Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA, PERAN PETUGAS KESEHATAN, DAN HAK MENYUSUI TERHADAP POLA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA DI SEKTOR INDUSTRI YANG MEMILIKI FASILITAS MENYUSUI Tika - Lubis; Dida Akhmad Gurnida; Achmad Juntika Nurihsan; Hadi - Susiarno; Jusuf Sulaeman Effendi; Tetty - Yuniati
GIZI INDONESIA Vol 45, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v45i1.497

Abstract

In Bandung Regency, there are many industries whose workers are breastfeeding mothers with workplace facilities that are not lactation friendly or do not support the implementation of exclusive breastfeeding. This study aims to analyze the relationship between knowledge, attitudes, family support, and the role of health workers regarding exclusive breastfeeding and breastfeeding rights on exclusive breastfeeding patterns for mothers who have breastfeeding facilities in the workplace. The study design was a cross-sectional with saturated sampling technique. The study was conducted on industrial worker mothers who have babies aged more than 6 to 12 months and have breastfeeding facilities at work in the work area of the Bandung Regency Health Center as many as 32 people. The results showed that knowledge with p-value = 0.015, attitude p = 0.015, family support p = 0.015, health workers p = 0.001, and breastfeeding rights p = 0.003 had a relationship with exclusive breastfeeding patterns. The variables that have the most significant relationship are attitudes with an effect of 13.57 times and support from health workers with an effect of 26.60 times on exclusive breastfeeding compared to those without exclusive breastfeeding. The conclusion is that knowledge, attitudes, family support, the role of health workers, and breastfeeding rights have a relationship with exclusive breastfeeding patterns for industrial sector workers who have breastfeeding facilities in the workplace.ABSTRAKDi Kabupaten Bandung terdapat banyak industri yang pekerjanya adalah ibu menyusui dengan fasilitas tempat kerja yang tidak ramah laktasi atau tidak mendukung terlaksananya pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif serta hak menyusui terhadap pola pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki fasilitas menyusui di tempat kerja. Desain penelitian cross-sectional dengan tehnik sampling jenuh. Penelitian dilakukan pada ibu pekerja industri yang memiliki bayi usia lebih dari 6 sampai 12 bulan dan memiliki fasilitas menyusui di tempat kerja di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dengan nilai p=0,015, sikap p=0,015, dukungan keluarga p=0,015, petugas kesehatan p=0,001, dan hak menyusui p=0,003 mempunyai hubungan dengan pola pemberian ASI eksklusif. Variabel yang mempunyai hubungan paling signifikan yaitu sikap dengan pengaruh sebesar 13,57 kali dan dukungan petugas kesehatan dengan pengaruh sebesar 26,60 kali terhadap pemberian ASI eksklusif dibandingkan dengan yang tidak ASI eksklusif. Simpulannya adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan hak menyusui mempunyai mempunyai hubungan terhadap pola pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja sektor industri yang memiliki fasilitas menyusui di tempat kerja.Kata kunci: pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan, hak menyusui
Tingkatkan Kemitraan Melalui Tangkis Stunting Sebelum Genting Ratna Dian Kurniawati; Tika Lubis; Kosasih Kosasih; Raihany Sholihatul Mukaromah; Jumiatun Jumiatun; Ade Iwan Mutiudin; Choerrunisa Choerrunisa; Bilqis Annisa; Fathiya Insania; Asi Raja Pasaribu; Dhimas Amin Herlangga; Wawono Pandu Wiratmoyo
Madaniya Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.349

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan stunting sebagai salah satu target pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2. Tujuan tersebut adalah menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 menyatakan prevalensi stunting berkisar 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Artinya angka tersebut masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Cimenyan melalui bina suasana dan pemberdayaan masyarakat berupa edukasi kepada ibu PKK, ibu yang memiliki balita, dan karang taruna. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan upaya promosi kesehatan dengan membangun kemitraan melalui bina suasana dan pemberdayaan masyarakat berupa edukasi pencegahan faktor resiko penyebab stunting. Pengabdian masyarakat ini terdiri dari survery awal, focus group discussion, diseminasi dan evaluasi. Kegiatan dilakukan pada 25, 27 Juli dan 11 Agustus 2022. Desa Cimenyan merupakan desa dengan penduduk pendidikan rendah dan kasus pernikahan dini masih cukup tinggi, di mana terdapat 63 balita terindikasi mengalami stunting. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai pencegahan stunting dan peningkatan remaja mengenai dampak pernikahan dini. Perlu ditingkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam kemitraan pencegahan stunting.
Penyuluhan Penggunaan Golongan Obat Bebas dan Bebas Terbatas Untuk Upaya Pengobatan Diri Sendiri (Swamedikasi) dalam Menangani Penyakit Ringan Ani Anggraini; Tika Lubis; Ratna DIan Kurniawati; Yanni Dhiani Mardhiani; Ade Iwan Mutiudin
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i3.467

Abstract

Abstrak Swamedikasi sering dilakukan oleh masyarakat untuk mengobati gejala atau penyakit ringan yang dialami, namun tidak semua golongan obat boleh digunakan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan tentang penggunaan obat golongan bebas dan terbatas untuk upaya swamedikasi penanganan penyakit ringan secara non farmakolgi. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat RW 09 Kecamatan Panyileukan pada bulan November 2022 yang dihadiri oleh 30 orang peserta. Kegiatan diawali dengan studi permasalahan, pembuatan media, penyuluhan swamedikasi, evaluasi dan pembuatan laporan akhir. Dari hasil kegiatan pengabdian masayrakat ini diketahui adanya peningkatkan pengetahuan responden tentang swamedikasi dalam menangani penyakit ringan.
Aksi Edukasi Laktasi: Pemanfaatan Laktagoga Pada Ibu Nifas Untuk Meningkatkan Keberhasilan Menyusui Melalui Penyuluhan Dan Bimbingan Konselor Asi Rofiasari, Linda; Yusita, Intan; Lubis, Tika; Supriyatni, Supriyatni; Agustina, Agustina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 03 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 03 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i03.2987

Abstract

Menyusui merupakan proses bounding antara ibu dengan bayi dimana ibu memberikan asupan makanan kepada bayi berupa cairan tubuh yang disebut Air Susu Ibu (ASI). Masa menyusui membutuhkan komposisi nutrisi yang beragam dan kompleks untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi sejak lahir. Namun tidak semua ibu memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Salah satu penyebabnya adalah pengeluaran ASI yang sedikit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan edukasi laktasi pada lapisan masyarakat. Edukasi laktasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : penyuluhan, pelatihan, konseling, konsultasi dan melalui media. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu sebagai sarana belajar bersama tentang meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu mengenai pentingnya ASI, bagaimana cara meningkatkan produksi ASI melalui pendekatan penyuluhan, demontrasi dan konselor dengan memanfaatkan bahan alami. Berdasarkan hasil pengolahan data, sebelum penyuluhan sangat sedikit yang berpengetahuan baik (3,1%), namun sesudah penyuluhan hampir seluruh ibu balita mengalami peningkatan pengetahuan tentang kanker payudara dan deteksi dini sebanyak 95.2%. setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi diharapkan ibu nifas dapat mempraktikannya dirumah sehingga membantu dalam keberhasilan pemberian asi ekslufsif.
Efektifitas pemberian jahe, susu kedelai (soya) dan madu (jesoma) terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri Rofiasari, Linda; Lubis, Tika; Sare, Dewi Nurlaela; Gardenia, Meli Sandra
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3A (2024): Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3A.1645

Abstract

Background: Dysmenorrhea is discomfort that can occur when experiencing menstruation which can have an impact on disrupting physical activities.Objectives: The focus of this research is to determine the effect of ginger, soy milk and honey (Jesoma) on reducing dysmenorrhea pain complaints.Methods: The research method used was Quasi-experimental with a one group pre-post test design approach. Sampling in this study used a purposive sampling technique with the sampling criteria being ready to be respondents, female students who were still active and experiencing dysmenorrhea and not experiencing secondary dysmenorrhea. The number of samples in this research was 32 female students at SMK 1 Ketapang. The pre-test in this research was carried out before the treatment and the post-test was carried out after the research by giving ginger, soy milk and honey (Jesoma).Result : Data analysis used the Wilcoxon test with an error rate of <0,05. The statistical results obtained a p-value of 0,000, so there was an effect of giving ginger, soy milk and honey (Jesoma) on reducing dysmenorrhea pain. Conclusion: In order to obtain the best intervention method in reducing dysmenorrhea, researchers can then carry out laboratory tests to determine the content of ginger, soy milk and honey (Jesoma) and combine it with several methods to obtain the best method in reducing dysmenorrhea.
Mix Root Beet And Red Guava's Yogurt Impact On Eligible Women's Haemoglobin Level Sari, Dewi Nurlaela; Mulyani, Yanyan; Rofiasari, Linda; Ariani, Antri; Yuliani, Meda; Lubis, Tika
Operations Research: International Conference Series Vol. 4 No. 1 (2023): Operations Research International Conference Series (ORICS), March 2023
Publisher : Indonesian Operations Research Association (IORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47194/orics.v4i1.204

Abstract

Nutritional problems in children are closely related to the health and nutrition preparation of a woman to become a mother-to-be, in this case, eligle woman (15-49 year) who do not yet have a legal partner. The results of the Nutrition International survey in 2018 found cases of anemia in eligible wowen’s in West Java of 41.93%, this is in line with the target of giving blood supplement tablets to eligible women’s, especially the adolescent group, which is still low (25.2%) and still below the target of West Java (52%). There is a need for intervention efforts to prevent anemia by optimizing the provision of iron-containing foods in addition to giving iron tablets. The purpose of this research was to determine the effect of a mix of beetroot and red guava yogurt on hemoglobin levels in eligible woman. The method used is a quasi-experiment with a one-group pre-post design approach. The sample in this study was 30 respondents using a purposive sampling technique with the inclusion criteria of mild and moderate anemia, not having allergies to yogurt ingredients, and not being on medication disease that can cause anemia. Determination of anemia by measuring hemoglobin levels with the POCT (Point of Care Testing) method. The analysis technique uses frequency distribution, normality test, and bivariate test using Wilcoxon test through SPSS version 20.0 computer software. The results showed that all respondents (100%) experienced mild anemia before being given the yogurt mix of beets and red guava. There is a significant change with a pvalue of 0.000 < alpha value (0.05). It can be concluded that giving beetroot and red guava yogurt if consumed regularly and appropriately can reduce the incidence of anemia, so it is hoped that this can be used as a policy for intervention in eligible women’s with anemia.
Deteksi Kesehatan Mental dengan Gangguan Menstruasi Remaja Gen Z Winengsih, Ecih; Lubis, Tika; Khofiati, Khofiati; Rahmah, Nazwa Nisrina
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v11i2.1114

Abstract

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah terkait dengan kesehatan mental remaja dan gangguan siklus menstruasi. Terdapat 90% remaja Gen Z mengalami permasalahan kesehatan mental (gangguan kecemasan, stres, depresi dll) yang berdampak pada gangguan siklus menstruasi (dismenore, menorrhagia, metorrargia dll). Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan kesehatan mental dengan gangguan siklus menstruasi Remaja Gen Z di SMAN 1 Rancaekek. Studi ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 69 remaja putri yang dipilih proporsionat random sampling. Identifikasi terhadap kesehatan mental remaja menggunakan instrument SRQ-29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapah hubungan antara kesehatan mental dengan gangguan menstruasi yang dialami remaja putri dengan nilai p=0,017. maka terdapat hubungan antara mental health remaja Gen Z dengan kejadian gangguan menstruasi Kesimpulan Kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu dapat mempengaruhi kesehatan fisik seperti gangguan menstruasi.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswi tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia saat Menstruasi (The Relationship between the Level of Knowledge of Female Students about the Importance of Consuming Fe Tablets and the Incidence of Anemia During Menstruation) Fitriani, Dyah Ayu; Sugiharti, Ina; Lubis, Tika; Setiyani, Sholikhah Eli
Indonesia Berdaya Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2025954

Abstract

Prevalensi anemia di Indonesia masih cukup tinggi sehingga anemia masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia selain masalah kurang energi protein, kurang vitamin A, dan gangguan akibat kurang iodium (GAKI). Faktor utama yang menyebabkan sulitnya penurunan prevalensi anemia ini antara lain karena rendahnya cakupan dan kepatuhan remaja dalam mengkonsumsi tablet besi. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya mengkonsumsi zat besi berupa tablet penambah darah tersebut yang akan menyebabkan meningkatnya kejadian anemia pada remaja. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siswi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia saat menstruasi di SMP N 1 PAKEM, Kec. Hargobinangun, Kab. Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden 32 siswi. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan cek kadar hemoglobin. Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 14 tahun sebanyak 22 siswi (68,75%) dengan sumber informasi terbanyak berasal dari media elektronik. Siswi yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 siswi, pengetahuan cukup 8 siswi, dan pengetahuan kurang sebanyak 1 siswi. Angka kejadian anemia menunjukkan bahwa sebagian siswi tidak mengalami anemia saat menstruasi yaitu sebanyak 26 siswi dari total 32 siswi. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia saat menstruasi di SMP Negeri 1 Pakem Sleman.Abstract. The prevalence of anemia in Indonesia remains considerably high, making it a major public health issue, alongside problems such as protein-energy malnutrition, vitamin A deficiency, and iodine deficiency disorders (IDD). One of the primary factors contributing to the persistent high prevalence of anemia is the low coverage and compliance among adolescents in consuming iron tablets. A lack of knowledge regarding the importance of consuming iron in the form of blood-boosting tablets contributes to the increased incidence of anemia among adolescents. This study aims to determine the relationship between students' knowledge about the importance of consuming iron tablets and the incidence of anemia during menstruation at SMP N 1 PAKEM, Hargobinangun District, Sleman Regency. This research is an observational analytic study with a cross-sectional approach. The sampling technique used was total sampling, with 32 female students as respondents. Data were collected through questionnaires and hemoglobin level checks. Data analysis was performed using the chi-square test. The results showed that most respondents were 14 years old, with 22 students (68.75%) primarily obtaining information from electronic media. A total of 23 students had good knowledge, 8 had adequate knowledge, and 1 had poor knowledge. The incidence of anemia revealed that most students did not experience anemia during menstruation, with 26 students out of 32 not being anemic. Conclusion: There is a significant relationship between students' knowledge about the importance of consuming iron tablets and the incidence of anemia during menstruation at SMP Negeri 1 Pakem, Sleman.
Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil Melalui Edukasi Pencegahan Penyulit Kehamilan Dengan Sigap Resti (Resiko Tinggi) Ina Sugiharti; Antri Ariani; Meda Yuliani; Intan Yusita; Tika Lubis; Dewi Nurlaela Sari; Iceu Mulyati; Dyah Ayu Fitriani; Nova Mawar Senja; Khilfa Syawalia Kusumah; Elsa Nurohimah
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1095

Abstract

Peningkatan Kesehatan dan kesejateraan dalam masa kehamilan merupakan tujuan salah satu tujuan dalam program SGDs. Edukasi merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan derajat Kesehatan, dengan meningkatnya pengetahuan tentang Kesehatan akan merubah sikap dan perilaku seseorang tentang Kesehatan. Pemberian edukasi ini selain menggunakan metode ceramah juga dilakukan pemberian leafleat sebagi pendukung edkuasi. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi secara ceramah dengan dibantu oleh media yang di modifikasi tentang kehamilan beresiko, penyulit kehamilan,serta tentang penguatan deteksi komplikasi dengan sigap resti.  Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan bagi ibu hamil, juga mengubah perilaku dan sikap ibu hamil serta memberdayakan ibu hamil dalam mendeteksi diri terkait kondisi kehamilannya sehingga dapat mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan. Kegiatan inti yang dilakukan yaitu pemberian edukasi. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat melibatkanbidan desa setempat, kader dan puskesmas. Kegiatan Pertama yaitu edukasi mengenai kehamilan beresiko, penyulit pada kehamilan serta penguatan pengahaman tentang sigap resti sebagai pemberdayaan ibu hamil dalam meningktakan kesehatannya. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan tentang kehamilan beresiko sebelum dan sesudah yaitu sebesar 19 % kenaikan untuk tingkatan pengatahuan baik, dan sebesar 28,5 % pada tingkatan cukup, dan pada tingkatan pengetahuan kurang mengalami penurunan 48,1 %. Dengan adanya perubahan tingkat pengetahuan ini serta penguatan pemahaman dengan sigap resti diharapkan ibu hamil dapat lebih aware  terhadap kondisi kehamilannya dan lebih rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Efforts to Improve the Health of Pregnant Women Through Education on Prevention of Pregnancy Complications with a Sprightly Resti (High Risk) Improving health and well-being during pregnancy is one of the goals in the SGDs program. Education is one of the efforts to improve the degree of health, with increasing knowledge about health will change a person's attitude and behavior about health. In addition to using the lecture method, leafleat is also given as a supporter of education. This community service activity is carried out by providing lectures with the help of modified media about risky pregnancies, pregnancy complications, and about strengthening the detection of complications swiftly. This is to increase knowledge for pregnant women, also change the behavior and attitudes of pregnant women and empower pregnant women to detect themselves regarding their pregnancy conditions so that they can optimize health during pregnancy. The core activity carried out is the provision of education. Partners in community service activities involve local village leaders, cadres and puskesmas. The first activity is education about risky pregnancies, difficulties in pregnancy and strengthening understanding about swiftness as an empowerment of pregnant women in notarizing their health. The results obtained from this community service activity were an increase in knowledge about pregnancies at risk before and after, namely by 19% increase for the level of good knowledge, and by 28.5% at the sufficient level, and at the level of knowledge less decreased by 48.1%. With this change in the level of knowledge and strengthening understanding swiftly, it is hoped that pregnant women can be more aware of the condition of their pregnancy and more routinely conduct pregnancy check-ups.
Pengaruh kombinasi pijat oksitosin dan teknik marmet terhadap produksi ASI ibu postpartum primipara Tika Lubis; Linda Rofiasari
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3A (2024): Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3A.1616

Abstract

Background: One of the causes of death is infection. Breast milk is the main food for newborn babies because it contains protective nutrients that can prevent infectious diseases in babies. One effort to improve the quality of breast milk is to stimulate the release of the hormone prolactin through oxytocin massage.Objective: To analyze the effect of a combination of oxytocin massage and the marmet technique on breast milk production in primiparous mothers.Method: This research design is quasi-experimental, using a one-group pre- and post-design research method and a sampling technique using consecutive sampling. The research was conducted in Bandung Regency on primiparous breastfeeding mothers. Univariate analysis to see the frequency and normality of the data (Shapiro Wilk test) and bivariate analysis for this study used a paired sample t test for 1 group with the Wilcoxon test to see the significance between before and after the intervention.Results: The results showed that the average breast milk production before the intervention was given was 24,22 ml, while after the intervention was given, it increased to 95,47 ml. So there was an increase in breast milk production of 71,25 ml after being given a combination of oxytocin massage and the marmet technique three times. The T-test results obtained a p-value of 0,000 < α (0,05), so it can be concluded that there is a significant difference in breast milk production before and after the intervention.Conclusion: There is a significant difference in breast milk production before and after the combination of oxytocin massage and the marmet technique. So, it is hoped that the smooth release of a mother's breast milk can increase the success of exclusive breastfeeding.