Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Musica: Journal of Music

Interpretasi dan Ekspresi Solis Violin: Repertoar Concerto In A Minor, Zapin Kasih dan Budi, Rangkaian Melati dan Amazing Grace (Solis Violin Interpretation and Expression: Concerto In A Minor Repertoire, Zapin Kasih dan Budi, Rangkaian Melati and Amazing Grace) Arsenius Edi Susilo; Emridawati Emridawati; Yon Hendri; Martarosa Martarosa
MUSICA : Journal of Music Vol 2, No 1 (2022): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v2i1.2320

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk analisis interpretasi dan ekspresi solis violin dalam pertunjukan Concerto in A Minor, Zapin Kasih dan Budi, Rangkaian Melati dan Amazing Grace.  Arikel terkait interpretasi ini penting untuk dilakukan sebagai upaya bagi seorang penyaji dalam membawakan repertoar dengan mengedepankan aspek interpretasi terhadapa karya yang dimainkan. Repertoar Concerto in A Minor merupakan repertoar zaman barok dengan teknik yang meliputi Staccato, Appoggiatura, Arpeggio, Trill, Double Stop dan legato. Repertoar Zapin Kasih dan Budi yang tergolong musik Melayu, menggunakan teknik trio/triplet, legato dan grenek atau triller. Repertoar Rangkaian Melati yang tergolong musik keroncong, menggunakan teknik cengkok (gruppeto), gregel (mordent), mbesut (glissando), trill, Appoggiatura, Legato dan Staccato. Sedangkan repertoar Amazing Grace merupakan musik zaman barok, dengan teknik Sextuplet, Doublestop, vibrato, legato, dan arpeggio. Adapun metode yang digunakan dalam artikel ini ialah analisis interpretatif terhadap karya dalam pertunjukan. Hasil dari artikel ini menyajikan interpretasi dan ekspresi solis terhadap karya yang diwujudkan melalui pemahaman terhadap zaman, style dan teknik dari masing–masing repertoar.ABSTRACTThis article aims to analyze the interpretation and expression of the violin soloist in Concerto in A Minor, Zapin Kasih and Budi, Melati Series and Amazing Grace performances. This article related to interpretation is important to do as an effort for a presenter in bringing a repertoire by prioritizing the interpretation aspect of the work being played. The Concerto in A Minor repertoire is a baroque repertoire with techniques that include Staccato, Appoggiatura, Arpeggio, Trill, Double Stop and legato. Zapin Kasih and Budi's repertoire, which is classified as Malay music, uses trio/triplet, legato and grenek or triller techniques. The repertoire of the Melati series, which is classified as keroncong music, uses the techniques of cengkok (gruppeto), gregel (mordent), mbesut (glissando), trill, Appoggiatura, Legato and Staccato. Meanwhile, Amazing Grace's repertoire is music from the baroque era, with the techniques of Sextuplet, Doublestop, vibrato, legato, and arpeggio. The method used in this article is an interpretive analysis of works in performances. The results of this article present a solo interpretation and expression of the work that is realized through an understanding of the times, styles and techniques of each repertoire.
Nilai Estetik Pertunjukan Gondang Borogong dalam Upacara Pernikahan Di Desa Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu (The Aesthetic Value of Gondang Borogong Performances in a Wedding Ceremony in West Kepenuhan Village, Kepenuhan District, Rokan Hulu Regency) Rima Wanti Sabilah HRP; Wilma Sriwulan; Emridawati Emridawati
MUSICA : Journal of Music Vol 2, No 2 (2022): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v2i2.2802

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyelidiki dan menganalisis bentuk pertunjukan dan nilai estetik yang muncul dalam pertunjukan Gondang Borogong pada upacara pernikahan di Desa Kepenuhan Barat, Rokan Hulu. Saat peneliti mendefenisikan dan menghasilkan data, peneliti menggunakan metode kualitatif serta menggunakan teori: estetika Djelantik dan Monroe Beardsley. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertunjukan Gondang Borogong selalu ditampilkan dalam upacara pernikahan dan dimainkan oleh lima orang pemain musik terdiri dari: satu ogong, dua gondang, dan dua calempong. Membawakan lagu wajib berjudul Nayong Lalu yang merupakan lagu persembahan sebagai pengiring silek, salah satu materi pokok dari proses penikahan. Penelitian ini juga menemukan, bahwa pertunjukan Gondang Borogong serat dengan nilai-nilai estetik antara lain: nilai estetis pemain atau seniman, nilai estetik alat musik, nilai estetik lagu, nilai estetik kostum, nilai estetik waktu dan tempat pertunjukan, serta nilai estetik penonton. Disamping itu, nilai-nilai estetik ini memiliki kesatuan hubungan yang saling bersinergi dan tidak terpisah dari pertunjukan Gondang Borogong pada upacara pernikahan.ABSTRACTThis study aims to investigate and analyze the form of performance and aesthetic values that appear in the Gondang Borogong performance at a wedding ceremony in Kepuhan Barat Village, Rokan Hulu. When researchers define and generate data, researchers use qualitative methods and apply theory: Djelantik and Monroe Beardsley aesthetics. The results of this study indicate that the Gondang Borogong performance is always performed in wedding ceremonies and is played by five musicians consisting of: one ogong, two gondang and two calempong. Performing the obligatory song titled Nayong Lalu which is a tribute song as an accompaniment to silek, one of the main materials of the marriage process. This study also found that Gondang Borogong fiber performances have aesthetic values, including: the aesthetic values of the players or artists, the aesthetic values of musical instruments, the aesthetic values of songs, the aesthetic values of costumes, the aesthetic values of the time and place of performance, and the aesthetic values of the audience. Besides that, these aesthetic values have a unified relationship that is synergized with each other and is inseparable from the Gondang Borogong performance at the wedding ceremony.
Imitation Of The Song Bareh Solok Through Vocals Of Graphic Improved Students At SLB Waraqil Jannah, West Sumatra. Saputra, Rizky; Emridawati, Emridawati; Irwan, Irwan; Martarosa, Martarosa
Musica: Journal of Music Vol 4, No 1 (2024): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v4i1.4368

Abstract

SLB Waraqil Jannah is a special school in West Sumatra, which has mentally retarded students who have problems with limited speech, slow thinking and communication. This research aims to reveal this problem through the application of imitation learning of the Bareh Solok song and find out the results of this application. This research is of the Qualitative type with a Descriptive Analysis approach, using Constructivism theory, Imitation theory and Learning theory. Data collection techniques: literature study and field study, and data analysis using Milles and Huberman theory: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that Waraqil Jannah SLB students can perform the song Bareh Solok through the vocals of mentally retarded students as a creativity enhancement which was carried out at Mifan Padangpanjang City
Keberadaan Musik Cenang Tigo Pada Prosesi Adat Perkawinan Di Kampung Air Meruap Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat (The Existence of Cenang Tigo Music in Traditional Marriage Processions in Air Meruap Village, Kinali District, West Pasaman Regency) Azizah, Herni Fahtul; Emridawati, Emridawati; Enida, Delfi
Musica: Journal of Music Vol 3, No 1 (2023): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v3i1.3569

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, proses, dan bentuk musik tradisional cenang tigo dalam prosesi adat perkawinan maniti anak dan Pai Balimau. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan memakai pendekatan sosiologi dan musikologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan: studi pustaka dan studi lapangan, sedangkan teknik analisis data: reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertunjukan musik tradisional cenang tigo keberadaannya dalam masyaraka,t karena melekat pada upacara adat sehingga sering digunakan oleh masyarakat. Para pemuka adat mewajibkan masyarakat yang melaksanakan prosesi tersebut untuk minta izin terlebih dahulu, hal ini tidak boleh dilanggar dan tidak boleh sembarangan membunyikan atau memukulnya. Secara musikalitas musik cenang tigo dimainkan oleh tiga orang pemain wanita di atas 40 tahun. Dimana masing-masing pemain bermain secara kompak dan indah menggunakan teknik interlocking yaitu melahirkan jalinan pola ritme yang berbeda dari ketiga instrumen. Adapun nada yang dimainkan oleh para pemain cenang tigo antara lain: Cenang Partamo mendekati nada (B/si), Cenang Kaduo mendekati nada (D#/re), dan Cenang Paningkah mendekati nada (G/sol).Kata Kunci : Cenang Tigo, Keberadaan, Prosesi Adat.     ABSTRACTThis study aims to determine the existence, process, and form of traditional cenang tigo music in the customary marriage procession of Maniti Anak and Pai Balimau. This research is a qualitative type using sociology and musicology approaches. Data collection techniques used: literature study and field studies, while data analysis techniques: data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study indicate that traditional cenang tigo music performances exist in society because they are attached to traditional ceremonies so that they are often used by the community. The traditional leaders oblige the people who carry out the procession to ask for permission first, this cannot be violated and they cannot be randomly honked or hit. Musically, Cenang Tigo is played by three female players over 40 years. Where each player plays compactly and beautifully using the interlocking technique, which creates a different rhythmic pattern from the three instruments. The notes played by the tigo cenang players include: Cenang Partamo approaching the tone (B/si), Cenang Kaduo approaching the tone (D#/re), and Cenang Paningkah approaching the tone (G/sol).                                                                  Keywords: Form Of Performance, Cenang Tigo Music
Bentuk Pertunjukan Gandang Lasuang Grup Nyiur Melambai Dalam Upacara Pernikahan di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat Aulia, Meydina; Emridawati, Emridawati; Kumala, Ofa Yutri; Surayya, Yade; Anggraini, Nora
Musica: Journal of Music Vol 4, No 2 (2024): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v4i2.4675

Abstract

Pertunjukan Gandang Lasuang oleh grup Nyiur Melambai dalam upacara pernikahan di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat, memiliki bentuk pertunjukan yang unik dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pertunjukan tersebut serta mengungkapkan elemen musiknya dengan fokus pada interaksi antara seniman dan audiens dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis, didukung oleh pendekatan musikologis. Teknik pengumpulan data mencakup studi pustaka dan studi lapangan, sedangkan analisis data meliputi pengumpulan, reduksi, penyajian, serta verifikasi data. Hasil penelitian mengungkapkan unsur-unsur penunjang pertunjukan yang meliputi pemain, instrumen, lagu, kostum dan rias, tempat, waktu, serta audiens. Pada aspek komposisi musik, ditemukan struktur yang terdiri dari pendahuluan (intro), bagian utama berupa lagu, dan penutup (coda). Studi ini menegaskan bahwa Gandang Lasuang tidak hanya berperan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai elemen budaya yang mencerminkan nilai-nilai adat dan identitas masyarakat setempat.
Pertunjukan Solis Violin Melalui Karya Concerto In A Minor, Hang Tuah Dan Contradanza Hakim, Syarif Rahman; Enida, Delfi; Hidayatmi, Hidayatmi; Martarosa, Martarosa; Emridawati, Emridawati
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.4674

Abstract

Artikel ini meneliti bagaimana solis violin mengekspresikan karakter budaya dan emosional dalam lagu Melayu Hang Tuah yang di bawakan dengan format orkestra, dengan fokus pada integrasi elemen musik tradisional Melayu ke dalam musik klasik Barat. Artikel ini menggunakan metodologi pertunjukan yang meliputi eksplorasi, persiapan, dan perwujudan. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa solis violin menggunakan teknik yang menunjang untuk berinterpretasi dan berekspresi seperti vibrato dan dinamika, yang didasarkan pada pemahaman budaya mendalam. Kesimpulannya, interpretasi ini memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan pemahaman budaya, serta pentingnya kolaborasi antara solis dan orkestra untuk mencapai ekspresi musik yang autentik.
Interpretasi Elemen Musikal Dalam Pertunjukan Saluang Pauah Pada Lagu Silaing Padangpanjang Di Kota Padang Safina, Vanesha; Nursyirwan, Nursyirwan; Irwan, Irwan; In, Wilman; Emridawati, Emridawati
Musica: Journal of Music Vol 5, No 1 (2025): MUSICA : JOURNAL OF MUSIC
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/musica.v5i1.5342

Abstract

Penelitian ini mengkaji interpretasi elemen musikal dalam pertunjukan Saluang Pauah pada lagu "Silaing Padangpanjang" di Kota Padang. Masalah yang diangkat adalah bagaimana bentuk elemen musikal, seperti melodi, ritme, dan harmoni, saling berinteraksi dalam konteks pertunjukan tradisional ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengiterpretasikan elemen musikal Saluang Pauah secara mendalam tentang lagu Silaing Padangpanjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dengan tujuan untuk menganalisis interpretasi elemen musikal dalam pertunjukan Saluang Pauah pada lagu Silaing Padangpanjang di Kota Padang dengan aktifitas melihat, mengamati, mendengar dan menggumpulkan informasi serta kemudian menggambarkan secara tepat. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dari Hugh M Miler, C. Simanjuntak, dan De With H. Parker. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang kekayaan musik tradisinal dan pentingnya pelestarian di era modern