Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Sektor Pertanian melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani Nihayah, Annis Nurfitriana; Nihayah, Dyah Maya; Setyadharma, Andryan; Karsinah, Karsinah; Pangestika, Maulida Dewi; Prasetyo, P. Eko
Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdiekbis.v5i1.5561

Abstract

Desa Patak Banteng memiliki keunggulan sebagai sentra penghasil sayuran di provinsi jawa tengah dengan komoditas utama kentang. Produktivitas pertanian didukung dengan kelompok tani, namun pada tahun 2020 jumlah kelompok tani mengalami penurunan karena kualitas sumber daya manusia yang belum maksimal. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan ekonomi agar upaya yang dilakukan pemerintah lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan melalui pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penyuluhan atau sosialisi dan pendampingan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), serta pendampingan dan evaluasi. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan cara diskusi dan wawancara yang mendalam, pemahaman para anggota kelompok terkait dengan pentingnya KUBE meningkat sebesar 70% dari 20% menjadi 90%. Dengan adanya peningkatan pemahaman tersebut akan membuka jalan dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan inklusif melalui peningkatan akses sumber daya, skala ekonomi, menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi petani, melakukan pemasaran bersama, dan terbentuknya diversifikasi usaha.
Penguatan Jiwa Kewirausahaan Bagi Ibu Rumah Tangga untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang Karsinah, Karsinah; Wisika Prajanti, Sucihatiningsih Dian; Setyadharma, Andryan; Diana Talakua, Jeane Fransina; Widyawati, Retno Febriyastuti; Adzim, Fauzul
Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdiekbis.v5i2.9643

Abstract

Peningkatan kemandirian ekonomi keluarga di desa memerlukan peran aktif ibu rumah tangga (IRT) sebagai pelaku ekonomi produktif. Namun, keterbatasan pemahaman kewirausahaan, keterampilan manajerial, dan akses pasar menjadi kendala utama yang dihadapi IRT di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat jiwa kewirausahaan IRT melalui rangkaian kegiatan pelatihan, pendampingan, dan supervisi. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal, pendampingan pengembangan usaha rumah tangga, serta supervisi berkala untuk memantau keberlanjutan usaha. Kegiatan diikuti oleh 35 IRT, dengan evaluasi menggunakan pre-test dan post-test, observasi, serta wawancara. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman kewirausahaan, kemampuan menyusun rencana usaha, serta keberanian memulai usaha baru. Terbentuknya komunitas wirausaha menjadi bukti keberlanjutan dampak program, yang juga mendorong pemasaran kolektif dan jejaring usaha. Supervisi menunjukkan sebagian besar peserta mampu menjaga kualitas produk dan konsistensi manajemen usaha, meskipun masih terdapat kendala akses modal dan literasi digital. Secara keseluruhan, kegiatan ini terbukti efektif meningkatkan jiwa kewirausahaan IRT dan berkontribusi pada kemandirian ekonomi keluarga. Dukungan lanjutan dari pemerintah desa dan mitra usaha diperlukan untuk menjaga kesinambungan hasil program.
INTERACTION BETWEEN GOVERNMENT EXPENDITURE, GOOD GOVERNANCE, AND ECONOMIC GROWTH IN THE ASIA AND AFRICA REGION Dwi Tri Mega Rahayu; Andryan Setyadharma; Shanty Oktavilia
Business and Economic Analysis Journal Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/beaj.v4i2.3traek57

Abstract

This research is motivated by the gap phenomenon in Asia and Africa, where there is a discrepancy between theory and previous research and the reality in these two regions. Based on government governance data, Asia and Africa have institutional qualities that could be better than other regions in the world. However, poor institutional quality does not reduce economic growth in the Asian and African regions. This research uses data from the World Bank and World Governance Indicators for the 2000-2022 period using variables of government governance, government spending, and economic growth. This research uses the FMOLS method using Eviews 10. The research results show that political stability, regulatory quality, and control of corruption have a positive and significant effect on economic growth in the Asian and African regions. Meanwhile, the effectiveness of government performance and the rule of law positively and significantly impact economic growth in the Asian region but do not influence the African region. The research results on the voice and accountability variables show no influence on economic growth in the Asian region. Still, the African region positively and significantly impacts economic growth.
WILLINGNESS TO PAY PRODUK EKONOMI KREATIF BERLABEL RAMAH LINGKUNGAN DI KALANGAN GENERASI MILENIAL KOTA SEMARANG Dini Mellinda Krisnawati; Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti; Andryan Setyadharma
Business and Economic Analysis Journal Vol. 4 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/beaj.v4i1.j41fbq28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis berapa besar nilai yang bersedia dibayarkan generasi milenial di Kota Semarang untuk produk ekonomi kreatif berlabel ramah lingkungan menggunakan analisis Contingent Valuation Method (CVM) dan determinasi willingness to pay dengan regresi linier berganda. Model penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan data primer yang didapatkan dengan cara pengisian kuesioner dari 100 responden yang merupakan kelompok generasi milenial di Kota Semarang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas produk, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan kesadaran lingkungan. Hasil yang diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 62% dan seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap willingness to pay produk ekonomi kreatif berlabel ramah lingkungan. Sedangkan untuk masing-masing variabel bebas yaitu: kualitas produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap willingness to pay produk ekonomi kreatif berlabel ramah lingkungan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produk ekonomi kreatif berlabel ramah lingkungan, dan variabel kesadaran lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap willingness to pay produk ekonomi kreatif berlabel ramah lingkungan.
DETERMINANTS OF NON-OIL AND GAS IMPORT VALUE IN INDONESIA Tsani, Luthfi Ibnu; Andryan Setyadharma; Ahmad Syahrul Fauzi; Rasyad Nu'man
Business and Economic Analysis Journal Vol. 5 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/beaj.v5i2.34071

Abstract

Indonesia continues to rely heavily on imports, particularly non-oil and gas imports, which can threaten economic stability. However, existing studies rarely examine how domestic macroeconomic indicators jointly affect this dependency. This study aims to fill that gap by analyzing the influence of money supply (M2), BI Rate, and inflation rate on the value of non-oil and gas imports in Indonesia. Using monthly time series data from 2020 month 1 to 2023 month 4 (40 observations), this study employs a multiple linear regression model to evaluate both partial and simultaneous effects of the three independent variables. The results show that money supply (M2) and inflation rate have a significant positive impact. In contrast, the BI Rate significantly affects the value of non-oil and gas imports. These findings suggest that increased liquidity and rising inflation may stimulate import activity, while higher interest rates tend to suppress it. The study provides important insights for Bank Indonesia and policymakers in designing macroeconomic strategies to stabilize the import sector. Strengthening the coordination of monetary and fiscal policies is recommended to manage import growth while maintaining economic stability.