Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBANGAN PENILAIAN KONDISI FISIK BENDUNGAN UNTUK PENENTUAN PENANGANAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN Study Kasus : Waduk Lodan Heryant, Yullius; Sobriyah, Sobriyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakJumlah bendungan sekarang ini semakin banyak, mulai dari bendungan kecil saapi dengan bedungan besar. Dalam pengoperasian dan pemeliharaan bendungan sering kali ditemui banyak kerusakan pada bangunan bendung maupun bangunan pelengkapnya. Banyak sekali faktor yang mepengaruhi pemeliharaan bendungan, antara lain: biaya, keamanan, optimalisasi, dan faktor alam. Penentuan dalam penanganan pemeliharaan pada bendungan sangatlah penting. Apabila salah dalam melakukan penanganan pemeliharaan bendungan maka dampak bahaya yang ditimbulkan sangat besar. Sering kali dalam penentuan penanganan pemeliharaan bendungan terjadi kebingungan, mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu, faktor biaya biasanya sangat berperan dalam penanganan pemeliharaan ini. Dengan biaya yang besar tentu pemeliharaan dapat maksimal dan hasil yang didapat bisa optimal. Berbanding terbalik apabila biaya yang tersedia sangat terbatas. Bagaimanakah pemeliharaan yang akan di tangani dengan dana yang terbatas akan tetapi menghasilkan hasil yang optimal. Sekarang ini telah ada pengawasan pada bendungan yang menghasilkan  penilaian tentang kondisi bendungan yang ada. Dengan mengacu pada Penilaian Kondisi Fisik Bendungan tersebut, maka dikembangkanlah menjadi penentuan penaganan pemeliharaan yang sesuai dengan dana yang sangat terbatas. Metode Analitycal Hierarki Process yang telah ada dapat digunakan dalam penentuan penanganan pemeliharaan bendungan. Dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhi dalam penanganan pemeliharaan, maka faktor tersebut dapat dijadikan sebagai kriteria yang menjadi faktor penentu. Sedangkan alternatif pilihan dapat diambil dari komponen komponen yang memerlukan penanganan. Perbandingan ketrpentingan antar faktor dan keterpentingan antar alternative pilihan sangat menentukan dalam metode ini. Pemilihan kriteria dan alternatif pilihan dengan pembobotan sangat diperlukan dalam penentuan ini. Metode Analitycal Hierarki Process yang di pilih dapat dibantu dengan alat lain. Pemilihan alat bantu dalam penentuan pengangan pemeliharaan ini menggunakan program Expert Choice 11 versi trial yang ada di internet. Pemilihan program ini dikarenakan mudah dalam pengoperasiannya dan banyak alternative alternative pilihan yang dimasukkan kedalamnya.Kata kunci: Bendungan, Pemeliharaan Bendungan, Penilian Kondisi Fisik Bendungsn, AHP, Expert Choice 11
KINERJA DAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK DESA TLUWUK KABUPATEN PATI Kusumo, Ery Suryo; Hadiani, Rintis; sobriyah, sobriyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKeberlangsungan sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan memerlukan program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang efektif. Salah satu bentuknya adalah dengan perencanaan penyediaan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan (AKNOP). Sebagai langkah awal penyusunan AKNOP perlu adanya penilaian kinerja jaringan irigasi, yang salah satunya adalah irigasi tambak. Selama ini sistem penilaian kinerja masih menggunakan sistem manual yang memakan waktu cukup lama, sehingga diperlukan suatu sarana pendukung teknologi komputasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana mempertahankan sistem jaringan irigasi tambak melalui rangkaian proses yang sistematis, yakni menciptakan model penilaian kinerja (tools), menghitung indeks kinerja di setiap komponen penilaian, mendapatkan kinerja jaringan tambak secara umum, merekomendasikan bentuk kegiatan yang diperlukan, dan menghitung kebutuhan anggaran berdasarkan bentuk kegiatan yang direkomendasikan. Metodepenelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap perancangan model penilaian, tahap penilaian kinerja dan tahappenyusunan AKNOPjaringan tambak di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan telah berhasil diciptakan model penilaian kinerja sebagai alat bantu (tools) yang berbasis PHP dan MySQL serta dapat digunakan pada jaringan reklamasi rawa pasang surut (tambak) maupun rawa non pasang surut (rawa lebak) yang dapat digunakan oleh lembaga maupun instansi yang membidangi irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja jaringan irigasi tambak Tluwuk pada periode pasang purnama didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 2,71 atau berfungsi 57,20%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Untuk periode pasang perbani didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 3,18 atau berfungsi 45,40%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Sesuai dengan kondisi terakhir yakni pengamatan saat pasang perbani maka tindakan yang direkomendasikan terhadap saluran dan bangunan air adalah rehabilitasi sedangkan tanggul pelindung berupa pemeliharaan. AKNOP jaringan irigasi tambak Tluwuk adalah Rp 2.511.253.700,-. Implementasi dari AKNOP ini diharapkan indeks kinerja tambak Tluwukmeningkatkan menjadi 1,00 atau berfungsi 100% baik saat pasang purnama maupun pasang perbani.Kata kunci: Model Penilaian Kinerja Tambak,PHP dan MySQL, AKNOP
REHABILITASI BENDUNG SINOMAN DI KALI BRANGKAL UNTUK MENGATASI BANJIR DI DESA SOOKO KOTA MOJOKERTO Sulomo, Iwan Joko; Sobriyah, Sobriyah; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banjir merupakan permasalahan umum yang sering melanda sebagian besar wilayah Indonesia.Salah satunya terjadi di Kali Brangkal yang berada di Kota Mojokerto. Pada Tahun 2004 terjadi banjir di Kota Mojokerto, karena luapan Kali Brangkal. Banjir tersebut disebabkan karena adanya tanggul yang putus dibeberapa ruas hulu Bendung Sinoman. Akibatnya, timbul genangan air di Desa Sooko,Kota Mojokerto. Selain itu, ada dugaan bahwa penyebab jebolnya tanggul akibat dari dampak pembendungan pada Bendung Sinoman. Untuk itu permasalahan banjir perlu segera diatasi sebab daerah yang banjir merupakan daerah pemukiman pendudukPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan sederhana untuk mencari kesesuaian debit puncak dan bentuk hidrograf aliran antara hidrograf terukur dan hidrograf satuan sintetis pada daerah aliran Kali Brangkal, beberapa metode seperti metode Gama I,Nakayasu,Snyder, ITB-1 dan ITB-2 digunakan untuk menghitung debit puncak. Untuk memperoleh profil muka air dilakukan simulasi dengan bantuan software Hec-ras, dan konsep yang direncanakan dalam rangka pengendalian banjir tersebut yaitu dengan modifikasi Bendung Sinoman dengan mengurangi tinggi mercu bendung  dengan tujuan untuk menurunkan tinggi muka air dihulu bendung yang menyebabkan banjirHasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa hidrograf yang paling sesuai dengan hidrograf terukur adalah hidrograf sintetik Nakayasu. Debit puncak pada hidrograf kala ulang 100 tahunan adalah sebesar 636,25 m3/s. Hasil simulasi dengan input debit kala ulang 100 tahunan pada kondisi bendung eksisiting terjadi banjir. Dan dilakukan modifikasi Bendung Sinoman dengan mengurangi tingggi mercu 3m hasilnya masih terjadi banjir. Sehingga dengan mengurangi tinggi mercu belum dapat mengatasi banjir di hulu Bendung Sinoman. Untuk mengatasi hal itu perlu peninggian tanggul 1 m di tanggul sebelah kiri dan 1.5 m di tanggul sebelah kanan. Hasil simulasi dengan peninggian tanggul, banjir di hulu bendung dapat teratasi. Kata kunci:  Debit Banjir, Mercu bendung, Hec-ras,Tanggul,Tinggi Muka Air.
Persoalan Proses Kalibrasi Model Perkiraan Banjir Daerah Aliran Sungai Besar Studi Kasus DAS Bengawan Solo Sobriyah, Sobriyah
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 12, Nomor 2, Edisi XXIX, JULI 2004
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.954 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v12i2.2681

Abstract

Rainfall runoff model with system approach do not interested of the process that happened on the land, but its more interested of the truth of the result which is obtained through calibration. The problem emerge and its  started from the existing data condition. The existing of rainfall data have different range of time and it owning many empty data. The areal precipitation analysis by Thiessen’s methode get difficulty because its polygon fluctuate. For large catchment with some place of Automatic Water Level station, the chosen of streamflow represent the time series of streamflow from the upstream to the downstream. Some gathered data indicate that the upstream hydrograf is high but the downstream hydrograf is low, or on the contrary. Most of Bojonegoro’s hydrograph data has smaller volume than its upstream hydrograph. For the overcome of this problem its used the various method, so that result of calibrating is satisfy Key Words : calibration problem, rainfall-runoff model, large catchment
PENGARUH LUBANG RESAPAN BIOPORI PADA TANAH BERPENUTUP RUMPUT GAJAH MINI (Pennisetum Purpureum Schumach. 1827) TERHADAP REDUKSI LIMPASAN PERMUKAAN Kurniawan, Rizki Putro; Qomariyah, Siti; Sobriyah, Sobriyah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.581 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37212

Abstract

Perubahan tata guna lahan sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk yang pesat menyebabkan banyak masalah lingkungan, salah satunya adalah banjir. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah pembuatan lubang resapan biopori yang merupakan fasilitas resapan air yang digunakan untuk mengatasi banjir dengan cara mempercepat peresapan air ke dalam tanah. Pengaruh lubang resapan biopori pada berbagai tipe penutup tanah belum banyak dibahas sehingga sangat menarik untuk diteliti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian dilakukan pada area yang terletak di depan gedung 5 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 1 lubang, 2 lubang, dan 3 lubang resapan biopori berdiameter 15 cm dan kedalaman 100 cm yang dibuat pada lahan berpenutup rumput gajah mini (Pennisetum purpureum Schumach. 1827). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lubang resapan biopori akan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah lubang dan debit masukan (inflow). Dengan inflow sebesar 0,1400 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0412 liter/detik atau 29,4286 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0434 liter/detik atau 31,0000 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0458 liter/detik atau 32,7143 %. Dengan inflow sebesar 0,1658 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0586 liter/detik atau 35,3438 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0663 liter/detik atau 39,9879 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0665 liter/detik atau 40,1086 %. Dengan inflow sebesar 0,2926 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1148 liter/detik atau 39,2344 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1208 liter/detik atau 41,2850 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1349 liter/detik atau 46,1039 %. Nilai C (koefisien limpasan) pada rumput gajah mini (Pennisetum purpureum Schumach. 1827) sebesar 0,2423; 0,3714; dan 0,5243 pada kondisi tanah dengan kadar air sebesar 47,68 %; 63,32 %; dan 76,92 %.
EVALUASI KAPASITAS KALI BORO SURAKARTA Aritonang, Ribur; Sobriyah, Sobriyah; Muttaqien, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i1.37586

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Boro termasuk bagian daerah pengaliran Bengawan Solo, yang mempunyai luas 143,83 Ha dan panjang Kali Boro adalah 1.475,50 m. Curah hujan harian maksimum yang memiliki kecenderungan naik pada 15 (lima belas) Tahun terakhir di DAS Bengawan Solo Hulu, banyaknya pemukiman warga yang masuk ke badan sungai dan pengaruh tata guna lahan menyebabkan limpasan air permukaan tinggi dan genangan air di DAS Kali Boro.Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Deskriptif Evaluatif, dimana objek penelitian ini adalah DAS Kali Boro.Penelitian ini untuk mengetahui Kapasitas Kali Boro dengan bantuan software HEC-RASversi 4.1.0 ketika Pintu Air Pucang Sawit dibuka. Selanjutnya, dilakukan evaluasi volume tampung Kali Boro terhadap volume air rencana yang terjadi selama durasi hujan jika pintu air Pucang Sawit di hilir Kali Boro ditutup. Hasil analisis program HEC-RAS versi 4.1.0menunjukkan bahwa kapasitas maksimum Kali Boro jika Pintu Air Pucang Sawit dibuka berada pada debit Q = 10,175 m3/dt. Volume tampung Kali Boro pada saat pintu air Pucang Sawit ditutup dan Pompa Air Pucang Sawit tidak dapat dioperasikan sebesar 12.720,60m3.
TRANSFORMASI HUJAN HARIAN KE HUJAN JAM-JAMAN MENGGUNAKAN METODE MONONOBE DAN PENGALIHRAGAMAN HUJAN ALIRAN (Studi Kasus di DAS Tirtomoyo) Rahmani, Rosadana Nurir; Sobriyah, Sobriyah; Wahyudi, Agus Hari
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.576 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37126

Abstract

Metode Rasional banyak digunakan untuk memperkirakan debit banjir dengan menggunakan intensitas hujan. Salah satu metode untuk menghitung intensitas hujan adalah metode Mononobe. Perhitungan debit banjir dengan metode Rasional memerlukan koefisien aliran (C). Nilai koefisien aliran (C) dapat diestimasikan berdasarkan pengalihragaman hujan menjadi aliran. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendapatkan hasil kalibrasi konstanta (m) Mononobe untuk mengubah hujan harian menjadi hujan jam-jaman, (2) Mendapatkan hasil kalibrasi koefisien C pada pengalihragaman hujan menjadi aliran menggunakan data ARR, (3) Mendapatkan hasil kalibrasi konstanta (m) Mononobe pada pengalihragaman hujan menjadi aliran menggunakan intensitas hujan Mononobe. Penentuan nilai konstanta (m) Mononobe dilakukan dengan cara mengubah hujan harian menjadi hujan jam-jaman menggunakan metode Mononobe dan ABM. Selanjutnya dilakukan kalibrasi koefisien (C) dan konstanta (m) Mononobe pada pengalihragaman hujan menjadi aliran. Hidrograf aliran hasil terhitung dibandingkan dengan hidrograf aliran hasil terukur. Jika hasil perbandingan nilainya tidak mendekati sama, maka perhitungan diulangi dengan mencoba-coba mengubah nilai koefisien C dan konstanta (m) Mononobe sampai hasilnya mendekati sama. Berdasarkan hasil kalibrasi konstanta (m) Mononobe untuk mengubah hujan harian menjadi hujan jam-jaman menunjukkan perbedaan selisih volume, debit puncak, dan waktu puncak yaitu antara 21,54% sampai dengan 13876,95%. Untuk hasil kalibrasi koefisien C pada pengalihragaman hujan aliran, perbedaan selisih volume, debit puncak, dan waktu puncak yaitu antara 24,67% sampai dengan 77,81%. Dan kalibrasi konstanta (m) Mononobe pada pengalihragaman hujan aliran menunjukkan perbedaan selisih volume, debit puncak, dan waktu puncak yaitu antara 33,33% sampai dengan 97,69%. Dari hasil perhitungan di atas, tidak bisa diterima karena menurut Sofyan dkk. (1995) kesalahan hidrograf banjir antara terukur dan terhitung sebesar 10-20% masih dapat diterima.
METODE PENELUSURAN BANJIR PADA SUNGAI DENGKENG DENGAN METODE GABUNGANO'DONNELDAN MUSKINGUM-CUNGE DAN METODE MUSKINGUM EXTENDED Naulita, Maria Anisa; Sobriyah, Sobriyah; Qomariyah, Siti
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.166 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37323

Abstract

Model penelusuranbanjirdimaksudkanuntukmengetahuihidrografaliran di suatulokasisungai.Data yang dibutuhkanpadapenelusuranbanjirmetode Muskingum adalahhidrografaliran di huludanhilir.Data tersebutdigunakanuntukmengestimasi parameter penelusuran.Permasalahan yang munculadalahketidaktersediaan data hidrografterukur di huludanhilir, sertametodeinitidakmemperhitungkanadanyaaliran lateral. Model penelusuranbanjir yang memperhitungkanadanyaaliran lateral adalah model penelusuranbanjirdenganmenggunakanMetodeGabunganO'Donneldan Muskingum-Cungedan Muskingum Extended. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikesesuaianantarahidrografaliranhasilsimulasidenganpengamatanmenggunakankeduametodetersebut.Penelitianinimerupakanpenelitian deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan dengan Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge dan Muskingum Extended. Higrograf aliran di hulu diestimasikan dengan cara HSS Gama I. Lokasi penelitian ini adalah pada Daerah Aliran Sungai Dengkeng di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam analisis diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Surakarta, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Perum JasaTirta 1 Surakarta.Hasilkesesuaian model penelusuran banjir Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge dengan data hasil pengamatan pada tanggal 1 Mei 2011 adalah =27,79%; =59,20% dan =22,22% sedangkanpada 20 Desember 2011 sebesar =2,82%; =69,58%; =25%. Hasil kesesuaian model penelusuran banjir dengan metode Muskingum Extendedpada tanggal 1 Mei 2011 adalahsebesar =20,86%; =15,71%; dan =62,5% sedangkanpada 20 Desember 2011 sebesar =4,49%; =67,52%; dan = 11,11%. Berdasarkan data yang ada, kedua metode tidak disarankan untuk diterapkan pada DAS Dengkeng karena hidrograf hasil simulasi dengan kedua metode tersebut memiliki perbedaan karakteristik yang sangat signifikan dengan hidrograf terukur hasil pengamatan.
PREDIKSI POTENSI DAYA MINI HIDRO TAHUN 2017 BERDASARKAN DATA DEBIT PADA DAS DUKUN BETUAH DI KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Winditiatama, Sedewa; Sobriyah, Sobriyah; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.413 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37410

Abstract

Mini hidro dapat menjadi alternatif penting untuk dikedepankan dan dikembangkan di Indonesia, karena banyaknya sungai-sungai yang mengalir mulai dari lokasi pegunungan hingga turun ke laut tanpa termanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan pengukuran debit sesaat pada tanggal 8 juni 2013 di Air Terjun Dukun Betuah diketahui debit air yang melimpas adalah 3,102 m3/detik serta memiliki Head (tinggi jatuh air) 134,97 m dan diasumsikan efisiensi turbin adalah 0,8. Jadi dapat di hitung potensi daya yang dihasilkan adalah 3285,78 kW, sehingga dapat diklasifikaskan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) yang memiliki kisaran kapasitas daya antara 100 kW sampai dengan 5000kW. Berdasarkan hal tersebut dilakukan prediksi potensi daya yang akan di hasilkan di tahun tahun yang akan datang guna mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro. Metode penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dari sumber atau instansi terkait sehingga pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Tahapan penelitian yang dilaksanakan dengan mempersiapkan data debit pada tahun 2000 - 2011. Untuk prediksi data debit tahun 2012-2017 menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation dengan bantuan software Matlab. Daya listrik diestimasikan berdasarkan hasil prediksi debit tersebut. Dari hasil penelitian ini didapat prediksi potensi daya pada tahun 2012-2017. Dan dilihat peningkatan serta penurunan daya ditiap tahunnya. Daya pada tahun 2012-2017 tidak mengalami kenaikan dan penurunan secara drastis di awal bulan Januari sampai bulan Mei, kemudian mulai menurun sampai bulan Juli. Daya yang di hasilkan di bulan tersebut cukup kecil dikarenakan menurunnya debit yang mengalir. Pada bulan Agustus terjadi peningkatan daya kembali sampai bulan Desember. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk menambahkan komponen penyimpan daya dengan kapasitas >1000kW untuk memenuhi kekurangan daya pada saat debit mengalami penurunan. Dengan demikian pelayanan listrik dapat dilakukan dengan stabil.
ANALISIS SUNGAI WAY KANDIS KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK LAMPUNG TIMUR Wibowo, Andre; Sobriyah, Sobriyah; Wahyudi, Agus Hari
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i1.37575

Abstract

Sungai Way Kandis terletak di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung.Padamusim hujan debit yang mengalir cukup tinggi dan sering melimpas melalui tebing sungai yang rendah dan tanggul yang rusak atau jebol. Kondisi tersebut diindikasikan sebagai penyebab gagalnya panen akibat genangan air banjir yang berlangsung relatif cukup lama. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui debit banjir sungai Way Kandis, (2) Mengetahui tinggi muka air banjir Sungai Way Kandis, (3) Menormalisasi Sungai Way Kandis agar tidak lagi menimbulkan banjir yang mengakibatkan gagal panen.Metode penelitian yang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dimulai dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan yaitu data hujan harian maksimum, data tata guna lahan Daerah Aliran Sungai (DAS), data profil sungai Way Kandis. Selanjutnya data hujan harian maksimum di uji kepanggahan, dipadukan dengan data tata guna lahan DAS untuk diolah menjadi debit rancangan (Q desain). Debit banjir rancangan yang diperoleh kemudian dimasukan ke program HEC-RAS 4.0.1, Data profil sungai dimodelkan ke dalam program tersebut sehingga dapat disimulasikan kondisi penampang sungai berikut debit yang mengalir. Hasil yang diperoleh berupa ketinggian muka air sehingga dapat diketahui pada lokasi-lokasi mana saja yang terjadi luapan.Hasil penelitian menunjukan bahwa debit banjir rancangan dengan memakai metode time-area diketahui Q 2tahun = 328,54 m3/dtk, Q 5tahun = 493,96 m3/dtk, Q 10 tahun = 662,11 m3/dtk, Q 20tahun = 905,92 m3/dtk, Q 25tahun = 964,54 m3/dtk dan Q 50 tahun = 1275,88 m3/dtk, dan tinggi muka air maksimum yang terjadi limpasan pada debit rancangan 2 tahun antara ruas Sta 33-75, Sta 20-21 dan Sta 15-17 dan limpasan terbesar ada pada Sta 55.dan dengan normalisasi bisa menanggulangi banjir dengan kala ulang tersebut.