Wiranti Sri Rahayu
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH LAMA DAN TEMPAT PENYIMPANAN TERHADAP KADAR KURKUMINOID PADA SEDIAAN JAMU SERBUK MERK ”A” YANG MENGANDUNG SIMPLISIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.) Wiranti Sri Rahayu; Dwi Hartanti; Melani Setiowati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.555

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh lama dan tempat penyimpanan terhadap kadar kurkuminoid pada sediaan jamu serbuk yang mengandung simplisia rimpang kunyit (Curcuma domestica, Val). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama dan tempat penyimpanan terhadap kadar kurkuminoid dalani jamu serbuk yang mengandung simplisia rimpang kunyit yang diambil dari Purbalingga. Dalam penelitian ini, sampel disimpan di ruangan yang sama, satu pada tempat yang terkena sinar matahari langsung dan yang satu pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Penyimpanan dilakukan selama dua bulan diuji setiap dua minggu sekali, sampel setiap perlakuan diambil dua bungkus, satu bungkus dari tempat yang terkena sinar matahari langsung dan satu bungkus dari tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pengujian sampel dimulai dari nol penyimpanan sampai delapan minggu kedepan. Dalam penelitian sampel diekstrak lalu direfluk dan penetapan kadarnya menggunakan metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Hasil diperoleh nilai KV pada uji presisi adalah 5,6025 % (< 2%). Nilai persen perolehan kembali ( Recovery) rata-rata pada uji akurasi adalah 101,99 % (80-120 %). Linieritas ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi ( r = 0,9849 > r tabel). Limit Deteksi (LOD) dan limit Kuantitasi (LOQ) yang diperoleh adalah 0,9622 ppm dan 3,2079 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama dan tempat penyimpanan tidak mempengaruhi kadar kurkuminoid pada sediaan jamu serbuk yang mengandung rimpang kunyit dengan sebelum perlakuan tidak berbeda bermakna menurut anava dua arah d engan taraf kepercayaan 95%. Kata Kunci: Kurkuminoid, Jamu Serbuk, Kunyit, Spektrofotometri UV-VIS. ABSTRACT Has conducted research on the influence of time and place storage of kurkuminoid content in jamu containing turmeric rhizome (Curcuma domestika, Val) simplisia. The purpose of this study was to determine the effect of time and place storage of kurkuminoid content in jamu containing turmeric rhizome. Simplicia taken from Purbalingga. In this study, samples were stored at the same room, one of them at the place with direct sunlight and the other at the place with no direct sunlight. Samples was tested every two weeks for two months, samples of each treatment taken two packs, one pack from the place with direct sunlight and one other pack from the place with no direct sunlight. Extracted samples in the study was determined using Ultraviolet-visible Spectroscopy. KV value of the results obtained in the test precision is 5.6025% ( r tables). Limit of detection (LOD) and limit Kuantitasi (LOQ) obtained were 0.9622 ppm and 3.2079 ppm. The results showed that time and place of storage did not affect kurkuminoid content in jamu containing turmeric simplisia with before treatment do not differ to have a meaning of according to anava two direction with the trust level 95%. Keywords: Kurkuminoid, Herbal Powder, Turmeric, Spektrofotometri UV-VIS
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR ANTOSIAN PADA KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) Wiranti sri Rahayu; Dwi Hartanti; Nasrun Hidayat
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i2.412

Abstract

ABSTRAK Simplisia rosella merupakan salah satu simplisia dari tanaman yang berkhasiat sebagai anti hipertensi dan senyawa yang berperan adalah antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pengeringan kelopak bunga rosella (Calyx Hiriscus sabdariffa L) dapat mempengaruhi kadar antosianin. Metode pengeringan yang digunakan adalah dengan sinar matahari langsung, ditutup kain hitam dan oven. Ekstraksi kelopak bunga rosella menggunakan metode maserasi dan uji kadar antosianin ekstrak kelopak bunga rosella menggunakan metode KLT densitometry. Hasil yang diperoleh dari data KLT densitometry adalah kadar total antosianin pada pengerinagn sinar matahari langsung 6,25 g antosianin, pengeringan dengan ditutup kain hitam 4,7553 g antosianin dan pengeringan oven 5,916 g antosianin. Tes anava menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan bermakna pada kandungan antosianin dengan menggunakan metode pengeringan yang berbeda. Kata kunci: Calyx Hibiscus Sabdariffa L, antosianin, KLT densitometry ABSTRACT Rosela herbs is active as anti hypertention and the compound responsible for this activity is antosianin. This research is aimed to know whether the method of drying rosella calyx can influence the content of antosianin. Methods of drying use in this research were by direct sunlight, undirect sunlight and oven. The used extraction method was maseration and the antosianin content was determined by TLC densitometry method. The result of TLC densitometry data showed that the content of total antosianin rosella calyx by direct sunlight drying was about 6.25 g antosianin, by undirect sunlight was 4.7553 g antosianin and by oven was 5.916 g antosianin. Anova test showed there were not significant differences in antosianin content among the different drying method. Key words: Hibiscus Sabdariffa L, antosianin, TLC densitometry
PERBANDINGAN KADAR EUGENOL MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) YANG TUMBUH DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH Ari Kurniawan; Wiranti Sri Rahayu; Retno Wahyuningrum
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.879

Abstract

ABSTRAK Minyak cengkeh diproduksi oleh para pengrajin penyuling daun cengkeh dan tangkai cengkeh di daerah-daerah yang banyak tanaman cengkehnya. Sama halnya dengan bunga cengkeh, daun cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry ) memiliki komponen utama yang sama yaitu Eugenol. Kadar eugenol dapat mencapai 70-90% dari minyak cengkeh, sehingga mendominasi sifat-sifat minyak cengkeh. Daun cengkeh yang disuling dapat diperoleh dari daun yang sudah gugur yang diambil pada dataran tinggi Desa Banjarsari wetan (800-900 mdpl) dan dataran rendah Desa Pringtali Kebarongan (200-300 mdpl). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar eugenol minyak daun cengkeh yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Dalam penelitian ini digunakan penyulingan dengan destilasi uap dan air. Hasil destilat yang didapat dianalisis menggunakan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (KGSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar eugenol minyak atsiri daun cengkeh yang tumbuh di dataran tinggi yaitu 0,76% dan 0,69% pada dataran rendah yang terlihat pada satu puncak yang dominan pada kromatogram. Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa kadar eugenol minyak atsiri daun cengkeh yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah tidak berbeda bermakna. Kata kunci : Daun cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry), Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (KGSM) ABSTRACT Clove oil is produced by instrument to refine clove leaf and clove stem in the areas that many clove’s trees. Same with clove leaf, the clove leaf (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) has main component is eugenol. Eugenol degree can attain 70 – 90 % from clove oil until dominate the characteristic of oil clove. Clove leaf which is distilled can got from the leaf fall that take in up land Desa Banjarsari wetan (800-900 mdpl) and low land Desa Pringtali Kebarongan (200-300 mdpl) . The aim of this research to know the compare eugenol degree in the clove leaf in the up land trees and low land. In this research used instrument to refine distillation vapor and water. The result of distillated which is got analyzed in using Chromatography Gas Spectroscopy Mass (GCMS). The result show that eugenol degree in the clove leaf that grown place in the up land 0,76% and 0,69% low land which is seen in one top dominant at chromatogram. Based on t test can concluded that eugenol degree in the clove leaf that grown place in the up land and low land are not significant deference. Keyword : The clove leaf (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry), Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS).
PENGARUH BEBERAPA METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL HERBA SAMBILOTO ( Andrographis paniculata) Arif Dwi Utomo; Wiranti Sri Rahayu; Binar Asrining Dhiani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.402

Abstract

ABSTRAK Sambiloto merupakan tanaman yang sejak dahulu digunakan sebagai obat tradisional karena khasiatnya yang sangat banyak diantaranya adalah perangsang daya kekebalan tubuh. Telah dilakukan pengeringan terhadap tanaman sambiloto dengan beberapa metode. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah metode atau cara pengeringan dapat mempengaruhi kadar flavonoid total pada ekstrak herba sambiloto (Andrographis paniculata). Ekstraksi herba sambiloto menggunakan metode sokletasi dan uji kadar flavonoid total ekstrak herba sambiloto dilakukan dengan menggunakan metode KLT Densitometri. Hasil data KLT Densitometri menunjukkan bahwa kadar flavonoid total herba sambiloto dengan pengeringan sinar matahari langsung sebesar 24%, pengeringan dengan kain hitam 33,3% dan pengeringan dengan oven sebesar 29%. Kata Kunci: Andrographis paniculata, Flavonoid, KLT Densitometri. ABSTRACT Sambiloto is a plant which has been used as a traditional medicine since a long ago, because of activity as immunomodulator. It has been done the research of drying of sambiloto plant by some methods. This research was aimed to know whether the method of drying of sambiloto plant can influence the content of total flavonoid in extract sambiloto herb ( Andrographis paniculata ). The extraction of sambiloto herb was used by soxhletation method and the content total of flavonoid extract sambiloto herb were determined using by TLC Densitometry. The result of TLC Densitometry data showed that the content of total flavonoid sambiloto herb by direct sunlight drying was abaout 24%, by black cloth was about 29% and by oven was about 33,3%. Keywords: Andrographis paniculata, flavonoid, TLC Densitometry.
EFEK PENYIMPANAN SEDIAAN PULVERES OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) ANAK TERHADAP KADAR RIFAMPISIN DAN ISONIASID Luthvia Novita Sari; Wiranti Sri Rahayu; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.703

Abstract

ABSTRAK Dalam pengobatan TBC anak, dokter seringkali meresepkan obat anti tuberkulosis (OAT) anak secara kombinasi menjadi sediaan pulveres yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan keteraturan minum obat. Tetapi, pengobatan dengan lebih dari satu macam jenis obat yang dikombinasikan menjadi satu bentuk sediaan tertentu dapat memicu terjadinya interaksi yang akan menimbulkan ketidakstabilan obat tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjajaki adanya perubahan stabilitas fisik dan penurunan kadar rifampisin dan isoniasid dalam sediaan pulveres racikan OAT selama penyimpanan pada suhu ruang. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu jenis eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest postest dan metode analisis data yang digunakan adalah one way anova. Selama penyimpanan 1 bulan stabilitas fisik sediaan pulveres OAT ini tidak mengalami perubahan yaitu serbuk kering, kemerahan dan bau khas . Tetapi, kadar rifampisin dan isoniasid yang merupakan komponen sediaan pulveres OAT mengalami penurunan. Kadar rata-rata penyimpanan rifampisin hari ke-0 sebesar 102,51%, hari ke-7 sebesar 101,88%, hari ke-14 sebesar 97,36%, hari ke-21 sebesar 95,19%, hari ke-28 sebesar 93,04%. Sedangkan, kadar rata-rata penyimpanan isoniasid hari ke-0 sebesar 104,66%, hari ke-7 sebesar 103,35%, hari ke-14 sebesar 94,55%, hari ke-21 sebesar 93,75%, hari ke-28 sebesar 92,69%. Hasil secara statistika menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p
ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti sri Rahayu; Dwi Hartanti; Riyad Khomsidin
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i2.422

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar organoklorin dalam simplisia kunyit dan validasi metode analisis spektrofotometri UV-Vis untuk identifikasi organoklorin. Metode ini didasarkan pada pembentukan kompleks antara ion (II) tiosianat dan besi (III) dan diamati absorbansinya pada panjang gelombang 455,5 nm. Dari hasil penelitian didapatkan kadar rata-rata organoklorin sebesar 324,879 µg/g. Hasil validasi metode analisis yang dilakukan didapatkan harga standar deviasi (SD), koefisien variasi, dan ketelitian alat pada uji presisi alat masing-masing sebesar 2,4835.10-3 , 0,7780%, dan 99,9922%. Harga persen perolehan kembali (Recovery) rata-rata dan kesalahan sistemik masing-masing sebesar 108,984 % dan 8,984%.. Sedangkan pada uji linearitas didapatkan harga intersep, slope dan r masing-masing sebesar 0,127, 0,00345 and 0,9855. Sehingga diperoleh persamaan regresi linier kurva baku y = 0,00345x + 0,127 . Limit deteksi dan limit kuantitasi diperoleh harga sebesar 21,565 ppm dan 71,884 ppm. Kata kunci : Organoklorin, Simplisia kunyit, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT The aim of this research are to know the validity of UV-Vis spectrophotometry methods and to determinate organochlorine detection in turmeric simplisia. This metode is based on the complex formation of iron(III) and thiocyanate ions and the absorption was measured at 455,5 nm. The result of analysis was the mean of organochlorine content in turmeric simplisia is 324,879 µg/g. Result of validation analysis standard deviation (SD), coefficient variation (CV) and correctness of appliance at precesion test appliance are 2,4835.10-3 , 0,7780%, dan 99,9922% respectively. Method accuration test recovery and systematical error are 108,984 % and 8,984% respectively. Linearity test intersep, slope and r are 0,127, 0,00345 and 0,9855 respectively. The equation of standard curve linear regression y = 0,00345x + 0,127. Limit of detection and limit quantitation test are got price equal to 21,565 ppm dan 71,884 ppm respectively. Keyword: Organochlorine, Simplisia Turmeric, Spectrophotometry Uv-Vis.
ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) SECARA M SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti sri Rahayu; Dwi Hartanti; Agus Mulyono
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.403

Abstract

Abstrak Metode spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk menetapkan kadar organoklorin dalam rimpang kunyit. Metode ini dididasarkan pada pembentukan kompleks antara merkuri ion (II) tiosianat dan besi (III) dan diamati absorbansinya pada panjang gelombang 455,5 nm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan kadar organoklorin dalam rimpang kunyit dan validasi metode analisis spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil penelitian didapatkan kadar rata-rata organoklorin sebesar 461,3 ppm. Hasil validasi metode analisis yang dilakukan didapatkan harga standar deviasi (SD), koefisien variasi, dan ketelitian alat pada uji presisi alat masing-masing sebesar 2,4835.10-3, 0,778% dan 99,922%. Harga persen perolehan kembali (recovery) rata-rata dan kesalahan sistematik masing-masing sebesar 109,662% dan 9,662%. Sedangkan pada uji linearitas didapatkan persamaan kurva baku y= 0,00345x + 0,127 dengan nilai r adalah 0,9855. Limit deteksi dan kuantitasi diperoleh harga sebesar 21,565 ppm dan 71,884 ppm. Kata kunci: organoklorin, rimpang kunyit, spektrofotometri UV-Vis Abstract Ultraviolet-visible spectrophotometry can be used for determination of organochlorin in turmeric rhizome. This method is based on its complex formation between iron (III) dan thiocyanate ions and the absorption was monitored at 455.5 nm. The aim of this research is to know the validity of UV-Vis spectyrophotometry methods to determinate in turmeric rhizome. The result of analysis was mean organochlorin content in turmeric rhizome is 461.3 ppm. Result of validation analysis standard deviation (SD), coefficient variation (CV) and correctness of appliance at precesion test appliance are 2.4835.10-3, 0.778% and 99.9922% respectively. Method accuration test are recovery and systematically error are 108.984% and 8.984% respectively. For linearity test the equation of standard curve linear regression y=0.00345x + 0.127. Limit detection and limit quantitation are 21.565 ppm and 71.884 ppm respectively. Keywords: organochlorin, turmeric rhizome, spektrophotometry UV-Vis.
Validasi Penetapan Kadar Besi Dalam Sediaan Tablet Multivitamin dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS Wiranti Sri Rahayu; Asmiyenti Djaliasrin Djalil; Fauziah Fauziah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1456.941 KB)

Abstract

Penetapan kadar Fe2+ secara spektrofotometri visibel didasarkan pada reaksi pembentukan komplek dengan 1.10 fenantrolin membentuk kompleks berwarna merah. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 511 nm, waktu reaksi optimumnya pada menit ke-15. Hasil regresi linear kurva baku adalah y = 0,1526 x + 0,0301 dengan nilai r = 0,9963 dan α sebesar 8,68o. Nilai LOD yang diperoleh 0,4069 ppm nilai recovery 100% dan CV yang dihasilkan 1,70%.
ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SECARA METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Wiranti sri Rahayu; Retno Wahyuningrum; Muslim Sukri
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.646 KB) | DOI: 10.30595/pji.v6i3.432

Abstract

Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya residu pestisida organoklorin pada rimpang temulawak. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode destruksi basah. Sampel yang diambil adalah rimpang temulawak yang diambil dari pasar Ajibarang. Sampel kemudian ditambah asam nitrat pekat. Pengujian kadar organoklorin pada rimpang temulawak dilakukan dengan alat Spektofotometer UV-Vis Merk Shimadzu pada panjang gelombang 455,5 nm. Berdasarkan hasil penelitian pada rimpang temulawak terdeteksi adanya pencemaran organoklorin dengan kadar (550 ppm) dan hasil validasi analisis yang dilakukan didapat harga standard deviation (SD), relative standard deviation (RSD), dan ketelitian alat pada uji presisi alat pada sampel sebesar 2,48 x 10-6; 0,2440% dan 99,99%. Nilai persen perolehan kembali (Recovery) rata-rata dan kesalahan sistematik pada uji akurasi sampel sebesar 107,43 % dan 7,43 %. Uji linieritas didapatkan harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,9907 dan persamaan regresi linier kurva baku y = 0,0429x + 0,0105 dengan limit deteksi dan limit kuantitasi 21,56 ppm dan 71,88 ppm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada metode analisis identifikasi residu organoklorin pada simplisia temulawak menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis adalah valid. Kata kunci: Organoklorin, Spektrofotometri, Rimpang Temulawak
PENGARUH PRAPERLAKUAN PEMBERIAN JUS PISANG AMBON TERHADAP PROFIL FARMAKOKINETIK TETRASIKLIN PADA TIKUS PUTIH JANTAN Titik Aisyah; Wiranti Sri Rahayu; Anjar Mahardian Kusuma
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 01 Juli 2013
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v10i1.787

Abstract

ABSTRAK Obat dapat berinteraksi dengan makanan atau dengan obat lain. Pemakaian tetrasiklin bersama-sama dengan susu atau makanan yang mengandung ion kalsium, magnesium atau ion besi dapat mengurangi absorpsinya karena pembentukan khelat yang tak larut. Pisang termasuk makanan yang mengandung ion seperti kalsium (10 mg), besi (0,9 mg), disamping kandungan lain seperti air (72 g), protein (1,3 g), lemak (0,2 g), dan karbohidrat (26 g) dalam 100 g bagian yang dapat dimakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan profil farmakokinetik tetrasiklin dengan praperlakuan 1 jam dan bersamaan serta tanpa perlakuan pemberian jus pisang ambon pada tikus putih jantan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dengan rancangan posstest only control group design dan metode analisis data yang digunakan adalah one way anova. Terjadi perubahan parameter farmakokinetika pada kelompok 1 dengan pemberian tetrasiklin 63 mg/kg BB, kelompok 2 dengan pemberian 2 mL jus pisang ambon 1 jam sebelum tetrasiklin 63 mg/kg BB dan kelompok 3 dengan pemberian 2 mL jus pisang ambon secara bersamaan dengan tetrasiklin 63 mg/kg BB. Parameter farmakokinetika tetrasiklin yang berubah yaitu nilai Ka, Cl, t1/2 el, Kel, tmaks, Cpmaks, dan AUC. Namun, berdasarkan hasil analisis varian satu jalan terhadap nilai parameter farmakokinetika tetrasiklin antar kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p >0,05). Kata kunci: farmakokinetik, jus pisang ambon, tetrasiklin. ABSTRACT Drugs could interact with food or other drugs. The use of tetracycline with milk or food containing calcium, magnesium or iron ions could reduce the absorption due to the formation of insoluble chelate. Banana contains ions such as calcium (10 mg), iron (0.9 mg), as well as water (72 g), protein (1.3 g), fat (0.2 g) and carbohydrates (26 g) in 100 g of edible parts. The aim of this research was to compare the pharmacokinetic profiles of tetracycline with pre-treatment of 1 hour, simultaneously and without administering ambon banana juice on white male rats. The method of this research was experimental, with “Posstest only control group design” and “one way anova” as the method of data analysis. The pharmacokinetic parameters of tetracycline were changed in group 1 by administering tetracycline 63 mg/kg BB, group 2 by administering of 2 mL of ambon banana juice 1 hour before tetracycline 63 mg/kg BB, and group 3 by administering of 2 mL of banana juice simultaneously with tetracycline 63 mg/kg BB. Pharmacokinetic parameter of tetracycline that changed were value of Ka, Cl, t1/2 el, Kel, tmaks, Cpmaks, and AUC. However, based on the results of one way analysis of variance on the value of tetracycline pharmacokinetic parameters between groups showed no significant difference (p>0.05). Key words: pharmakokinetics, ambon banana juice, tetracycline.