Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Agribios

PERSEPSI ANAK PETANI TERHADAP PROFESI PETANI SEMANGKA DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER Subekti, Sri; Dewi, Sutan Cadena Kusuma; Sudarko, Sudarko
AGRIBIOS Vol 23 No 02 (2025): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v23i02.6753

Abstract

Krisis regenerasi petani menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jember sebagai sentra produksi semangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi anak petani terhadap profesi petani semangka dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Puger. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik survei melalui kuesioner kepada 75 anak petani berusia 21–25 tahun yang belum terjun dalam bidang pertanian. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi negatif terhadap profesi petani semangka yang dianggap tidak menjanjikan secara ekonomi, kurang bergengsi, dan memiliki beban kerja fisik yang tinggi. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi anak petani meliputi usia, pendidikan, dukungan keluarga, motivasi berprestasi, dan dukungan pemerintah. Sementara itu, faktor eksternal seperti penyuluhan dan ketersediaan sumber daya memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menegaskan perlunya strategi peningkatan minat generasi muda melalui pendekatan pendidikan, penguatan kelembagaan penyuluhan, dan pemberdayaan keluarga petani untuk menjaga keberlanjutan usahatani semangka di wilayah pedesaan.
The Capacity Building of Foster Groups of the Meru Betiri National Park Office in Goat Farming Subekti, Sri; Andriani, Devin Dwi; Puspaningrum, Diah; Sudarko, Sudarko
AGRIBIOS Vol 23 No 02 (2025): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v23i02.6982

Abstract

Desa Sanenrejo sebagai desa penyangga Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) memiliki potensi agroklimat dan topografi yang mendukung pengembangan usaha ternak sebagai alternatif mata pencaharian. Balai TNMB memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat yang sebagian besar anggotanya merupakan mantan pelaku illegal logging, melalui program pemberdayaan, salah satunya usaha ternak kambing. Tujuan penelitian adalah menganalisis proses pemberdayaan kelompok masyarakat binaan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan berjumlah 15 orang yang terdiri dari ketua dan anggota kelompok masyarakat, penyuluh kehutanan, serta pihak TNMB, termasuk polisi hutan dan bagian keuangan. Analisis data menggunakan model Miles, Huberman & Saldana meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa proses pemberdayaan berjalan dalam tiga tahapan peningkatan kapasitas yaitu 1) peningkatan kapasitas sistem nilai keadilan yang dijabarkan oleh dua aturan yaitu aturan dari kelompok dan aturan Taman Nasional Meru Betiri. Aturan kelompok berupa aturan pembagian keuntungan dan aturan perawatan kambing. Sedangkan, aturan Taman Nasional Meru Betiri yakni mengadakan evaluasi kelompok dan alokasi dana usaha berupa pembuatan rekening atas nama dua orang yakni penyuluh dan ketua kelompok. 2) peningkatan kapasitas manusia melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan penyuluhan berupa kegiatan Meru Betiri Service Camp (MBSC) dan kegiatan pelatihan berupa pelatihan perawatan kambing, pelatihan pembuatan silase dan penggunaan chopper, dan pelatihan pembuatan pupuk kompos. 3) Peningkatan kapasitas kelompok terdiri dari adanya kelembagaan yang jelas, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan, adanya kemampuan inovasi dan adaptasi melalui media sosial dan platform belanja, adanya kemampuan memperoleh informasi pasar, dan adanya jaringan konsultasi dengan penyuluh.