Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Literasi Digital untuk Guru Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir Kabupaten Dompu Taufik Taufik; Angga Putra; M. Nur Imansyah; Nurdianah Nurdianah; Iwansyah Iwansyah
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 6, No 5 (2023): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v6i5.19584

Abstract

Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PkM) bertujuan meningkatkan literasi digital para guru di wilayah pesisir Kabupaten Dompu, khususnya di SDN 24 Pekat. Program ini berupaya mengatasi kendala dengan memberikan pelatihan dan pendampingan guru dalam memperoleh keterampilan dalam mengoperasikan teknologi digital. Kegiatan ini meliputi: workshop strategi penelusuran Search Engine (Google), penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik dengan aplikasi Book Creator, dan penulisan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelas serta publikasi di jurnal nasional terakreditasi. Adapun tahapan yang dilakukan dalam program ini, yakni: a) Persiapan program (survei dan analisis situasi), b) Pelaksanaan program (sosialisasi program, penyusunan materi, implementasi program, monitoring dan evaluasi). Hasil pelatihan yang dilakukan diantaranya: 1) Meningkatkan keterampilan guru dalam mencari dan mengevaluasi sumber belajar digital Search Engine secara mandiri. Guru diberikan pemahaman tentang etika penggunaan informasi, sumber belajar, serta cara menemukan dan mengunduh artikel dari jurnal nasional, 2) Meningkatnya keterampilan para guru dalam menyusun Lembar Kegiatan Peserta Didik yang kreatif dan interaktif. Guru akan diajarkan strategi penyusunan konten menarik dan memanfaatkan fitur-fitur dari Book Creator, dan 3) Guru diberikan panduan dalam merancang Penelitian Tindakan Kelas yang relevan dengan konteks pembelajaran, serta diajak untuk berkolaborasi dalam kelompok diskusi untuk saling bertukar ide dan pengalaman. Selain itu, mereka diberikan pemahaman tentang proses dan kriteria publikasi di jurnal terakreditasi.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Digital dalam Pembelajaran Menulis Puisi di SMP Negeri 2 Woja Taufik Taufik; Ismail Ismail; M. Nur Imansyah; Mayang Putri Kasmita
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2024): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v5i2.2731

Abstract

Research has been conducted entitled the use of digital-based learning media in learning to write poetry at SMP Negeri 2 Woja, Dompu Regency. The main objective of this research is to carry out an in-depth analysis of the use of learning media that utilizes the use of technology in the process of learning to write poetry. This research uses a descriptive qualitative approach with the data collection techniques used are observation and writing performance. Meanwhile, the data analysis technique used in qualitative analysis has four stages, namely data collection, data reduction, data presentation and the final step is drawing conclusions and verification. The research results show that the use of learning media, especially technology-based learning media such as digital learning media, has proven effective in improving learning outcomes, especially in learning to write poetry. Digital learning media allows educators to present material in a more interesting and interactive way, motivating students to be more active in the learning process. Various learning media, such as Quizziz, PowerPoint, poetry anthologies, YouTube channels, and Instagram social media, can be used for various purposes in learning to write poetry, from understanding basic concepts to producing poetry and publishing it.
Korelasi Antara Persepsi Siswa Terhadap Kepribadian Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Andang Andang; Nurwidiawati Nurwidiawati; Amirulmukminin Amirulmukminin; Yasser Arafat; Taufik Taufik
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.1537

Abstract

Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek persepsi adalah kepribadian guru saat mengajar didalam kelas. Kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap siswanya. Pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran oleh guru baik didalam kelas pembelajaran maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sementara motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan penggerak dalam diri seseorang untuk memulai suatu kegiatan atau aktivitas belajar atas kemauannya sendiri atau minat individu dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara empirik mengenai korelasi antara persepsi siswa terhadap kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa di MAN 1 Kota Bima. Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, bersifat korelasional dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Kota Bima dan jumlah sampel yang ditentukan sebanyak 60 orang yang diambil secara acak menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Adapun teknik analisa datanya yaitu deskripsi data, pengujian prasyarat analisis, dan pengujian hipotesis dengan cara mencari persamaan garis regresi linear sederhana, menentukan koefisien korelasi, menentukan kadar korelasi atau kontribusi X terhadap Y, dan pengujian keberartian korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara variabel persepsi siswa terhadap kepribadian guru (X) dengan motivasi belajar siswa (Y) yang sangat signifikan sebesar 0,95 yang diperoleh dari nilai pengujian korelasi sederhana atau nilai r. Dan untuk pengujian korelasi didapat bahwa thitung = 22,895 lebih besar dari ttabel = 1,671, atau dengan kata lain H1 : ρ ≠ 0 diterima.
Investigating Indonesian EFL preservice teachers’ digital technological awareness and their challenges in EFL learning: A case study Diana Purwati; Fathirma'ruf Fathirma'ruf; Amalia Lakehu; Taufik Taufik
Journal on English as a Foreign Language Vol 14, No 1 (2024): Issued in March 2024
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jefl.v14i1.7625

Abstract

The role of technology in learning English as a foreign language (EFL) remains significant. While numerous studies explored the effectiveness of technology in learning EFL, there is a paucity of research that examines EFL preservice teachers' digital technological awareness and their challenges in using technology in EFL learning. This study aims to investigate EFL preservice teachers' digital technological awareness and their challenges. This case study involved six EFL preservice teachers from the English Education Program at one of the higher colleges in West Nusa Tenggara Province, Indonesia. The data were garnered through in-depth interviews and observations. Thematic analysis was used to analyze the data. The result shows that teachers’ teaching style frequently incorporating technology in learning has been the main influence in enhancing the students' technological awareness. In terms of challenges, EFL preservice teachers faced four main difficulties: financial barriers, technical issues, meeting the lecturer's expectations, and technological anxiety. This study suggests that there is a need for teacher training programs to include components that focus on enhancing digital technological awareness among EFL preservice teachers. This can be maintained through workshops, courses, or specific modules designed to address the challenges EFL preservice teachers face.
Analisis Kesulitan Guru dalam Menyusun Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar Taufik Taufik; Andang Andang; M.Nur Imansyah
Jurnal Pendidikan dan Media Pembelajaran Vol. 2 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59584/jundikma.v2i03.35

Abstract

Pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah memiliki keterkaitan erat dengan kemampuan guru dalam menyusun modul ajar. Guru diharuskan memiliki keterampilan untuk menyusun modul ajar secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah tentang Analisis Kesulitan Guru Dalam Menyusun Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 2 Woja Kabupaten Dompu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan berbagai kesulitan yang dihadapi oleh guru ketika menyusun modul ajar. Ada tiga kriteria kesulitan yang diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu: (1) sebanyak 30% guru memahami modul ajar beserta komponennya; (2) sebanyak 25% guru memahami modul ajar namun kurang memahami komponennya; dan (3) sebanyak 45% guru tidak memahami modul ajar beserta komponennya. Menghadapi kondisi seperti ini, setiap guru yang mengalami kesulitan dalam pemahaman modul ajar menjadi tanggung jawab sekolah untuk memberikan bimbingan dan pendampingan, karena kualitas guru memiliki dampak signifikan terhadap implementasi kurikulum merdeka belajar.
PKM – Pemanfaatan Jammer untuk Meminimalisir Kecanduan Smartphone pada Siswa di Kabupaten Dompu Andi Prayudi; Fathirma’ruf Fathirma’ruf; Taufik Taufik; Muh. Hijrah; Faujiah Faujiah
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 4 No. 3 (2023): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v4i3.310

Abstract

Salah satu sekolah yang menerapkan aturan penggunaan Smartphone pada proses kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Dompu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 02 Dompu. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah (1) Banyaknya siswa yang melangggar aturan tentang penggunaan Smartphone pada saat proses KBM sehingga kurangnya efektif pembelajaran di sekolah tutur guru bimbingan konseling (BK) SMK Negeri 02 Dompu; (2) Sering kedapatannya siswa membuka situs dewasa di lingkungan sekolah. (3) Banyaknya siswa yang bermain game online yang mengakibatkan telatnya masuk pada jam pelajaran setelah istrahat. solusi yang terapkan adalah penerapan Jammer Signal. Metode pelaksanaan pada pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini yaitu (1) tahapan persiapan program; (2) tahapan pelaksanaan program dan; (3) tahapan monitoring dan evaluasi program keberlanjutan. Hasil dari PKM terdapat penurunan jumlah siswa yang membawa serta menggunakan smartphone disekolah sebesar 30%. Kesimpulan PKM ini adalah memberikan manfaat kepada mitra khususnya pengurangan penggunaan Smartphone pada siswa serta meningkatkan keilmuan dalam bidang elektronika, sehingga siswa mampu mempelajari komponen-komponen elektronika kemudian merakitnya bukan hanya rangkaian jammer tapi rangkaian elektronika lainnya.
Digital Learning Media in Learning to Write Poetry for Middle School Students Taufik Taufik; Ismail Ismail; M. Nur Imansyah; Mayang Putri Kasmita
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 9, No 2 (2024): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v9i2.7058

Abstract

Research has been carried out entitled Digital Learning Media in Learning to Write Poetry for Middle School Students. This research aims to determine the influence of digital learning media on the learning outcomes of class VIII students at SMPN 02 Woja. This type of research is quantitative research using the Quasi Experimental Design method, especially the non-equivalent control group design type. From the learning results obtained before treatment, both the experimental class and the control class showed the same abilities. Next, the posttest value data was tested. The results of the posttest analysis show that the average score for the experimental class is 51.21, while the average score for the control class is 41.70. Based on inferential statistical analysis of the posttest scores, it was found that the calculated t value (t_count) was 1.99 greater than the t table value (t-table) of 1.669. This shows that H0 (null hypothesis) is rejected and H1 (alternative hypothesis) is accepted.
Students’ Perception on Game-Based Learning Using Technology: Kahoot! As a Case Study Ismail Ismail; Rusdin Rusdin; Andi Prayudi; Taufik Taufik
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 10 No. 2 (2023): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There have been studies which exploring students’ perception on the use of kahoot!. However, research on investigating students’ opinion on the implementation of kahoot and students’ recommendation for educational stake-holders is uncommon. This study relies on semi-structured interview data from 15 second-year students (10 female and 5 male) enrolling in the Introduction to Linguistics Class in English Education Department of STKIP Yapis Dompu. This study aims to explore the benefits of the use of kahoot, the barriers and students’ recommendation to educational stake-holders for improvement. The data were analysed using thematic analysis adapted from (Braun & Clarke, 2006) which consists of 6 steps. The finding of this paper suggested that the implementation of kahoot in learning process had four benefits: Firstly, Kahoot creates fun and interested learning atmosphere. Secondly, it riggers students’ attention and focus. Thirdly, it facilitates comprehension of material Taught. Lastly, Kahoot! fosters positive competitiveness among students. Additionally; there were two main barriers of using kahoot in this research: firstly, limitations on internet access. Secondly, not enough time to answer. The surprising conclusion of the research was that, all participants had never been exposed to game-based learning platform during their formal school (elementary and high school); they only were only exposed to game-based learning platform at this introduction to linguistics class. Therefore; all participants highly recommended to all lecturers and teachers to game-based learning platform in their teaching. This study relied on game-based learning platform kahoot. Therefore, similar study which explores other game-based learning platforms is highly recommended.
Dompunese and Bimanese Common Idiom “Kalembo Ade”: Morphological, Syntactical, and Semantic Analysis Ismail Ismail; Lili Suryaningsih; Taufik Taufik; Leni Marlina
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 9 No. 2 (2022): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to semantically, morphologically, and syntactically analyze Dompunese and Bimanese common idiom “Kalembo ade”. To obtain accurate data, this qualitative research used in-depth interview to some indigenous people of Dompu and Bima who actively speak Bima language. The significant findings of this research is that the phrase kalembo ade and its lexical English translation enlarge heart have the same morphological rules which both are composed of prefix + adjective and noun. Syntactically, the phrase kalembo ade has the same syntactical rule with its lexical English translation enlarge heart. The two phrases are occupied by Verb Phrase (VP) which the transitive verbs enlarge and kalembo function as predicate (P), and the words ade and heart are occupied by Noun Phrase (NP) whose function as a Direct Object (DO). Another important finding in this study is that in everyday communication, Kalembo Ade has various meanings and functions based on the context uttered such as sorry in expression of apology, be patient in expression of sympathy or condolence, and be advised in asking one’s understandings. Similar studies which investigate morphological, syntactical, and semantic rules of other phrases are highly recommended for future studies.