Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Konseling Sebaya sebagai Upaya Penguatan Kesehatan Mental Remaja Panti Asuhan Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah; Rakhmaditya Dewi Noorrizki; Mochammad Sa'id; Juwita Apriliana; Thifla Thuwaffa Isqy
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 2 (2021): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i2.114

Abstract

Kesehatan mental pada remaja menjadi isu penting yang memerlukan perhatian. Remaja berada dalam fase yang rentan terkena permasalahan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas konseling sebaya sebagai upaya penguatan kesehatan mental Remaja Panti Asuhan. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest, dengan variabel bebas berupa konseling sebaya dan variabel terikat berupa kesehatan mental. Subjek penelitian merupakan satu kelompok yang terdiri atas 16 Remaja Panti Asuhan Assalam Shoobur Malang. Subjek berada pada fase remaja awal hingga tengah dengan rentangan usia 12 – 16 tahun. Subjek diberikan pre-test dan post-test untuk menilai keberhasilan dari perlakuan yang diberikan. Instrumen untuk mengukur kesehatan mental menggunakan hasil translasi dari mental health inventory (MHI) milik Veit dan Ware (1983). Teknik analisis data yang digunakan dengan uji Wilcoxon signed test. Hasil uji hipotesis terbukti secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,040 atau lebih rendah dari nilai alpha 0,05. Dengan begini, dapat disimpulkan bahwa konseling sebaya efektif sebagai upaya memperkuat kesehatan mental Remaja Panti Asuhan.
Mengembangkan Kecerdasan Majemuk pada Generasi Milenial Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama Malang Retno Sulistiyaningsih; Nur Eva; Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah; Najway Azka Ar-Robbaniy; Sri Andayani
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 1, No 3 (2020): Pendampingan Administrasi Politik, Agama, dan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v1i3.1563

Abstract

Multiple intelligence is one way to understand the abilities possessed by children. This needs to be re-understood considering that many parents see intelligence based solely on report card scores. It is important to provide understanding to parents about multiple intelligence in order to understand the conditions of development and intelligence possessed by their children. This research aims to increase parents's knowledge about multiple intelligences. This study used a quantitative approach with a quasi-type experiment through the provision of psychoeducation. The subjects in this study were 11 parents of SDIT Insantama Malang students with various educational and occupational backgrounds. The study used the Guttman scale to collect data. Participants received a pre-test and post-test to determine the differences before and after attending psychoeducation. Data analysis used paired t test as statistical analysis. The result of this study is that there is a significant influence on the increase in the knowledge of parents about multiple intelligence with a significance value of 0.00 and a t value of -12,111.
Parenting Style Training pada Ibu Muda dan Calon Ibu di Yayasan Nurul Falah At-Tabani Retno Sulistiyaningsih; Ali Syahidin Mubarok; Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah; Jati Fatmawiyati; Alifia Damara Nurochim; Najmil Ulumiyah
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.11 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2347

Abstract

Peningkatan angka urbanisasi yang terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan taraf perekonomian masyarakat masih menjadi problem utama yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia pada khususnya. Urbanisasi pada satu sisi menimbulkan peningkatan kesejahteraan namun sisi lain meninggalkan lubang, salah satunya terkait dengan pengasuhan anak. Pengabdian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pola pengasuhan bagi para urban selain meningkatkan kesejahteraan sosial. Pengabdian ini dilakukan dengan cara memberikan psikoedukasi dengan pendekatan pre-post-test terkait pengetahuan dan pemahaman gaya pengasuhan. Peserta kegiatan ini berjumlah 150 orang terdiri dari ibu muda dan calon ibu. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan pengetahuan ibu muda dan calon ibu berada pada tingkat sedang dan tinggi yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman mengenai pola asuh sangat baik. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa para urban saat ini secara sadar tahu pentingnya pola asuh yang tepat dan tidak mengabaikan peran orang tua khususnya ibu dalam proses tumbuh kembang anak.  
PROLAX: PSIKOEDUKASI PERLINDUNGAN LANSIA DARI HOAX PADA ANGGOTA KARANG WERDA “LAROSE” KABUPATEN MALANG Rakhmaditya Dewi Noorrizki; Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah; Jati Fatmawiyati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.26276

Abstract

When it comes to using technology and the internet, the elderly are a population that is at risk. When it comes to using the internet and communicating in groups, partners' primary issue is that it is simple for the elderly to transfer unreliable information from one group to another. This community service is being done to educate senior residents of Karang Werda "LaRose" in Malang about hoaxes. Community service is in the form of psychoeducation, namely the delivery of information and activities about hoaxes. Participants are members of Karang Werda „LaRose” totaling 40 people. The activity was carried out on October 5, 2022. The psychoeducation results showed a change in knowledge regarding hoaxes; how to identify them and preventive measures for their spread.   ||   Lansia termasuk populasi yang beresiko jika berkaitan dengan penggunaan gawai dan internet. Permasalahan utama yang dihadapi mitra terkait penggunaan internet dan komunikasi dalam kelompok adalah mudahnya para lansia untuk menyebarkan berita-berita dari satu grup ke grup lain yang belum jelas kebenarannya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan psikoedukasi terkait hoax pada lansia anggota Karang Werda ”laRose” di Malang. Pengabdian masyarakat berbentuk psikoedukasi yaitu penyampaian informasi dan aktivitas seputar hoax. Partisipan adalah anggota Karang Werda ”laRose” yang berjumlah 40 orang. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022. Hasil psikoedukasi menunjukkan adanya perubahan pengetahuan terkait hoax; bagaimana mengidentifikasinya dan tindakan preventif dalam penyebarannya.
Pro-Environmental Behavior Model among University Students Hetti Rahmawati; Fonny Dameaty Hutagalung; Yudi Tri Harsono; Nur Rohmah Hidayatul Qoyyimah
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11, No 1 (2024): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v11i1.32182

Abstract

Environmental behavior is essential for maintaining environmental quality and human life. According to the rational perspective from Theory of Planned Behavior (TPB), belief, personal norm, and perceived behavioral control (PBC) affect actions through behavioral intention. In the past two decades, TPB has become the most extensively discussed concept in explaining pro-environmental behavior (PEB) but still needs re-examination in the Indonesian context. Therefore, this research aimed to investigate how subjective norm (SN), attitude (ATT) towards PEB, and PBC influenced PEB through pro-environmental behavior intention (PEBI). An explanatory quantitative method was used including 264 students from Malang State University with the data analysis conducted and structural equation modeling path analysis. The results showed that attitude, SN, and PBC significantly and positively influenced PEB, primarily through behavior intention.
Digital Communication as a Predictor of the Psychological Well-Being of the Older People in the Digital Era Qoyyimah, Nur Rohmah Hidayatul; Suryani, Cahya; Tantiani, Farah Farida
Jurnal Sains Psikologi Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v13i22024p%p

Abstract

The older people in today’s era are non-digital native societies, so adapting to changes in all aspects of life that have been digital-based takes greater effort than individuals under their age. The difficulty of adapting to this digitalization system allows older people to experience negative feelings that affect their psychological well-being. This is correlational quantitative research to investigate further the role of digital media communication on the psychological well-being of older people. The respondents are 55–75 years old, have gadgets, and are used to communicating digitally. A sample of 97 people was selected using a convenience sampling technique. The instrument used is the Indonesian version of the psychological well-being questionnaire and the adapted version of the communication questionnaire through digital media. The results showed that digital communication played a significant role (p < .001) in psychological well-being with an R-squared value of .121. This value means that the digital communication variable can predict the psychological well-being of older people by 12.1%.
Dukungan Sosial dan Self-Compassion Terhadap Kesepian Pada Dewasa Awal Pelaku Self-Injury Putri, Octaviani Diah Annisa; Qoyyimah, Nur Rohmah Hidayatul
Proyeksi Vol 19, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.19.2.106-118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dan self-compassion terhadap kesepian pada pelaku self-injury dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi korelasional. Partisipan terdiri dari 145 individu dewasa awal pelaku self-injury yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) The University of California, Los Angeles Loneliness Scale (UCLA LS) version 3; 2) Skala dukungan sosial; dan 3) Self-compassion scale long form (SCS-L). Analisis dalam penelitian ini menggunakan korelasi berganda bivariate pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan secara signifikan antara dukungan sosial dan self-compassion terhadap kesepian 0,000 (ρ<0,05) dengan nilai r sebesar 0,568. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya dukungan sosial dan self-compassion dalam mengatasi rasa kesepian pada pelaku self-injury. 
Pro-Environmental Behavior Model among University Students Rahmawati, Hetti; Hutagalung, Fonny Dameaty; Harsono, Yudi Tri; Qoyyimah, Nur Rohmah Hidayatul
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 11 No. 1 (2024): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v11i1.32182

Abstract

Environmental behavior is essential for maintaining environmental quality and human life. According to the rational perspective from Theory of Planned Behavior (TPB), belief, personal norm, and perceived behavioral control (PBC) affect actions through behavioral intention. In the past two decades, TPB has become the most extensively discussed concept in explaining pro-environmental behavior (PEB) but still needs re-examination in the Indonesian context. Therefore, this research aimed to investigate how subjective norm (SN), attitude (ATT) towards PEB, and PBC influenced PEB through pro-environmental behavior intention (PEBI). An explanatory quantitative method was used including 264 students from Malang State University with the data analysis conducted and structural equation modeling path analysis. The results showed that attitude, SN, and PBC significantly and positively influenced PEB, primarily through behavior intention.
Academic Self-efficacy, Academic Self-concept, and Impostor Phenomenon among High Achiever Students Giriansyah, Syafira Putri; Qoyyimah, Nur Rohmah Hidayatul
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2025): Volume 14, Issue 1, Maret 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i1.17125

Abstract

Academic achievements, which should ideally be a source of pride, can instead create pressure that has the potential to trigger impostor phenomenon in some students. This study aims to examine the role of academic self-efficacy and academic self-concept on impostor phenomenon among high achiever students in Malang City. A quantitative approach with a multiple regression design was employed in this study. The respondents consisted of 385 high achiever students, meeting the criteria of class year 2019-2021, aged 18-25 years, and having a GPA above 3.50. Several instruments were used in this study, including: 1) The Academic Self-efficacy Scale (TASES); 2) The Academic Self-concept Scale Short Form (ASCS-SF); and 3) The Clance Impostor Phenomenon Scale (CIPS). The results indicate that academic self-efficacy and academic self-concept have a significant effect on impostor phenomenon both partially and simultaneously, with a contribution of 24.1%. Prestasi akademik yang seharusnya menjadi suatu kebanggaan, justru dapat menimbulkan tekanan tersendiri yang berpotensi memicu impostor phenomenon bagi beberapa mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran academic self-efficacy dan academic self-concept terhadap impostor phenomenon pada high achiever student di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain regresi berganda. Responden penelitian ini berjumlah 385 high achiever student dengan kriteria tahun angkatan 2019-2021, berusia 18-25 tahun, dan memiliki IPK diatas 3,50. Terdapat beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) The Academic Self-efficacy Scale (TASES); 2) The Academic Self-concept Scale Short Form (ASCS-SF); dan 3) Clance Impostor Phenomenon Scale (CIPS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa academic self-efficacy dan academic self-concept berpengaruh signifikan terhadap impostor phenomenon baik secara parsial maupun simultan, dengan sumbangan pengaruh sebesar 24,1%.
EPIC: Effectiveness of Psychoeducation and Role Playing in Improving Communication Skills in the Older People: EPIC: Efektivitas Psikoedukasi dan Bermain Peran dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi pada Lansia Noorrizki, Rakhmaditya Dewi; Tantiani, Farah Farida; Qoyyimah, Nur Rohmah Hidayatul; Putri, Izza Safira
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/wwa2tn38

Abstract

Pengabdian ini dilakukan terhadap anggota Karang Werda La Rose, Kabupaten Malang, yang mengalami konflik akibat kesenjangan komunikasi antargenerasi dengan sesama anggota maupun keluarga. Konflik ini berisiko menurunkan kesejahteraan psikologis dan fisik lansia. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan tentang keterampilan komunikasi sebagai solusi atas kesenjangan tersebut. Metode yang digunakan adalah intervensi psikoedukasi dan bermain peran. Instrumen Communication Style Inventory digunakan untuk mengidentifikasi gaya komunikasi peserta. Evaluasi efektivitas program dilakukan melalui survei sederhana untuk mengetahui pengalaman peserta dalam menerapkan keterampilan komunikasi setelah pelatihan. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas peserta termasuk dalam kategori Promoter/Socializer (41,7%), diikuti oleh Controller/Director (20,8%), Analyzer/Thinker (16,7%), dan Supporter/Relater (10,4%). Survei evaluatif menunjukkan bahwa peserta merasakan peningkatan pemahaman terhadap komunikasi efektif dan mengalami perubahan positif dalam interaksi sosial. Program ini menegaskan pentingnya pendekatan pelatihan berbasis gaya komunikasi dalam meningkatkan keterampilan komunikasi lansia serta memperkuat hubungan sosial dalam komunitas mereka.