Pertumbuhan jumlah lansia menuntut strategi multidisiplin untuk menjaga kualitas hidup, salah satunya melalui penerapan prinsip ergonomi. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Meri, Kota Mojokerto, dengan melibatkan 48 peserta dari komunitas “Sekolah Lansia Tangguh (Selantang)”. Metode yang digunakan berupa edukasi partisipatif melalui seminar, diskusi interaktif, praktik langsung, dan pendampingan penggunaan alat bantu sederhana. Kegiatan ini berbeda dengan program lansia umumnya karena mengintegrasikan prinsip ergonomi adaptif dengan praktik langsung dan simulasi alat bantu, sehingga lebih efektif dalam mendorong kemandirian serta pencegahan risiko cedera. Hasil pre–post test menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan ergonomis, termasuk teknik duduk, berdiri, dan mengangkat dengan benar, serta kesediaan menggunakan alat bantu. Evaluasi pasca kegiatan memperlihatkan berkurangnya keluhan fisik dan meningkatnya kemandirian peserta. Temuan ini membuktikan bahwa edukasi ergonomi berbasis komunitas dapat menjadi langkah preventif yang efektif untuk mengurangi risiko cedera, sekaligus mendukung lansia hidup lebih sehat, aman, dan produktif.