Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMASI PERSEDIAAN SPARE PART UNTUK MENINGKATKAN TOTAL PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS DI PT. ZXC) Iphov Kumala Sriwana; I Wayan Sukania; Santo Christianto
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v4i3.1548

Abstract

PT. ZXC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sales (showroom) dan After Sales Service termasuk penjualan spare part (Vehicle Service Part). Pada bidang spare part terdapat berbagai kategori yang ada untuk tiap spare parts berdasarkan demand atau pergerakannya, yaitu fast moving, slow moving, non moving (dead stock), dan new model. Sistem pemesanan yang dilakukan untuk memenuhi persediaan tidak berdasarkan pada jumlah permintaan yang akan datang. Penelitian dilakukan untuk dapat membantu perusahaan agar dapat meningkatkan total penjualan dengan memberikan usulan perbaikan pada pemesanan spare parts pada kategori fast moving dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu perusahaan untuk dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap permintaan konsumen dengan memperhatikan reorder point dan safety stock yang dihasilkan dari simulasi Monte Carlo. Pada penelitian ini parts yang akan diteliti, yaitu Air Cleaner, Oil Filter, dan Spark Plug karena part tersebut merupakan part fast moving tertinggi. Dalam penelitian ini, apabila menggunakan simulasi monte carlo terjadi peningkatan total penjualan yang dilihat berdasarkan keuntungan tiap bulannya. Pada tahun 2013 hingga Juni 2015, peningkatan tertinggi sebesar 2,622% dan peningkatan terendah sebesar 0,117%. Kata Kunci: Spare Part, Sistem Pemesanan, Simulasi Monte Carlo, Reorder Point, Safety Stock.
RANCANGAN FURNITURE DAN TATA RUANG DENGAN DIMENSI TERBATAS SECARA ERGONOMIS Lamto Widodo; I Wayan Sukania; Rosalia Sugiono
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v4i2.491

Abstract

Pada masa kini, ruang kamar tidak lagi hanya dipakai sebagai ruang istirahat, akan tetapi kini banyak orang yang menghabiskan waktu dan melakukan berbagai aktifitas di dalam ruang kamar. Ruang kamar yang memiliki banyak fasilitas tentunya membutuhkan ukuran dimensi yang besar. Seiring perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk kota-kota besar di Indonesia terus meningkat. Karena keterbatasan lahan serta harga rumah yang semakin mahal, maka mulai banyak muncul hunian vertical seperti apartemen studio atau rumah-rumah kos. Permasalahan yang dihadapi adalah kamar kos atau ruangan pada apartemen studio memiliki dimensi yang terbatas. Hal ini menyebabkan terbatasnya aktivitas yang dapat dilakukan oleh penghuni ruangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan perancangan ruang yang dilengkapi dengan furniture yang dapat membantu pengguna melaksanakan berbagai aktifitas di area yang sama. Perancangan ruang ini dibuat berdasarkan hasil data kuesioner yang melibatkan sebagian besar pendatang di kota Jakarta yang berada di usia 20–35 tahun dan data Anthropometri orang Indonesia, agar tujuan perancangan ini sesuai dengan kebutuhan konsumen. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan ruang ini salah satunya adalah ergonomi. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan Autodesk Inventor untuk perancangan ruang dan furniture dan menggunakan analisis RULA pada software CATIA untuk menguji posisi yang ergonomis. Dengan adanya perancangan ruang ini, diharapkan pengguna dapat melaksanakan aktivitas yang dibutuhkan secara efektif Kata Kunci: Ergonomi, RULA, Inventor, Furniture, Ruang Dimensi Terbatas 
ANALISIS TATA LETAK GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATE STORAGE Olivia Audrey; Wayan Sukania; Siti Rohana Nasution
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.484 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.221

Abstract

Pengelolaan gudang yang baik akan mempengaruhi didalam memperlancar proses produksi. Dengan meningkatnya Kapasitas produksi mencapai 93.624 kaleng atau setara dengan 3.901 kardus dan terdiri dari 20 jenis produk. Hal ini yangmenyebabkan perlunya dilakukan pengaturan tata letak gudang guna mengatur posisi penyimpanan dan penyusunan barang jadi. Barang jadi hasil produksi akan ditempatkan dan disusun secara acak bergantung pada posisi gudang yang kosong. Hal ini mengakibatkan waktu angkut menjadi lebih lama karena adanya proses pencarian. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan tata letak gudang barang jadi dengan metode dedicated storage. Metode dedicated storage merupakan metode penyusunan tata letak dimana penyimpanan produk disusun berdasarkan banyaknya aktivitas keluar masuk dengan jarak tempuh terpendek terhadap I/O point (throughput). Dengan penggunaan metode ini, maka barang jadi yang akan disimpan akan menempati lokasi yang tetap sehingga memudahkan operator dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar. Dari hasil perancangan tata letak didapatkan 3 alternatif dengan jenis aliran barang yang berbeda. Tata letak dengan arus lurus, arus “U” dan arus “L” memiliki total jarak tempuh 177.714 m, 178.147,71m, dan 178.455,8 m. Alternatif tata letak yang dipilih adalah arus lurus karena memiliki jarak tempuh terpendek dan jenis tata letak ini memiliki proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih cepat.
PELATIHAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEJA SAJI BERBAHAN BESI NAKO DAN KAYU LAPIS MENGGUNAKAN METODE PENGELASAN KEPADA PERMUDHITA UNTUK FASILITAS PASRAMAN KERTAJAYA TANGERANG I Wayan Sukania; Lamto Widodo
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.37 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.7995

Abstract

Observations in Pasraman Kertajaya Tangerang showed that the need for a table is very urgent. Whenever there is a religious event, it is always busy with making a serving table from a school bench. Of course, the appearance is not good. Therefore, the manager of Pasraman welcomed the idea of making the serving table. To bridge the need for an improved design and product design skills, especially serving tables and efforts to improve the skills of using iron welding equipment and wood processing equipment by Permudhita, and to meet the needs of a serving table at Pasraman Kertajaya Tangerang, it is felt very necessary to hold this PKM activity. PKM activities are divided into 2 sessions namely design theory sessions and practical sessions. The first session was in the form of a brief theory regarding the stages of product design especially the serving table. The first session resulted in several serving table designs and was selected for the best practice material. While the second session was a direct practice of making a serving table using equipment that was provided at the training venue. The absorption of knowledge and skills is measured by the questionnaire. The initial questionnaire is to find out the initial ability and the final questionnaire to know the additional ability of the participants. The result turned out to be an increase in the insights and skills of the participants. Based on the results of the initial questionnaire about 60% of the participants had the ability to match the questions on the questionnaire. However, after the practice of knowledge and skills, the participants changed to 100% of the questions in the questionnaire. To the instructor's guide in training, all participants said that it was easy to understand. In connection with the addition of technical knowledge of the participants after the training, it was found that an average of 81% of the technical knowledge of the participants increasedABSTRAK:Pengamatan di Pasraman Kertajaya Tangerang menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap meja saji sangat mendesak. Setiap ada acara keagamaan selalu disibukkan dengan membuat meja saji dari bangku sekolah yang disusun. Tentu penampilan kurang baik. Oleh karena itu pengelola pasraman menyambut sangat baik ide pembuatan meja saji tersebut. Untuk menjembatani adanya kebutuhan akan peningkatan ketrampilan mendisain dan merancang produk khususnya meja saji serta usaha peningkatan keterampilan menggunakan peralatan pengelasan besi dan peralatan pengolah kayu oleh  para Permudhita, serta untuk memenuhi adanya kebutuhan meja saji di Pasraman Kertajaya Tangerang maka dirasakan sangat perlu menyelenggarakan kegiatan PKM ini. Kegiatan PKM dibagi kedalam 2 sesi yaitu sesi teori perancangan dan sesi latihan atau praktik. Sesi pertama berupa teori singkat mengenai tahapan perancangan produk khususnya meja saji. Sesi pertama menghasilkan beberapa disain meja saji dan selanjunya dipilih yang ternaik untuk materi praktik. Sedangkan sesi kedua adalah praktik langsung membuat meja saji menggunakan peralatan yang telah disediakan di tempat pelatihan.  Daya serap ilmu dan keterampilan diukur dengan kuisioner. Kuisioner  awal untuk mengetahui kemampuan awal dan kuisioner akhir uantuk mengetahui tambahan kemampuan para peserta. Hasilnya ternyata ada peningkatan wawasan dan keterampilan dari para peserta. Berdasarkan hasil kuisioner awal sekitar  60%  para peserta memiliki kemampuan sesuai dengan pertanyaan pada kuisioner. Namun setelah praktik pengetahuan dan keterampilan peserta berubah mejadi 100 % terhadapat pertanyaan pada kuisioner. Terhadap panduan instruktur dalam pelatihan, semua peserta mengatakan mudah dipahami. Berkaitan dengan adanya penambahan pengetahuan teknik para peserta setelah pelatihan, diketahui bahwa rata-rata 81% pengetahuan teknik para peserta bertambah
PELATIHAN PEMBUATAN SOKET KAKI PALSU MENGGUNAKAN BAHAN BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU Agustinus Purna Irawan; I Wayan Sukania; Paula T. Anggarina
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.11644

Abstract

Indonesia is a country rich in natural fibers. Natural fibers have the potential to be developed further into alternative products that are beneficial for the welfare of society. Natural fibers, including bamboo, hemp and rattan, have the potential to be developed into cheap, strong, safe, and comfortable biomaterials. One product that can be developed based on natural fiber composites is a prosthetic leg socket. In this community service activity, manufacturing technology use to build prosthetic sockets includes the usage of bamboo fiber composite materials and an epoxy matrix. One of the Community service activities carried out is the training for Small and Medium Enterprises engaged in the manufacture and marketing of prosthesis products, to produce socket prostheses using epoxy bamboo fiber composite materials. Through this activity, it is hoped that the appropriate technology that has been obtained through research activities funded by the Higher Education research grant, can be more beneficial for Small and Medium Enterprises and be used in the production process of socket prostheses which are cheaper, stronger, environmentally friendly and made with materials which are still abundant. Based on the results of these community service activities, some training has been given to Small and Medium Enterprises so that they can produce prosthetic leg sockets made of bamboo fiber composite material.ABSTRAKIndonesia adalah negara yang kaya dengan serat alam. Serat alam berpotensi untuk terus dikembangkan menjadi produk alternatif yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Serat alam antara lain bambu, rami dan rotan, sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi biomaterial yang murah, kuat, aman, dan nyaman. Salah satu produk yang dapat dikembangkan berbasis komposit serat alam adalah soket kaki palsu. Pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, diimplementasikan teknologi manufaktur pembuatan soket kaki palsu dengan menggunakan bahan komposit serat bambu dan matriks epoksi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan adalah pelatihan kepada UMKM yang bergerak di bidang pembuatan dan pemasaran produk prosthesis, untuk memproduksi soket prosthesis dengan menggunakan bahan komposit serat bambu epoksi. Melalui kegiatan ini, diharapkan teknologi tepat guna yang telah diperoleh melalui kegiatan penelitian yang dibiayai oleh hibah penelitian Dikti, dapat lebih bermanfaat bagi Usaha Kecil dan Menengah dan digunakan dalam proses produksi soket prosthesis yang lebih murah, kuat, ramah lingkungan dan bahan yang melimpah. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, telah diberikan pelatihan kepada Usaha Kecil dan Menengah, sehingga dapat memproduksi soket kaki palsu dari bahan komposit serat bambu 
PENINGKATAN KETRAMPILAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RAK POT BUNGA ERGONOMIS KEPADA SISWA PASRAMAN NON FORMAL KERTAJAYA TANGERANG. Lamto Widodo Widodo; Lithrone Laricha Salomon; I Wayan Sukania; Elisha Sanjaya; Melynia Novita P
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.14858

Abstract

Plants have many functions. However, the condition of the plants in the garden around the Kertajaya Tangerang Pasraman area is less organized due to the limited area. Therefore, the arrangement of plants in pots placed on flower racks is a solution. On the other hand, Pasraman students need activities to improve their skills and insight. Therefore, training on the design and practice of making flower pot rack products is carried out, the results of which can be used in pasraman. The training is carried out in 2 stages, namely the stage of theory exposure, insight, and field practice stage. The first stage produces various flower pot rack concepts that meet certain specified criteria. The next stage is in the form of field practice to realize the selected design. Making flower pot racks involves the process of measuring materials, cutting, sanding, grinding, assembling, screwing, drilling and painting. The result of the activity is the concept and prototype of an ergonomic flower pot rack and the addition of knowledge and skills. Based on the questionnaire, there was an increase in participants' insight and understanding of the importance of market research and ergonomics in product design by 21.4%. The importance of product design and development stages increased understanding by 28.5%. In practical activities using work equipment in welding workshops and teamwork, there was 42.9%. A total of 85.7% said the instructor's guide was easy to understand, and all participants said the material and activity methods were satisfactoryABSTRAKTanaman memiliki banyak fungsi. Namun kondisi tanaman di taman sekitar area Pasraman Kertajaya Tangerang kurang tertata yang disebabkan oleh terbatasnya area. Oleh karena itu penataan tanaman dalam pot yang diletakkan pada rak bunga adalah solusi. Di sisi lain siswa pasraman sangat memerlukan kegiatan untuk peningkatan wawasan. Oleh karena itu dilakukan pelatihan perancangan dan praktik pembuatan produk rak pot bunga yang hasilnya dapat digunakan di pasraman. Pelatihan dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap pemaparan teori, wawasan dan tahap praktik lapangan.  Tahap pertama menghasilkan berbagai  konsep rak pot bunga  yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan. Tahap selanjutnya berupa praktik lapangan mewujudkan desain terpilih. Pembuatan rak pot bunga melibatkan proses mengukur bahan, memotong, mengampelas, menggerinda, merakit, menyekrup, mengebor dan mengecat. Hasil kegiatan adalah konsep dan prototipe rak pot bunga ergonomis dan penambahan ilmu dan ketrampilan. Berdasarkan kuisioner yang diberikan  terjadi peningkatan wawasan dan pemahaman peserta terhadap pentingnya riset pasar dan ergonomik pada perancangan produk sebesar  21,4 % dan pentingnya tahapan perancangan dan pengembangan produk terjadi kenaikan pemahaman sebesar 28,5%. Pada kegiatan praktik menggunakan peralatan kerja di bengkel las dan kerjasama dalam team terjadi peningkatan sebesar 42,9%. Sebanyak 85,7% mengatakan panduan instruktur mudah dipahami dan semua peserta mengatakan materi dan metode kegiatan memuaskan.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUK MAKANAN RINGAN GUNA PENINGKATAN DAYA SAING Lithrone Laricha Salomon; Wilson Kosasih; I Wayan Sukania
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.153 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7239

Abstract

Sekarang ini, Industri Kecil Menengah (IKM) produk makanan ringan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akan tetapi pemasaran produknya dirasakan belum mampu bersaing. Adapun lemahnya daya saing dari IKM tersebut disebabkan oleh desain kemasan produk yang kurang menarik; jalur distribusi produk yang kurang baik; strategi promosi yang masih tradisional serta belum memiliki jejaring bisnis yang luas. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pendampingan pada salah satu IKM tersebut yang bertujuan untuk mengembangkan produk baru sesuai dengan preferensi konsumen dengan penelitian awal yang menggunakan metode analisis konjoin. Produk IKM ini adalah makanan ringan yang dikenal dengan nama telur gabus dengan merk HALISA Hasil dari pengembangan produk dievaluasi secara berkala berdasarkan peningkatan penjualan yang ada. Pada akhirnya studi ini menunjukan terdapat pengaruh positif dari pengembangan produk baru terhadap peningkatan penjualan.
RANCANG ULANG KEMASAN PRODUK MAKANAN BEKU BERBAHAN DASAR SEAFOOD GUNA PENINGKATAN PANGSA PASAR DI ERA PANDEMI COVID-19 Lithrone Laricha Salomon; Ahmad Ahmad; Wilson Kosasih; I Wayan Sukania
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.11949

Abstract

The current era of the Covid-19 pandemic has caused a decline in the level of a person's economy / income, which will raise concerns of many things. One of them is in the selection of food ingredients. Many people today want a food product that is affordable but still hygienic. This has resulted in a decrease in consumption of a number of eating establishments where many people have switched to processing their own food. In addition to the hygienic factor, this decrease is also based on the level of consumer saturation with the products being offered. Based on these conditions, it is necessary to carry out a strategy to increase product marketing, in this case, is to make frozen seafood products in packaging. Seeing the current pandemic condition, consumers are very concerned about the hygiene factor of a product. The existence of this seafood-based frozen food product aims to make it easier for consumers to cook a variety of seafood dishes at their respective homes at the time the consumers want themselves. This product packaging redesign is a strategy that is expected to increase the market share of products produced by MSMEs that produce frozen seafood-based foods. It can be said that MSMEs producing frozen seafood-based food do not understand the overall market demand for frozen seafood products, so it is necessary to know consumer preferences for frozen seafood products, both in terms of taste and packaging quality that can meet consumer desires. Through the initial research conducted, the results of the product packaging redesign were obtained which could increase the sales of this seafood-based frozen food productABSTRAK:Era pandemi Covid-19 saat ini  membuat turunnya tingkat ekonomi/pendapatan seseorang dimana hal ini akan menimbulkan kekhawatiran akan banyak hal. Salah satunya adalah dalam hal pemilihan bahan pangan. Banyak orang saat ini menginginkan suatu produk makanan dengan harga terjangkau namun tetap higienis. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan konsumsi terhadap sejumlah tempat makan dimana banyak orang beralih untuk mengolah makanannya sendiri. Selain faktor higenitas penurunan ini juga didasari adanya tingkat kejenuhan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu strategi untuk dapat meningkatkan pemasaran produk dalam hal ini adalah membuat produk frozen seafood dalam kemasan. Melihat kondisi pandemi saat ini, konsumen sangat memperhatikan faktor higinitas dari suatu produk.  Adanya produk makanan beku berbahan dasar seafood ini bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam memasak beragam hidangan seafood di rumah masing-masing pada waktu yang diinginkan konsumen itu sendiri. Rancang ulang kemasan produk ini merupakan suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkan oleh UMKM penghasil makanan beku berbahan dasar seafood. UMKM penghasil makanan beku berbahan dasar seafood yang ada saat ini dapat dikatakan belum memahami keinginan pasar secara menyeluruh dari produk frozen seafood yang dibuat sehingga sangat perlu diketahui preferensi konsumen terhadap produk hidangan Frozen seafood baik dari aspek kualitas rasa maupun kemasan yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Melalui penelitian awal yang dilakukan maka diperoleh hasil redesign kemasan produk yang dapat meningkatkan penjualan produk makanan beku berbahan dasar seafood ini
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA PRODUKSI KEMASAN MAKANAN RINGAN DI PT. XYZ Bratayuda Raya; I Wayan Sukania
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.713 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.16392

Abstract

PT. XYZ is engaged in printing and packaging. In the production process, this company uses several raw materials such as duplex, ink, glue, and UV Chemical. The availability of these materials must be planned so that the production process can run well and meet consumer demand. The MRP method used by the factory is the same for all materials, namely LFL, even though LFL is not always effective for every material, especially in terms of cost. Therefore, another method is needed as a comparison, the method used is Fixed Lot Size, Least Unit Cost, Least Total Cost and Economic Order Quantity. The data obtained from the company's primary source. The result is that Duplex material is recommended to use the LUC method at a cost of Rp. 9,724,865, Cyan ink using the LUC method at a cost of Rp. 904,899, Magenta ink using the LTC method at a cost of Rp. 857,292, Yellow Ink using the LTC method at a cost of Rp. 945,772, Black Ink with the LUC method at a cost of Rp. 697,005, Orange Ink with LTC method with a fee of Rp. 3,314,760, Red Ink with the LUC method at a cost of Rp. 769,665, UV Chemical with LUC method with a cost of Rp. 457.124, adhesive glue using the LTC method at a cost of Rp. 699,339PT. XYZ bergerak pada bidang printing dan packaging. Pada proses produksinya perusahaan ini menggunakan beberapa bahan baku seperti dupleks, tinta, lem, dan UV Chemical. Material material tersebut harus direncanakan ketersediaannya sehingga proses produksi bisa berjalan baik dan memenuhi permintaan konsumen. Metode MRP yang digunakan pabrik adalah sama untuk semua material yaitu LFL padahal LFL tidak selalu efektif untuk setiap material terutama dari sisi biaya. Oleh  karena itu perlu metode lain sebagai pembanding, metode yang digunakan yaitu Fixed Lot Size, Least Unit Cost, Least Total Cost dan Economic Order Quantity. Data data yang diperoleh berasal dari sumber primer perusahaan Hasilnya Material Dupleks disarankan menggunakan metode LUC dengan biaya sebesar Rp. 9.724.865, Tinta cyan  menggunakan metode LUC dengan biaya sebesar Rp. 904.899, Tinta magenta menggunakan metode LTC dengan biaya sebesar Rp. 857.292, Tinta Yellow dengan metode LTC dengan biaya sebesar Rp. 945.772, Tinta Black dengan metode LUC dengan biaya sebesar Rp. 697.005, Tinta Orange dengan metode LTC dengan biaya sebesar Rp. 3.314.760, Tinta Red dengan  metode LUC dengan biaya sebesar Rp. 769.665, UV Chemical dengan metode LUC dengan biaya sebesar Rp. 457.124, lem perekat dengan metode LTC dengan biaya sebesar Rp. 699.339
PROSEDUR PENINGKATAN PENANGANAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PT. X Priscilla Modena; I Wayan Sukania
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.981 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17541

Abstract

Occupational health and safety or K3 is something that should not be overlooked in an activity that involves human resources with their work. Similar to work accidents that often occur in a job that involves physical activity in it, it can be anticipated by applying K3 and SOP for each work activity. PT. X  is engaged in offset printing and carrying out the production process using machines every day will certainly pose a risk of work accidents. Awareness of factory employees in the implementation of K3 which is still relatively low causes work accidents to occur every year such as scratched fingers, pinched fingers, scratched palms, dropped forklift loads, burned hands and slipping forklift operators. Therefore, by using a fishbone diagram or cause and effect diagram and then by elaborating through a fishbone diagram analysis table, the causes of work accidents at PT. X are obtained. The company is advised to make improvements by increasing K3 awareness, routine machine maintenance, and updating K3 every year.