Sukiswo Sukiswo
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang , Semarang 50275, Indonesia

Published : 59 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN MODULATOR DEMODULATOR BPSK DENGAN CARRIER RECOVERY METODE SQUARING LOOP Kurniawan, Hafidz Erwin; Sukiswo, Sukiswo; Christyono, Yuli
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.13 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.195-203

Abstract

Abstrak Komunikasi berkembang dengan sangat pesat belakangan ini akibat dari kebutuhan manusia akan informasi yang semakin tinggi.Teknik modulasi menjadi perhatian utama dalam rangka pengembangan sistem komunikasi digital, salah satu diantaranya adalah teknik  modulasi Phase Shift Keying (PSK).Mekanisme deteksi koheren dicapai dengan penggunaan rangkaian carrier recoverypada bagian penerima. Perancangan carrier recovery atau pemulihan sinyal pembawa dilakukan dengan menggunakan metode squaring loop. Metode ini akan memulihkan frekuensi dan fasa sinyal pembawa dengan cara mengkuadratkan dan mengkalikan empat sinyal modulasi BPSK. Setelah didapatkan sinyal dengan frekuensi 4fc kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke dalam rangkaian phase lock loop (PLL). Keluaran  PLL harus dihubungkan ke rangkaian pembagi empat yang bertujuan untuk mendapatkan kembali sinyal dengan frekuensi fc dan kemudian diberi komponen low pass untuk mendapatkan sinyal sinus. Berdasarkan pengujian sistem, pada bagian pemulihan sinyal pembawa sinyal hasil dari pengkuadrat dan pengkali empat telah berhasil menghasilkan sinyal dengan frekuensi 2fc dan 4fc. Namun masih belum sempurna dalam menghilangkan pengaruh modulasi, sehingga mempengaruhi keluaran dari demodulator saat melakukan pembacaan sinyal informasi dimana masih terdapat bit eror dengan rata-rata selama pengujian sebesar 0,5 bit dan terdapat kesalahan berupa penambahan bit pada setiap runtun bit informasi yang berulang setiap delapan bit. Kesalahan tersebut dikarenakan karena pembangkitan gelombang pembawa yang tidak sempurna dan proses pembalikan fasa yang hanya menghasilkan beda fasa antar gelombang cosinus dan -cosinus sebesar 162°. Kata kunci:Modulator, Demodulator, PLL, Carrier Recovery, Squaring Loop, Low Pass Filter Abstract Communication develops rapidly in recent years as a result of the human needs of information which is getting higher.Modulation techniques became a major concern in order to the system development digital communications, one of them is technique modulation Phase Shift Keying (PSK).The mechanism detection coherent was achieved by the use of the carrier recovery circuit on the receiver.The design of carrier recovery is done by using the method of squaring loop. This method will restore the frequency and the carrier signal phase by squaring and multiplying four signal BPSK modulations. After obtained signal by frequency 4fc then signal has inserted into a circuit Phase Lock Loop (PLL). The PLL output should be connected to the four divider circuit in aim to regain signal by frequency fc and then was given the low pass filter to get a sinusoida waveform. Based on the result of testing systems, signalsas the result of four squaring and multiplyinghave been success in producing a signal by frequency 2fc and 4fc. But it was not perfect in remove the effect of modulation, so it affected the output from demodulator when performing the signal recognition of information where there are still bits error with an average for testing 0.5 bits and there are mistakes in the form of the addition bits at every sequential bits of the information that recurs every eight bits.The error because of the imperfect generation of the carrier wave and the phase reversal process that yields only different phase intercosinus waves and -cosinus of 162°. Keywords: Modulator, Demodulator, PLL, Carrier Recovery, Squaring Loop, Low Pass Filter
EVALUASI KINERJA PROTOKOL AOMDV TERHADAP SERANGAN MALICIOUS NODE DAN DDOS PADA MANET DENGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (NS-2) Aristyorini, Mellia Aisyah; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.014 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.485-492

Abstract

Abstrak Tujuan utama perangkat bergerak adalah untuk memudahkan pengguna dalam berkomunikasi dan betukar data. Sekarang ini berkembang teknologi Mobile Ad Hoc Network (MANET) yang merupakan jaringan yang terdiri dari node-node yang bergerak dan berkumpul secara tiba-tiba berkomunikasi menggunakan antarmuka nirkabel tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Kelemahan utama jaringan ini adalah masalah keamanannya karena lebih rentan terhadap serangan yang dapat merugikan pengguna jaringan. Tugas akhir ini akan menganalisis evaluasi kinerja protokol routing yakni protokol routing AOMDV  pada sebuah jaringan MANET terhadap serangan malicious node, DdoS, dan gabungan dari keduanya. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kinerjanya antara lain throughput, delay total dan PDR (Packet Delivery Ratio). Perancangan jaringan mobile ad hoc akan dilakukan menggunakan software NS2. Hasil simulasi dengan kondisi jaringan yang terkena serangan malicious node dengan jumlah node malicious sebanyak 9 node menunjukkan penurunan nilai PDR terbesar yaitu sebesar 5,08 % dari kondisi jaringan normalnya. Sementara untuk penurunan nilai throughput terbesar pada kondisi jaringan yang terkena serangan malicious dan DDoS dengan jumlah  node malicious dan DDoS sebanyak 8 node yaitu sebesar 146 Kbps dari kondisi normalnya. Sementara serangan yang memberikan efek paling besar untuk nilai delay total adalah pada serangan serangan DDoS dengan jumlah  node DDoS sebanyak 15 node yaitu sebesar 22,771 ms dari kondisi normalnya. Kata kunci :MANET, AOMDV, Serangan Malicious Node, Serangan DDoS  Abstract Main purpose of mobile device is to make it easy for users to communicate and exchange data. Now it develope Mobile Ad Hoc Network (MANET) technology where a network consisting of nodes that are mobile and assemble then suddenly communicate using wireless interface without any fixed infrastructure. Main weakness of this network is security problem where it is more susceptible toward attack that could harm sers. This research will analyze performance evaluation of routing protocol AOMDV on a network node MANET against malicious attacks, DDoS, and a combination of both. Some of parameters are used to measure performance are throughput, total delay and PDR (Packet Delivery Ratio). Design of mobile ad hoc networks is using software NS2.. Simulation results with condition of the affected network by the number of malicious node attacks with 9 malicious node showed the biggest decrease in PDR value that is equal to 5,08 % of normal network conditions. The biggest value of the decrease on network affected by the number 8 nodes of malicious and DDoS attacks is equal to 146 Kbps of normal conditions. While an attack that gives the greatest effect on the value of the total delay with 15 nodes of DDoS  as much as  node node is equal to 22,771 ms from the normal condition. Keyword : MANET, AOMDV, Malicious Node Attack, DDoS Attack
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN BERDASARKAN MEKANISME LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET 14.5 Anggraeni, Gustin; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.456 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.467-470

Abstract

Abstrak Wireless LAN merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer. Load Balancing adalah proses distribusi beban terhadap sebuah layanan pada sekumpulan server ketika ada permintaan dari penggunauntuk meningkatan kualitas kinerja pada jaringan tersebut. Load balancing dijalankan dengan algoritma RoundRobin yaitu algoritma yang membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.Pada penelitian ini dirancang sebuah simulasi dan analisis kinerja jaringan Wireless LAN yang terbagi dalam 3 skenario menggunakan perangkat lunak OPNET v14.5. Masing-masing skenario terdapat perbedaan jumlah pengguna. Perancangan dilakukan untuk membandingkan kinerja layanan WLAN tanpa Load Balancing dan dengan Load Balancingdengan parameter-parameter yang digunakan adalah throughput, delay, Response Time dan fairness indexuntuk pengguna aplikasi yang berbeda. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa nilai throughput pada jaringan dengan Load Balancinguntuk layanan HTTP berkisar antara 90-120 kbps, untuk layanan FTP antara 70-100 kbps dan untuk Email berkisar 45-60 kbps. Dengan algoritma Round Robin memberikan cukup adil alokasi pembagian lebar pita, dibuktikan dengan fairness index untuk ketiga skenario berkisar 0,7-0,8 dibandingkan dengan jaringan tanpa Load Balancing dengan fairness index berkisar 0,4-0,7. Kata kunci : Wireless LAN, OPNET Modeler v14.5, Load Balancing,Round Robin Algorithm   Abstract Wireless LAN is a technology that use electronics device for data sharing with radio waves through computer’s network. Load Balancing is the process of distributing service requests across a group of server to increase the quality of performance in that network. Load Balancing using Round Robin’s algorithm that distributes the load equally in rotation from one server to other server.In this study designed a simulation and performance analysis forWireless network is divided into 3 scenarios to use your software OPNET v14.5 . The design was undertaken to compare the performance of network with Load Balancing and without Load, where the parameters used are the throughput , delay, response time and fairness index to each user in each aplication.From the simulation results obtained that the throughput values in network with Load Balancing for the HTTP service ranged between 90-120 kbps , for the FTP service between 70-100 kbps , 45-60 kbps range for Email . With Round Robin’s algorithm gives a pretty fair distribution of bandwidth allocation , evidenced by the fairness index for each scenario ranged between 0,7-0,8. If it’s compared in network without Load Balancing give the fainess index ranged between 0,4-0,7. Keywords :  Wireless LAN, OPNET Modeler v14.5, Load Balancing,Round Robin Algorithm
ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN HARD HANDOFF PADA JARINGAN 802.11G DENGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (NS-2) Ramadhan, Fajar; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.353 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.871-877

Abstract

Pada suatu jaringan WLAN terdapat Access Point (AP) yang merupakan suatu gerbang komunikasi antara perangkat komunikasi nirkabel dengan dunia luar maupunantar perangkat nirkabel dalam jaringan tersebut. Pengguna perangkat komunikasi bergerak di jaringan nirkabel dapat berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Hal ini menyebabkan berpindahnya akses pengguna dari suatu AP ke AP lain. Perpindahan dari AP ke AP tanpa ada sambungan secara paralel ke AP tujuan lebih dulu inilah yang disebut hard handoff. Dalam tugas akhir ini dilakukan simulasi menggunakan Network Simulator 2 (NS-2) versi 2.35 untuk menganalisis tingkat kesuksesan hard handoff pada jaringan 802.11g. Simulasi dilakukan pada jaringan dengan intensitas trafik tinggi dengan menggunakan variasi jumlah node dan kecepatan bergerak node. Analisis hasil pengujian jaringan ini menggunakan parameter-parameter Quality of Service (QoS), yaitu Packet Delivery Ratio (PDR), waktu tunda (delay) dan juga persentase kesuksesan hard handoff. Berdasarkan hasil simulasi, persentase kesuksesan hard handoff terendah sebesar 16,67% terjadi pada jaringan dengan jumlah node 100 berkecepatan 1,90 m/s. Kemudian, persentase kesuksesan hard handoff tertinggi sebesar 50,00% terjadi pada jaringan dengan jumlah node 40 berkecepatan 1,90 m/s.
SIMULASI DAN ANALISIS JARINGAN METRO ETHERNET KOTA SURABAYA TAHUN 2028 DENGAN SIMULATOR RIVERBED MODELER ACADEMIC EDITION 17.5 Ananda, Fitri; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.474 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.1040-1047

Abstract

Kota Surabaya berdasarkan Kemkominfo merupakan salah satu kota dengan pengguna internet terbanyak di Indonesia yaitu 95 ribu pengguna. Metro Ethernet merupakan layanan komunikasi data untuk masyarakat wilayah perkotaan dengan bandwidth yang cukup besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan jaringan untuk tahun-tahun mendatang sehingga memudahkan pengembangan jaringan demi terciptanya layanan metro ethernet Kota Surabaya yang handal dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Pada penelitian ini dilakukan simulasi perancangan jaringan metro ethernet Kota Surabaya tahun 2028 yang terdiri dari dua kondisi, yaitu jaringan kondisi flapping link dan kondisi normal. Jaringan kondisi flapping link digunakan untuk mengetahui kinerja dari dua routing protocol OSPF dan RIP. Hasil dari simulasi jaringan kondisi normal digunakan untuk menganalisis performansi masing-masing link Pada analisis flapping link, routing protocol OSPF menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan RIP, sehingga jaringan kondisi normal menggunakan routing protocol OSPF. Analisis performansi link dilakukan dengan mengukur parameter-parameter QoS berupa round trip delay (RTD), jitter dan packet loss. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa RTD, jitter dan packet loss seluruh link masih dalam kondisi baik dengan nilai <5msec, <1msec dan 0.001%.
ANALISIS PERFORMANSI LINK PADA JARINGAN METRO ETHERNET REGIONAL JAWA TENGAH MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET 14.5 Pratama, Satya Yoga; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 1, MARET 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.811 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.1.117-223

Abstract

Metro ethernet adalah salah satu teknologi telekomunikasi berbasis IP modern yang diimplementasikan pada jaringan transport untuk melayani kebutuhan masyarakat di area yang luas menggantikan peran SDH/SONET. Metro ethernet pada dasarnya bekerja pada OSI layer 1 dan 2, tetapi seiring berkembangnya jaman, metro ethernet juga bekerja pada layer 3 untuk routing dan transmisi data hingga 10 Gbps. Link merupakan salah satu bagian vital dalam jaringan metro ethernet. Suatu link harus memiliki performansi yang baik untuk bisa melayani trafik yang ada serta pada waktu tertentu mengalami peningkatan kapasitas seiring peningkatan trafik jika diperlukan. Tugas Akhir ini melakukan analisis performansi link untuk mengetahui kualitas link seiring peningkatan trafik. Simulator yang digunakan adalah OPNET Modeler v14.5. Pengukuran dan analisis performansi link dengan parameter-parameter round trip delay (RTD), jitter dan packet loss dilakukan berdasarkan pendimensian jaringan sebagai pendukungnya. Topologi yang digunakan yaitu ring 1 loop berisi 8 node. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa RTD terbesar terdapat pada link PWD-TOR dengan 2,614 ms dan untuk link lain berada dibawah 1 ms. Jitter terbesar dihasilkan oleh link TOR-PWD dengan 1,30 ms dan untuk link lain masih berada dibawah 1 ms. Untuk packet loss, seluruh link jaringan selama traffic forecasting masih sangat baik dengan nilai 0%.
PERANCANGAN PERANGKAT KERAS PENGUKUR KETINGGIAN MUKA AIR BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN PROTOKOL KOMUNIKASI ZIGBEE DAN GPRS (GENERAL PACKET RADIO SERVICE) DENGAN TOPOLOGI TREE Damanik, Indra P. S.; Sukiswo, Sukiswo; Riyadi, Munawar Agus
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.409 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.347-354

Abstract

Abstrak Jaringan mobile Ad-hoc merupakan salah satu perkembangan teknologi dalam jaringan komunikasi nirkabel. Wireless sensor network (WSN) Salah satu pemanfaatan teknologi mobile ad-hoc.Wireless sensor network merupakan jaringan sensor nirkabel yang digunakan untuk mendapatkan data dari hasil pengukuran terhadap suatu besaran fisis. Data yang didapat dari hasil pengukuran selanjutnya ditransmisikan melalui media nirkabel kepada gateway sebagai pusat konsetrator pengiriman data. Pada penelitian ini Wireless Sensor Network digunakan untuk melakukan pengukuran tinggi muka air. Pada penelitian ini akan dirancang perangkat pengukuran ketinggian muka air berbasis Wireless Sensor Network menggunakan sensor ultrasonik SR04. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis konfigurasi perangkat yaitu end device, router, dan coordinator dengan topologi tree. End device dan router bertindak .sebagai perangkat sensor nirkabel yang melakukan pengukuran ketinggian muka air, sedangkan coordinator bertindak sebagai konsentrator data dan sebagai penghubung pada jaringan internet.semua perangkat pada jaringan menggunakan Xbee Pro S2B sebagai mudl komunikasi pada jaringan zigbee. Pada perangkat coordinator menggunakan modul GPRS SIM-900 sebagai media penghubung pada jaringan internet. Dari hasil pengujian pada perangkat sensor, perangkat sudah mampu melakukan pengukuran terhadap muka air dengan selisih maksimal sebesar 3cm. Pada perangkat radio Xbee nilai throughput rata-rata dengan panjang paket 103 byte pada kondisi ruang terbuka sebesar 6,36kb/s  dengan delay sebesar 129,59ms  dan pada laboratorium sebesar 6,74kb/s dengan delay sebesar 122,33. Kata kunci : Wireless Sensor Network, Zigbee, pengukur ketinggian muka air, ultrasonik SR04, Xbee Pro S2B, GPRS  Abstract Ad-hoc mobile networks is one of the technological developments in wireless communications networks. the application of mobile ad-hoc technology can be seen in the application of wireless sensor network (WSN) .Wireless sensor network is used to get data from the measurement of a physical quantity. The data obtained from the results of subsequent measurements are transmitted via wireless media to the gateway as a central of data transmission. In this research wireless sensor network using for watel level measurement. This research will be designed water level measurement device based on the Wireless Sensor Network using ultrasonic sensors SR04. This sistem using three types of device configuration that is end devices, routers, and coordinator. End devices and routers act as a wireless sensor devices that perform measurements of water level, while the coordinator acts as a data concentrator and as a link on internet. From the results of testing on the sensor device, the device is capable of measuring the water level with a maximum difference of 3cm. In the XBee radio device, the average value of throughput with 103 byte packet length in open space conditions is 6,36kb / s with a delay of 129,59ms and the laboratory is 6,74kb / s with a delay of 122.33ms. Keywords: Wireless Sensor Network, Zigbee, water level measurment, ultrasonicSR04, XBee Pro S2B, GPRS
ANALISIS MDART PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 Adityas, Fitra Pandu; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.308 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.608-613

Abstract

Abstrak Mobile Adhoc Network adalah suatu jaringan Adhoc dimana setiap node di dalam jaringan bebas bergerak secara independen tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Pada node-node yang bergerak akan terjadi pembangunan dan pemutusan hubungan antar link di dalam suatu jaringan atau dengan jaringan yang lain. Oleh karena itu diperlukan routing handal yang mampu mengatur jalur pengiriman data dari node pengirim ke node penerima.Dalam penelitian ini dilakukan simulasi jaringan MANET untuk menganalisis kinerja protokol MDART pada jaringan MANET dengan cara mensimulasikannya menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Dalam pengujiannya skenario akan menggunakan variasi 10 node, 25 node, 50 node, 75 node, 100 node, 125 node dan 150 node. Untuk penilaian kinerja jaringan menggunakan parameter-parameter QoS (Quality of Services), seperti throughtput, delay dan PDR. Simulasi akan dijalankan selama 200 detik menggunakan sumber traffic TCP pada topologi Mesh.Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai throughput tertinggi pada simulasi pertama 399,429Kbps dengan 10 node. Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai PDR tertinggi pada simulasi pertama 98,415% dengan 10 node. Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai waktu tunda terendah pada simulasi 0,7911629sdengan 10 node. Kata Kunci : MDART, QoS (Quality of Services), NS2  Abstract Mobile Adhoc Network is a wireless Adhock which each nodes free to move independently without requiring a fixed infrastructur. There will be setting up and termination of interlink in a network or with other network. Therefore is needed a good routing which can manage traffick path from source node to destination node.In this research maked network simulation MANET network to analyzez the performances of MDART routing protocol in MANET network then simulate it using Network Simulator 2 (NS2). In this scenario will be used variations of node, ie 10 nodes, 25 nodes, 50 nodes, 75 nodes, 100 nodes, 125 nodes dan 150 nodes. The values of performances QoS (Quality of Services) wireless network using three parameters such as throughtput, delay and PDR. Simulation will be held in 200 seconde using TCP as traffic source in Mesh Topology.Results from MDART simulation produces best throughput value 399.429 Kbps at first simulation with 10 node. Results from MDART simulation produces best PDR value 98.415% at first simulation with 10 node.. Results from MDART simulation produces best delay value 0.7911629 s at first simulation with 10 node. Keywords: MDART, QoS (Quality of Services), NS2
ANALISIS KINERJA PUMA PADA MANET MENGGUNAKAN NS 2 Haqqi, Ma’ruf Nashrul; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.103 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.764-769

Abstract

Abstrak Mobile ad hoc network (MANET) adalah suatu jaringan adhoc nirkabel dimana setiap node di dalam jaringan bebas bergerak secara independen tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Pada node-node yang bergerak akan terjadi pembangunan dan pemutusan hubungan antar link di dalam suatu jaringan atau dengan jaringan yang lain. Oleh karena itu setiap node mempunyai fungsi routing untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui node lain. Routing diperlukan untuk pemilihan jalur pengiriman data, beberapa jenis routing yaitu PUMA (Protocol for Unified Multicasting through Announcement), AODV (Ad Hoc On Demand Distant Vector). Berdasarkan implementasi MANET, pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk menganalisis kinerja routing protokol PUMA pada jaringan MANET dengan cara mensimulasikannya menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Dalam pengujiannya skenario yang akan digunakan variasi jumlah node, yaitu 25 node, 50 node, 75 node, dan 100 node dan sumber traffic yang digunakan CBR (Constant bit rate). Untuk penilaian kinerja jaringan menggunakan parameter-parameter Quality of Service (QoS), seperti throughput, PDR (Packet Delivery Ratio) dan  waktu tunda (delay). Dari hasil simulasi kinerja routing PUMA pada jaringan MANET menghasilkan nilai throughput tertinggi pada skenario pertama 933,607 Kbps dengan 25 node. Hasil dari simulasi PUMA menghasilkan nilai waktu tunda terendah pada skenario pertama 7,598 detik dengan 25 node. Hasil dari simulasi PUMA menghasilkan nilai PDR tertinggi pada skenario pertama 4,655 dengan 25 node. Kata Kunci :  PUMA , MANET, NS-2, QoS  Abstract Mobile Ad hoc Network (MANET) is a wireless adhoc network where each nodes free to move independently without requiring a fixed infrastructure. There will be setting up and termination of inter-link in a network or with other networks. Therefore each node must have a routing function to connect with other nodes to send packet from source to destination. Routing is needed for rute selection, some example of routing are Protocol for Unified Multicasting through Announcement), AODV (Ad Hoc On Demand Distant Vector). Based on MANET implementation, the research maked network simulation to analyzes the performance of PUMA routing protocol in MANET networks in a way simulate it using Network Simulator 2 (NS2). In the testing scenario will be used variations node number, ie 25 nodes, 50 nodes, 75 nodes, and 100 nodes and used traffic source CBR (Conctant bit rate). The values of performance QoS (Quality of Service) wireless network uses three parameters such as throughput, packet delivery ratio(PDR) and delay. From the simulation PUMA routing performance in the MANET network produces best throughput value 933,607 Kbps at first scenario with 25 node. Results from PUMA simulation produces best delay value 7.598 seconds at first scenario with 25 node. Results from PUMA simulation produces best PDR value 4,655 at first scenario with 25 node. Keywords :  PUMA , MANET, NS-2, QoS
PERANCANGAN APLIKASI PENGATURAN WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS WEB Kurniawan, Nico; Sukiswo, Sukiswo; Sinuraya, Enda Wista
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.418 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.323-328

Abstract

Abstrak Wireless Sensor Network (WSN) adalah salah satu bidang riset yang sedang berkembang belakangan ini. Dengan meningkatnya penggunaan WSN, penyajian data hasil bacaan sensor dari setiap node menjadi bagian penting dalam WSN untuk keperluan analisa. Selain itu, penting untuk mendiagnosa keadaan suatu node seperti: mendapatkan nilai temperatur/suplai tegangan suatu node. Masalahnya adalah posisi WSN yang biasanya sulit dijangkau atau berada jauh dari operator. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem untuk mempermudah kegiatan tersebut. Penelitian ini membangun aplikasi berbasis web yang dapat menampilkan data dan mengendalikan/mengkonfigurasi suatu node pada WSN melalui internet. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai basisdata untuk menyimpan data sensor, dan Highcharts untuk menampilkan data tersebut dalam bentuk grafik garis. WSN berkomunikasi dengan sistem menggunakan HTTP melalui internet. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah WSN dengan tiap node menggunakan perangkat transreceiver XBee yang terdiri dari dua node dan satu koodinator, dan server dengan spesifikasi RAM 256MB dan CPU 200Mhz. Hasil pengujian menunjukan kapasitas sistem dalam menampilkan data dengan throughput 2 request/detik dan mengkonfigurasi suatu node. Kata kunci: Wireless Sensor Network, Sistem Monitoring, Web  Abstract Wireless Sensor Network (WSN) is one of the emerging field of research lately. With the increasing use of WSN, the presentation of data from sensor readings from each node becomes an important part in WSN for analysis. It is necessary to diagnose condition of a node such as: get its temperature, voltage supply, etc. The problem is the position of WSN are usually difficult to reach or are away from the operator. That requires a system to facilitate such activities. This study develops web-based application that can presents data and control/configure a node in the WSN via the internet. This system is built using the programming language PHP, MySQL as a database to store sensor data, and Highcharts to present those data in the form of a line graph. WSN uses HTTP to communicate with the system via the GSM network. Tests carried out using a WSN which consists of two nodes and one coordinator using XBee as its transreceiver module, and a server with 256MB of RAM and 200 MHz CPU. The test results show the capacity of the system in presenting data with throughput 2 request/second and configure a node. Keywords: Wireless Sensor Network, Monitoring System, Web