Sukiswo Sukiswo
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang , Semarang 50275, Indonesia

Published : 59 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN JARINGAN BACKBONE METRO ETHERNET KOTA SEMARANG TAHUN 2028 MENGGUNAKAN ALGORITMA DYSART DAN GEORGANAS SERTA METODE HUNGARIAN DAN FORECASTING KRUITHOF’S DOUBLE FACTOR Nirmakumala, Sekar; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.788 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.949-956

Abstract

Teknologi Metro Ethernet merupakan perkembangan dari teknologi ethernet berbasis IP yang dapat diimplementasikan dalam area jaringan metropolitan Kota Semarang. Sifat masyarakat yang konsumtif akan kebutuhan telekomunikasi menyebabkan meningkatnya jumlah trafik dari tahun ke tahun. Hal ini mendorong penyedia layanan telekomunikasi untuk melakukan perencanaan infrastruktur jaringan dengan kualitas yang baik. Penelitian ini berfokus pada perencanaan jaringan backbone Metro Ethernet di Kota Semarang untuk kebutuhan bandwidth 10 tahun mendatang. Perencanaan dilakukan berdasarkan node existing di Kota Semarang dan rute yang optimal diperoleh dengan metode Hungarian untuk membentuk topologi ring. Forecasting trafik dilakukan dengan metode Kruithof’s double factor untuk memperoleh prediksi trafik point-to-point sebagai dasar dimensioning jaringan terhadap parameter utilisasi link berdasarkan standar QoS PT. Telkom Area Network Semarang untuk menentukan kapasitas link. Jaringan backbone Metro Ethernet di Kota Semarang pada tahun 2028 mendatang terdapat 11 node yang membentuk topologi multi-ring. Hasil forecasting menunjukkan beban trafik total pada tahun 2028 mencapai 2.300,371 Gbps. Hasil perencanaan jaringan menunjukkan bahwa kebutuhan kapasitas link terbesar pada tahun 2028 mencapai 6 x 100 Gb pada dua link SPL<->JHR dan CDI<->BMK dan kapasitas link terkecil adalah 2 x 10 Gb pada link GNK<->MPH dan MKG<->TUG.
ANALISIS KINERJA TCP WESTWOOD UNTUK PENCEGAHAN KONGESTI PADA JARINGAN LTE DENGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2.33 (NS2.33) Permatasari, Grace Karlina; Sukiswo, Sukiswo; Santoso, Imam
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.019 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.3.351-357

Abstract

Abstrak Salah satu implementasi jaringan berbasis wireless adalah teknologi mobile broadband Long Term Evolution (LTE) yang menawarkan berbagai keuntungan, terutama dalam hal kecepatan akses, kapasitas, kesederhanaan arsitektur dan kemudahan implementasi, serta luasnya pilihan jenis user equipment (UE) yang dapat mengakses LTE. Adapun jenis TCP yang digunakan yaitu TCP Westwood, dengan skenario simulasi yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu skenario perhitungan throughput dan fairness, serta skenario simulasi perhitungan delay end-to-end. Sistem pada skenario perhitungan throughput dan fairness dicobakan dengan menggunakan 5 user dan lama simulasi 300 detik, sedangkan pada skenario perhitungan delay end-to-end dicobakan dengan menggunakan 6 user yang bersifat mobile, dan dengan waktu simulasi selama 50 detik.. Hasil dari simulasi yang telah dilakukan pada analisis throughput, maka throughput dengan loss rate 1e-3 dan 5e-3 memiliki perbedaan throughput sebeesar 0,23007691 Mbps. Pada analisis Fairness yang disimulasikan juga dapat disimpulkan bahwa TCP Westwood dengan loss rate 5e-3 memiliki indeks fairness lebih baik dibanding dengan TCP Westwood dengan loss rate 1e-3. Pada pengujian delat end to end, dapat ditarik kesimpulan bahwa delay end to end dengan menggunakan topologi 1eNB memiliki delay lebih kecil daripada topologi dengan menggunakan 2 eNB dan 2 aGW, sehingga fairness topologi dengan 1 eNB lebih baik.  Kata kunci: LTE, TCP, Westwood  Abstract Implementation of the wireless network based on mobile broadband technology is Long Term Evolution (LTE), that offers a variety of advantages, especially in terms of access speed, capacity, architectural simplicity and ease of implementation, as well as the breadth of choice of the type of user equipment (UE) that can access LTE. Based on this, the application of analysis of congestion control algorithms in the LTE communication system. The type used is TCP TCP Westwood, the simulation scenarios are divided into two parts, namely the calculation of throughput and fairness scenarios, and scenario simulation calculation delay end-to-end. The results of the simulations that have been done on the analysis of the throughput, the throughput of the loss rate 1e-3 and 5e-3 have different sebeesar 0.23007691 Mbps throughput. In the analysis of the simulated Fairness can also be concluded that the loss rate of TCP Westwood with 5e-3 has better fairness index compared with TCP Westwood with a loss rate 1e-3. In Delat testing end to end, it can be deduced that the end-to-end delay using 1eNB topology has a delay less than 2 topology using eNB and 2 aGW, so fairness topology with 1 eNB better. Keywords: LTE, TCP, Westwood
ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) JARINGAN 4G DENGAN METODE DRIVE TEST PADA KONDISI OUTDOOR MENGGUNAKAN APLIKASI G-NETTRACK PRO Panjaitan, Menpo Vascodegama; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 2, JUNI 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.788 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.2.408-415

Abstract

Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. Drive test bertujuan untuk mengumpulkan informasi jaringan secara real dilapangan. Drive test semakin mudah diterapkan dan dapat diterapkan didalam sebuah materi baru untuk dunia perkuliahan khususnya yang menekuni bidang telekomunikasi. Sejalan kemajuannya teknologi, drive test dapat diterapkan dengan lebih mudah yaitu menggunakan software G-NetTrack Pro. Pada penelitian ini, akan menggunakan tahapan yaitu dimulai dengan melakukan pengukuran kekuatan sinyal (RSRP) dan kualitas sinyal (RSRQ), pendeteksian Cell Reselection dan Handover berdasarkan rute lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan software G-NetTrack Pro. Hasil pengukuran kekuatan dan kualitas sinyal kemudian dicari letak eNodeB terbaik untuk dilakukan pengukuran kecepatan download, kecepatan upload, latency dan jitter menggunakan software nPerf Speedtest. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdeteksi 9 eNodeB dan 17 Cell dengan rata-rata RSRP sebesar -78,2 dBm pada lokasi Kampus, sedangkan pada lokasi Tembalang terdeteksi 15 eNodeB dan 32 Cell dengan rata-rata RSRP sebesar -77,27 dBm. Rata-rata pengukuran RSRP masih jauh dari hasil perhitungan yang diharapkan. Rata-rata latency pengukuran sebesar 48,04 ms, sedangkan rata-rata pengukuran jitter sebesar 46,64 ms. Rata-rata pengukuran kecepatan download adalah 39,22 Mbps, sementara rata-rata pengukuran kecepatan upload sebesar 29,89 Mbps.
PERBANDINGAN KINERJA AM (ACKNOWLEDGED MODE) DAN UM (UNACKNOWLEDGED MODE) SUB-LAYER RLC (RADIO LINK CONTROL) JARINGAN UMTS PADA TRAFIK LAYANAN APLIKASI MENGGUNAKAN OPNET Wardita, Andri; Sukiswo, Sukiswo; Santoso, Imam
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.768 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.596-602

Abstract

Abstrak Universal Mobile Telecommunication System adalah teknologi seluler generasi ketiga yang merupakan revolusi dari GSM. Sub-layer Radio Link Control yang ada pada data link layer dapat beroperasi dalam tiga mode, yaitu Transparent Mode, Unacknowledged Mode, dan Acknowledged Mode. Pada penelitian ini dirancang sebuah simulasi kinerja AM dan UM pada sub-layer RLC dengan Opnet Modeler 14.5.  Adapun trafik yang dianalisis merupakan layanan aplikasi email, web browsing, video conferencing, dan voice. Dilakukan tiga buah skenario simulasi dengan variasi berupa kondisi diam dan bergeraknya pengguna layanan dan variasi jumlah pengguna layanan. Dari hasil simulasi didapatkan nilai throughput terbaik untuk aplikasi email, video conferencing, dan voice diperoleh skenario UM yaitu sebesar 7913 bps, 64807 bps, dan 8801 bps. Untuk aplikasi web, diperoleh oleh skenario AM sebesar 5475 bps. Response time terbaik untuk email sebesar 2.47 detik untuk DL  dan 2.6 detik untuk UL, didapat pada skenario AM. Response time terbaik web yaitu 0.42 detik untuk Object dan 0.99 detik untuk Page Response Time, yang keduanya diperoleh pada skenario AM. End-to-end delay terbaik video conferencing dan voice diperoleh pada skenario UM, dengan nilai rata-rata 0.26 detik dan 0.32 detik. Packet loss terendah aplikasi email dan web diperoleh pada skenario AM, yaitu sebesar 0.07% dan 7%. Packet loss terendah aplikasi video conferencing dan voice didapat pada skenario UM, yaitu sebesar 10.53% dan 5.05%. Kata kunci : 3G, UMTS, QoS, AM, UM  Abstract Universal Mobile Telecommunication System is a 3rd Generation cellular technology which is a revolution of GSM.  Radio Link Control Sub-layer in data link layer can operates in three mode: Transparent Mode, Unacknowledged Mode, and Acknowledged Mode. In this study designed a simulation of AM and UM performance in RLC sub-layer, carried out using OPNET Modeler 14.5. The analyzed traffic are email, web browsing, video conferencing, and voice application. Conducted three simulated scenarios with a variety of fixed and moving service users and service user number variation. From results, the best throughput for email, video conferencing, and voice applications are obtained in UM scenario that are 7913 bps, 64807 bps, and 8801 bps . For web application, the best throughput obtained by AM scenario that are 5475 bps. Best response time for email is 2.47 second  for DL and 2.6 second for UL from AM scenario. Best response time from web is 0.42 second for Object and 0.99 second for Page Response Time, both acquired in AM scenario. End-to-end delay obtained for video conferencing is  constant 0.26 second, and for voice is 0.32 second, both obtained in UM scenario. Minimum email and web packet loss obtained by AM scenario, the value is 0.07% and 7%. Minimum packet loss for video conferencing and voice aplication obtained by UM scenario, the value is 10.53% and 5.05%. Keywords : 3G, UMTS, QoS, AM, UM
EVALUASI KINERJA PROTOKOL AOMDV TERHADAP SERANGAN RUSHING DAN FLOODING PADA MANET DENGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (NS-2) Rifquddin, Muhamad Rifqi; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.941 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.669-676

Abstract

Abstrak Teknologi MANET berkembang ketika pengguna perangkat bergerak dihadapkan pada suatu keadaan tanpa adanya dukungan infrastruktur jaringan tetap. Teknologi ini memungkinkan komunikasi tanpa adanya infrastruktur yang tetap. Tingginya mobilitas pada jaringan MANET membuatnya sangat rentan terhadap serangan. Serangan pada MANET dapat merusak skema routing yang dibentuk protokol routing. Pada penelitian ini dirancang jaringan MANET dengan menggunakan protokol routing AOMDV. Jaringan disimulasikan menggunakan Network Simulatior 2 v2.35. Jaringan ini diberikan serangan rushing dan flooding. Terdapat 3 skenario yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kondisi jaringan terkena serangan rushing, serangan flooding, dan serangan rushing dan flooding bersamaan. Parameter yang digunakan dalam analisis performansi protokol AOMDV adalah Packet Delivery Ratio (PDR), Throughput, dan Delay. Hasil simulasi menunjukkan penurunan performansi terbesar jaringan dengan protokol AOMDV untuk nilai packet delivery ratio dan throughput terjadi saat terkena serangan rushing dan flooding bersamaan dengan jumlah node flooder sebanyak 10 node. Nilai Packet Delivery Ratio menurun sebesar 17,596%. Nilai throughput mengalami penurunan sebesar 84,23 %. Nilai delay mengalami peningkatan terbesar pada kondisi terkena serangan flooding dengan 10 node flooder. Nilai delay meningkat dari kondisi normal sebesar 59,15 ms menjadi 269,734 ms pada kondisi flooding 10 node flooder. Kata kunci : MANET, Network Simulator 2,  AOMDV, Rushing, Flooding  Abstract MANET technology develops when the mobile device users are faced situation without support of a fixed network infrastructure. This technology allows communication without a fixed infrastructure. The high mobility in MANET network makes it very vulnerable to attack. Attacks in MANET can destructive routing scheme formed by routing protocols. This study designed a MANET network using a routing protocol AOMDV. Network Simulatior 2 v2.35 is used to simulated this network. In this network is given the rushing and flooding attack. There are three scenarios used in this study, namely network conditions exposed rushing attack, flooding attacks, and the rushing and flooding attack simultaneously. The parameters used in analysis AOMDV protocol is Packet Delivery Ratio (PDR), Throughput, and Delay. Simulation results obtained AOMDV protocol has largest decrease network performance for Packet Delivery Ratio dan throughput value in rushing and flooding attack combination with 10 nodes flooder. Packet Delivery Ratio value is decreased by 17,596 %. Throughput value is decreased by 84,23 %. Delay value has the largest increase in flooding attack condition with 10 nodes flooder. Delay value increases from the normal conditions of 59,15 ms becomes 269,734 ms. Keywords : MANET, Network Simulator 2,  AOMDV, Rushing, Flooding 
EVALUASI KINERJA PENJADWALAN WEIGHTED FAIR QUEUEING (WFQ) DENGAN ADAPTIVE MODULATION AND CODING (AMC) DALAM JARINGAN MOBILE WIMAX Cahyo, Nur; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.447 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.126-133

Abstract

Abstrak WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah teknologi komunikasi nirkabel yang menyediakan koneksi jalur lebar pita pada jarak yang jauh dengan kecepatan tinggi yang berbasis pada standar IEEE 802.16. Teknologi yang dipakai Mobile WiMAX adalah Scalable Orthogonal Division Multiple Access (SOFDMA). Pada jaringan WiMAX akan digunakan oleh banyak pengguna, maka dalam hal tersebut dibutuhkan penjadwalan. Penjadwalan ini bertujuan untuk mengatur antrian pada semua pengguna agar tidak tidak terjadi banyak packet loss. Pada penelitian ini dirancang sebuah simulasi dan analisis kinerja jaringan Mobile WiMAX yang terbagi dalam 3 skenario menggunakan perangkat lunak OPNET v14.5. Dalam Skenario Tak Penuh terdapat 18 pengguna, Skenario Hampir Penuh terdapat 25 pengguna dan Skenario Penuh terdapat 31 pengguna. Perbedaan jumlah pengguna dimaksudkan untuk menganalisa penjadwalan Weighted Fair Queueing (WFQ). Parameter-parameter yang digunakan adalah throughput, delay jaringan dan fairness index pada setiap pengguna dalam masing-masing skenario. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa nilai throughput untuk layanan HTTP berkisar antara 129-135 kbps, untuk layanan FTP antara 106-113 kbps, untuk VoIP berkisar 138 kbps dan Video Conference sebesar 79 kbps. Dengan penjadwalan WFQ memberikan cukup adil alokasi pembagian lebar pita, dibuktikan dengan fairness index untuk Skenario Tak Penuh sebesar 0,96, untuk Skenario Hampir Penuh sebesar 0,95 dan untuk Skenario Penuh sebesar 0,97. Delay masing-masing layanan kurang dari 0.006 detik Kata kunci :  Mobile WiMAX, OPNET Modeler v14.5, Weighted Fair Queueing, Throughput, Delay  Abstract WiMAX( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) is a wireless communications technology that provides broadband connections over long distances tape at high speed based on the IEEE 802.16 standard. Mobile WiMAX technology is used Scalable Orthogonal Division Multiple Access (SOFDMA). In WiMAX network will be used by many users, it is necessary in terms of scheduling. Scheduling is intended to regulate the queueonall users from a lot of packet loss does not occur. In this study designed a simulation and performance analysis of Mobile WiMAX network is divided into 3 scenarios using OPNET software v14.5 . In Scenario Not Fully there are 18 users , Scenario Almost Full are 25 users and 31 users Scenario sold there . The difference is intended to analyze the number of users Weighted Fair Queueing scheduling (WFQ) . The parameters used are the throughput, the network delay and fairness index for each user in each scenario. From the simulation results obtained that the throughput values for the HTTP service ranged between 129-135 kbps, for the FTP service between 106-113 kbps, 138 kbps range for VoIP and Video Conference at 79 kbps. With WFQ scheduling gives a pretty fair distribution of bandwidth allocation, evidenced by the fairness index for Scenario Not Full of 0.96, for Scenario Almost Full of 0.95 and 0.97 for the full scenario. Delay of each service is less than 0.006 seconds Keywords :  Mobile WiMAX, OPNET Modeler v14.5, Weighted Fair Queueing, Throughput, Delay
SIMULASI DAN ANALISIS JARINGAN METRO ETHERNET KOTA BANDUNG TAHUN 2028 MENGGUNAKAN OPNET MODELER Hidayat, Arif Nur; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.11 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.1025-1031

Abstract

Sebagai salah satu kota metropolitan, jumlah pengguna perangkat telekomunikasi kota Bandung dipastikan besar. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka trafik data yang dibangkitkan juga bertambah. Sehingga, diperlukan jaringan yang mampu melayaninya. Metro ethernet merupakan salah satu jaringan yang cukup memadai untuk melayani trafik data telekomunikasi saat ini. Penelitian ini merancang pemodelan dan analisis jaringan metro ethernet. Pemodelan jaringan metro ethernet menggunakan perangkat lunak OPNET Modeler. Analisis performansi jaringan dilakukan dengan cara mengukur metriks QoS (Quality of Service) berdasarkan standar PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan ITU-T. Metriks performansi jaringan yang digunakan antara lain round trip delay (RTD), jitter, packet loss, dan utilisasi link. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai rata-rata RTD jaringan sebesar 0,3542 ms, rata-rata nilai jitter jaringan sebesar 0,2159 ms, dan rata-rata packet loss jaringan sebesar 0,000585%. Nilai utilisasi link tertinggi terdapat pada link LBG ↔ RJW sebesar 52,9631%. Sedangkan, nilai utilisasi link terendah terdapat pada link UBR ↔ CJA sebesar 29,7614%. Skema dynamic routing menggunakan protokol OSPF diterapkan pada jaringan. Rata-rata waktu konvergensi jaringan dari variasi tiga skenario sebesar 15 s.
PERENCANAAN JARINGAN LTE FDD 1800 MHZ DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ATOLL Fauzi, Muhamad Ridwan; Setiyono, Sukiswo; Prakoso, Teguh
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.208 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.517-524

Abstract

Abstrak LTE merupakan teknologi evolusi dari GSM yang dikembangkan oleh 3GPP dan disebut sebagai salah satu teknologi pra-generasi keempat (4G). Implementasi LTE di Indonesia sendiri masih belum menyuluruh dan baru diterapkan di beberapa kota besar saja, namun frekuensi untuk menggelar LTE sudah disediakan, salah satunya pada frekuensi 1800 MHz. Sebelum menggelar teknologi LTE perlu dilakukan perencanaan jaringan untuk mengetahui jumlah eNodeB yang dibutuhkan. Pada Tugas Akhir ini dilakukan perencanaan jaringan LTE FDD 1800 MHz menggunakan perangkat lunak Atoll. Perencanaan yang dilakukan menggunakan metode perencanaan cakupan dengan studi kasus di Kota Semarang. Untuk mendukung hal tersebut ditentukan model propagasi yang sesuai untuk perencanaan ini, yaitu model COST-231 Hata. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa jumlah eNodeB yang dibutuhkan dalam perencanaan adalah sebanyak 152 site dan 453 sel agar area Kota Semarang tercakupi oleh RS dan SINR minimal sekurang-kurangnya 95%. Hasil lain didapatkan bahwa jumlah pelanggan yang dapat mengakses jaringan hingga ke daerah indoor didapatkan sebanyak 98,7% untuk bandwidth 5 MHz, 97,1% untuk 10 MHz, 95,9% untuk 15 MHz, dan 94,8% untuk 20 MHz. Pada bandwidth 20 MHz kapasitas sel dan throughput sel yang dihasilkan adalah yang paling besar dengan beban sel sebesar 50,53% untuk downlink dan 18,84% untuk uplink, dan throughput sel yang dihasilkan sebesar 34.633 kbps untuk downlink dan 9.591 kbps untuk uplink. Kata kunci: LTE, perencanaan cakupan,  Atoll  Abstract LTE is technology evolution of GSM that developed by 3GPP as one the 4G technology. LTE technology in Indonesia is not implemented entirely and just implemented in some big cities, however the frequencies for implementing this technology is available, one of them is 1800 MHz. It is necessary for network planning before deploying LTE to know the number of eNodeB. This final project discusses about LTE FDD network planning for 1800 MHz using software Atoll. This planning uses coverage planning method with case study in Semarang City. The propagation models that suitable to support this planning is COST-231 Hata model. The result of this simulation shows that the number of eNodeB that required in this planning is 152 site and 453 cell to result minimum RS and SINR coverage at least 95% of Semarang City area. The other result is that the number of user that connected to the network including indoor user is 98,7% for bandwidth 5 MHz, 97,1% for 10 MHz, 95,9% for 15 MHz, and 94,8% for 20 MHz. Bandwidth 20 MHz has the largest capacity cell and highest throughput cell with 50,53% cell load for downlink and 18,84% for uplink, and the throughput cell is 34.633 kbps for downlink dan 9.591 kbps for uplink. Keywords:  LTE, coverage planning, Atoll
EVALUASI KINERJA RANCANGAN JARINGAN METRO ETHERNET WILAYAH DKI JAKARTA TAHUN 2028 DENGAN TOPOLOGI MULTIRING DAN 100Gbps KAPASITAS LINK Berlian, Bonaventura; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 8, NO. 1, MARET 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.471 KB) | DOI: 10.14710/transient.8.1.18-24

Abstract

DKI Jakarta merupakan provinsi terpadat dan merupakan daerah utama penunjang perekonomian di Indonesia. Pada jaringan yang meliputi satu kota atau biasa disebut Metropolitan Area Network (MAN) di wilayah DKI Jakarta memerlukan performansi yang maksimal untuk menjaga tingkat QOS. Analisis kinerjai jaringan pada rancangan jaringan metro ethernet menjadi fokus penelitian ini. Parameter kinerja jaringan metro ethernet meliputi round trip delay, jitter, dan packet loss harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT Telkom maupun ITU-T. Pada penelitian ini juga dilihat pula kehandalan routing dalam menangani kondisi failure yang terjadi pada link. Penelitian ini dimodelkan dan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Riverbed Modeler 17.5 Academic Version. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja dari rancangan jaringan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk nilai RTD yang paling besar terdapat pada link inbound KRT_SKB dengan nilai sebesar 0,452101 ms. Nilai jitter terbesar terdapat pada link inbound KGT_KKO dengan nilai sebesar 0,033937 ms. Nilai packet loss terbesar terjadi pada link PSB_MDS dengan persentase 0.0003747. Untuk perbandingan trafik point to point, galat paling besar yang terjadi antara hasil forecasting dengan simulasi terjadi pada link KGT_KKO dengan persentase sebesar 0.83988.
EVALUASI KINERJA PROTOKOL ROUTING DSDV TERHADAP PENGARUH MALICIOUS NODE PADA MANET MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (NS-2) Bayu, Muhammad Arif; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.165 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.1072-1078

Abstract

MANET merupakan teknologi telekomunikasi yang dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam berkomunikasi. MANET terbentuk dari beberapa node yang bergerak bebas dan tidak bergantung  pada infrastruktur  tetap. Kelemahan utama MANET adalah masalah keamanannya. Node-node secara bebas masuk dan keluar dalam jaringan hal ini lah yang menyebabkan MANET rentan terhadap serangan. Salah satu contoh serangan dalam MANET adalah serangan malicious node.  Pada penelitian menganalisis evaluasi kinerja DSDV pada MANET terhadap serangan malicious node. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kinerjanya antara lain throughput, delay total dan PDR. Perancangan MANET dilakukan menggunakan software NS2. Hasil simulasi menunjukkan serangan malicious node mengakibatkan penurunan nilai throughput, delay, dan PDR disetiap kondisi. Penurunan nilai throughput terbesar terjadi pada kondisi jaringan yang mengalami perubahan luas dimensi, yaitu jaringan 100 node dimensi 1000x1000 m2 turun 100 Kbps dari kondisi normalnya. Sementara penurunan nilai delay total terbesar terjadi pada kondisi jaringan yang mengalamai perubahan kecepatan gerak node, yaitu pada jaringan 75 node saat kecepatan gerak node-nya 1,75 m/s turun 30,53 ms dari kondisi normalnya. Serangan malicious node memberikan efek paling besar untuk nilai PDR pada kondisi jaringan  yang  mengalami perubahan luas dimensi, yaitu jaringan 50 node dimensi 1000x1000 m2 turun 0,76% dari kondisi normalnya.