Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorgum bicolor (L.) Moench ) TERHADAP PENAMBAHAN BAHAN PEMBENAH TANAH, SISTEM IRIGASI DAN PUPUK HAYATI DI LAHAN KERING LOMBOK UTARA Adiansyah A; Suwardji S; I Made Sudantha
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3964.434 KB)

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan kering yaitu seluas 1.807.463 ha (84 % dari luas wilayahnya). Sejumlah 649.000 ha potensial dikembangkan sebagai lahan pertanian produktif. Kendala utama dalam pengembangan lahan kering di NTB adalah keterbatasan air dan jenis tanah yang bertekstur kasar berpasir. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tanah di lahan kering adalah dengan penambahan bahan organik melalui aplikasi pupuk kandang dan biochar. Penggunaan pupuk hayati memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip pemanfaatan limbah. Upaya konservasi sumber daya air pertanian dilakukan dengan penataan sistem irigasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) terhadap penambahan bahan pembenah tanah, sistem irigasi dan pupuk hayati di tanah pasiran lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara mulai bulan Juli s/d November 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan Randomized Complitely Blok Design (RCBD) dengan perlakuan petak terbagi (split plot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi pupuk kandang, biochar dan pupuk hayati dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum dari 6,71 ton/ ha menjadi 17,31 ton/ ha (pupuk kandang+pupuk hayati) (p5) atau setara dengan peningkatan 157,97%. (2) Variasi sistem irigasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. (3) Perlakuan pemupukan yang lebih efesien dalam penggunaan air adalah perlakuan pemupukan kombinasi pupuk kandang dan pupuk hayati (p5) dengan sistem springkler dengan WUE sebesar 38,17 kgmm-1.
PEMANFAATAN P-ORGANIK TEPUNG CANGKANG TELUR DAN Mikoriza arbuskular (MA) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN KERING Mariani M; I Made Sudantha; Wahyu Astiko
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.44 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai yang diperlakukan dengan berbagai dosis MA dan tepung cangkang telur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mulai bulan Juni sampai Agustus 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis MA dan tepung cangkang telur. Faktor dosis MA (F) terdiri dari tiga aras yaitu f1 (dengan MA 150 kg/ ha) dan f2 (dengan MA 200 kg/ ha) dan (dengan MA 250 kg/ ha). Faktor dosis tepung cangkang telur (T), yang terdiri dari lima aras yaitu: t0 (tanpa tepung cangkang telur), t1 (dengan tepung cangkang telur 50 kg/ ha), t2 (dengan tepung cangkang telur 100 kg/ ha), t3 (dengan tepung cangkang telur 150 kg/ ha) dan t4 (dengan tepung cangkang telur 200 kg/ ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dosis tepung cangkang telur 200 kg/ ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) Dosis MA tidak dapat meningkatkan pertumbuhan, namun dapat meningkatkan hasil tanaman kedelai. (3) Derajat kolonisasi akar berhubungan kuat dengan dosis tepung cangkang telur dibandingkan dengan dosis MA dan (4) ketersediaan hara N dan P juga berhubungan kuat dengan derajat kolonisasi akar.
UJI CAMPURAN Trichoderma spp. DENGAN EKSTRAK FUNGISIDA (KUNYIT DAN DAUN SIRIH) TERHADAP JAMUR Fusarium oxysporum f.sp. capsici PENYEBAB PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI Uswatun Hasanah; Ni Made Laksmi Ernawati; I Made Sudantha
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.207 KB)

Abstract

Penyakit layu Fusarium merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai. Salah satu pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan jamur Trichoderma sp. dan ekstrak Fungisida Nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran jamur Trichoderma spp. dan beberapa ekstrak fungisida nabati dalam menekan Fusarium oxysporum  f.sp. capsici penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah metode experimen yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktorial. Faktor pertama adalah isolat Trichoderma spp. (T) yang terdiri dari 3 aras yaitu: t0 (tanpa Trichoderma, t1 (Trichoderma viride/Endo) dan t2 (Trichoderma koningii/Sapro). Faktor kedua adalah ekstrak fungisida nabati  (E) yang terdiri dari 3 aras yaitu: e0 (tanpa ekstrak), e1 (ekstrak kunyit) dan e2 (ekstrak sirih). Faktor ketiga adalah isolat Fusarium oxysforum f. sp. capsici (F) yang terdiri dari 2 aras yaitu: f0 (tanpa Fusarium) dan f1 (dengan Fusarium). Hasil menunjukkan bahwa campuran jamur Trichoderma sp. dengan ekstrak fungisida nabati (daun sirih dan umbi kunyit) bersifat antagonis terhadap jamur F.oxysporum f.sp. capsici pada tanaman cabai pada uji semi in vivo, dengan menurunkan infeksi Fusarium oxysporum f.sp. capsici sebesar 60,05%.
KERAGAMAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays. L) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI ARAS BIOCHAR DENGAN BIOAKTIVATOR Trichoderma spp. DI LAHAN KERING Eva Sri Utami; I Made Sudantha; Suwardji S
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.508 KB)

Abstract

Kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan menurunnya luas lahan produktif hanya bisa diatasi jika kita mampu mengembangkan alternatif produksi pada lahan sub optimal seperti lahan kering. Namun, terdapat berbagai kendala dalam mengembangkannya seperti air yang terbatas, sifat fisik tanah yang buruk dan kondisi kesuburan tanah yang rendah, sehingga dibutuhkan upaya ekstra agar dapat berproduksi secara optimal. Jalan keluarnya antara lain dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang murah, mudah didapat dan lama terdekomposisi serta telah diketahui manfaatnya untuk tanah dan tanaman seperti biochar/arang hayati dan jamur Trichoderma spp. yang diaplikasikan pada komoditas andalan yang memiliki daya adaptasi tinggi terdahap kondisi kering seperti jagung (Zea mays L.).  Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui interaksi kombinasi berbagai aras biochar dengan bioaktivator Trichoderma spp. terhadap tanaman jagung, 2) mengetahui respon tanaman jagung terhadap masing-masing perlakuan, 3) mengetahui dosis biochar yang tepat untuk dikombinasikan dengan bioaktivator Trichoderma spp. dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung di lahan kering. Penelitian dilakukan di Desa akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara pada bulan September - Desember 2014 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Petak utama adalah dengan bioaktivator dan tanpa bioaktivator. Anak petak adalah 6 aras biochar (0, 10, 15, 20, 25 dan 30 ton/ha) dalam 3 ulangan sehingga diperoleh 36 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bioaktivator Trichoderma spp. tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung, sedangkan aras biochar berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada fase vegetatif optimum dan terhadap komponen hasil jagung yaitu bobot tongkol per tanaman, bobot pipil per tanaman, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering jagung.
PERAN BERBAGAI DOSIS BIOAKTIVATOR Trichoderma sp. DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI DI LAHAN KERING Aminudin Al Roniri; I Made Sudantha; Suwardji S
Ekosains Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.399 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai yang diperlakukan dengan berbagai dosis bioaktivator Trichoderma sp. dan biochar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mulai bulan Juni sampai Agustus 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dengan perlakuan petak terbagi (split plot design) yang terdiri dari 2 faktor yaitu biochar dan bioaktivator. Petak utama adalah faktor biochar (B), yang terdiri dari dua aras yaitu b0 (tanpa biochar) dan b1 (dengan biochar 40 ton/ ha). Anak petak adalah dosis bioaktivator (D), yang terdiri dari lima aras yaitu: d0 (tanpa bioaktivator), d1 (dengan bioaktivator 200 kg/ ha), d2 (dengan bioaktivator 300 kg/ ha), d3 (dengan bioaktivator 400 kg/ ha) dan d4 (dengan bioaktivator 500 kg/ ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dosis bioaktivator 500 kg/ ha dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman sebesar 10,10 %, bobot basah 34,98 % dan bobot kering 40,17 %; (2) Dosis bioaktivator 500 kg/ ha dapat meningkatkan hasil kedelai dari 1,40 ton/ ha menjadi 2,27 ton/ ha; (3) Penggunaan biochar tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai dan (4) Perlakuan biochar dapat meningkatkan kadar CO2 di dalam tanah, sedangkan perlakuan bioaktivator tidak dapat meningkatkan kadar CO2 di dalam tanah.
Pengaruh Konsentrasi Bionutrisi Trichoderma spp. Campuran Bioaktivator dan Biourin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kangkung (Ipomoea reptans) Hasil Perbanyakan Dengan Sistem Stek Arjuna Puji Darmasandi; I Made Sudantha; Ni Wayan Sri Suliartini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i2.1442

Abstract

Tanaman kangkung (Ipomoea reptans) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga tanaman kangkung banyak dibudidayakan di kalangan masyarakat umumnya dan petani secara khususnya. Kangkung juga merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Lombok, karena tradisi masyarakat Lombok yang menjadikan tanaman kangkung sebagai olahan masakan yang sering disebut dengan “Pelecing Kangkung” sebagai kuliner khas Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui konsentrasi Bionutrisi Trichoderma campuran Bioaktivator Trichoderma spp. dan Biourin Trichoderma spp. yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung Lombok (Ipomoea reptans) dari perbanyakan dengan sistem stek, dilakukan dengan metode eksperimental di lapangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk Biourin dengan tiga aras yaitu 12,5 ml/liter air, 37,5 ml/liter air dan konsentrasi 62,5 ml/liter air. Faktor kedua adalah dosis pupuk Bioaktivator yang terdiri dari tiga aras yaitu 12,5 ml/liter air, 37,5 ml/liter air dan 62,5 ml/liter air. Dari kedua faktor tersebut terdapat 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk menguji parameter yang berpengaruh nyata pada taraf α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh kombinasi perlakuan dosis pupuk Biourin dan pupuk Bioaktivator berpengaruh nyata terhadap tinggi tanama, jumlah daun, panjang akar, jumlah tunas dan bobot brangkasan basah, dengan konsentrasi terbaik ada pada U3A3 (62,5 ml/liter air biourin dan 62,5 ml/liter air bioaktivator).
Populasi Dan Intensitas Serangan Hama Lalat Buah (Bactrocera spp.) Dengan Perlakuan Beberapa Dosis Pupuk Petroganik Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Yang Ditanam Di Luar Musim Putri Martina Lianti; Bambang Supeno; I Made Sudantha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i3.1450

Abstract

Peneliatian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk petroganik yang baik untuk mengurangi populasi dan intensitas serangan hama lalat buah pada tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 hingga bulan Maret 2022 di Lahan Unram Farming, Desa Nyiurlembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Perlakuan terdiri atas dosis pupuk Petroganik dengan 5 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (200 g/petak), P2 (400 g/petak), P3 (600 g/petak), P4 (800 g/petak). Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan dengan 4 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf 5% dan perlakuan yang berbeda nyata lalu diuji lanjut dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosis pupuk petroganik berpengaruh nyata terhadap populasi dan intensitas serangan lalat buah serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim. Dosis pupuk petroganik pada perlakuan P4 (800 g/petak) yang diaplikasikan sebagai pupuk dasar mampu mengurangi popuasi hama yang menyerang dikarenakan produksi buah yang dihasilkan dari taanaman kelompok P4 tersebut memiliki nilai kekerasan tertinggi sebesar 3,59 mm/g dibanding perlakuan yang lainnya, sehingga menyulitkan hama lalat buah dalam menusukkan ovipositornya ke dalam daging buah. Dosis pupuk petroganik juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim.
Pengaruh Dosis Biokompos Limbah Kotoran Sapi Fermentasi Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu Fusarium Beberapa Varietas Bawang Merah M. Heldian Habib; I Made Sudantha; Irwan Muthahanas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2120

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu jenis komoditas penting bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi dan obat tradisional, selain itu masih tingginya penyakit Layu Fusarium pada bawang merah jadi persoalan sehingga perlunya sebuah penggunaan Trichoderma spp. sebagai agen hayati dalam menekan penyakit Layu Fusarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas bawang merah terhadap aplikasi beberapa dosis biokompos Tricoderma spp. serta untuk mengetahui varietas bawang merah yang tahan terhadap penyakit Layu Fusarium. Percobaan dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2022 di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Kaca Gaharu Fakultas Pertanian Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari faktor varietas dan faktor dosis biokompos. Hasil Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Sedangkan faktor dosis signifikan terhadap parameter insiden penyakit, jumlah daun, dan jumlah anakan, serta tidak ada interaksi antara faktor dosis dan faktor varietas. Varietas Bali Karet menunjukkan hasil paling baik dalam menekan penyakit Layu Fusarium pada tanaman bawang merah dengan rata-rata 12,21%. Varietas Keta Monca menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan paling baik dibandingkan varietas Bali Karet. Dosis yang paling baik dalam tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan adalah dosis biokompos 10 g/tanaman tanpa inokulasi Fusarium.
Pengaruh Konsentrasi Bioaktivator Dan Biourin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomea reptans) Sistem Perbanyakan Biji Ni Made Wedhamurthi Dyah Indraswari; I Made Sudantha; Nurrachman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2122

Abstract

Luas lahan pertanian dan tingkat kesuburan tanah semakin menurun. Masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi pertanian seperti hidroponik. Sistem hidroponik memerlukan nutrisi, nutrisi yang biasa digunakan yaitu AB mix, tetapi penggunaan AB mix ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan bioaktivator dan biourin untuk mengurangi penggunaan nutrisi AB mix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bioaktivator dan biourin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung dengan sistem perbanyak biji. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Biourin yang terdiri dari tiga aras yaitu K1 (750 ml/l), K2 (1000 ml/l) dan K3 (1250 ml/l). Faktor kedua adalah konsentrasi Bioaktivator yang terdiri dari tiga aras yaitu U1 (50 ml/l), U2 (100 ml/l) dan U3 (150 ml/l). Perlakuan merupakan kombinasi kedua faktor yang diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Hasil anova menunjukan bahwa panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman kangkung berbeda nyata dengan hasil paling baik yaitu K3 (1250 ml/l) dan U3 (150 ml/l), sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tidak berbeda nyata.
Pengaruh Dosis Biofungisida Legundi (Vitex trifolia) Fermentasi Trichoderma Terhadap Insiden Penyakit Layu Fusarium Pada Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Toni Indrawan; I Made Sudantha; Wahyu Astiko
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2132

Abstract

Fusarium oxysporum f.sp. cepae (FoC), jamur patogen penyebab penyakit layu Fusarium merupakan jamur patogen destruktif yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan hasil tanaman cukup tinggi. Pengendalian penyakit ini dilakukan secara biologis menggunakan biofungisida ekstrak legundi yang difermentasi dengan jamur Trichoderma harzianum. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis biofungisida legundi fermentasi Trichoderma (T. harzianum) terhadap insiden layu Fusarium pada dua varietas bawang merah lokal NTB. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan uji di rumah kaca. Faktor dosis biofungisida legundi fermentasi Trichoderma terdiri dari 5 aras, yaitu 0 ml/tanaman, 2,5 ml/tanaman, 5 ml/tanaman, 7,5 ml/tanaman dan 10 ml/tanaman. Faktor varietas bawang merah terdiri dari varietas Keta Monca dan Bali Karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biofungisida legundi Trichoderma mulai dari dosis 2,5 ml/tanaman mampu mereduksi intensitas kejadian penyakit layu Fusarium pada kedua varietas bawang merah, dengan persentase penekanan berturut-turut yaitu 12,17-42,73% (Keta Monca) dan 19,56-66,57% (Bali Karet), dan mengurangi laju infeksi serta meredam luas bawah kurva perkembangan penyakit (AUDPC). Dosis 10 ml/tanaman memberikan penekanan penyakit tertinggi dan luas bawah kurva perkembangan penyakit paling rendah. Varietas Bali Karet lebih tahan dari penyakit layu Fusarium daripada Keta Monca dengan kejadian penyakit lebih rendah (35,40%) dibandingkan Keta Monca (68,74%), dan luas perkembangan penyakit/AUDPC lebih rendah (222,7 dsu) daripada Keta Monca (1192,912 dsu).