Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Distress Psychology Pada Karyawan Yang Mengalami Mutasi Oleh Perusahaan Bank X Akibat Kasus Money Laundry Oleh Pihak Pimpinan De Nalla, Calvin Jonathan Fernanda; Satiningsih, Satiningsih
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 2 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38156/psikowipa.v5i2.146

Abstract

Stres kerja seringkali dialami karyawan perbankan, khususnya dalam situasi di mana pimpinan bank terlibat dalam kasus pencucian uang. Karyawan yang tidak terlibat dalam kasus tersebut sering kali menjadi korban mutasi, yang berdampak negatif terhadap kondisi fisik dan psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui sejauh mana mutasi yang dilakukan oleh pimpinan bank berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi, serta melibatkan dua karyawan bank yang mengalami mutasi terkait tuduhan pencucian uang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang dimutasi mengalami behavioral distress, emotional distress, dan physical distress. Distres perilaku ditandai dengan kesulitan fokus pada pekerjaan dan kesulitan beradaptasi di lingkungan kerja baru. Distres emosional mencakup perasaan cemas, marah, frustasi, serta relasi yang terganggu. Sementara itu, distres fisik meliputi perubahan nafsu makan, gangguan tidur, sakit kepala, dan detak jantung yang tidak berirama. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan menyediakan dukungan psikologis dan program manajemen stres untuk karyawan, serta memastikan proses mutasi dilakukan secara transparan dan adil untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesejahteraan karyawan.
PENGEMBANGAN BAHAN BACAAN RAMAH ANAK UNTUK PENCEGAHAN KECANDUAN GAWAI Putri, Ellyana Ilsan Eka; Oktaviana, Mimbar; Savira, Siti Ina; Satiningsih, Satiningsih; Moesarofah, Moesarofah
INCARE, International Journal of Educational Resources Vol 4 No 6 (2024): April 2024
Publisher : FKDP (Forum Komunikasi Dosen Peneliti)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/incare.v4i6.1063

Abstract

The use of gadget besides resulted in positive impacts with this renewal of the rapid information and knowledge, unwittingly also had a negative impact, one of these is the dependence.The negative impact of the use of other gawai is uneasy if not gadget holds or operates, incapacitates the socialization of children, cognitive and ability.This will be more terrible if the role without of supervision the neighborhood or parents, so that the child does not have control over the use of gadget. This study attempts to develop reading materials friendly children to overcome addiction gadget in young junior high school. This study using ADDIE model was with developmental step of the 5, analisys, design, development, implementation, evaluation. Output of this research is give aspiration of reading materials to overcome gadget addiction that emerged in the community and the publication of articles.
Perbedaan Body Image Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Fase Perkembangan Remaja Awal Savina Dewi Nariswari; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 2 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i2.53869

Abstract

Masa remaja awal merupakan masa individu akan mengalami banyak perubahan-perubahan di dalam kehidupannya. Termasuk perubahan fisik yang kemudian dapat mengakibatkan berbedanya penilaian body image pada masing-masing individu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan body image jika ditinjau dari jenis kelamin pada individu yang berada di fase perkembangan remaja awal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan melibatkan remaja laki-laki dan perempuan yang berada pada fase perkembangan remaja awal dengan rentang usia 12-14 tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 168 orang dengan rincian 85 laki-laki dan 83 perempuan. dengan jumlah sampel 168 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala body image. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test dengan nilai signifikansi sebesar 0,078 (p > 0,05). Hasil penelitian menyatakan mayoritas dari individu memiliki penilaian yang positif pada body image nya karena berada pada kategori yang tinggi dan sangat tinggi. Sehingga hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada body image jika ditinjau dari jenis kelamin pada remaja awal.
Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Employee Engagement di Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur Aprilifia Ulin Nuha; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 2 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i2.53873

Abstract

Penelitian memiliki tujuan mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan employee engagement di Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur. Metode pada penelitian ialah kuantitatif dengan analisis korelasional untuk mengetahui hubungan. Subjek penelitian yaitu pegawai negeri sipil sejumlah 65 orang dengan jabatan pengawas, fungsional, dan pelaksana yang dipilih dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian yaitu skala budaya organisasi dan skala employee engagement yang dibagian menggunakan dua metode yaitu secara online dan offline. Analisis pearson correlation product moment digunakan untuk analisis data dengan bantuan SPSS 25. Penelitian memberikan hasil yaitu terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan employee engagement yang bersifat positif dibuktikan dengan hasil dari nilai signifikansi 0,000. Antar variabel yang berhubungan positif menunjukkan bahwa apabila budaya organisasi semakin tinggi, maka employee engagement juga akan semakin tinggi, dan begitupun sebaliknya. Hasil nilai coefficient correlation pada penelitian didapatkan coefficient sebesar 0,772. Berdasarkan nilai tersebut berarti adanya hubungan antara budaya organisasi dengan employee engagement dalam kategori yang kuat antar variabel.
Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Klien Penderita Skizofrenia di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Sopian Yacob Sibuea; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 2 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i2.53875

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dari klien yang mengalami skizofrenia di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur kepada significant other yaitu pendamping dan perawat dari klien. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data Miles dan Huberman, yang prosesnya melalui pengambilan data, melakukan reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas melalui metode triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dari klien penderita skizofrenia adalah faktor sugesti dan faktor simpati. Faktor sugesti mempengaruhi interaksi sosial dari klien penderita skizofrenia karena terdapat arahan dari petugas untuk melakukan interaksi ketika melakukan aktivitas sehari-hari di dalam barak, sehingga klien penderita skizofrenia melakukan interaksi terhadap petugas dan klien yang lainnya. Faktor simpati mempengaruhi interaksi sosial dari klien penderita skizofrenia karena klien melakukan interaksi terhadap klien lain yang ada disekitarnya atas keinginan diri sendiri yaitu adanya rasa tertarik untuk melakukan interaksi kepada orang tersebut dan keinginan untuk memahami orang lain.
Proses Penerimaan Diri pada Individu yang Mengalami Body Shaming Iva Kusrini; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 2 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i2.53876

Abstract

Body shaming merupakan bentuk dari bullying yang spesifik menyasar pada aspek tubuh seseorang. Mempermalukan tubuh seseorang dapat berdampak terhadap penerimaan dirinya. Kurangnya dalam penerimaan diri, atau buruknya penerimaan diri sebagai dampak dari body shaming dapat menyebabkan korban memandang dirinya secara negatif dan tidak memiliki citra yang positif terhadap dirinya. Namun, terdapat pula korban body shaming yang mampu menerima dirinya dengan baik, yang mana hal itu dinampakkan dengan bagaimana mereka tidak menilai dirinya secara negatif dan fokus pada aspek positif dalam dirinya. Riset ini hendak mengetahui bagaimana proses yang dilalui oleh korban body shaming yang telah mampu menerima dirinya dengan baik. Proses tersebut dimanifestasikan dengan berbagai tahap yang dilalui korban dalam menerima dirinya. Riset yang dilakukan berupa jenis riset kualitatif menggunakan bentuk berupa studi kasus. Subjek dalam penelitian yaitu tiga perempuan yang berusia 22-24 tahun yang pernah mengalami body shaming semasa hidupnya. Metode untuk memperoleh data dalam riset yaitu berupa wawancara, yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis tematik. Hasil yang didapatkan menggambarkan bahwa ketiga partisipan mampu menerima dirinya dengan baik walaupun pernah mengalami body shaming. Hal tersebut ditunjukkan pula dengan bagaimana ketiga partisipan melalui tahapan proses penerimaan diri yaitu resisting, exploring, tolerating, allowing, dan befriending.
Studi Kasus pada Pasien dengan Disabilitas Intelektual Ringan di Klinik Psikologi Rumah Sakit Umum X Istinah, Anggun; Istianah, Anggun; Satiningsih, Satiningsih; Halida, Arfin Nurma
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 02 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i02.2151

Abstract

Disabilitas intelektual, yang sebelumnya dikenal dengan istilah retardasi mental, merupakan gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya keterbatasan dalam perilaku adaptif dan fungsi intelektual. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik wawancara, observasi serta intervensi yang dilakukan oleh psikolog klinis untuk mengindetifikasi defisit pada fungsi intelektual dan adaptif subjek. Penelitian ini melibatkan subjek yang terdiri dari pasien dengan disabilitas intelektual ringan yang melakukan pemerikasaan psikologis di klinik Psikologi di rumah sakit X, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih subjek berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian, sehingga data yang diperoleh lebih mendalam dan spesifik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, yang merupakan metode yang efektif untuk memahami kondisi psikologis dan sosial pasien secara komprehensif. Dari hasil asesmen, alloanamnesa dan observasi pada subjek, subjek didiagnosa memiliki disabilitas intelektual. Dimana subjek menunjukkan kriteria diagnostik yang terdapat pada disabilitas intelektual. Yaitu subjek hanya dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sederhana dengan menggunakan intonasi yang monoton, subjek sering menceritakan kejadian yang sudah pernah diceritakan sebelumnya, subjek tidak mengerti konsep membeli dengan menggunakan uang dan subjek kesulitan untuk menyesuaikan emosi dengan situasi di sekitarnya.
SELF-ESTEEM PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL PENYINTAS CHILDHOOD MALTREATMENT Yuliwarto, Ameerah Tsabita; Satiningsih, Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54096

Abstract

Penyintas childhood maltreatment pada umumnya memiliki self-esteem yang rendah. Kondisi self-esteem yang rendah dapat menurunkan sumber daya dan mengalami kesulitan dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran self-esteem perempuan dewasa awal penyintas childhood maltreatment. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Partisipan penelitian ini adalah tiga perempuan dewasa awal penyintas childhood maltreatment. Penelitian ini menghasilkan suatu tema yaitu gambaran self-esteem pada partisipan. Dalam penelitian ini menemukan bahwa gambaran self-esteem pada setiap partisipan berbeda dan tidak semua penyintas childhood maltreatment mempunyai self-esteem yang rendah.
CORRELATION BETWEEN ORGANIZATIONAL JUSTICE WITH WORK ENGAGEMENT AT EMPLOYEES OF PT X JOMBANG Nihriawan, Kevin Al Islamay; Satiningsih, Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54102

Abstract

Berlandaskan rumusan masalah peneliti merumuskan tujuan penelitian yaitu untuk menemukan hubungan antara organizational justice dengan work engagement pada karyawan PTX Jombang. Lokasi penelitian berada di Perusahaan PT. X Jombang. Perusahaan ini sebagai perusahaan swasta nasional bergerak di bidang di bidang makanan olahan dan produk olahan (frozen food). Populasi pada PT. X terdapat 231 karyawan dengan karakteristik 209 orang sebagai karyawan produksi atau buruh sedangkan karyawan berjumlah 22 orang terdiri dari kumpulan staff. Sampel penelitian berjumlah 143 karyawan dengan hipotesis yang diajukan yaitu H0: tidak ada hubungan antara variabel organizational justice dengan work engagement pada karyawan PT. X Jombang danH1: ada hubungan antara variabel organizational justice dengan work engagement pada karyawan PT. X Jombang. Setelah dilakukannya uji hipotesis didapatkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001 dan diketahui hasil tabel uji hipotesis didapati nilai koefisien korelasi sebesar 0,668. Dari kesimpulan tersebut dapat membuktikan bahwa (H1) tidak ditolak atau diterima: ada hubungan antara Organizational Justice dengan Work Engagement Pada Karyawan PT. X Jombang.
Gambaran Empathic Distress pada Konselor Sebaya Fitriani, Anisa Nur; Satiningsih, Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54164

Abstract

Teman sebaya memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja. Teman sebaya yang memiliki peran dalam mendorong perubahan perilaku bisa dilakukan oleh konselor sebaya. Konselor sebaya memiliki pengaruh terhadap perubahan perilaku melalui pemberian dukungan teman sebaya yang dilakukan dengan proses konseling. Konseling dilakukan dengan konselor yang mendengarkan permasalahan dan keadaan kesulitan yang dialami oleh orang lain. Peran yang dimiliki oleh konselor sebaya menyebabkan konselor sebaya rentan mengalami permasalahan psikologis seperti stres dan juga empathic distress. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran empathic distress pada konselor sebaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menghasilkan dua tema yaitu gambaran empati dan dampak yang dirasakan. Pada penelitian ini, gambaran mengenai empathic distress yang dialami konselor yaitu adanya perasaan ikut merasakan perasaan konseli, memikirkan konseli, adanya perasaan bersalah, adanya perasaan merasa bertanggung jawab, dan adanya perasaan stres. Konselor sebaya juga cenderung ikut merasakan emosi yang dirasakan oleh konselinya karena adanya upaya dari konselor sebaya untuk memahami apa yang dirasakan oleh konseli.