Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH INOKULASI FUNGI MIKORIZA ABUSKULAR DAN BIOKTIVATOR (MENGANDUNG JAMUR Trichoderma spp. DAN EKSTRAK DAUN LEGUNDI) TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN HASIL BAWANG MERAH I Made sudantha
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 11 No 2 (2018): Jurnal cropagro juli 2018
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.614 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan bioaktivator yang mengandung jamur T. harzianum isolat Sapro-07 dan T. koningii isolat Endo-02 terhadap kejadian penyakit layu Fusarium dan hasil bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2017 sampai dengan bulan November 2017.Penelitian dilakukan di lahan sawah milik petani yang merupakan daerah endemi penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah di Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari dua faktor. Petak utama adalah inokulasi FMA yang terdiri atas 2 aras, yaitu: tanpa FMA dan dengan FMA. Anak petak adalah aplikasi bioaktivator terdiri atas 5 aras, yaitu: tanpa bioaktivator, bioaktivator cairan mengandung jamur Trichoderma spp., bioaktivator tablet mengandung jamur Trichoderma spp., bioaktivator cairan ekstrak daun legundi mengandung jamur Trichoderma spp., bioaktivator tablet ekstrak daun legundi mengandung mengandung jamur Trichoderma spp.. Variabel yang diamati adalah kejadian penyakit layu Fusarium dan hasil, Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analisis Keragaman dengan taraf nyata 5% dan diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inokulasi FMA dapat menekan terjadinya penyakit layu Fusarium dan meningkatkan hasil bawang merah. Demikian pula aplikasi bioaktivator ekstrak daun legundi cairan dan tablet yang mengandung jamur Trichoderma spp. dapat menekan terjadinya penyakit layu Fusarium dan meningkatkan bawang merah.
PERAN JAMUR ENDOFIT Trichoderma spp. UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TERINDUKSI BIBIT PISANG TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM I Made Sudantha; Ni Made Laksmi Ernawati
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.31 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas jamur endofit Trichoderma spp. dalam meningkatkan ketahanan terinduksi bibit pisang terhadap penyakit layu Fusarium. Penelitian menggunakan metode eksperimental yang dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor dalam tiga ulangan. Faktor jenis jamur endofit Trichoderma spp. yang terdiri atas empat aras, yaitu: tanpa jamur endofit Trichoderma sp.; dengan jamur endofit T. viride isolat ENDO-20, dengan jamur endofit T. koningii isolat ENDO-21; dan dengan jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-22. Faktor cara inokulasi jamur endofit Trichoderma spp. yang terdiri atas tiga aras, yaitu: Perendaman bibit/anakan pisang dengan suspensi spora jamur endofit Trichoderma sp.; perlakuan medium tanah dengan infestasi substrat yang mengandung spora jamur endofit Trichoderma sp.; dan perlakuan medium tanah dengan infestasi tablet yang mengandung spora jamur endofit Trichoderma sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit T. viride isolat ENDO-20, T. koningii isolat ENDO-21 dan T. polysporum isolat ENDO-22 yang diperlakukan pada bibit pisang dengan cara perendaman bonggol bibit pisang, perlakuan tanah dengan infestasi substrat dan perlakuan tanah dengan infestasi tablet dapat meningkatkan ketahanan terinduksi bibit pisang terhadap penyakit layu Fusarium ABSTRACT The study aims to determine the effectiveness of fungus Trichoderma spp. endophyte to increase induced resistance of banana seed against Fusarium wilt disease. Research used experimental methods that were held in the Greenhouse Faculty of Agriculture, University of Mataram using Completely Randomized Design with factorial experiment consisting of two factors in three replications. Factors endophyte fungi Trichoderma spp. four level, ie: without endophyte fungus Trichoderma spp.; with endophyte fungus T. viride Endo-20 isolates; with endophyte fungus T. koningii isolates Endo-21; and with endophyte fungus T. polysporum Endo-22 isolates. Factors inoculation endophyte fungus Trichoderma spp. which consists of three level, namely: Soaking seeds banana with fungal spore suspension of endophyte fungus Trichoderma spp.; treatment soil medium with infestation substrate containing spores of endophyte fungus Trichoderma spp., treatment soil medium with infestation tablets containing spores of endophyte fungus Trichoderma spp. The results showed that the endophyte fungus T. viride Endo-20 isolates, T. koningii Endo-21 isolates and T. polysporum Endo-22 isolates were treated in banana seed by soaking seeds banana weevil, soil treatment with substrate infestation and infestation of soil treatment with tablets can increase the induced resistance banana seed against Fusarium wilt disease.
2. IDENTIFIKASI JAMUR ANTAGONIS DAN POTENSINYA SEBAGAI AGEN PENGENDALIAN HAYATI JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) PADA JAMBU METE I Made Sudantha
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2003): Jurnal Agroteksos 3 Oktober 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.235 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat jamur antagonis yang berpotensi sebagai agen pengendalian hayati jamur akar putih (JAP) pada tanaman jambu mete. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif dan eksperimental. Metode eksploratif meliputi isolasi jamur antagonis, pemurnian isolat dan identifikasi isolat, sedangkan metode eksperimental meliputi uji pertumbuhan isolat, uji antagonisme isolat dengan JAP secara oposisi langsung dan uap biakan antagonis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ditemukan 13 isolat jamur antagonis yaitu Penicillium citrinum, P. purpurogenum, Aspergillus niger, A. japonicus, A. versicolor, A. flavus, A. parasiticus, Gliocladium virens, G. viride, Trichoderma viride, T. hamatum, T. koningii dan T. harzianum. Dari 13 isolat jamur antagonis hanya jamur T. harzianum yang paling mampu menghambat pertumbuhan miselium JAP, kemudian diikuti oleh T. koningii, T. viride, dan T. hamatum. Penghambatan pertumbuhan ini dilakukan melalui kompetisi ruang pertumbuhan, lisis hifa JAP dan antibiotik yang dikeluarkan oleh Trichoderma. ABSTRACT The research aim was to obtain isolates of antagonistic fungi which are potential as biological control agents of white roots fungus on cashew plant. The research using was explorative and experimental methods. Isolation of antagonistic fungi, isolate purification and identification were covered in explorative methods. While experimental method covered examination of the growth of antagonistic fungi al isolates, antagonism examination with white root sungus through direct opposition and steam of antagonists culture. The result showed that 13 isolates of antagonistic fungi were found namely Penicillium citrinum, P. purpurogenum, Aspergillus niger, A. japonicus, A. versicolor, A. flavus, A. parasiticus, Gliocladium virens, G. viride, Trichoderma viride, T. hamatum, T. koningii and T. harzianum. Of the 13 antagonistic fungi isolates, only T. harzianum was the most capable of inhibiting growth of JAP mycelium, then followed by T. koningii, T. viride, and T. hamatum. Inhibition mechanism of JAP mycelium growth was competition of growth space, lysis of JAP hyphae, and antibiotics exerted by Trichoderma.
5. RESPON TANAMAN TOMAT TERHADAP BERBAGAI DOSIS KOMPOS JERAMI PADI DAN PEMBERIAN BIOAKTIVATOR JAMUR Trichoderma Harzianum Ni Ketut Sridanti; I Made Sudantha
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.695 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kompos jerami padi yang dicampur dengan bioaktivator {bahan aktif (b.a.) jamur T. harzianum} yang dapat merangsang pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan percobaan rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 10 perlakuan yang diulang tiga kali, yaitu: 0 g, 30 g, 90 g, 150 g dan 210 g kompos/tanaman tanpa dicampur dengan bioaktivator; 0 g, 30 g, 90 g, 150 g dan 210 g kompos/tanaman dicampur dengan bioaktivator. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian dan uji BNJ pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemberian kompos jerami padi yang dicampur dengan bioaktovator (b.a. jamur T. harzianum) dapat memperbaiki kondisi pertumbuhan tanaman tomat yang ditandai dengan tinggi tanaman, berat berangkasan, jumlah buah dan berat buah yang lebih baik. Dosis yang diperlukan agar dapat merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan memberikan hasil tomat yang lebih tinggi adalah 150 dan 210 g/tanaman (setara dengan 5 dan 7 ton/ha) yang dicampur dengan bioaktivator. ABSTRACT The objective of this research was to determine the doses of rice straw compost mixed with bioactivator on improving growth and yield of tomato plant. The experiment was conducted in green house based on a Completely Randomized Design with 10 treatments each being replicated three times, i.e. 0 g, 30 g, 90 g, 150 g and 210 g per plant without mixed bioactivator and 0 g, 30 g, 90 g, 150 g and continued with 210 g per plant mixed with bioactivator. The data was analyzed using analysis of variance and Honestly Significant Difference in 5 % significant level. The result of this research showed that utilization of rice straw compost mixed with bioactivator (active ingredient the fungus T. harzianum) improved plant height, biomass straw weight, number of fruit and weight of fruit per plant. Doses require to improve plant growth and yield of tomato are 150 and 210 per plant (equivalent to 5 and 7 ton/ha) mixed with bioactivator.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BONGGOL PISANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI RUMAHAN DI DESA AIK BUKAQ I Made Sudantha; Nurmala Dewi; Aliza Tinur Awwali
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.486 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v2i1.94

Abstract

Aik Bukaq merupakan salah satu desa yang memiliki sumber daya alam yang melimpah,mulai dari hasil pertanian sampai ke perikanan. Akan tetapi, kemampuan masyarakat dalam meemanfaatkan sumber daya alam nya masih kurang serta alat dan surat perijinan yang masih belum memadai. Tujuan program ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan produk olahan keripik bonggol pisang di Desa Aik Bukaq. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pemberdayaan dan penyuluhan. Pengumpulan dan analisis data adalah dengan kajian pustaka dan metode observasi. Hasil yang dicapai dalam program ini adalah pengolahan keripik bonggol pisang dapat dikatakan layak dikembangkan sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dan didukung dengan adanya surat ijin usaha perdagangan serta pembaharuan kemasan.Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, Keripik, Bonggol Pisang
PRODUKSI DAN PENERAPAN TEKNOLOGI HAYATI (BIOKOMPOS, BIOAKTIVATOR DAN BIBIT UNGGUL BAWANG MERAH) PADA BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH I Made Sudantha; Ruth Stella Petrunella Thei; Irfan Jayadi
Jurnal Abdi Insani Vol 5 No 2 (2018): Jurnala Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan IbM ini adalah petani dapat membuat secara mandiri bioaktivator dan biokompos dengan teknologi fermentasi menggunakan jamur saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 dan endofit T. koningii isolat ENDO-02. Selain itu petani dapat mengaplikasikan bioaktivator dan biokompos yang telah dibuat untuk tanaman bawang merah menggunakan bibit unggul. Metode kegiatan yang digunakan dalam program IbM dilaksanakan dengan metode pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang dilanjutkan dengan kerja praktek di lapang dan kaji tindak partisipatif aktif (partisipatory action research) sejak persiapan hingga evaluasi. Pemberian materi menggunakan metode penyuluhan melalui ceramah dan diskusi yang dilakukan di Kelompok Tani “Senteluk II” dan “Aiq Genit” Desa Senteluk Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1). Pengetahuan anggota kelompok tani ternak “Senteluk II” menjadi meningkat dalam memahamami teknik pembuatan biokompos dan bioaktivator, dan anggota Kelompok Tani “Aiq Genit” menjadi meningkat dalam memahami teknik aplikasi biokompos dan bioaktivator pada budidaya tanaman bawang merah. (2). Keterampilan anggota kelompok tani ternak “Senteluk II” meningkat dalam pembuatan biokompos dan bioaktivator dan keterampilan anggota Kelompok Tani “Aiq genit” meningkat dalam mengaplikasikan biokompos dan bioaktivator pada budidaya tanaman bawang merah. Sebagai indikatornya adalah peserta pelatihan mampu membuat biokompos dan bioaktivator serta aplikasi biokompos dan bioaktivator pada tanaman bawang merah dilakukan secara mandiri. (3). Hasil biokompos yang diperoleh rata-rata sebanyak 4,0 ton dari target sebanyak 2,0 ton, dan hasil rata-rata bioaktivator rata-rata sebanyak 20 kg dari target 10 kg. (4). Hasil bawang merah yang diperoleh rata-rata sebanyak 14 ton/ha dari target sebanyak 12 ton/ha.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM MEMPRODUKSI BIOKOMPOS DAN APLIKASINYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL UMBI BAWANG MERAH DAN RUMAH PANGAN LESTARI Suwardji Suwardji; I Made Sudantha; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Pramadya Sudantha
Jurnal Abdi Insani Vol 5 No 2 (2018): Jurnala Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Target KKN-PPM bagi Kelompok Tani adalah: (1) Masyarakat tani memiliki pengetahuan tentang pengembangan biokompos, budidaya tanaman bawang merah dan rumah pangan lestari. (2) Kelompok tani menjadi lebih berdaya dalam pengembangan biokompos, budidaya tanaman bawang merah, dan rumah pangan lestari. Metode yang diterapkan dalam melakukan pemberdayaan adalah pendekatan kaji tindak partisipatif aktif (partisipatory action research) sesuai dengan karakteristik, sosial dan budaya setempat. Kegiatan KKN-PPM ini dilaksanakan di Desa Senteluk Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ada 3 kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan ini yang berjumlah 45 orang, yaitu kelompok tani “Aiq Genit”, “Penyangget” dan “Senteluk II” yang mengembangkan biokompos, tanaman bawang merah dan rumah pangan lestari yang didampingi dan dibina oleh 46 orang mahasiswa KKN-PPM dengan kegiatan yang meliputi satu kegiatan penyuluhan, satu kegiatan bimbingan teknis, dan satu kegiatan pendampingan. Hasil kegiatan Program KKN-PPM di Desa Senteluk Lombok Barat menunjukkan bahwa: Mahasiswa KKN-PPM dan Kelompok Tani sasaran dapat meningkatkan hasil biokompos, hasil bawang merah, dan sayuran rumah pangan lestari. Aplikasi biokompos dapat meningkatkan hasil bawang merah 14 ton/ha dari target 12 ton/ha . Hasil biokompos yang diperoleh rata-rata sebanyak 4,0 ton dari target sebanyak 2,0 ton, dan hasil sayuran sawi untuk kebutuhan rumah tangga kelompok tani sebanyak 200 kg dari target 100 kg.
BUDIDAYA PADI BERAS MERAH ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK BIOKOMPOS DAN BIOURIN DI DESA SENTELUK BATU LAYAR LOBAR I Gusti Putu Muliartha Aryana; I Made Sudantha
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 4 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i4.790

Abstract

This community service activity aims to 1). Increase the knowledge and skills of partner farmers in farming techniques for organic brown rice upland rice 2). Partner farmers will be able to produce organic fertilizers in the form of biocompost and biorin using cow dung and animal feed scraps using fermentation technology using Tricoderma spp. The method to be used in this PkM program is a training method followed by field practice work and active participatory action research in the field from preparation to evaluation. The activities were carried out at the Putra Gembala farmer group for the production of biocompost and biourin and the Harapan II Farmers Group for the practice of cultivating organic red upland rice. By involving 10 group members. Conclusion: 1. There was an increase in knowledge and skills of the Harapan II farmer group and the Putra Gembala farmer group in the cultivation of organic brown rice upland rice in dry land using solid organic fertilizer (Biokompos) and liquid organic fertilizer (biourin) Trichoderma sp from cow manure waste.
UJI DOSIS BIOKOMPOS SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA HASIL FERMENTASI DUA JENIS DEKOMPOSER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH DI LAHAN KERING Sosiawan Putraji; I Made Sudantha; Suwardji S
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.363 KB)

Abstract

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang. Terkait dengan usaha mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik rumah tangga agar tidak menjadi masalah lingkungan, maka hal tersebut dapat dipadukan dengan upaya pengelolaan lahan kering berbasis pertanian organik yakni dengan memanfaatkan biokompos hasil fermentasi sampah organik rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh jenis, dosis dan interaksi antara jenis dan dosis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan kering, di tanah Vertisol Lombok Timur, percobaan dilaksanakan dari bulan September 2014 s/d Januari 2015 di Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan percobaan faktorial. Faktor utama adalah  jenis biokompos sampah organik rumah tangga dalam 2 aras yaitu dengan dekomposer biotrichon dan dengan dekomposer superfam; faktor sederhana adalah dosis biokompos sampah organik rumah tangga dalam 5 aras yaitu: tanpa pemberian biokompos,  dengan pemberian 250 kg biokompos/ha, dengan 500 kg biokompos/ha, dengan 750 kg biokompos/ha dan 1000 kg biokompos/ha, sehingga diperoleh 10 perlakuan, yang masing-masing diulang tiga kali, sehingga terdapat 30 unit  percobaan. Data semua hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%, kemudian dilanjuntkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jenis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer mempunyai kemampuan yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas bawang merah di tanah vertisol Lombok Timur. (2) Dosis aplikasi biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas bawang merah di tanah vertisol Lombok Timur. (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara jenis dan dosis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer yaitu biotrichon dan superfam. (4) Dosis biokompos sampah organik rumah tangga yang dapat memacu pertumbuhan dan produktivitas bawang merah maksimal pada percobaan ini adalah dosis 1000 kg/ha yaitu dapat meningkatkan produktivitas dari 3,50 ton/ ha menjadi 5,82 ton/ ha.
APLIKASI BIOKOMPOS STIMULATOR Trichoderma spp. DAN BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN KERING Wawan Apzani; I Made Sudantha; M Taufik Fauzi
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.423 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung yang diberi perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dan biochar tempurung kelapa di Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan percobaan di lapanganyang dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2014. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan petak terbagi (Split plot design) dan dengan 2 faktor yaitu biokompos dan biochar. Faktor biokompos sebagai anak petak terdiri dari 6 aras yaitu 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ton/ha. Faktor biochar sebagai petak utama terdiri dari 2 aras yaitu 0 dan 20 ton/ha. Peerlakuan tersebut di ulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dapat meningkatkan tinggi tanaman, berat berangkasan basah dan kering pada vegetatif maksimumdan setelah panen, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, berat pipilan kering, dan berat 100 biji. Aplikasi biokompos stimulator Trichoderma spp. dosis 15 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis biokompos lainnya.Sedangkan perlakuan biochar tempurung kelapa belum memberikan pengaruh secara nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.