Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PELATIHAN DIGITAL MARKETING UNTUK PENGUSAHA MUDA DI DI GAMPONG UTEUNKOT KOTA LHOKSEUMAWE Faisal, Naidi; Rahman, Bobby; Fasya, Teuku Kemal; Muchlis, Muchlis; Muzaffarsyah, Teuku
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol. 5 No. 1 (2024): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v5i1.13966

Abstract

Keterampilan dan pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran sangat penting di era ekonomi digital, keberadaan online dan strategi pemasaran digital yang efektif sangat penting bagi pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang berbagai aspek digital marketing perlu diketahui. Pengenalan konsep dasar digital marketing, seperti pentingnya keberadaan online dan strategi untuk membangun brand yang kuat. Penggunaan berbagai platform digital seperti media sosial (Facebook, Instagram, Twitter), website, dan e-commerce diajarkan untuk membantu peserta memanfaatkan alat-alat ini secara efektif. Teknik Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM) juga dibahas untuk meningkatkan visibilitas bisnis di mesin pencari. Selain itu, peserta pelatihan diberikan keterampilan dalam desain grafis dan copywriting untuk membuat konten pemasaran yang menarik. Mereka juga belajar tentang fotografi dan videografi produk untuk meningkatkan daya tarik visual di platform digital. Pemanfaatan alat analitik seperti Google Analytics dan Facebook Ads Manager diajarkan untuk membantu peserta mengukur efektivitas kampanye mereka dan membuat keputusan berbasis data. Metode pelatihan meliputi workshop, hands-on training, dan sesi mentoring. Workshop dan hands-on training memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari, sementara mentoring dan pendampingan dari ahli digital marketing membantu peserta mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi dalam bisnis mereka. Evaluasi dan feedback dilakukan setelah pelatihan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan peserta, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut. Dengan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam pelatihan ini, diharapkan pengusaha muda di Gampong Uteunkot dapat meningkatkan penjualan, brand awareness, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Dampak Sawitisasi Terhadap Lingkungan di Aceh Utara Fasya, Teuku Kemal; Praza, Riyandhi; Fariadi, Dedi
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 7 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v7i1.8357

Abstract

Aceh Utara, sebagai salah satu kabupaten terbesar, baik dari segi luas dan penduduk, termasuk wilayah tutupan hutan, mengalami masalah lingkungan yang sama hebatnya seperti semua daerah yang memiliki lahan subur. Problem yang sama dimiliki oleh Aceh Utara adalah mulai hilangnya area hutan baik akibat illegal logging, legal logging baik oleh Hak Penguasan Hutan (HPH), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Pengelolaan (HPL) sebagaimana diatur di dalam PP No 40 tahun 1996. Namun masalahnya, pengaturan agraria secara konstitusional tersebut melahirkan prahara di dalam praksisnya, apalagi ketika politik desentralisasi yang menjadikan lingkungan dan hutan yang dikuasai pemerintah daerah tingkat dua sebagai ruang yang dieksploitasi atas nama kesejahteraan dan kepentingan pendapatan asli daerah (PAD).Dari penelitian ini, diupayakan untuk menelisik masalah pengelolaan lingkungan yang telah melahirkan krisis ekologi tersebut. Salah satunya adalah masalah sawitisasi yang telah melahirkan dampak kerusakan lanjutan (collateral damage) yang menyebabkan terjadinya defisit sosial, ekonomi, antropologis, kultural, dan ekologis sendiri. Tentu kemudian berdampak pada defisit pembangunan secara keseluruhan yang menyebabkan indeks pembangunan manusia (human development index) ikut menurun.Banjir besar terakhir yang menimpa Aceh Utara pada awal Desember 2020 menyebabkan 23 kecamatan terdampak dan ribuan lahan pertanian menjadi terendam hingga menyebabkan gagal panen. Kejadian ini tidak dapat dianggap sebagai siklus alami, tapi memang kerusakan di wilayah hulu yang semakin parah dan menjadi tumbal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah penyangga terutama masyarakat rural.Penelitian ini menunjukkan bahwa sawit telah menyebabkan krisis lingkungan dan kerugian yang diterima masyarakat akibat deforestasi dan munculnya perkebunan ilegal, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan Satya Agung. Ada pola mafia dalam pemanfaatan lahan negara yang digunakan untuk industri sawit. 
THE ROLE OF SOCIAL MEDIA IN THE ETHNIC REJECTION MOVEMENT ROHINGYA Nurfazillah; Fasya, Teuku Kemal; Nasution, Pangeran Putra Perkasa Alam; Maliati, Nulwita; Sari, Dewi Kumala
Jurnal Mahasiswa Antropologi dan Sosiologi Indonesia (JuMASI) Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jumasi.v3i2.23852

Abstract

This study examines the role of social media in the Rohingya ethnic rejection movement (On social media from November 2023 - January 2024). The study discusses how this social media leads public opinion so that people reject the presence of the Rohingya ethnic group in Aceh. The focus of the problem in this study is how social media as a tool can shape narratives and disseminate information that influences public opinion towards the rejection of the Rohingya ethnic group. This study uses Framing Theory by Erving Goffman which explains how the media constructs and frames an issue. The research method used in this study is a qualitative research method. The results obtained from this study are that social media has become a barometer for the public to see and assess the situation that occurs, one of which is the arrival of the Rohingya ethnic group in Aceh. Social media also plays an important role in strengthening narratives and disseminating information that influences public opinion towards the Rohingya. The rejection movement is a form of resistance carried out by the Acehnese people against the presence of the Rohingya ethnic group. Rejection of Rohingya refugees in Aceh is a response from the community who feel threatened by their arrival and consider that local rights and interests must be prioritized.
Dinamika Konflik Petani dan Peternak di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Yunanda, Rizki; Fasya, Teuku Kemal; Nasution, Abdullah Akhyar; Sartika, Ayu; Ningsih, Sri Wahyu
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v18i2.40473

Abstract

This study aims to identify the root causes, forms of conflict, and solutions to farmers' resistance against free-grazing livestock practices in Nisam Subdistrict, North Aceh Regency. The conflict is triggered by crop damage caused by free-roaming livestock, differing interpretations of regulations, and land-use changes. This research employs a qualitative approach with an ethnographic method and uses James Scott's resistance theory as the analytical framework. Data were collected through non-participant observation, in-depth interviews, and document analysis. The findings reveal that the conflict significantly impacts agricultural productivity and social relations between farmers and livestock owners. Proposed solutions include restricting grazing areas, improving fences, providing compensation to farmers, and strengthening the role of the government and village officials in enforcing regulations, providing facilities, and monitoring. These findings underscore the importance of stakeholder collaboration in fostering harmonious relations and supporting the sustainability of the agricultural sector.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi akar masalah, bentuk konflik, dan solusi atas resistensi petani terhadap praktik peternakan lepas liar di Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Konflik ini dipicu oleh kerusakan tanaman akibat ternak lepas, perbedaan pemahaman regulasi, serta alih fungsi lahan. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan menggunakan teori resistensi James Scott sebagaia kerangka analisis. Data diperoleh melalui observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik berdampak besar terhadap produktivitas pertanian dan hubungan antara petani serta peternak. Solusi yang diusulkan meliputi pembatasan area ternak, perbaikan pagar, pemberian kompensasi kepada petani, dan penguatan peran pemerintah serta aparatur desa dalam penegakan peraturan, penyediaan fasilitas, dan pengawasan. Temuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk menciptakan hubungan harmonis dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian.