Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENDAMPINGAN PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN PADA IDUL ADHA 1442 DI KABUPATEN MANOKWARI: Asisstancy in the Slaughtering Process of Animals for 1442 Eid Al-Adha in the Manokwari Regency Elfira Kariane Suawa; Noveling Inriani; Dwi Noerhayati; Isti Widayati; Sientje D. Rumetor
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i2.302

Abstract

ABSTRACT  The aim of slaughtering of sacrificial animals on Eid al-Adha worship in Manokwary Regency is to provide a good quality of meat before distribution and as follows as health protocols for COVID-19 .  The slaughtering was done in 2 locations in Manokwari Regency.  The observation methode was for antemortem examination (one day) before slauthering to observe the general conditions of animal and postmortem examination to evaluate the carcasses are eatable. Data was analyse as descriptive and presented in table and pictures. 22 catles were slautered under health protocols for Covid-19. Generally, the results of antemortem examination indicated that all catles were suitable and in good condition for slaughter. For postmortem showed 4 livers(18%) were infected by worms with one liver had to be removed due to highly fasciolosis. Other organs and carcass showed in good performace and eatable. All process during this activity, from slauter to distribution was going under the health protocols for Covid-19, and were hygene to fullfill the ASUH meat (safe,healthy, compact and Halal, and the gathering procedure has followed the health protocols during pandemic COVID-19.  Keywords: Eid Al-Adha; Sacrifiying animals; slautering   ABSTRAK  Pemeriksaan hewan kurban di Kabupaten Manokwari bertujuan untuk memastikan daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), serta mengikuti dengan protocol kesehatan yang telah ditetapkan dimasa Pandemic Covid 19. Penyembelihan dilakukan di 2 lokasi, di Kabupaten Manokwari. Metode pemeriksaan dilakukan secara langsung dengan melakukan pemeriksaan secara antemortem dan postmortem. Selanjutnya data di analisis secara deskriptif dan disajikan dalam betuk table dan gambar. Sebanyak 22 ekor sapi yang disembelih, dimana proses dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam  Situasi Wabah  Bencana  Non  Alam  Corona  Virus Disease  (COVID-19) sesuai arahan pemerintah. Pemeriksaan antemortem memperlihatkan bahwa ke 22 ekor sapi yang dikurbankan layak dan dalam kondisi yang baik untuk disembelih. Sedangkan pada pemeriksaan postmortem ditemukan 4 organ hati yang terinfeksi cacing, dimana satu organ hati harus dimusnahkan karena terinfeksi parah fasciolosis. Organ lain dan daging berada dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Manokwari telah memenuhi aspek higienis dan sanitasi agar diperoleh daging kurban yang ASUH, dan prosedur pemotongan telah mengikuti protocol kesehatan selama masa pandemic COVID-19. Kata kunci: Hewan kurban; Idul-adha; Penyembelihan
Pemeriksaan hewan kurban di Kota Manokwari, zona hijau wabah penyakit mulut dan kuku: Inspection of sacrificial animal in Manokwari City, green zone of outbreak of foot and mouth disease Priyo Sambodo; Isti Widayati; Dwi Nurhayati; Alnita Baaka; Purwaningsih; John A. Palulungan; Rizki Arizona; Noviyanti; Noveling Inriani; Elfira K. Suawa; Sientje D. Rumetor; Muhammad J. Wajo
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i3.316

Abstract

ABSTRACT  This activity aims to determine the health status of the sacrificial animals in the Manokwari City Region with the status of a green zone for the FMD outbreak based on antemortem and postmortem examinations. The activity was carried out on 93 Bali Cattle which were divided into 6 mosques in Manokwari Regency. The examination consists of antemortem and postmortem examination by inspection, palpation and incision. The data obtained were analyzed descriptively and presented in percentages and figures. In 2021-2022, there will be no cattle traffic entering the West Papua Region. The percentage of BCS of sacrificial animals slaughtered this year is as follows: #2: 8.82%; #3: 11.76%; #4: 64.71; #5: 14.71%. Body temperature: 36.10oC – 37.50oC. The locomotion, facial expressions, respiration, eye mucosa and anus condition as well as muzzle and mouth conditions, hoof conditions and body surfaces in all the sacrificial animals did not change. Carcasses and organs did not change or were normal, except for the liver (32.53% had fasciolosis) and the rumen (35.09% had paramphistomosis) and there were no symptoms of FMD. Conclusion: all sacrificial animals deserve to be slaughtered and their meat consumed, except for some of the liver and rumen and not infected with FMD.  Keywords: Fasciolosis; Manokwari; Paramphistomosis; PMK; Sacrificial   ABSTRAK  Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan hewan kurban di Wilayah Kota Manokwari yang berstatus zona hijau wabah PMK berdasarkan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Kegiatan dilakukan pada 93 ekor Sapi Bali yang terbagi di 6 masjid di Kabupaten Manokwari. Pemeriksaan terdiri atas pemeriksaan antemortem dan postmortem dengan cara inspeksi, palpasi dan sayatan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam persen dan gambar. Pada tahun 2021-2022, tidak ada lalu lintas ternak sapi masuk ke Wilayah Papua Barat. Persentase BCS hewan kurban yang disembelih pada tahun ini adalah sebagai berikut: #2: 8,82%; #3: 11,76%; #4: 64,71; #5: 14,71%. Suhu tubuh: 36,10oC – 37,50 oC. Alat gerak, ekspresi muka, pernafasan, mukosa mata dan keadaan anus serta kondisi moncong dan mulut, kondisi tracak dan permukaan tubuh pada semua hewan kurban tidak terdapat perubahan. Karkas dan organ-organ tidak mengalami perubahan atau normal, kecuali pada organ hati (32,53% mengalami fasciolosis) dan rumen (35,09% mengalami paramphistomosis) serta tidak terdapat gejala PMK. Kesimpulan: seluruh hewan kurban layak dipotong dan dikonsumsi dagingnya, kecuali sebagian hati dan rumen serta tidak terjangkit PMK. Kata kunci: Fasciolosis; Kurban; Manokwari; Paramphistomosis; PMK
Peran juleha dalam pemantauan qurban di Masjid Darul Ulum Amban Manowari: The role of certified halal slaughterers (Juleha) in monitoring qurban slaughter at Darul Ulum Mosque, Amban, Manokwari Wajo, Mohamad Jen; Widayati , Trisiwi W.; Widayati, Isti; Nurhayati, Dwi; Tethool, Angelina N.; Baaka, Alnita; Purwaningsih, Purwaningsih; Noviyanti, Noviyanti; Inriani, Noveling; Arizona, Rizki; Palulungan, John A.; Sumpe, Iriani; Rumetor, Sientje D.; Saragih , Evi W.; Lekitoo, Merlyn N.; Manik, Hotlan
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v6i2.549

Abstract

ABSTRACT  This community service activity aimed to improve the technical compliance of qurban animal slaughter based on halal principles and animal welfare standards at Darul Ulum Mosque, Amban Village, West Manokwari District, Manokwari Regency. A case study approach with participatory techniques was employed, involving certified Halal Slaughterers (Juleha), qurban committees, university students, and experts. The activities covered antemortem inspection, slaughtering, postmortem examination, and meat distribution. The results showed that the slaughtering process was conducted in accordance with Islamic Sharia principles, ensuring the proper severance of the three main channels efficiently and swiftly. Postmortem inspection revealed parasitic infestations (fasciola hepatica and parampistomon) in several organs, which were handled appropriately following established protocols. Improvements are still needed in animal holding facilities, particularly regarding feed, water supply, and sanitation prior to slaughter. This program significantly enhanced the technical capacity of Juleha and the qurban committee, strengthening the implementation of halalan thayyiban and animal welfare principles at the mosque community level. Keywords: Animal welfare; halal slaughter; Juleha; postmortem inspection; qurban   ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan teknis penyembelihan hewan qurban sesuai prinsip halal dan kesejahteraan hewan (animal welfare) di Masjid Darul Ulum, Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik partisipatif, melibatkan Juru Sembelih Halal (Juleha), panitia qurban, mahasiswa, dan tenaga ahli. Kegiatan dimulai dari pemeriksaan antemortem, penyembelihan, pemeriksaan postmortem, hingga distribusi daging. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa seluruh proses penyembelihan telah dilakukan sesuai prinsip syariat Islam, dengan memastikan pemotongan tiga saluran utama secara cepat dan efisien. Pemeriksaan postmortem menemukan infestasi parasit (fasciola hepatica dan parampistomon) pada beberapa organ, yang ditangani sesuai protokol. Faktor sanitasi dan ketersediaan pakan serta air di penampungan ternak sebelum pemotongan masih perlu ditingkatkan. Kegiatan ini berkontribusi nyata dalam meningkatkan kapasitas teknis Juleha dan panitia qurban serta memperkuat implementasi prinsip halalan thayyiban dan animal welfare di tingkat komunitas masjid. Kata kunci: Juleha; kesejahteraan hewan; pemeriksaan postmortem; penyembelihan halal; qurban