Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Perbedaan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Ners (Komunikasi, Keterampilan dan Perilaku Profesional) Antara Stase Keperawatan Anak Dengan Keperawatan Maternitas Sesudah Intervensi Metode Bimbingan One Minute Preceptor (OMP) pada Preceptor di Kota Bengkulu Emi Pebriani; Yulastri Arif; Mira Susanti
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i2.1540

Abstract

Professional nurse competence is measured through a competency test conducted by the Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristek Dikti, 2015). The evaluation results obtained show that from year to year the graduation rate fluctuates. In 2016 the graduation rate was 53.46%, in 2017 the graduation rate was 50.58%, in 2018 the graduation rate was 50.38% and in 2019 the graduation rate for ukom was 64.6% (Kemenristek Dikti, 2019). The data above shows that the national pass rate for the nurse competency test still needs to be improved. This study aims to compare the effectiveness of the One Minute Preceptor (OMP) guidance method on the competency of the stage of Child Nursing and Maternity Nursing in Nursing Profession Students at Dehasen University, Bengkulu City. This type of research is the type of this research is quantitative with a quasi experimental design post test only design. The sample in this research was 30 students. Sampling with total sampling. The mean post-test scores for knowledge, attitudes, skills and cumulative preceptors were higher than the pre-test scores. The average achievement of the communication scores, skills and professional behavior of the students in the maternity nursing stage was higher than that of the children in the nursing stage. There are differences in the achievement of student competencies (communication, skills and professional behavior) between the stage of child nursing and maternity nursing after the intervention of the One Minute Preceptor (OMP) guidance method on the preceptor. It is expected that the preceptor can apply the One Minute Preceptor (OMP) guidance method to every student who is carrying out his practice.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BAYI DI PUSKESMAS KEMUMU meri epriana susanti; Emi Pebriani; Dilfera Dilfera
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.5387

Abstract

Berdasarkan data puskesmas kemumu tahun 2015 ada 39 bayi, menderita diare sedangkan tahun 2016 ada 42 bayi yang menderita penyakit diare, dan 2017 ada 41 bayi yang menderita diare jadi setiap tahun dipuskesmas kemumu ada menurunan dan meningkatan penyakit diare pada bayi. Dari 41 yang menderita penyakit diare pada tahun 2017 yang terbanyak menderita ialah dikelurahan kemumu wilayah kerja puskesmas kemumu penyakit diare merupakan penyakit 10 terbanyak dan urutan ke 8. Diare adalah buang air besar yang lebih sering dari biasanya dengan 4 kali atau lebih dalam sehari dengan kondisi tinja yang cair,  kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif, dengan variabel penelitian independen yaitu pengetahuan ibu, dan variabel dependen yaitu kejadian diare. Sampel dalam penelitiani ini menggunakan tehknik total sampling yang berjumlah 53 ibu bayi. Penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian dari ibu bayi (45%)  mengetahui tentang penyakit diare dengan pengetahuan baik, sedangkan hampir sebagian ibu bayi (34%) pengetahuan cukup dan hanya sebagian kecil ibu bayi (21%) berpengetahuan kurang. Dari analisa secara univariat didapat hasil penelitian bahwa pengetahuan merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit diare terutama pada anak-anak di kelurahan kemumu kecamatan arma jaya kabupaten bengkulu utara. Di harapkan agar pihak Puskesmas kemumu baik petugas medis maupun keperawatan dapat meningkatkan komunikasi informasi pada ibu bayi dan pasien melalui program penyuluhan kesehatan tentang perawatan dan pencegahan diare.
Pendidikan Kesehatan Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Upaya Menciptakan Generasi Bebas Stunting Emi Pebriani; Meri Epriana Susanti; Siti Sundari; Sulastri Sulastri; Tita Septi Handayani
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v1i2.2800

Abstract

Pernikahan dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan Pola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsi porang tua pada zaman genepo atau zaman primitif sangat menghendak ijika anak perempuan sudah baligh maka tidak ada kata lain kecuali untuk secepatnya menikah. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia dengan berbagai latar belakang. Telah menjadi perhatian komunitas internasional mengingat risiko yang timbul akibat pernikahan yang dipaksakan, hubungan seksual pada usia dini, kehamilan pada usia muda, dan infeksi penyakit menular seksual.
PERBEDAAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA NERS (KOMUNIKASI, KETERAMPILAN DAN PERILAKU PROFESIONAL) ANTARA STASE KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEPERAWATAN MATERNITAS SESUDAH INTERVENSI METODE BIMBINGAN ONE MINUTE PRECEPTOR (OMP) PADA PRECEPTOR DI KOTA BENGKUL Pebriani, Emi
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2022): May 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.052 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v6i1.1034

Abstract

Metode Bimbingan One Minute Preceptor, Mahasiswa Ners Stase Keperawatan Anak, Maternitas Kompetensi perawat professional diukur melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Kementrian riset, teknologi dan pendidikan tinggi (Kemenristek Dikti, 2015). Hasil evaluasi yang didapatkan menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun mengalami tingkat kelulusan yang fluktuatif. Pada Tahun 2016 angka kelulusan 53,46%, Tahun 2017 angka kelulusan 50,58%, Tahun 2018 angka kelulusan 50,38% dan pada Tahun 2019 angka kelulusan ukom 64,6% (Kemenristek Dikti, 2019). Data di atas menunjukkan tingkat kelulusan nasional uji kompetensi perawat masih perlu ditingkatkan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan efektifitas metode bimbingan One Minute Preceptor (OMP) terhadap kompetensi stase Keperawatan Anak dan Keperawatan Maternitas pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Dehasen Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experimen post test only design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Pengambilan sampel dengan total sampling. Rerata nilai post test pengetahuan, sikap, keterampilan dan kumulatif preceptor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre test. Rerata pencapain nilai komunikasi, keterampilan dan perilaku profesional mahasiswa stase keperawatan maternitas lebih tinggi daripada mahasiswa stase keperawatan anak. Ada perbedaan pencapaian kompetensi mahasiswa ners (komunikasi, keterampilan dan perilaku profesional) antara stase keperawatan anak dengan keperawatan maternitas sesudah intervensi metode bimbingan One Minute Preceptor (OMP) pada preceptor. Diharapkan preceptor dapat menerapkan metode metode bimbingan One Minute Preceptor (OMP) pada setiap mahasiswa yang sedang malaksanakan praktek. Kata kunci : Metode Bimbingan One Minute Preceptor, Mahasiswa Ners Stase Keperawatan Anak, Maternitas
Edukasi Pengenalan Seks Dini Pada Komunitas Anak Di Rumah Singgah Kota Bengkulu Tita Septi Handayani; Murwati Murwati; Emi Pebriani; Jipri Suyanto
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v2i1.3586

Abstract

Sexual violence is still high, which is proof of low parental knowledge to apply parenting concepts and low child knowledge in general. For decreasing sexual violence, early education about sex is a solution to improving children's knowledge and a preventive measure to protect them. Community service is proposed for the children's community under KCS Odot, Bengkulu City, Indonesia. respondents to reduce the case by proposing improved children's sex education knowledge. According to the results of community service in the KCS Odot child community in Bengkulu city, children had good knowledge among 53 respondents (60%), and low knowledge among 36 respondents (40%). According to the findings, majority of participants had a good level of early sexual education.
Edukasi Dan Pemeriksaan Penyakit Kusta Dan Frambusia Di RT 27 Dusun Besar Wilayah Kerja Puskesmas Jembatan Kecil Ida Samidah; Murwati Murwati; Danur Azissah R. Sojais; Jipri Suyanto; Emi Pebriani; Sulastri Sulastri; Wemi Royana; Elpina Elpina
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v2i1.2872

Abstract

Leprosy (morbus hansen) is a chronic chronic infectious disease caused by Mycobacterium leprae (M.leprae) which attacks almost all organs of the body, especially the peripheral nerves and skin and other organs such as the oral mucosa, upper respiratory tract, reticuloendothelial system, eyes. , muscles and bones except the central nervous system. Yaws is a chronic infectious disease caused by Treponema pallidum subspecies pertenue which occurs in the tropics, especially in densely populated areas, low socio-economic, and poor hygiene). Measurement activities with the theme Education and Examination of Leprosy and Yaws in Rt 27 Dusun Besar Working Area of the Jembatan Kecil Health Center with the aim of increasing knowledge and early detection of Leprosy and Yaws. The community service activities that have been carried out are considered very important so that the community can recognize and detect leprosy and yaws early and get treatment immediately. Community service participants were able to briefly explain leprosy and yaws. The community service participants were enthusiastic about the activities carried out to increase knowledge in the form of education about leprosy and yaws. The participants were very happy to participate in the examination of leprosy and yaws
KOMPRES DAUN SIRIH PADA PASIEN SCABIES UNTUK MENGURANGI GATAL DENGAN PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN OREM DI LAPAS KELAS 2A KABUPATEN CURUP TAHUN 2022 Eli Tasni eli; Emi Pebriani Emi Pebriani; Meri Meri
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v5i1.103

Abstract

Skabies adalah penyakit kulit yang menular disebabkan oleh tungau Sarcobtes scabiei, penyakit ini cepat menular dikalangan orang-orang yang hidup berkelompok seperti panti asuhan, rumah-rumah susun, dan pesantren. Tujuan umum studi kasus ini adalah untuk menerapkan teori keperawatan Dorothea E Orem pada Pasien Scabies dengan memberikan kompres daun sirih untuk mengurangi gatal pada pasien. Penelitian ini juga dilakukan agar dapat diketahui apakah teori Orem dapat di Aplikasikan pada pasien Scabies yang diberikan kompres daun sirih. Metode penelitian studi kasus ini adalah metode kualitatif dengan strategi penelitian Case study research, dimana peneliti melakukan asuhan keperawatan pada dua pasien Scabies dengan mengaplikasikan teori model keperawatan Dorithea Orem dan pemberian kompres daun sirih. Hasil asuhan keperawatan pada pasien Scabies yang diberikan kompres daun sirih dengan pendekatan teori Orem antara lain: Diagnosa dan resep, tahapan ini mencakup pengkajian, analisa, menetapkan diagnosa keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan. Diagnosa yang ditetapkan adalah ketidakmampuan pasien dalam memenuhi rasa nyaman karena gatal. Sedangkan intervensi keperawatan yang disusun diarahkan pada bantuan untuk menurunkan rasa gatal dengan pendekatan supportive educative. Teori Orem dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan baik dalam perawatan berfokus pada kasus Scabies yang diberikan Tindakan kompres daun sirih. Saran untuk pasien dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan fisik, psikologis maupun pola makan untuk menjaga kualitas hidup.
RELAXASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN HYPERTENSI DENGAN MASALAH NYERI MELALUI APLIKASI TEORI KEPERAWATAN OREM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG RIMBO LAMA KABUPATEN CURUP TAHUN 2022 Fitriana fitri; Emi Pebriani Emi Pebriani; Meri Meri
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v5i1.104

Abstract

Hipertensi merupakan pemicu berbagai penyakit apabila tidak ditangani dengan baik hipertensi akan mempunyai resiko yang besar karena dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular seperti stroke, jantung koroner, atau gagal ginjal. Pasien hypertensi sering mengeluh nyeri kepala, latihan relaxasi otot progresif bisa menjadi alternatif untuk mengurangi gejala nyeri dengan pendekatan teori keperawatan Orem. Tujuan umum studi kasus ini adalah untuk menerapkan teori keperawatan Dorothea E Orem pada Pasien Hypertensi dengan memberikan latihan relaxasi otot progresif untuk menurunkan rasa nyeri kepala pada pasien dan memberikan rasa nyaman, agar dapat diketahui apakah teori Orem dapat di Aplikasikan pada pasien hypertensi dengan pemberian latihan relaxasi otot progresif. Metode studi kasus ini adalah metode kualitatif dengan strategi penelitian Case study reseach. Jenis studi kasus saat melakukan asuhan keperawatan adalah Case study reseach dengan mengaplikasikan teori model keperawatan Dorithea Orem pada pasien yang menderita Hypertensi. Hasil asuhan keperawatan pada pasien hypertensi menggunakan teori Orem antara lain: Diagnosa dan resep, tahapan ini mencakup pengkajian, analisa, menetapkan diagnosa keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan. Diagnosa yang ditetapkan adalah ketidakmampuan pasien dalam mengatasi nyeri kepala dan intoleran aktivitas. Sedangkan intervensi keperawatan yang disusun diarahkan pada bantuan untuk mengurangi nyeri kepala dengan latihan relaxasi otot progresif dengan pendekatan supportive edicative. Teori Orem ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan baik dalam perawatan berfokus pada kasus hypertensi. Saran untuk pasien dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan fisik, psikologis maupun lingkungan untuk menjaga penularan kearea lain atau personal lain.
EDUKASI KESEHATAN BERBASIS FAMILY SUPPORT PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN PENDEKATAN TEORI OREM DI RUANG RAWAT INAP RSUD KABUPATEN CURUP TAHUN 2022 Meylani Fitriani Meylani Fitriani; Emi Pebriani Emi Pebriani; Meri Meri
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v5i1.105

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal progresif ditandai dengan uremia, Bila ginjal tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya maka akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit gagal ginjal seperti Kelebihan volume cairan. Hemodialisis merupakan salah satu terapi dialisis yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan mengeluarkan produk limbah dari dalam tubuh secara akut maupun kronis, Kepatuhan terhadap pengontrol diet dan pembatasan cairan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat Kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan hemodialisis kronis. Intervensi yang dilakukan dalam meningkatkan kepatuhan pada penderita gagal ginjal kronik, diantaranya edukasi Kesehatan. peneliti ingin melakukan intervensi lebih intensif terhadap pasien dengan GGK dalam pembatasan cairan dengan pendekatan edukasi Kesehatan yang melibatkan keluarga di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Curup. Tujuan umum studi kasus ini adalah untuk menerapkan teori keperawatan Dorothea E Orem pada Pasien Gagal ginjal Kronik dengan edukasi Kesehatan berbasis keluarga, agar dapat diketahui apakah teori Orem dapat di Aplikasikan pada pasien gagal ginjal kronik yang mengalami kelebihan volume cairan tubuh. Metode studi kasus ini adalah metode kualitatif dengan strategi penelitian Case study reseach. Jenis studi kasus saat melakukan asuhan keperawatan adalah Case study reseach dengan mengaplikasikan teori model keperawatan Dorithea Orem pada pasien yang menderita gagal ginjal kronis. Hasil asuhan keperawatan pada pasien pasca sacbies menggunakan teori Orem antara lain: Diagnosa dan resep, tahapan ini mencakup pengkajian, analisa, menetapkan diagnosa keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan. Diagnosa yang ditetapkan adalah ketidakmampuan pasien dalam mengatur diet cairan. Sedangkan intervensi keperawatan yang disusun diarahkan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dan keluarga dalam pengaturan atau diet cairan dengan pendekatan supportive edicative. Teori Orem ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan baik dalam perawatan berfokus pada kasus Gagal ginjal kronik. Saran untuk pasien dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan fisik, psikologis maupun lingkungan untuk menjaga Kesehatan pasien.
LATIHAN BATUK EFEKTIF PADA PASIEN TB PARU SEBAGAI UPAYA BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN PENDEKATAN MODEL TEORI KEPERAWATAN OREM DI RUANG RAWAT INAP RSUD KABUPATEN CURUP TAHUN 2022 Widya Siska Widya Siska; Emi Pebriani Emi Pebriani; Meri Meri
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v5i1.106

Abstract

TB tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4100 orang kehilangan nyawa mereka karena TB dan hampir 28.000 orang jatuh sakit dengan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. Upaya global untuk memerangi TB telah menyelamatkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2000. Pasien TB paru biasanya mengalami gangguan pola nafas karena adanya penumpukan secret di jalan nafas, perawat berperan pada pasien TB paru yakni melakukan tindakan keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar pada pasien dan membantu mengurangi keluhan yang dirasakan, batuk efektif bisa menjadi alternatif untuk mengurangi gejala nyeri dengan pendekatan teori keperawatan Orem. Tujuan umum studi kasus ini adalah untuk menerapkan teori keperawatan Dorothea E Orem pada Pasien TB Paru dengan melakukan dan mengajarkan batuk efektif untuk mengurangi penumpukan secret di jalan nafas dan memberikan rasa nyaman pada pasien saat jalan nafas efektif, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah teori Orem dapat di Aplikasikan pada pasien TB paru dengan pemberian yang diberi tindakan batuk efektif. Metode studi kasus ini adalah metode kualitatif dengan strategi penelitian Case study reseach. Jenis studi kasus saat melakukan asuhan keperawatan adalah Case study reseach dengan mengaplikasikan teori model keperawatan Dorithea Orem pada pasien yang menderita TB Paru. Hasil asuhan keperawatan pada pasien TB Paru menggunakan teori Orem antara lain: Diagnosa dan resep, tahapan ini mencakup pengkajian, analisa, menetapkan diagnosa keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan. Diagnosa yang ditetapkan adalah ketidakmampuan pasien melakukan bersihan jalan nafas. Sedangkan intervensi keperawatan yang disusun diarahkan pada bantuan untuk mengurangi penumpukan secret dijalan nafas dengan batuk efektif melalui pendekatan supportive edicative. Teori Orem ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan baik dalam perawatan berfokus pada kasus TB Paru. Saran untuk pasien dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan fisik, psikologis maupun lingkungan untuk menjaga penularan kearea lain atau personal lain.