Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

SISTEM PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.668 KB)

Abstract

Abstrak Inkubator bayi sangat berperan penting untuk menjaga suhu tubuh bayi baru lahir khususnya bagi bayi prematur. Inkubator bayi yang dirancang ini memiliki panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 30 cm. Sistem dari inkubator bayi ini akan secara otomatis menyalakan atau mematikan kipas dan atau pemanas sesuai dengan batas normal dari suhu dan kelembaban udara di dalam inkubator bayi. Batas normal untuk suhu inkubator bayi yang digunakan adalah 33°C sampai 35°C. Sedangkan batas nomal untuk kelembaban udara di dalam inkubator bayi adalah sebesar 40% sampai 60%. Sistem akuisisi data terdiri dari sensor kelembaban dan suhu, mikrokontroler ATmega8535, kipas, pemanas, dan LCD untuk menampilkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban udara. Pemanas digunakan untuk mengatur suhu di dalam inkubator. Sedangkan kipas digunakan untuk mengatur kelembaban udara di dalam inkubator bayi. Hasil pengujian menunjukkan pemanas akan menyala jika suhu di bawah batas 33°C. Sedangkan kipas akan menyala jika kelembaban udara di atas 60%. Kata kunci: inkubator bayi, sensor suhu dan kelembaban, mikrokontroler ATmega8535 Abstract Baby incubator is very important to keep the newborn’s body temperature especially for prematuture babies. The incubator is designed to have a lenght of 60 cm, a width of 40 cm, and a height of 30 cm. System of baby incubatir will automatically turn on or turn off the fan and or heating in accordance with the normal range of temperature and humidity in the incubator. The normal limits of temperature used is 33°C to 35°C. While the normal limits of air humidity in the incubator used is 40% sampai 60%. Data acquisition system consists of temperature and humidity sensor, microcontroller ATmega8535, fan, heater, and LCD. LCD is used to display the results of measurements of temperature and humidity.Heater is used to regulate the temperature inseide the incubator. While fan is used to regulate the humidity in the incubator. Test results show that the heater will turn on if the temperature is below the limits of 33°C. While the fan will turn on if the humidity is above 60%. Keywords: baby incubator, temperature and humidity sensor, microcontroller ATmega8535
INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN PULAU LEMBATA DENGAN MODEL 3D MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI Bergita Linong; Jehunias L. Tanesib; Jonshon Tarigan; Laura A.S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.499 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian di pulau Lembata dengan menggunakan metode gravitasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur bawah pemukaan pulau Lembata serta membandingkan hasil penelitian terdahulu yang menggunakan model 2D. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data anomali gravitasi udara bebas dari Sandwell and Smith tahun 2015. Data ini direduksi dengan koreksi atmosfer, koreksi bouguer sederhana, koreksi curvature, untuk mendapatkan nilai anomali bouguer lengkap. Anomali bouguer Lengkap merupakan gabungan dari anomali residual dan anomali regional sehingga dilakukan pemisahan terhadap dua anomali tersebut dengan metode kontinuasi ke atas pada ketinggian 3 Km. Hasil dari proses kontinuasi ke atas digunakan untuk pemodelan dengan menggunakan program Grablox dan Bloxer. Selanjutnya dari hasil pemodelan dilakukan interpretasi. Hasil interpretasi anomaly medan gravitasi menunjukkan bahwa pulau Lembata memiliki anomali yang positif dengan nilai di atas 0 mgal hingga 190 mgal. Sedangkan hasil pemodelan tiga dimensi menunjukkan bahwa daerah Lembata mempunyai delapan jenis batuan yaitu batu pasir, gamping, dolomite, granit, andesit, diorite, basalt dan gabro. Daerah Lembata juga memiliki sesar pada kedalaman 4 Km dan kedalaman 6 Km. Batuan dasar pada daerah ini adalah batuan basalt. Hasil perbandingan dengan model dua dimensi dan tiga dimensi terdapat perbedaan jenis batuan yaitu pada model dua dimensi hanya memiliki batuan andesit, granit diorite dan basalt. Kata kunci: gravitasi, anomaly Bouger lengkap, Grablox, Bloxer, pulau Lembata Abstract A research had been done in Lembata Island by using gravity method. The aims of this research are to know the underground surface structure of Lembata Island and also to compare the previous research that used 2D. The data used in this research are free air gravity anomaly data by Sandwell and Smith on 2015. The data are reduced with atmosphere correction, simple bouger correction and curvature correction to get the result of complete bouger anomaly. Complete bouger anomaly is the combination of residual anomaly and regional anomaly so that the separation to the both anomalies is done with the up continuous method at the height of 3 Km. The result of up continuous process is used to the modelling by using Grablox and Bloxer programs. The next is doing the interpretation of the modelling result. The result of gravity field anomaly interpretation shows that Lembata Island has positive anomaly with the result over 0 mgl until 190 mgal. While the result of three dimensions shows that Lembata area has eight rocks type namely sandstone, limestone, dolomite, granite, andesite, diorite, basalt and gabbros. Lembata area also has Caesar at the depth of 4 Km and the depths of 6 Km. The basement rocks of this area is basalt. The comparison result of two dimensions and three dimensions is on the two dimensions only has andesite, granite, diorite and basalt rock. Keywords: gravity, complete Bouger Anomaly, Grablox, Bloxer, Lembata Island
OTOMATISASI SISTEM IRIGASI TETES BERBASIS ARDUINO NANO Surinia V. Kiri; Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.943 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v2i1.542

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem irigasi tetes otomatis menggunakan sel surya dengan output 9 Volt, baterai isi ulang 3,7 Volt, modul step up XL6009, sensor kelembaban tanah FC-28, Arduino Nano, LED dan solenoid valve 12 V DC ½”. Tujuan utama perancangan ini adalah menghemat penggunaan air dalam pertanian lahan kering.Selain itu juga menghemat tenaga dan waktu petani karena sistem bekerja otomatis. Sistem ini dirancang khusus untuk tanaman cabai merah dengan kelembaban tanah antara 44,8% hingga 76,5%. Sistem ini bekerja dengan menggunakan energi matahari yang diserap oleh sel surya. Energi tersebut akan disimpan dalam baterai 3,7 Volt dan diubah menjadi tegangan 9 Volt melalui modul step up XL6009 sebagai tegangan input untuk Arduino Nano. Sensor kelembaban tanah FC-28 akan mendeteksi kadar kelembaban tanah. Selanjutnya Arduino Nano akan menerima input tegangan dari sensor kelembaban tanah. Jika output sensor kelembaban tanah FC-28 lebih dari 2,8 Volt (kelembaban tanah rendah, <44,8 %), LED merah akan menyala dan solenoid valve terbuka. Jika output sensor kelembaban tanah FC-28 kurang dari 1,25 Volt (kelembaban tanah tinggi, >76,5 %), LED hijau menyala dan solenoid valve tertutup. Kata Kunci: Sensor Kelembaban Tanah FC-28, Arduino Nano, Solenoid Valve, Modul Step Up XL6009 Abstract It has been designed an automatic drip irrigation system using solar cell with an output 9 V, 3,7 V rechargeable battery, XL6009 step up module, FC-28 soil moisture sensor, Nano Arduino, LED and 12 V DC ½”solenoid valve. The main purpose of this design is to conserve the use water for dry farmings. But it also can save energy and time farmers because the system can work automatically. This system specially designed for chili plants with soil moisture range between 44,5 to 76,5%. This system works using solar energy is adsorbed by the solar cell. Energy will be saved in 3,7 Volt rechargeable battery and changed to be 9 Volt by XL6009 step up modul as input for Nano Arduino. The FC-28 soil moisture sensor will detect level of soil moisture. Then Nano Arduino will receive input voltage from soil moisture sensor. If the output of the sensor more than 2,8 Volt (low soil moisture, <44,8 %), red LED will be on and solenoid valve open. If the output of the soil moisture sensor less than 1,25 Volt (high soil moisture, >76,5 %), green LED will be on and solenoid valve closed. Keywords: FC-28 Soil Moiture Sensor, Nano Arduino, Solenoid Valve, XL6009 Step Up Module
RANCANG BANGUN ALAT PASANG SURUT AIR LAUT BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR04 Ivan Kavenius Missa; Laura A. S. Lapono; Abdul Wahid
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.232 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.609

Abstract

Abstrak Telah dirancang sistem pasang surut air laut berbasis Arduino Uno dengan menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04. Sensor ultrasonik berfungsi mengukur ketinggian air laut. Tampilan dari sistem ini berupa ketinggian air laut sesaat yang ditampilkan pada LCD. Selain itu hasil dari sistem ini juga berupa grafik pasang surut yang dirancang menggunakan software Delphi 7. Sistem ini telah diuji untuk melihat ketinggian air laut serta untuk menampilkan grafik pasang surut. Proses pengujian alat berlangsung di Dermaga DIT POL AIR NTT. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem berjalan dengan baik. Dimana diperoleh data bahwa dalam satu hari pengukuran terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang merupakan tipe pasang surut harian ganda dengan puncak pasang tertinggi adalah 164 cm dan surut terendah dengan ketinggian 68 cm. Kata kunci: pasang surut; sensor ultrasonik HC-SR04; Arduino; Delphi Abstract [Title: Design of Sea Water Level Measurement Based on Arduino UNO and Using an Ultrasonic Sensor HC-SR04]. Arduino Uno tidal system has been designed using ultrasonic sensors HC-SR04. Ultrasonic sensors function to shave the sea water level. The display of this system is a momentary sea level displayed on the LCD. In addition the results of the system is also a tidal graph designed using Delphi 7 software. This system has been tested for viewing sea levels as well as for displaying tide charts. The tool testing process takes place at DIT POL AIR NTT Pier. The test results show that the system is running quite well. The data shows that two high and low tides occur daily. This is called semi-diurnal tide with the highest peak tide is 164 cm and the lowest tide is 68 cm. Keywords: tidal; ultrasonic sensor HC-SR04; Arduino; Delphi
ANALISIS POTENSI PASIR TABLOLONG DAN PASIR KOKA SEBAGAI SUMBER SILIKA MENGGUNAKAN UJI XRF DAN XRD Redi K. Pingak; Albert Z. Johannes; Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.264 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.614

Abstract

Abstrak Silika memiliki banyak aplikasi sehingga penelitian tentang sintesis silika dari bahan alam yang praktis dan murah sangat penting untuk dilakukan. Dari warnanya, pasir Tablolong dan pasir Koka adalah dua pasir alam di NTT yang diduga mengandung silika dengan kemurnian yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan awal silika dalam pasir Tablolong dan pasir Koka untuk mengetahui potensi kedua pasir alam ini sebagai penghasil silika dengan kemurnian yang tinggi. Sampel pasir Tablolong dan Koka dambil dan dibersihkan, dicuci dengan akuades, kemudian dikeringkan pada suhu 150 0C selama 8 jam untuk menghilangkan kadar airnya. Sampel kemudian dihaluskan menggunakan mortar selama 30 menit dan disaring menggunakan ayakan 100 mesh. Sampel pasir Tablolong dan Koka ini kemudian diuji XRF dan XRD. Berdasarkan uji XRF, diperoleh kandungan silika dalam pasir Tablolong adalah 34,04% dan pasir Koka sebesar 38,91% dan merupakan senyawa oksida dengan kandungan terbanyak kedua dalam pasir setelah CaO. Hasil uji XRD juga bersesuaian dengan hasil uji XRF, dimana fase dominan dalam pasir Tablolong dan Koka adalah fase kalsit CaCO3 dan fase dominan kedua adalah fase quartz SiO2. Berdasarkan kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pasir dari kedua lokasi ini berpotensi sebagai penghasil silika dengan kemurnian tinggi. Oleh karena itu, dapat disarankan untuk mensintesis silika dari kedua lokasi ini menggunakan metode-metode sintesis yang umum seperti metode kopresipitasi dan metode alkali-fusion. Kata kunci: pasir Tablolong, pasir Koka, silika, XRF, XRD Abstract Silica has many applications and therefore research on synthesis of silica from natural resources is important. From their colors, sand from Tablolong dan Koka beach in NTT could have silica with high purity. The aim of the research is to determine silica content in sand from Tablolong and Koka beach to know the potential of the two beaches as silica sources. Sand from the two locations was cleaned, washed and dried at 150 0C for 8 hours. It was then milled for 30 minutes and filtered using 100 mesh filter. After that, it was characterised using XRF and XRD. From the XRF results, silica content in pasir Tablolong was about 34,04% and 38,91% in pasir Koka and was the second largest in terms of compound content, only smaller in percentage than CaO. XRD also confirmed the XRF results, where the dominant phases in the sand were calcite CaCO3 and quartz SiO2. From these results, it can be concluded that sand from Tablolong and Koka beach have potential as natural sources of silica with high purity. Therefore, synthesis of silica with well-known methods such as coprecipitation and alkali-fusion from the two locations is recommended. Keywords: Tablolong sand, Koka sand, silica, XRF, XRD
KAJIAN KANDUNGAN RADIOISOTOP ALAM DALAM SAMPEL BATUAN DI DESA OBEN BAUN KUPANG BARAT DENGAN TEKNIK ANALISIS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN Maria Selviana Tay; Albert Z. Johannes; Laura A. S. Lapono; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.924 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.620

Abstract

Abstrak Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemetaan dan analisis aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dalam deposit mineral di Desa Oben Baun Kupang Barat. Tujuan Penelitian meliputi: menentukan kisaran cacah radiasi radioisotop alam di beberapa titik pengukuran di lapangan dan pengukuran di laboratorium, menentukan kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam sampel batuan, memetakan sebaran cacah dan aktivitas jenis massa radioisotop pada luasan daerah tertentu yang terjangkau survei di lapangan, dan mengestimasi tingkat kontaminasi radioaisotop pada lingkungan. Metode penelitian meliputi: observasi/ survei, mapping, sampling, analisis, interpretasi. Hasil-hasil penelitian: Kisaran cacah radiasi nuklir radioisotop di lapangan dan dilaboratorium dalam deposit mineral di Oben Baun Kupang Barat berturut-turut berkisar antara 15 cpm sampai dengan 93 cpm dan 28 cpm sampai dengan 92 cpm. Kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam 45 cuplikan sampel batuan di Oben Baun Kupang Barat berkisar antara 0,099 x 10-5 µCi/gram sampai dengan 0,316 x 10-5 µCi/gram. Sebaran atau distribusi kandungan radioisotop di Desa Oben Baun Kupang Barat yang dapat dijangkau survei terdistribusi lebih tinggi dari arah timur dan cenderung menurun ke arah barat. Distribusi tersebut masih cenderung tinggi ke arah utara di bagian timur lokasi survei. Kontaminasi radioisotop pada lingkungan masih tergolong kontaminasi rendah untuk radiasi alpha dan beta, dan secara umum cacah radiasi radioisotop di lapangan masih bersesuaian dengan batas toleransi, walaupun perlu diwaspadai beberapa titik ukur dengan cacah radiasi melebihi standar. Kata Kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Daerah Kontaminasi. Abstract The main problem studied in this research was mapping and analizing of mass specific activity of radioisotope content in mineral deposit at Oben Village Baun West Kupang. The aims of research comprise of: to determine radiation counts range of natural radioisotope at several measurement points at field and Laboratory, to determine counts and massa specific activity range of radioisotope content in rocks sample, to map distribution of counts and mass specific activity on area which was reached of field survey, and to estimate contamination level of radioisotope on environment. The methods of research consists of: Observatlion/ surveying, mapping, sampling, analyis, and interpretation. The results of research: The counts range of nuclear radiation of radioisotope at field and laboratory in mineral deposit at Oben Baun West Kupang in succession revolved between 15 cpm up to 93 cpm and 28 cpm up to 92 cpm. The range of mass speciific activity of radioisotope content in 45 rock samples at Oben Baun West Kupang revolved berween 0,099 x 10-5µCi/gram up to 0,316 x 10-5 µCi/gram. The distribution of radioisotope content at Oben Village Baun West Kupang which can be reached survey higher distributed from east direction and inclined decrease to west direction. These distribution still high inclined to nort direction at east part of survey location. Radioisotope contamination on environment still classified low contamination for alpha and beta radaition, and generally radiation counts of radioisotope at the field still to be appropriated with tolerance limit, although was necessary waried several measurement points with radiastion counts exceed of standard. Keywords : Radioisotope, Mass Type Activity, Area Contamination.
KAJIAN DISTRIBUSI INTENSITAS CAHAYA PADA FENOMENA DIFRAKSI CELAH TUNGGAL DENGAN METODE BAGI DUA DAN METODE NEWTON RAPHSON Richard Umbu Datangeji; Ali Warsito; Hadi Imam Sutaji; Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.9 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i2.976

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang distribusi intensitas cahaya pada fenomena difraksi celah tunggal dengan tujuan menerapkan metode Bagi Dua dan metode Newton Raphson untuk memperoleh solusi jarak antara dua titik intensitas dalam fenomena difraksi celah tunggal, menetukan jarak antara dua intensitas pada pita terang, memperoleh grafik distribusi intensitas cahaya terhadap jarak pada kasus difraksi cahaya Franhoufer celah tunggal, serta membandingkan kekonvergenan metode Bagi Dua dan metode Newton Raphson. Solusi jarak antara dua intensitas pada pita terang pada kasus difraksi cahaya Franhoufer celah tunggal diperoleh dengan mencari akar-akar persamaan intensitas cahayanya. Hasil penelitian menunjukan jarak yang semakin besar ketika intensitasnya makin kecil. Ada tiga puncak intensitas, yang pertama puncak untuk intensitas maksimum pada terang pusat yang berada pada jarak 0 cm dan dua puncak untuk terang pertama setelah terang pusat yang mana intensitasnya tinggal 0.05I0 dan berada pada jarak 0.154875 cm sebelah kiri dan sebelah kanan dari intensitas maksimum. Grafik antara jarak dengan perbandingan intensitas terhadap terang maksimum berbentuk sinusoidal, terdapat tiga puncak intensitas. Puncak pertama menunjukan intensitas maksimum yang terdapat pada pita terang pusat dan dua puncak dengan intensitas 0.05I0 yang berada pita terang pertama. Pada kasus ini diperoleh hasil bahwa metode Newton Raphson lebih cepat konvergen dari metode Bagi Dua karena hanya memerlukan 4 iterasi untuk memperoleh solusi, sedangkan metode Bagi Dua membutuhkan 20 iterasi. Metode Newton Raphson juga memiliki nilai error pendekatan lebih kecil dari metode Bagi Dua yaitu 6.43929 x 10-13 sampai 7.52642 x 10-7 sedangkan metode Bagi Dua 1.90735 x 10-6. Abstract Research on the distribution of light intensity in the phenomenon of single slit diffraction has been carried out with the aim of applying the Bisection method and the Newton Raphson method to obtain a solution between two points in a single slit diffraction phenomenon, determining the distance between two point of intensity in the bright band, obtaining a graph of the light intensity distribution to distance in the case of Franhoufer single slit light diffraction, and comparing the speed of convergence of the Bisection method and the Newton Raphson method. The solution of the distance between two intensities in the bright band in the case of Franhoufer light diffraction in a single slit obtained by looking for the roots of the light intensity equation. The results of the study show that the greater the distance when then intensity gets smaller. There are three peak intensities, the first peak for the highest intensity in the central bright band which is located at a distance of 0 cm and two peaks in the first bright with the intensity is 0.05I0 and is 0.154875 cm left and right of the maximum intensity. The graph between the distance and intensity ratio is sinusoidal, which is three peak intensities. The first peak shows the highest intensity in the central bright band and the two peaks with the intensity of 0.05I0 which is the first bright band. In this case the results of the Newton Raphson method are converged faster than the method of Bisection because it only requires 4 iterations to obtain a solution, while the Bisection method requires 20 iterations. The Newton Raphson method also has a smaller error value than the Bisection method, which is 6.43929 x 10-13 to 7.52642 x 10-6 when the Bisection method is 1.90735 x 10-6.
RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PRAKTIKUM GERAK JATUH BEBAS Obet A. Atani; Laura A. S. Lapono; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.599 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i1.1435

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem alat peraga praktikum gerak jatuh bebas dengan memanfaatkan fotodioda dan LED inframerah untuk mendeteksi gerak benda. Arduino Mega ADK sebagai pengontrol sistem, digunakan metode regresi non-linear polinomial orde dua dan bantuan bahasa pemrograman delphi 2010 untuk menganalisis persamaan gerak benda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai waktu tempuh benda, percepatan gravitasi, kecepatan dan grafik ketinggian serta kecepatan terhadap waktu. Nilai waktu tempuh objek yang diperoleh dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah 0.013944 s, 0.12069 s, 0.187906 s, 0.242262 s,0.289044 s, 0.330328 s, 0.36791 s, 0.402518 s, 0.435036 s, 0.465516 s, 0.494536 s, 0.522316 s. Nilai Kecepatan dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah -0.998308 m/s, 2.043109 m/s, -2.701001 m/s, -3. 233022 m/s, -3.690912 m/s, -4.094988 m/s, -4.462831 m/s, -4.801565 m/s, -5.119842 m/s, -5.418172 m/s, -5.702212 m/s, -5.974115 m/s. Nilai percepatan gravitasi yang diperoleh pada lokasi dengan posisi lintang -10.155021° dan elevasi 43 meter adalah −978,893.4689 ± 26.453
IDENTIFIKASI ASPEK GELOMBANG BUNYI KELUARAN ALAT MUSIK SASANDO TRADISIONAL DAN SASANDO ELEKTRIK Martince Aryani Jusuf Kaba; ali warsito; laura A.S lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.1960

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi aspek gelombang bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik. Subjek penelitian ini adalah bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang bertipe sasando biola dengan jumlah dawai 32. Bunyi alat musik sasando direkam dengan mikrofon Havit Straight M-80 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Wavepad sound editor. Aspek gelombang bunyi ditentukan dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT). Sampel original bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik dengan rentang frekuensi dari 86 Hz sampai 1206 Hz dan 97 Hz sampai 1077 Hz. Rentang intensitas dari sasando tradisional dan sasando elektrik secara berturut-turut (-45,95398906) dB sampai (-12,38564365) dB dan (-33,44661942) dB sampai (-9,780729931) dB. Kemudian dengan perangkat lunak excel diperoleh grafik data bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik berupa grafik intensitas, frekuensi dan noise. Setelah dilakukan filter terhadap sampel original bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik, yang mempengaruhi kualitas gelombang bunyi adalah adalah rentang noise pada sampel bunyi dari pengolahan data -2 dB sampai 0 dB dan -4,22 dB sampai -0,14 dB dengan persentase noise 0 % sampai 8,27 % dan 0,57 % sampai 22,76 %. Sebagian besar persentasi noise berpengaruh pada bunyi asli. Kata Kunci: Sasando, sampel original, mikrofon Havit Straight M-80, Wavepad sound editor, metode Fast Fourier Transform (FFT), frekuensi, intensitas, noise. ABSTRACT Research has been conducted on the identification of aspects of the sound waves of traditional Sasando musical instruments and Sasando electric. The subject of this research is the sound of traditional Sasando musical instruments and Sasando electric type of Sasando violin with 32 strings. The sounds of Sasando musical instruments were recorded with the Havit Straight M-80 microphone and analyzed using Wavepad sound editor software. Sound wave aspects are determined using the Fast Fourier Transform (FFT) method. Original samples of traditional Sasando sound and Sasando electric range in frequency from 86 Hz to 1206 Hz and 97 Hz to 1077 Hz. The intensity ranges from traditional Sasando and Sasando electric are (-45,95398906) dB to (-12,38564365) dB and (-33,44661942) dB to (-9,780729931) dB. Then with Excel software obtained data graphs of traditional Sasando sound and Sasando electric in the form of graphs of intensity, frequency and noise. After filtering the original samples of traditional Sasando sound and Sasando electric, what affects the sound wave quality is the range of noise in the sound sample from data processing of -2 dB to 0 dB and -4.22 dB to -0.14 dB with a percentage of noise 0 % to 8.27% and 0.57% to 22.76%. Most of the noise percentage affects the original sound. Keywords: Sasando, original sample, Havit Straight M-80 microphone, Wavepad sound editor, Fast Fourier Transform (FFT) method, frequency, intensity, noise.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM AKUISISI CITRA DIGITAL UNTUK PROSES TOMOGRAFI Juan Y. Mandala; Ali Warsito; Laura A. S. Lapono; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v6i1.4500

Abstract

AbstrakTelah dirancang sebuah Prototype Sistem Akuisisi Citra Digital Untuk Proses Tomografi dengan menggunakan Arduino Uno. Arduino Uno berfungsi untuk mengontrol putaran pada motor dc saat diberikan nilai kecepatan tertentu. Tampilan hasil dari rekontruksi sistem ini berupa pola lingkaran sebuah citra gambar yang akan ditampilkan pada komputer. Sistem ini telah diuji dan dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat melakukan perekaman data citra objek menggunakan kamera usb. Dalam proses perekaman membutuhkan waktu 20 detik, dengan sampel yang diuji yaitu cairan kasumba berwarna biru dengan kekentalan 0.1 ml yang dicampur dengan aquades 10 ml. Dalam perekaman sampel objek menggunakan resolusi 320×240 dan frame rate 30.5 fps. Proses pengujian alat berlangsung di laboratorium Fisika FST Undana. Hasil perhitungan dari data citra gambar, didapatkan nilai radian sebesar 6.28, sudutnya 359.8 dan rotasi/frame 1.25. Dari data yang didapatkan untuk mencapai satu putaran penuh diperoleh gambar sebanyak 286 frame/detik. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai data pusat intensitas yang bervariasi yaitu 148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158 dan 159, dengan banyaknya data pusat intensitas 286. Kata kunci: Kamera USB, Motor DC, Arduino UNO, frame, tomografi, kontinyu Abstract A Prototype Digital Image Acquisition System for Tomography Process using Arduino Uno has been designed. Arduino Uno functions to control the rotation of the dc motor when given a certain speed value. Display the results of the reconstruction of this system in the form of a circle pattern of an image that will be displayed on the computer. This system has been tested and can work properly, so it can record object image data using a USB Camera. In the recording process it took 20 seconds, with the sample tested, namely the blue Kasumba liquid with a thickness of 0.1 ml mixed with 10 ml of distilled water. In recording object samples using a resolution of 320 × 240 and a frame rate of 30.5 fps. The process of testing the tools took place at the Undana FST Physics laboratory.The results of the calculation of image data showed that the radian value was 6.28, the angle was 359.8 ° and the rotation / frame was 1.25 °. From the data obtained, to achieve one full rotation, 286 frames / second are obtained. From the results of data processing, it was obtained that the value of the intensity center data varied, namely 148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158 and 159, with the number of intensity data centers being 286. Keywords: USB Camera, Motor DC, Arduino UNO, frame, tomography, continuous.