Ajub Ajulian Zahra Macrina
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 128 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kinerja Pengenalan Telapak Tangan Menggunakan Ekstraksi Ciri Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian; Widianto, Eko Didik
Scientific Journal of Informatics Vol 2, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sji.v2i2.5082

Abstract

Cara aman untuk mengenali seseorang adalah dengan teknologi biometrik. Telapak tangan merupakan biometrika yang masih relatif baru bila dibandingkan dengan sistem biometrika seperti wajah maupun sidik jari. Ciri yang digunakan adalah garis utama telapak tangan. Untuk mengekstraksi ciri, digunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block, dengan metode pengenalannya menggunakan ukuran kemiripan jarak Euclidean. Pengujian dilakukan terhadap 30 individu. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode PCA dengan variasi jumlah 50,75, dan 100 komponen utama dihasilkan tingkat pengenalan yang sama yaitu 90%. Sedangkan pengujian menggunakan citra dengan intensitas pencahayaan yang kurang, dihasilkan penurunan pengenalan menjadi 80%. Namun, untuk pengujian menggunakan 10 responden uji di luar 30 responden latih dan uji yang terdaftar dalam basisdata tidak ada yang dikenali. Sementara itu, dengan metode overlapping block, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem identifikasi garis-garis telapak tangan memiliki tingkat keberhasilan pengenalan 100%, baik dengan menggunakan citra uji telapak tangan yang telah dilatih maupun dengan citra uji luar. Sistem hanya mampu memberikan tingkat keberhasilan 30% apabila intensitas cahaya ruangan dikurangi dan tingkat pengenalan 40% untuk perubahan jarak antara telapak tangan dengan kamera. 
Analisis Kinerja Pengenalan Telapak Tangan Menggunakan Ekstraksi Ciri Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian; Widianto, Eko Didik
Scientific Journal of Informatics Vol 2, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sji.v2i2.5082

Abstract

Cara aman untuk mengenali seseorang adalah dengan teknologi biometrik. Telapak tangan merupakan biometrika yang masih relatif baru bila dibandingkan dengan sistem biometrika seperti wajah maupun sidik jari. Ciri yang digunakan adalah garis utama telapak tangan. Untuk mengekstraksi ciri, digunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block, dengan metode pengenalannya menggunakan ukuran kemiripan jarak Euclidean. Pengujian dilakukan terhadap 30 individu. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode PCA dengan variasi jumlah 50,75, dan 100 komponen utama dihasilkan tingkat pengenalan yang sama yaitu 90%. Sedangkan pengujian menggunakan citra dengan intensitas pencahayaan yang kurang, dihasilkan penurunan pengenalan menjadi 80%. Namun, untuk pengujian menggunakan 10 responden uji di luar 30 responden latih dan uji yang terdaftar dalam basisdata tidak ada yang dikenali. Sementara itu, dengan metode overlapping block, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem identifikasi garis-garis telapak tangan memiliki tingkat keberhasilan pengenalan 100%, baik dengan menggunakan citra uji telapak tangan yang telah dilatih maupun dengan citra uji luar. Sistem hanya mampu memberikan tingkat keberhasilan 30% apabila intensitas cahaya ruangan dikurangi dan tingkat pengenalan 40% untuk perubahan jarak antara telapak tangan dengan kamera.
ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG – KALIMANTAN TIM Ajulian Zahra, Ajub; Giri Laksono, Nur Muhammad
TEKNIK Volume 30, Nomor 2, Tahun 2009
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.358 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v30i2.1862

Abstract

In time being, the user of telecommunication provider is growing up, both of voice and datatelecommunication, so it is needed to design a good and accurate telecommunication tools to avoidproblem’s user. In this case, PT. Badak NGL Bontang needs to review the telecommunication tools(number of trunk) because of reducing the number of employee for re-organization.In this paper, application programme is made to analyze voice traffic data with the result that to determineoptimalization number of trunk. Work and condition of system in traffic analysis is influenced by trafficparameters, like ASR (Answered Seizure Ratio), SCH (Seizure per Circuit per Hour), MHTS (MeanHolding Time per Seizure), dan GOS (Grade of Service).From traffic analysis, optimalization number of trunk is 33 trunks with the value of grade of service is 0,1%., so the efficiency number of trunk in PT. Badak NGL is 41,25 % which is determined from comparisonthe number of trunk in traffic analysis (33 trunks) and the number of trunk in PT. Badak NGL Bontang (80trunks), so with 33 trunks, the probability of blocking is still low. In traffic analysis, the condition of systemwill be busy if the value of real grade of service is higher than the value of grade of service which isdetermined, and the condition of system will be normal if the value of real grade of service is lower thanthe value of grade of service which is determined.
SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (PCA) DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Y.S., Frans Bertua; Hidayatno, Achmad; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 15, No 3 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.025 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.3.128-131

Abstract

Abstrak   Identifikasi seseorang berdasarkan biometrik telah berkembang dengan pesat di kalangan akademik dan industri. Metode pengenalan identitas seseorang yang banyak digunakan di antaranya berdasarkan nomor identitas unik (kunci fisik, kartu identitas dan lainnya) atau berdasarkan ingatan terhadap sesuatu (sandi rahasia dan lainnya). Metode tersebut banyak memiliki kekurangan di antaranya adalah kartu identitas dapat hilang dan sandi dapat lupa dari ingatan seseorang. Ada dua jenis biometrik di antaranya adalah physiological (iris mata, wajah dan sidik jari) dan behavioural (suara dan tulisan tangan). Dalam tugas akhir ini dibuat program pengenalan citra wajah dengan menggunakan metode principal components analysis (PCA) dan jaringan saraf tiruan. Dengan tujuan mendapatkan hasil pengenalan yang cukup baik untuk mengenali citra wajah, dan memberikan saran untuk pengembangan sistem pengenalan wajah agar semakin baik lagi. Berdasarkan hasil pengujian keseluruhan data dengan variasi hidden layer = 1,2 maupun 3 memiliki rata-rata tingkat pengenalan 82,40%. dengan pengenalan tertinggi sebesar 86,6% pada variasi jumlah hidden layer = 1, dan terendah sebesar 79,3% pada variasi jumlah hidden layer = 2. Dan berdasarkan hasil pengujian keseluruhan data dengan variasi jumlah komponen utama = 100, 50, 25 maupun 10 memiliki rata-rata tingkat pengenalan 76,9% dengan pengenalan tertinggi sebesar 86,6% pada variasi jumlah komponen utama = 100, dan terendah sebesar 66% pada variasi jumlah komponen utama = 10.   Kata kunci : Pengenalan Wajah, Principal Components Analysis (PCA), Jaringan saraf tiruan     Abstract   Based on biometric identification of a person has been growing very rapidly among academic and industry. A method of the introduction of the identity of someone much used based on identification number of the unique ( the key psychics, identity card and other ) or in terms of memories to something ( a secret password and other ). This method many having a deficiency of them are identity card can be lost and the password can forget of memory someone. There are two kinds of biometric among which are the physiological (, the iris of the eye the face and fingerprints ) and behavioural ( voice and handwriting ). In this final task made program with a face image recognition method using principal components analysis (PCA) and artificial neural networks. With the aim of getting results good enough recognition to recognize facial image, and provide suggestions for the development of face recognition systems in order for the better again. Based on the test results the overall record with a variation of the hidden layer = 1,2 and 3 have an average level of recognition 82,40%. the highest result  86,6% in the number variation of hidden layer = 1, and the lowest of 79.3% in the number of hidden layer variation = 2. And based on the test results the overall record with a variation of principal components = 100, 50, 25 and 10 have an average level of 76,9% recognition with the highest recognition of 86,6% in the number of principal components of variation = 100, and the lowest of 66% in the number of principal components of variation = 10.   Key word : Face recognition, Principal Components Analysis (PCA), artificial neural network
Aplikasi Pengolahan Citra Digital untuk Mengontrol Saklar Berdasarkan Letak dan Warna Huruf Totalis, Herry; Christyono, Yuli; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 12, No 4 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.793 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.12.4.168-175

Abstract

The use of wireless communication system as a communication medium in control system has been getting popular. Sending information is getting easier with wireless network for example internet. SMS technology has also been used in the house as remote control switch, but there are still many weaknesses including user must know the format of SMS text and have trouble when more and more switches are used. Beside location and condition of the switch in the house is not known directly. Therefore we need a system that can control house’s switch by knowing location and condition directly through pictures.The purpose of this final project research is to design and create a tool that can  control switch remotely using wireless communications with the image display’s position of switch so that we can immediately find out controlled switch . Switch condition is analogue with condition of the  microcontroller pin ATmega8535. In this final project the system is divided into two, namely transmitter and receiver. Transmitter section prepares house plans image data that has been processed and then sent to receiver while receiver interprets image data to determine commands to the microcontroller ATmega8535. Condition of switch can be seen on LED that is connected to microcontroller pin. Based on the test results, it is found that installation image character, changing the color of image character and scanning house plans image in accordance with determined run. Command are sent through serial port properly executed by microcontroller. There’s no error that occur during entire course of the program. In using of ad hoc networks have influencing factors  that is the distance, type of laptops and barrier. Keyword :   transmitter, receiver, house plans image, image character, ad hoc network, serial port,  microcontroller ATmega8535
Analisis Kinerja Kombinasi Sistem CDMA-OFDM dengan MIMO Awirya, Valen; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 12, No 2 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.971 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.12.2.50-56

Abstract

Wireless transmission system is hampered by a condition that causes multipath channel fading at the receiver. It required transmission technologies that are resistant to multipath channel conditions. One is multiple access technology combination of OFDM and CDMA. To further increase the interference immunity of signal channel is carried out in combination with the MIMO antenna diversity technology.  This final project is to make simulation of multiple access technologies CDMA-OFDM combined with MIMO. The parameters varied are the number of the receiving antenna and the speed of the user. Channel used is the Rayleigh channel and Additive White Gaussian Noise (AWGN). The performance of the system can be measured Bit Error Rate (BER) compared to the value of Eb / No. Performance of 2x5 MIMO system with the speed of the user 5 km/h produces Eb/No 3 dB lower than 2x3 MIMO and 1,5 dB lower than 2x4 MIMO to achieve the target BER 10-3. Performance of 2x5 MIMO system with the speed of the user 40 km/h produces Eb / No 4 dB lower than 2x3 MIMO and 1 dB lower than 2x4 MIMO to achieve the target BER 10-3. At speeds of 80 km /h, the performance of MIMO  CDMA -OFDM system worst found on 2x3 MIMO scheme, the target BER 10-3 can not be fulfilled on the value of Eb/No = 30. 2x4 and 2x5 schemes provide better performance with a value of Eb/No of 8 dB and 4 dB to achieve the target BER.The increase in user speed degrade the performance of MIMO CDMA -OFDM system. With 2x5 MIMO scheme on the user speed 5 km / h, the target BER 10-3 is reached on the value of Eb/No of about 1 dB. While at the speed of 40 km / h and 80 km/h achieved at Eb/No value of about 2 dB and 4 dB. Keyword :   CDMA, OFDM, MIMO, Rayleigh, AWGN
PERENCANAAN JARINGAN THIRD GENERATION (3G) UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI JAKARTA PUSAT Hanindito, Bramono; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.983 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.4.159-163

Abstract

Abstrak   3G singkatan dari (Third Generation) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diaplikasikan pada jaringan telepon seluler. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kbps. Untuk mendukung tersedianya layanan 3G, diperlukan perencanaan jaringan yang matang agar dapat memberikan wilayah cakupan yang baik untuk setiap pengguna 3G. Pada penelitian ini dilakukan perencanaan jaringan 3G UMTS di area Jakarta Pusat, dimana area tersebut didominasi oleh area padat penduduk serta perkantoran yang banyak terdapat gedung tinggi. Perencanaan dilakukan menggunakan bahasa pemrograman matlab dengan beberapa parameter masukan antara lain data kependudukan, nilai data rate pada jam sibuk, nilai link budget, serta diperlukan pemetaan awal untuk menentukan daerah padat penduduk dan daerah  pekantoran. Model propagasi menggunakan COST 231 Walfisch-Ikegami dimana merupakan model propagasi yang paling cocok untuk daerah perkotaan serta sesuai untuk menganalisis frekuensi kerja jaringan 3G.Hasil akhir dari pehitungan yang dilakukan merupakan luas wilayah cakupan. Pada daerah perkantoran didapatkan radius sel wilayah cakupan mencapai 1,02km, sedangkan pada daerah perumahan mencapai 0,68km. Dilakukan juga pemetaan sel untuk penempatan node-B. Kata kunci: 3G, UMTS, COST 231 Walfisch-Ikegami, Link budget     Abstract Stands 3G (Third Generation) is a standard defined by the International Telecommunication Union (ITU) which is applied to the cellular phone network. Through 3G, mobile phone users can have quick access to the internet with a bandwidth up to 384 kbps. To promote the availability of 3G services, required careful planning of the network in order to provide a good coverage area for each 3G user. In this final project was planning UMTS 3G networks in Central Jakarta area, where the area is dominated by densely populated area and there are many office buildings. Planning is done using matlab programming language with several input parameters such as demographic data, the value of the data rate during peak hours, the value of the link budget, as well as the initial mapping is needed to determine the densely populated areas and regions pekantoran. Propagation model using the COST 231 Walfisch-Ikegami propagation model which is most suitable for urban areas as well as appropriate to analyze the working frequency 3G network The end result is conducted an extensive area of ​​coverage. In the office area obtained cell radius coverage area reaches 1.02 km, while the residential areas reached 0.68 miles. Well done to the placement cell mapping node-B. Keywords: 3G, UMTS, COST 231 Walfisch-Ikegami, Link budget
ANALISIS KINERJA ZIGBEE (802.15.4) PADA PERUMAHAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 Agnawatri, Kurnia; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 18, No 1 Januari (2016): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.821 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.18.1.8-14

Abstract

ZigBee/IEEE 802.15.4 adalah protokol jaringan nirkabel yang memiliki karakteristik yaitu daya dan data rate rendah, tingkat keamanan tinggi, selain bebas lisensi juga pengoperasiannya sangat mudah. Salah satu implementasi dari teknologi ZigBee adalah untuk sistem monitoring pada perumahan. Pada penelitian ini, akan dilakukan simulasi dan analisis komunikasi data antar node pada Wireless Sensor Network menggunakan protokol ZigBee. Node ZigBee pada simulasi ini dipasang di setiap rumah pada suatu perumahan membentuk jaringan tree. Simulasi dilakukan menggunakan software NS-2, kemudian dilakukan pengamatan terhadap parameter QoS meliputi delay, packet loss, throughtput dan PDR. Hasil simulasi menujukkan dengan meningkatnya nilia pathloss dan deviasi shadowing, mengakibatkan nilai delay dan packet loss cenderung naik, sedangkan nilai throughput dan PDR cenderung menurun. Nilai terbesar kenaikan rata-rata delay terjadi pada variasi deviasi shadowing dengan dimensi 130×130m2, yaitu sebesar 35,68%. Nilai terbesar kenaikan rata-rata packet loss terjadi pada variasi deviasi shadowing dengan dimensi 100×100m2, yaitu sebesar 44,76%. Nilai terbesar penurunan rata-rata throughput terjadi pada variasi deviasi shadowing dengan dimensi 130×130m2, yaitu sebesar 91,64%. Nilai terbesar penurunan rata-rata PDR terjadi pada variasi deviasi shadowing dengan dimensi 130×130m2, yaitu sebesar 23,89%.
ANALISIS KINERJA TCP WESTWOOD PLUS UNTUK PENCEGAHAN KONGESTI PADA JARINGAN LTE MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 3 (NS 3) Hemawati, Isti Dwi; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 18, No 4 Oktober (2016): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.957 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.18.4.161-167

Abstract

LTE (Long Term Evolution) merupakan pengembangan teknologi terbaru dibidang jaringan seluler dimana semua interface berbasis full IP oleh 3GPP. Arsitektur LTE dirancang untuk mendukung jaringan packet switching berbasis TCP/IP dengan mobilitas tinggi, QoS (Quality of Service), dan latency yang kecil. Layer TCP memiliki fungsi sebagai flow control dan error control. Fungsi flow control berkaitan dengan pengiriman data agar tidak terjadi flooding sehingga dilakukan mekanisme pengendalian kongesti ditempuh dengan pengembangan berbagai jenis algoritma TCP. Salah satunya algoritma AIAD (Additive Increase Adaptive Decrease) pada TCP Westwood Plus. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan throughput rata-rata jumlah user 20 UE paling tinggi sebesar 34,076 Mbps dengan indeks fairness sistem keseluruhan paling rendah bernilai 0,964323781. Sedangkan untuk jumlah user 6 UE memiliki throughput yang rendah sebesar 33,772 Mbps tetapi indeks fairness yang lebih tinggi bernilai 0,964328776 sehingga tingkat keadilan sangat baik. Pada analisis delay end-to-end didapatkan untuk topologi 1 eNodeB 6 UE 2,0236 ms dan 1 eNodeB 10 UE 2,0234 ms. Sedangkan topologi 2 eNodeB 6 UE 2,0373 ms dan 2 eNodeB 10 UE 2,3044 ms. Pada analisis perbandingan kongesti window topologi 1 eNodeB variasi jumlah user 10 UE memiliki ukuran window rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan 2 variasi jumlah user lainnya.
SIMULASI DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK TRISULA SEBAGAI APLIKASI PENERIMA TV DIGITAL Al Rizqy, M. Hidayat; Christyono, Yuli; Zahra, Ajub Ajulian
Transmisi Vol 15, No 3 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.42 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.3.138-146

Abstract

Abstrak   Siaran TV digital atau penyiaran digital adalah jenis siaran televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Perkembangan televisi digital sendiri dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan eksternal, yaitu pasar TV analog yang sudah jenuh dan adanya kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel. Selain itu juga adanya perkembangan teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal digital.  Pada tugas akhir ini akan disimulasikan dan diimplementasikan antena mikrostrip bentuk trisula yang nantinya dapat diaplikasikan sebagai penerima siaran TV digital. Antena tersebut dirancang pada frekuensi 711,25MHz. Bahan yang digunakan adalah PCB epoxy (FR4) double layer dengan ketebalan bahan 1,6 mm dan konstanta dielektrik sebesar 4,4. Antena mikrostrip tersebut diuji untuk mendapatkan nilai frekuensi kerja, VSWR dan pola radiasi yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan perangkat lunak CST Studio Suite 2011. Pengukuran juga dilakukan langsung terhadap televisi dan menggunakan antena televisi lain sebagai pembanding. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil untuk antena mikrostrip bentuk Trisula-A bekerja pada frekuensi =  750 MHz, VSWR = 1,06, antena mikrostrip bentuk Trisula-B bekerja pada frekuensi = 770 MHz, VSWR = 1,08, dan untuk antena mikrostrip Trisula-C bekerja pada frekuensi = 770MHz, VSWR = 1,06. Pola radiasi dari ketiga antena menunjukkan bahwa antena memiliki pola radiasi berbentuk directional. Pengujian pada perangkat televisi juga menunjukkan bahwa antena mikrostrip bentuk Trisula mampu menangkap siaran televisi digital dengan kualitas gambar dan suara dengan baik.   Kata kunci: TV Digital, antena, mikrostrip bentuk Trisula, frekuensi, VSWR Abstract   Broadcast digital TV or digital broadcasting is kind of television broadcast systems using digital modulation and compression to air video signals, audio, and data to the television. The development of digital television itself motivated by changes in the external environment, analog TV market is already saturated and the competition with cable and satellite broadcasting system. In addition, there is the development of the technology of digital signal processing technology. In this final project will be simulated and implemented trident shape microstrip antenna which can later be applied as a broadcast receiver digital TV. The antenna is designed at a frequency of 711.25 MHz. The materials used are epoxy PCB (FR4) with double layer material thickness 1.6 mm and dielectric constant of 4.4. Microstrip antennas are tested to obtain the value of working frequency, VSWR and radiation pattern then the results were compared with the results of simulations using software CST Studio Suite 2011. Measurements were also made ​​directly to the TV and other television using an antenna as a comparison. Based on test results obtained results for microstrip antenna shapes Trident-A works at a frequency = 750 MHz, VSWR = 1.06, trident-shape microstrip antenna works on frequency B = 770 MHz, VSWR = 1.08, and for microstrip antenna Trisula-C works at a frequency = 770MHz, VSWR = 1.06. Antenna radiation pattern of the three shows that the radiation pattern of the antenna has a directional shape. Tests on the television also showed that the trident shape microstrip antenna capable of capturing digital television broadcast-quality picture and sound well.   Keywords: Digital TV, antennas, microstrip trident shape, frequency, VSWR
Co-Authors Abdilah, Bagas Risky Achmad Hidayatno Adela Ika Anindita Aditya Aditya Aditya Satya Raya Adrian Khoirul Haq Adrianus Stephen, Adrianus Afrizal Mohamad Riand Agil Bayu Trisna Ahmad Dhiyaul Haq Al Anwar Alia Rizkinawati Amali, Fariz Nur Ananda, Fitri Andi Pangerang, Andi Andre Lukito Kurniawan, Andre Lukito Anton Ratrianto Apriliani Sulistyoningrum Ardilla Dwi Budiarta Arif Mustakim Arif Nur Hidayat, Arif Nur Aulia Iqbal M Bagus Aditya Bambang Hadiwijaya Bambang Winardi Bambang Winardi Berlian Ade Wijaya Berlian, Bonaventura Bramono Hanindito Bryan Adhitya Effendi Dane Kurnia Putra Darjat Darjat David Sebastyan Simangunsong Dewantari, Theresia N. Dyah Kusuma Mauliyani, Dyah Kusuma Eko Didik Widianto Eldina Megawati Erizco Satya Wicaksono Fachrul Rozy Faizal Haris M Fajar Ramadhan, Fajar Fandi Yusuf Nugroho Fara Mantika Dian Febriana, Fara Mantika Farizky, M. Daffa A. Febry Santo Fendy Yulian Rakhmad Ferry Hadi Fitra Pandu Adityas Frans Bertua Y.S. Frans Sugiharto GALIH WICAKSONO Gilang Ananggadipa Gustin Anggraeni Hana’ Ad’ha Rodhiah Hanief Tegar Pambudhi Haqqi, Ma’ruf Nashrul Harits Akmal Adi Wicaksono Hauril Maulida Nisfari Hemawati, Isti Dwi Hendra William Herjuna Dony Anggara Putra, Herjuna Dony Anggara Herry Totalis Hutama Arif Bramantyo Ilina Khoirotun Khisan Iskandar Imam Gaffar Imam Santoso Ismi Dina Solikha Jayaningpang Kinantang, Jayaningpang Jefri Yandika Karnoto . Khoiruman, Danur Ilham Krisna Zain Murtafi' Kurnia Agnawatri, Kurnia M. Fuad Hasan M. Hidayat Al Rizqy Maman Somantri Maria Fitriana Mellia Aisyah Aristyorini, Mellia Aisyah Melly Arisandi Mirna Tria Pratiwi Misbah Riyandi Fauzi Mohammad Yanuar Siddiq Muhamad Rifqi Rifquddin, Muhamad Rifqi Muhammad Alfian, Muhammad Muhammad Ardi Nur Syamsu, Muhammad Ardi Nur Muhammad Arif Bayu, Muhammad Arif Muhammad Arif Siddiq Muhammad Fadly Yudhistira Taufik Muhammad Mirza Abdalla, Muhammad Mirza Muhammad Rifqi Fadhilah Muhammad Salman Lubis Muhammad Wildan Aula Sabiq Munawar Agus Riyadi Nirmakumala, Sekar Nugrahadi, Rino Nugroho Agus D Nur Cahyo Nur Muhammad Giri Laksono Panjaitan, Menpo Vascodegama Parlys, Albert Permana, Pascalis Insan Pinkan Dyah Pratama, Ismail Rifqi Pratama, Muhammad Harry Bintang Pratama, Satya Yoga Pringgo Budi Utomo R Rizal Isnanto R. G Alam Nusantara P.H, R. G Alam R. Mh. Rheza Kharis R. Rizal Isnanto Relung Satria D Rico Eko Wibowo Riska Aristantya Aristantya Rita Rahmawati Rivaldi MHS Rizki Anggoro Kurniawan Rony Darpono Rosyid Haryadi Saiful Anwar Samuel Pangihutan Hutagalung Sandi, Gracenda Chris Sandy Iman Digdoyo Santoso, Imam Sari, Dina Meilita Sekarwangi, Annisa Prita Seto Ayom Cahyadi Siboro, Septihadi Klinsman Sigit Nur Rohman Sukiswo Sukiswo Susatyo Handoko TATI NURHAYATI Taufiqurrohman Taufiqurrohman Teguh Aryanto Tito Tri Pamungkas Valen Awirya Wahyudi Wahyudi Wahyul Amien Syafei Widyasari, Triya Eva Wike Septi Fadhila Wildand Angesti Yudhi Prabowo Yuli Christyono Yuli Christyono Yuni Intanmia Suryanto, Yuni Intanmia Yustinus Denny Ardyanto Yusuf Septiawan Zoya Winona Ramli