sectional framework. This research was done in a week at Puskesmas Kebonagung  with atotal sample of seven nurses. The method used in data collecting was distributing from of working list systematically to nurses at Puskesmas Kebonagung .The result of this research showed thed the working time used up by nurse for activities inside the building: productive time compared to non-productive time is 66.14% : 33.86 %. Working time outside the building of Puskesmas Kebonagung for Program Perkesmas took productive time compared to non-productive time of 66.96% : 24.40%; Program P2M took that of 81.83% : 18.17%; Program PKM  took that of 73.34% : 26.66%; and program UKS had tis ratio of 78.60% : 21.40%.With an effective nursing time of 3.22 hours per patient per day, it will need 16 nursing wokers according to formula from Depkes (2002),according to Swansbrug (1996) it will need 14 workers,and from Hasibuan (2003) 13 workers are needed. This result showed that the number of needed nurses at Puskesmas Kebonagung should be uncreased. New 6 – 9 staff should be added to the previous nurses.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN JELLY TERHADAP KECEPATAN PEMASANGAN KATETER URIN Tri Suwarto; Yuli Setyaningrum; Sri Siska Mardiana; Ahmad Farid
Indonesia Jurnal Perawat Vol 7, No 1 (2022): INDONESIA JURNAL PERAWAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v7i1.1476

Abstract

AbstrakRetensi urin merupakan suatu keadaan darurat sistem perkemihan yang sering ditemukan sehingga perlu penatalaksanaan yang baik salah satunya adalah kateterisasi. Tindakan memberikan cairan pelumas atau jelly pada prosedur kateter urin sangat penting untuk mencegah atau mengurangi resiko terjadinya trauma pada uretra dan sensasi nyeri yang dialami pasien. Ada dua teknik pemberian jelly yaitu dengan melumuri ujung kateter dengan jelly dan cara ke-2  memasukkan atau menyemprotkan langsung ke dalam urethra dengan spuit 10 ml yang dilepaskan jarumnya. Penelitian ini mengenai perbedaan kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri yang dialami pria dewasa  usia 25-65 tahun yang pertama kali menjalani kateterisasi urin dengan cara pelumasan yang berbeda.   Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan jumlah sampel 10 orang untuk perlakuan dan 10 orang untuk kontrol. Kecepatan pemasangan diukur dengan stopwatch sedangkan intensitas nyeri diukur dengan Visual Analog  Numeric Rating Scale. Analisa data dengan mencari mean dari kecepatan pemasangan dan keluhan nyeri pada tiap kelompok dilanjutkan dengan Uji  Mann Whitney U Test terhadap mean tersebut untuk mengetahui signifikansi perbedaan keduanya dengan program SPSS pada œ =0,05.   Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan teknik pemberian jelly terhadap kecepatan pemasangan dengan P= 0,016 dan ada perbedaan teknik pemberian jelly terhadap keluhan nyeri pasien dengan p=0,010.  Kesimpulan terdapat perbedaan rata-rata kecepatan pemasangan dan intensitas nyeri lebih rendah pada teknik jelly yang disemprotkan (lubrikasi) daripada melumuri ujung kateter dengan jelly
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI PAUD DESA DEMA’AN KOTA KUDUS Nurlaily Prasetyawati; Rizka Himawan; Tri Suwarto
Indonesia Jurnal Perawat Vol 5, No 2 (2020): INDONESIA JURNAL PERAWAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v5i2.1350

Abstract

Abstrak Pola asuh Orang tua merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak, yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak, termasuk cara penerapan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan perhatian atau kasih sayang serta menunjukan sikap dan perilaku baik sehingga dijadikan panutan bagi anaknya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan suatu tindakan, sedangkan sikap merupakan suatu reaksi atau respons setelah orang melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan, hal ini terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dan pengetahuan orang tua dengan perilaku sibling rivalry pada anak usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Desa Demaan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2020. Dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa siswi di Pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Dema’an Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang memiliki saudara kandung berusia toddler (1-3 tahun) berjumlah 55 responden. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil Penelitian didapatkan  p value = 0.002 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sibling rivalry anak usia toddler (1-3 tahun)  di PAUD Desa Dema’an Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2020. p value = 0.009 (<0.05) yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua dengan perilaku sibling rivalry anak usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Desa Dema’an Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2020. Aada hubungan antara pola asuh orang tua dan pengetahuan orang tua dengan perilaku sibling rivalry anak usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Desa Dema’an Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2020. Kata Kunci : Pola asuh Orangtua, Pengetahuan Orangtua, Sibling Rivalry. Abstract Parenting is a pattern of interaction between parent and child, which is how the attitude or behavior of parents when interacting with the child , including the method of application of the rules , teach values or norms , attention or affection and show the attitude and behavior so well that become a model for son . Knowledge is the result of know after people perform an action , while the attitude is a reaction or response after people perform an action or activity . Sibling rivalry is jealousy , rivalry and quarrels between brothers and sisters , this has happened to all the parents who have two or more children. This research is to determine the relationship between parenting parents and knowledge of parents on sibling rivalry behaviour of toddler (1-3 years) in Pre-Primary School, Dema'an Village, Kudus regency. This study used a descriptive research with cross sectional correlative. The population was toddler who had relatives in Pre-Primary School, Demaan village, Kudus Regency about 55 children. The sample of research consisted of 30 people. There is a relationship between parenting parents and sibling rivalry behavioral with p value of 0.002, and  correlation between the knowledge of parents with sibling rivalry behavioral with p value 0.009 at 5% confidence of intervals level. Conclusion: There is significant correlation between parenting parents and knowledge of parents on sibling rivalry behavioral of toddler  (1-3 years) in Pre-Primary School, Dema'an village Kudus.  Keywords: Sibling Rivalry, Parenting Parents, Knowledge of Parents
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Pengganti Ibu: Bibi atau Nenek terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak Tri Suwarto; Y Yulistyaningrum; Dewi Hartinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.152 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang penting untuk tumbuh kembang fisik, mental, psikososial yang berjalan begitu cepat sehingga menentukan masa depannya. Dari studi yang dilakukan oleh National Longitudinal Survey of Youth Amerika Serikat 2002 tentang keterikatan antara pekerjaan orang tua dengan perkembangan anak. Banyak anak usia dini menunjukkan perilaku sosial yang kurang optimal, karena perlakuan orang tua dalam memperlakukan anak usia dini yang kurang kondusif dan pelayanan bimbingan perkembangan perilaku sosial anak yang belum sistematik dan terarah. Di Kecamatan Gajah banyak terdapat ibu-ibu yang bekerja di luar negeri yang meninggalkan anak usia prasekolah dengan menitipkan kepada saudaranya. Ibu tidak memahami bagaimana dengan perkembangan anak terutama perkembangan sosialnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua pengganti ibu : bibi atau nenek terhadap perkembangan anak usia prasekolah di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Bahan dan Metode Penelitian : penelitian kuantitatif, pendekatan yang digunakan korelasional terhadap 54 responden pada periode Juni - Juli 2015di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Pengaruh pola asuh terhadap perkembangan sosial anak usia prasekolah dianalisis dengan menggunakan Rank Spearman Corelational Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua pengganti ibu terhadap perkembangan anak usia prasekolah (r = 0297).
HUBUNGAN PELAKSANAAN DENGAN KEPUASAN PASIEN TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI IGD RS AISYIYAH KUDUS Tri Suwarto; Y Yulisetyaningrum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.818 KB)

Abstract

Therapeutic communication is an alternative in providing accurateinformation and establishing trusting relationship to the patients so thatpatients will feel satisfaction for the services they received. In EmergencyInstallation of RS Aisyiyah Kudus nurses made communication based ontheir daily working habits/routines and had not completely paid attention totechnical standard communication correctly and properly.To identify the correlation between management and patients’ satisfaction ontherapeutic communication. This study was a descriptive correlational research by means of cross-sectional framework, and employed a total sampling method to obtain description of therapeutic communication management by nurses with atotal number of 22 respondents based on inclusion criteria. Data was takenthrough observation, and to measure the rate of patients’ satisfaction it wasdone through quota sampling with a number of 112 respondents based oninclusion criteria.From the observation result, therapeutic communication managementcompleted by 22 nurses to 112 patients showed that nurses completed highlygood therapeutic communication to 4 (3.6%) patients, completed that ofgood level to 49 (43.8%) patients, completed that of moderate level to 40(35.7%) patients, and completed that poorly to 19 (17%) patients. Based onthe collected questionnaires, it was obtained a description about patients’satisfaction during being hospitalized in emergency installation, in which 9patients (8%) were highly satisfied, 84 patients (75%) were satisfied, 19patients (17%) were less satisfied, none of the patients felt unsatisfied. Thebivariate Spearman Rank resulted in a significant correlation betweenmanagement and patients’ satisfaction on therapeutic communication.Most of nurses in emergency installation had completed therapeuticcommunication fairly well and patients’ satisfaction on therapeuticcommunication was well satisfied, there was a significant correlationbetween management and patients’ satisfaction on therapeuticcommunication.
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN PASCA LAPARATOMY DI RSUD dr. LOEKMONOHADI KUDUS Y Yulisetyaningrum; Endang Prihatiningsih; Tri Suwarto; Sri Budiani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.838 KB)

Abstract

Latar Belakang : Mobilisasi dini merupakan kebijakan untuk secepat mungkin membimbing penderita turun dari tempat tidur dan berjalan. Mobilisasi dini dapat menunjang proses penyembuhan luka pasien karena dengan menggerakkan anggota badan akan mencegah kekakuan otot dan sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan dapat memperlancar peredaran darah ke bagian yang mengalami perlukaan agar proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat. Tatalaksana ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pasca pembedahan serta dapat mengurangi risiko komplikasi. Tujuan : mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan kesembuhan luka pada pasien pasca operasi laparatomi di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Metode : Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dilakukan operasi laparatomi di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Teknik sampling dengan aksidental sampling sehingga besar sampel adalah 42 orang. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil : Ada hubungan mobilisasi dini dengan kesembuhan luka pada pasien pasca operasi laparatomi di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus karena nilai p (0.000) < 0.05.
HUBUNGAN PELAKSANAAN DENGAN KEPUASAN PASIEN TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI IGD RS AISYIYAH KUDUS Tri Suwarto; Y Yulisetyaningrum; Nur Hidayat
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.829 KB)

Abstract

Background: Therapeutic communication is an alternative in providing accurate information and establishing trusting relationship to the patients so that patients will feel satisfaction for the services they received. In Emergency Installation of RSU Aisyiyah Kudus. nurses made communication based on their daily working habits/routines and had not completely paid attention to technical standard communication correctly and properly. Objective: To identify the correlation between management and patients’ satisfaction on therapeutic communication. Method: This study was a descriptive correlational research by means of cross-sectional framework, and employed a total sampling method to obtain description of therapeutic communication management by nurses with a total number of 22 respondents based on inclusion criteria. Data was taken through observation, and to measure the rate of patients’ satisfaction it was done through quota sampling with a number of 112 respondents based on inclusion criteria. Result: From the observation result, therapeutic communication management completed by 22 nurses to 112 patients showed that nurses completed highly good therapeutic communication to 4 (3.6%) patients, completed that of good level to 49 (43.8%) patients, completed that of moderate level to 40 (35.7%) patients, and completed that poorly to 19 (17%) patients. Based on the collected questionnaires, it was obtained a description about patients’ satisfaction during being hospitalized in emergency installation, in which 9 patients (8%) were highly satisfied, 84 patients (75%) were satisfied, 19 patients (17%) were less satisfied, none of the patients felt unsatisfied. The bivariate Spearman Rank resulted in a significant correlation between management and patients’ satisfaction on therapeutic communication. Conclusion: Most of nurses in emergency installation had completed therapeutic communication fairly well and patients’ satisfaction on therapeutic communication was well satisfied, there was a significant correlation between management and patients’ satisfaction on therapeutic communication.
Peran Serta Kader Posyandu Dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Masa Pandemi Melalui Penyuluhan Kesehatan Di Desa Surodadi Gajah Demak Tri Suwarto; Y Yulisetyaningrum; Puji Purwaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.271 KB)

Abstract

Peran serta kader dalam upaya peningkatan status gizi balita melalui upaya penyuluhan kesehatan merupakan hal yang sangat penting guna mendukung program pemerintah untuk mengatasi agar gizi buruk pada anak tidak bertambah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan revitalisasi posyandu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran serta kader dan faktor yang mempengaruhi dlakukan penyuluhan di desa Surodadi Gajah Demak. Metode penelitian ini adalah diskriptip analitik dan dilakukan secara cross sectional dengan menggunakan variable independent umur, lama jadi kader, pendidikan tambahan, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, pembinaan, sarana / alat peraga, dukungan aparat setempat dan penghargaan. Sedangkan variable dependentnya adalah peran serta. Sampling yang digunakan adalah probability sampling type simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan questioner , data disajikan dalam bentuk gambar, table dan narasi dan analisis data dengan uji statistik Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variable. Hasil penelitian menunjukan peran serta kader cukup tinggi (70%) dalam kegiatan penyuluhan, terdapat hubungan yang signifikan antara lama jadi kader (p:0,000), pengetahuan (p:0,010), pembinaan (p:0,000), sarana alat peraga (p:0,45), dukungan aparat setempat (p:0,000) dan penghargaan (p:0,050) dengan peran serta. Variable yang tidak berhubungan dengan peran serta adalah umur, pendidikan tambahan, pendidikan dan pekerjaan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peran serta kader dalam penyuluhan kesehatan cukup tinggi, tidak semua variable independent berhubungan dengan variable dependent. Rujukan dalam penelitian ini adalah kader posyandu hendaknya tetap mepertahankan peran sertanya, pembinaan dukungan dan pendidikan tambahan perlu dioptimalkan serta perlu penelitian lebih lanjut dengan questioner yang diuji cobakan terlebih dahulu.
The Difference between Right and Left Arm Blood Pressure Measurement of Patients with Hypertension at RSU Aisyiyah Kudus TRI Suwarto; Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum; Puji Purwaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.397 KB)

Abstract

It is theoretically recommended to examine the blood pressure from both right and left arm, especially for new cases. While in the field, survey conducted at RSU Aisyiyah Kudus that nurses are still examining blood pressure only in one side. To based on those the phenomena, the research focused on blood pressure examination to evaluate the discrepancy of blood pressure measurement with right and left arm of patient hypertension which has not reached diabetes mellitus complications. The purpose of the research is to know the difference between Right and Left Arm Blood Pressure Measurement of Patients with Hypertension at RSU Aisyiyah Kudus. The research conducted on July 13th until August 14st 2017. The design applied in the study was an analytical description research using observational approach. The instrument using tensimeter mercury. The samples are taken from 36 respondents with a consecutive sampling technique. The analysis of this research shown that the mean of the right arm MAP was 124,12 mmHg and the left arm MAP was 120,19 mmHg and after doing statistical analysis using t-test independent it is obtained p=0,036 (<0,05). Finally, it can be concluded that there was significant difference result between the right and left arm blood pressure of patients hypertension which has not reached diabetes mellitus complications. Recomendation for the next is to do similar research with emphasize on hypertension pure with control group to patient have normal blood pressure and used digital instrument.