Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Yatri Hilinti; Mepi Sulastri; Ronalen Br Situmorang; Lezi Yovita Sari
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.205

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Stunting menjadi suatu permasalahan dalam kesehatan karena berhubungan dengan risiko terjadinya suboptimal perkembangan otak, sehingga terjadi  keterlambatan pada perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental. Hal ini menjadi ancaman serius bagi keberadaan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Data Riskesdas tahun 2017 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 29,6%, meningkat menjadi 30,8%, di tahun 2018 kemudian menurun menjadi 27,7% di tahun 2019. Angka tersebut masih jauh dari standar WHO yaitu dibawah 20%. Masih tingginya angka stunting diindonesia menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Dari beberapa penelitian didapatkan faktor penyebab stunting salah satunya yaitu tidak menerapkan ASI Eksklusif pada Bayi. Maka peneliti termotivasi melakukan penelitian tentang hubungan riwayat ASI Eksklusif terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu.Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain penelitian ini dilakukan degan melakukan observasi pada semua variabel, baik variabel independen (riwayat ASI Eksklusif) maupun variabel dependen (stunting) dalam waktu yang bersamaan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 222 orang balita di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.Hasil : Penelitian menunjukkan hasil bahwa 46 (63,9%) responden tidak ASI eksklusif dan mengalami stunting. Sedangkan dari 29 (19,6%) responden dengan ASI eksklusif dan mengalami stunting. Dari uji statistik dapat diketahui bahwa p-value = 0,000 atau lebih kecil dari nilai α (0,05).Simpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu. Dilihat dari nilai RP = 3,261 yang dapat diartikan bahwa responden yang tidak ASI eksklusif berpeluang 3,261 kali lebih tinggi mengalami stunting dibandingkan dengan responden yang ASI eksklusif.Kata Kunci : Asi Eksklusif, Stunting ABSTRACTBackground: Stunting is a health problem because it is associated with the risk of suboptimal brain development, resulting in delays in motor development and stunted mental growth. This is a serious threat to the existence of children as the next generation of the nation. Riskesdas data in 2017 shows the prevalence of stunting in Indonesia reached 29.6%, increased to 30.8%, in 2018 and then decreased to 27.7% in 2019. This figure is still far from the WHO standard, which is below 20%. The high rate of stunting in Indonesia is an important concern for the government. From several studies, it was found that the factors causing stunting, one of which was not applying exclusive breastfeeding to infants. So the researchers were motivated to conduct research on the relationship of exclusive breastfeeding history to the incidence of stunting at the Sawah Lebar Health Center Bengkulu.  Methods: This type of research is quantitative using an analytical survey method with a cross sectional approach. The design of this study was carried out by observing all variables, both the independent variable (history of exclusive breastfeeding) and the dependent variable (stunting) at the same time. The sample in this study amounted to 222 children under five in the work area of the Sawah Lebar Health Center, Bengkulu City.Results: The study showed that 46 (63.9%) respondents were not exclusively breastfed and experienced stunting. Meanwhile, out of 29 (19.6%) respondents with exclusive breastfeeding and experiencing stunting. From the statistical test, it can be seen that the p-value = 0.000 or less than the value of (0.05).Conclusion: It can be concluded that there is a significant relationship between a history of exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Sawah Lebar Health Center Bengkulu. Judging from the value of RP = 3.261 which means that respondents who are not exclusively breastfed have a 3,261 times higher chance of experiencing stunting compared to respondents who are exclusively breastfed.Keywords: Exclusive Breastfeeding, Stunting  
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP MINAT IBU DALAM PIJAT BAYI DI BPM BIDAN IDA LAILA KOTA BENGKULU RONALEN BR. SITUMORANG; YESI PUTRI
Journal Of Midwifery Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i1.4439

Abstract

Pijat bayi secara tradisional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pijat bayi berdasarkan penelitian medis (Martin, dalam Uswatun, 2017). Di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah gangguan tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Pijat bayi sudah lama dikenal dimasyarakat kita, namun masih banyak masyarakat kita yang belum mengerti dan belum mengetahui manfaat dari pada pijat bayi. Terapi pijat pada anak dan orang dewasa sudah berlangsung lama termasuk pijat pada bayi secara tradisional. Tujuan penelitian ini adakah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Minat Ibu Dalam Pijat Bayi di BPM Bidan Ida Laila Kota Bengkulu. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 1-12 bulan berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian menggunakan metode total sampling. Hasil penelitian ini adalah Data hasil penelitian ini dapat digunakan dengan menggunakan SPSS statistics 25 dengan uji chi square dengan menunjukkan nilai signifikasi ρ=0,010 <α (0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan minat ibu dalam pijat bayi. Hasil uji chi square dengan menunjukkan nilai signifikasi ρ=0,007 <α (0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan minat ibu dalam pijat bayi di BPM Bidan Ida Laina di kota Bengkulu. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan minat ibu dalam pijat bayi di BPM Bidan Ida Laina di Kota Bengkulu tahun 2021. Hasil penelitin ini dapat Menambah sumber kepustakaan tentang materi Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Minat Ibu dalam Pijat bayi serta sebagai referensi, masukan atau acuan informasi dalam mengembangkan penelitian dengan variabel-variabel yang lain dan metode penelitian yang berbeda.
Hubungan Senam Prenatal Yoga dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Ronalen Br. Situmorang; Taufianie Rossita; Diyah Tepi Rahmawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 03 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i03.620

Abstract

Yoga dapat memberikan pengaruh positif pada kesehatan tubuh, psikologi, perasaan. Tujuan latihan yoga menciptakan keseimbangan jiwa, raga, ketenangan, mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental, spiritual proses persalinan. Dengan ada persiapan, ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh keyakinan menjalani persalinan dengan lancar serta tidak mengalami kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan senam prenatal yoga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III. Metode penelitian kuantitatif bivariat dengan pendekatan Quasy Eksperimenpre pre post test with one group design. Analisis data menggunakan uji Statistik T-Test Dependen. Sampel sebanyak 33 ibu hamil primigravida trimester III dengan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam prenatal yoga menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara senam prenatal yoga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester III (Pv=0,000). Senam yoga merupakan senam yang sangat aman, mudah, praktis dan perlu diterapkan secara mandiri dan berkesinambungan untuk dapat meningkatkan kesehatan. Namun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk hasil yang lebih valid dan relevan.