Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Evaluasi Struktur Gedung X di Jakarta Berdasarkan SNI 03-1726-2012 Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung Fauzan, Sayed Ahmad; Erizal, ,; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3 No. 1: April 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.3.1.11-24

Abstract

Earthquake risk in Jakarta is one of intermediate category in Indonesia based on the 2010 seismic hazard map published by the Ministry of Public Works of Republic Indonesia. The purpose of this research was to know the ultimate performance limit of the existing X building in Jakarta. Evaluation of these building was based on guidelines SNI 03-1726-2012, SNI 03-2847-2013 and PPPURG 1987. The structure model of X building was designed and analyzed using ETABS Version 9.7.2. The result showed value of story drift was affected by dynamic response spectrum load, the maximum drift in x–direction is 68.60 mm and y–direction is 101.2 mm. The X building was declared unsafe in performance condition of the ultimate limits. It was important to know the condition of the building that would be affected by earthquake load and to prevent collapse of the building structures that could cause loss of live people in the building and the collisions between buildings. Keywords : building, earthquake, respon spectrum analysis, story drift.
Kajian Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Petung Nuraeni, Reni; Widyarti, Meiske; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3 No. 1: April 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.3.1.49-58

Abstract

Reinforced concrete generally use steel reinforce material. Steel is quarry material that someday be exhausted and relatively high price. Hence,need to find the substitution material which a more affordable with the structure power that equivalent. Bamboo can be assessed solution as a substitution material of steel reinforce. This research looked at a bending capacity of the bamboo petung  reinforce concrete beams with notch is 2 cm and 3 cm. The sectional form of the reinforce bamboo of arch ( 1 / 4 ) circle and  ( 1 / 2 ) circle.  Tensile testing sample of bamboo obtained average value of bamboo tensile strength  is 288.81 mpa .A mixture of concrete f‘c = 17.5 MPa with the mixtures by virtue of SNI 7394-2008 .The  testing results of compressive strength at the age of 3 days concrete 9.837 MPa . Sample  beams made about 9 type reinforcement .From the flexural testing at the age of 28 days type reinforcement TB4 have flexural strength of 10.167 MPa value flexural approach strength  steel reinforcement beams of 12.00024 Mpa.Keywords : bamboo petung, flexural beams, reinforcement bamboo
Analisis Potensi Air Sungai Pada Embung 190 Di PG. Bungamayang PTPN VII, Lampung Tarigan, Melvin Classy Alexander; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3 No. 2: Agustus 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.3.2.77-84

Abstract

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi keberlanjutan hidup makhluk hidup setiap harinya. Air juga digunakan untuk irigasi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi air sungai di PG. Bungamayang PTPN VII, Lampung. Penelitian ini terbatas pada embung 190 PG. Bungamayang PTPN VII yang merupakan bagian dari DAS Tulang Bawang yang secara geografi terletak pada 104° 52' 07" BT dan 04° 35' 24" LS. Pada penelitian ini, analisis SWAT dilakukan menggunakan ArcSWAT 2012 sebagai plug-in pada ArcGIS 10. Pada simulasi ini, terdapat 4 tahapan proses, yaitu delineasi daerah DAS, pembentukan HRU, pengolahan data dan simulasi SWAT, serta proses visualisasi. Untuk proses validasi, digunakan perbandingan antara debit simulasi SWAT dengan debit observasi dari tanggal 20 Maret hingga 5 April 2014. Hasil simulasi SWAT menunjukan debit rata-rata sebesar 0.066 m3/s. Sedangkan untuk debit observasi, diperoleh debit rata- rata sebesar 0.043 m3/s dengan koefesien korelasi sebesar 0,897. Potensi air sungai dapat ditunjukan dengan debit rataan tahunan permodelan SWAT dengan debit rataan maksimum tahunan sebesar 0.143 m3/s pada bulan April and debit rataan minimum tahunan sebesar 0.018 m3/s yang terjadi pada bulan Septembar sehingga diperoleh total potensi air sungai pada Embung 190 di PG Bungamayang PTPN VII, Lampung sebesar 2 373 950.55 m3 tiap tahunnya.Kata kunci: DAS Tulang Bawang, HRU, potensi air sungai, SWAT
Pemampatan Tanah Lunak pada Berbagai Kedalaman Prefabricated Vertical Drain di Reklamasi Pelabuhan Belawan, Kota Medan: Compaction of Soft Soil at Various Depths Prefabricated Vertical Drain in The Reclamation of Belawan Port, Medan City Iskandar, Kamal Hasan; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 7 No. 1: April 2022
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.7.1.1-16

Abstract

Proyek reklamasi Pelabuhan Belawan tahap II direncanakan sebagai area penyimpanan kontainer. Berdasarkan tes penyelidikan tanah (SPT test), tanah pada lokasi ini diklas-ifikasikan sebagai tanah lunak dengan kedalaman 11 m. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan stabilitas tanah karena tanah tersebut memiliki kompresi potensial yang besar. Metode yang digunakan adalah Preloading dan Prefabricated Vertical Drain (PVD). Kedalaman PVD yang dipilih memiliki perbedaan dampak dan pengaruh terhadap performansinya. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan kedalaman PVD yang optimum untuk menahan kompresi dan waktu setlemen dengan derajat konsolidasi sebesar 90%. Variasi kedalaman PVD yang digunakan adalah 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari kedalaman tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi yang potensial terjadi subsiden adalah 2.4 m. Tanpa PVD, membutuhkan waktu 50.670 hari untuk mencapai 90% konsolidasi. Sedangkan dengan PVD, hanya membutuhkan 66-69 hari tergantung dari prosentase kedalaman PVD. Semakin dalam PVD, semakin kecil kom-presi residunya. Kedalaman 50% PVD merupakan yang optimum berdasarkan waktu dan residu kompresi dengan total biaya sebesar Rp 7,09 Milyar.
Kinerja Program Soil and Water Assessment Tools (SWAT) yang Dimodifikasi untuk Menduga Debit Sub-DAS Cimanuk Hulu Dzulfiqar, Muhammad Fakhri; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 3: Desember 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.03.157-166

Abstract

Soil and Water Assessment Tool (SWAT) merupakan sebuah model hidrologi yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk menganalisis dampak dari perubahan tata guna lahan terhadap hasil air (debit) dan sedimentasi. Model ini telah banyak diterapkan di Asia. Akan tetapi, neraca air di dalam model SWAT menggunakan neraca air untuk tanaman yang ditanam pada lahan kering (up land) termasuk tanaman padi. Di Asia, khususnya di Indonesia, tanaman padi umumnya ditanam di lahan sawah. Untuk menyesuaikan dengan kondisi lahan sawah, model SWAT telah dimodifikasi dengan mengacu kepada algoritma sawah yang dikembangkan oleh Sakaguchi et.al. (2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja model SWAT yang dimodifikasi untuk menduga debit Sub-DAS Cimanuk Hulu yang bersawah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model SWAT yang dimodifikasi dapat menduga debit relative lebih baik dibandingkan dengan modul SWAT original (tanpa algoritma sawah) yang ditunjukkan oleh nilai determinasi (R2) dan Nash-Sutcliffe efficiency (NSE). Nilai R2 dari hasil kalibrasi model SWAT yang dimodifikasi, SWAT original lahan kering dan model SWAT pot-hole berturut-turut adalah 0.569, 0.494 dan 0.544. Sedangkan nilai NSE dari hasil kalibrasi model SWAT yang dimodifikasi, SWAT original lahan kering dan model SWAT pot-hole berturut-turut adalah 0.521, 0.420 dan 0.503
SWAT Model Performance on QSWAT Program to Predict Water Discharge in the Upper Citanduy Sub-watershed Akmal Ikhsan Maulana; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 10 No. 1: April 2025
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.10.1.115-126

Abstract

The Citanduy Watershed is one of the largest watersheds on Java Island and is in critical condition. The Upper Citanduy Sub-watershed is the main sub-watershed in the Citanduy Watershed, which needs attention because it greatly affects the quantity and quality of its water. The Soil and Water Assessment Tool (SWAT) model, which is a hydrological model developed in the United States, can be used to predict the quantity of water. However, the water balance in the SWAT model uses the water balance for plants planted on dry land (up land) and is less suitable for watersheds that have rice fields (low land). For watersheds that have rice fields, pot hole and modified SWAT features have been tried and developed. This study aims to analyze the performance of the SWAT model with original features, pot hole features, and modified features in the QSWAT program to predict water discharge in the Upper Citanduy Sub-watershed. The results of the study indicate that the modified SWAT has the best performance compared to the original SWAT and pot-hole SWAT, as indicated by the NSE and R2 values. The NSE values of the original SWAT, pot hole SWAT, and modified SWAT were 0.70, 0.73, and 0.75, respectively. The R2 values of the modified SWAT, Original SWAT, and pot hole SWAT were 0.94, 0.93, and 0.94, respectively.