The number of HIV infections in 2010-2014 in the age group < 14 years is increased when compared to the year 2010-2013. The increase of HIV number requires health professionals to provide optimal health services. Therefore, the adequacy of health personnel and their problems in providing services to children with HIV infections have become important factors to be studied. This is qualitative study using in-depth interviews. Locations were referral hospital HIV-AIDS in DKI Jakarta (Jakarta Utara, Jakarta Barat), East Java (Surabaya, Malang), Bali (Denpasar, Buleleng), Papua (Jayapura, Kabupaten Jayapura), and North Sumatra (Medan, Deli Serdang) which selected by purposive sampling. Informans were doctors, nurses, pharmacists, medical laboratory workers and case managers. Data were analyzed using content analysis. The problem of health care of children with HIV-AIDS in most hospitals in ten districts/cities is the inadequacy of health personnel because of the number of health personnel is limited, but with work concurrently. Some health personnels have not participated in training related to health care for children with HIV-AIDS, including laboratory examination. It is needed to do the mapping of the health personnels for health services, especially for children with HIV-AIDS. Besides, health personnels need training related to the accuracy of dosing/ comparison drug, how to handle children with HIV-AIDS patients, and laboratory tests of HIV-AIDS to maintain service quality.AbstrakJumlah infeksi HIV tahun 2010â2014 pada kelompok usia < 14 tahun meningkat dibandingkantahun 2010â2013. Peningkatan jumlah penderita HIV memerlukan tenaga kesehatan yang mampumemberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Karenanya, kecukupan tenaga kesehatanbeserta permasalahannya dalam pelayanan kesehatan pada anak dengan HIV-AIDS menjadi halyang penting untuk dikaji. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, untuk itu data dikumpulkanmelalui wawancara mendalam. Lokasi penelitian dipilih secara purposif sampling yaitu rumah sakit(RS) rujukan HIV-AIDS di Provinsi DKI Jakarta (Jakarta Utara, Jakarta Barat), Jawa Timur (KotaSurabaya, Kabupaten Malang), Bali (Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng), Papua (Kota Jayapura,Kabupaten Jayapura) dan Sumatera Utara (Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang). Sebagai informanadalah dokter, perawat, tenaga farmasi, tenaga laboratorium medis, dan manajer kasus/pendampingpasien. Analisis data menggunakan metode content analysis. Permasalahan pelayanan kesehatananak dengan HIV-AIDS di sebagian besar RS di sepuluh kabupaten/kota yaitu ketidakcukupan tenagakesehatan karena jumlah tenaga kesehatan terbatas dengan tugas/pekerjaan yang merangkap.Sebagian tenaga kesehatan belum mengikuti pelatihan terkait pelayanan kesehatan bagi anak denganHIV-AIDS termasuk pemeriksaan laboratorium. Perlu pemetaan kebutuhan jumlah tenaga kesehatanuntuk pelayanan kesehatan khususnya pada pasien anak dengan HIV-AIDS. Tenaga kesehatan perlumengikuti pelatihan terkait ketepatan pemberian dosis/perbandingan obat, cara menangani pasien anakdengan HIV-AIDS, dan pemeriksaan laboratorium HIV-AIDS untuk menjaga kualitas layanan.