Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search
Journal : Media Akuatika: Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan

Inventarisasi Parasit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Hidup pada Kolam Bekas Galian Penambangan Emas Rakyat Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana Sari, Ade Irma; Idris, Muhammad; Nur, Indriyani
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.423 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i3.9754

Abstract

Selain manfaat yang dapat diperoleh, penambangan konvensional seringkali memberi dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya adalah kubangan bekas penambangan yang ditinggalkan dan kemudian menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan.Keberadaan parasit pada ikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat pencemaran yang terjadi di dalam Perairan. Olehnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis parasit yang menginfeksi ikan nila yang hidup di kolam bekas galian penambangan emas rakyat di Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana.Sampel yang digunakan yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan total jumlah sampel yaitu 30 ekor. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan pada organ insang, sisik dan ekor sedangkan pemeriksaan endoparasit dilakukan pada organ lambung, usus dan hati. Hasil penelitian diperolehtiga jenis parasit yang menyerang bagian luar ikan (ektoparasit) yaitu Dactylogyrus sp., Ergasilus sp.,dan Microsporidia (Glugea sp.). Nilai intensitas dari ketiga jenis parasit berkisar antara 0-3,5 ind/ekor sedangkan prevalensi ketiga parasit tersebut berkisar antara 0-90%, sehingga disimpulkan bahwa keberadaan parasit pada ikan tersebut masih tergolong infeksi ringan.Kata kunci : Tilapia O. niloticus, inventarisasi parasit, kolam galian tambang.
Pengaruh Substrat Media Terhadap Biomassa Cacing Sutera (Tubifex sp.) yang Dibudidayakan dengan Sistem Resirkulasi Tertutup Akbar, La Ode F.; Muskita, Wellem H.; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.261 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i2.4328

Abstract

Cacing sutera (Tubifex sp.) adalah salah satu jenis pakan alami yang digemari karena mempunyai kandungan nutrisi tinggi khususnya protein yang mencapai 52,49%. Cacing sutera hidup di perairan dengan substrat yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase campuran yang tepat antara kotoran ayam (KA), ampas tahu (AT), dan ampas arak beras (AA) sebagai media budidaya cacing sutera dalam sistem resirkulasi tertutup serta pengaruhnya terhadap peningkatan biomassa cacing sutera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-September 2016. Bibit cacing sutera berukuran 1,0-2,5 cm dengan kepadatan 10 g/wadah (4700 ind/wadah) dan debit air 0,5 L/menit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu, KA 50% + AT 40% + AA 10% (perlakuan A), KA 50% + AT 25% + AA 25% (perlakuan B), KA 50% + AT 10% + AA 40% (perlakuan C), dan KA 33,33% + AT 33,33% + AA 33,33% (perlakuan D). Hasil penelitian menunjukkan, penambahan bahan organik kotoran ayam, ampas tahu dan ampas arak memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap biomassa dan populasi cacing sutera. Nilai biomassa dan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan B (8,8 g/wadah dan 2180 ind/wadah). Disimpulkan bahwa kombinasi KA 50% + AT 25% + AA 25% dapat meningkatkan pertumbuhan dan populasi cacing sutera.Kata kunci:Kotoran Ayam, Ampas Tahu, Ampas Arak, Sistem Resirkulasi Tertutup, Biomassa Cacing Sutera (Tubifex sp.)
Pengaruh Pemberian Pakan dengan Level Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) pada Media Kultur Tanpa Lumpur Indrawan, Muhammad A.; Idris, Muhammad; Pangerang, Utama K.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.665 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i3.4287

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengatahui pengaruh pemberian pakan dengan level protein berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus) pada media kultur tanpa lumpur. Penelitian ini dilakasanakan selama 100 hari yaitu pada bulan Januari - April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakukan (Perlakuan A = Pakan dengan Protein 36%; Perlakuan B = Pakan dengan Protein 42%; dan Perlakuan C = Pakan dengan Protein 48%) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa level protein pakan yang baik untuk belut sawah adalah 42%, karena menghasilkan pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik tertinggi serta konversipakan terendah yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kata Kunci : Protein Pakan, Pertumbuhan, Belut Sawah (Monopterus albus).
Pengaruh Aktivitas Transportasi terhadap Serangan Parasit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sarimudin, Rizal; Nur, Indriyani; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.701 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i1.4267

Abstract

Penelitian tentang pengaruh aktivitas transportasi terhadap serangan parasit dan tingkat kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio) dilakukan untuk mengetahui lama transportasi yang ideal bagi kesehatan ikan untuk pemeliharaan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2015, terdiri atas penelitian di lapang dan di laboratorium untuk pemantauan dan pemeriksaan  parasit. Proses transportasi dilakukan antara Kampus Baru Universitas Halu Oleo dan Kecamatan Konda, sedangkan pemeriksaan parasit dan pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium in doorFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ikan mas dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan lama transportasi dengan 3 ulangan, yaitu: tanpa transportasi (Perlakuan A), 6 jam transportasi (Perlakuan B), dan 9 jam transportasi (Perlakuan C). Setelah percobaan transportasi, 9 ekor ikan pada masing-masing perlakuan diperiksa parasit yang menginfeksi tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi terdapat pada 6 jam dan 9 jam lama transportasi (perlakuan B dan C)  yakni sebesar 100% sedangkan terendah pada kelompok A sebesar 44,44%.  Rata-rata intensitas serangan parasit tertinggi terdapat pada perlakuan C yakni sebesar 12,83 ind/ekor kemudian perlakuan B sebesar 5,56 ind/ekor dan yang terendah pada perlakuan A sebesar 2,17 ind/ekor. Tingkat kelangsungan hidup ikan mas pada perlakuan A dan B sebesar 100% dan perlakuan C sebesar 88,89%. Intensitas serangan parasit jenis Lernaea sp pada perlakuan A sebesar 1,25 ind/ekor, perlakuan B sebesar 3,11 ind/ekor dan perlakuan C sebesar 6,38 ind/ekor sedangkan intensitas serangan parasit jenis Dactylogyrus sp pada perlakuan A sebesar 1,00 ind/ekor, perlakuan B sebesar 2,33 ind/ekor dan perlakuan C sebesar 6,50 ind/ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat serangan parasit akan semakin tinggi seiring dengan lamanya aktivitas transportasi berlangsung.Kata Kunci :Ikan mas, Transportasi, Parasit
Pengaruh Peningkatan Salinitas secara Bertahap terhadap Diferensial Leukosit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Salim, Muhammad A.; Nur, Indriyani; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.92 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i4.4292

Abstract

Ikan nila adalah merupakan spesies euryhaline, namun beberapa ikan memiliki berbagai tingkat toleransi dan menunjukkan stres terhadap perubahan salinitas. Respon hematologis telah diterima untuk menilai bagaimana stress mempengaruhi profil leukosit. Olehnya, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh salinitas yang tinggi melalui aklimatisasi bertahap pada diferensial leukosit pada ikan nila termasuk neutrofil, trombosit, limfosit dan monosit. Sejumlah 30 ekor ikan dengan kisaran berat: 80-100 g/ekor dipelihara di akuarium. Salinitas dalam media uji secara bertahap ditingkatkan (3 ppt per hari) hingga 32 ppt. Sampel darah diambil dari 1 ikan per hari hingga mencapai salinitas akhir. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aklimatisasi peningkatan salinitas secara bertahap berdampak pada perubahan darah dimana limfosit meningkat 19%, sedangkan monosit, neutrofil, dan trombosit menurun masing-masing 15%, 1%, dan 3%.Katakunci: Diferensial Leukosit, Ikan Nila, Aklimatisasi Air Laut
Pengaruh Pergantian Air terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yang Dipelihara pada Media Tanpa Lumpur Yusriadi, Andi; Idris, Muhammad; Patadjai, Rahmad S.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.262 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i4.4357

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pergantian air terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus) yang dipelihara pada media tanpa lumpur. Penelitian ini dilaksanakan selama 100 hari sejak bulan Februari sampai Mei 2017. Pada studi ini, peneliti menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan. Perlakuan A = Sistim Air Mengalir; Perlakuan B = Ganti air 50% 2 kali seminggu; Perlakuan C = Ganti air 100% 1 kali seminggu;  PerlakuanD = Ganti air 100% 2 kali seminggu, dan masing-masing perlakuan diulangi sebanyak 3 kali. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan ganti air 100% dua kali seminggu menghasilkan pertumbuhan belut sawah terbaik, yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kata Kunci : Pergantian Air, Pertumbuhan, Belut Sawah (Monopterus albus)
Pengaruh Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Biomassa Cacing Sutra (Tubifex Sp.) Yang Di Budidaya Dengan Sistem Rak Bertingkat Akhril, Muhammad; Muskita, Wellem H.; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.497 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i3.9760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan biomassa cacing sutera (tubifex sp) yang dibudidaya dengan sistem rak bertingkat. Penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus-September 2018, bertempat di Pondok Kewirausahaan Budidaya Ikan (PKBI), Kel. Anduonohu, Kec. Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan, 4 baris, dan 4 kolom. Cacing sutera seberat 10 g/wadah dengan jumlah 440 ind/wadah ditebar ke dalam setiap wadah. Perlakuan yang diujikan terdiri dari perlakuan A (kotoran ayam), perlakuan B (ampas tahu), perlakuan C (ampas arak) dan perlakuan D (kotoran sapi). Pakan yang diberikan sebanyak 30 g/wadah. Variable yang diamati adalah pertumbuhan biomassa mutlak, pertumbuhan populasi, bahan organik tanah dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P=0,369>0,05) terhadap pertumbuhan biomassa dan populsai cacing sutera. Nilai total bahan organik pada perlakuan A sebesar 5,31%, perlakuan B sebesar 2,58%, perlakuan C sebesar 3,27% dan perlakuan D sebesar 7,25%. Nilai parameter kualitas air berkisar antara suhu 24-29 0C dan pH 6,8-7. Disimpulkan bahwa ke empat jenis pakan yang di ujikan dapat diberikan sebagai pakan kepada cacing sutera. Kata Kunci : Kotoran Ayam, Ampas Tahu, Ampas Arak, Kotoran Sapi, Sistem Rak Bertingkat, Pertumbuhan Biomassa, Cacing Sutera (Tubifex sp)
Pengaruh Jenis Pakan Segar Terhadap Pertumbuhan Biomassa Calon Indukan Lobster Batik (Panulirus longipes) yang Dipelihara pada Dasar Perairan Ikhsan, Muhammad; Yusnaini, .; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.773 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i1.6378

Abstract

Lobster batik (Panulirus longipes) adalah salah satu komoditas perikanan nilai ekonomis tinggi yang sudah banyak dibudidayakan pada berbagai wilayah indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan segar terhadap pertumbuhan biomassa calon indukan lobster batik yang dipelihara di dasar perairan. Penelitian ini telahdilakasakan pada bulan April sampai Juli 2017, bertempat di desa Tapulaga. Wadah penelitian adalah kurungan dasar yang telah didesain khusus dengan ukuran 210x60x60 cm yang kemudian dibagi menjadi 3 petak bagian. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah lobster batik dengan ukuran 180-250 g dengan total keseluruhan 18 ekor. Jenis pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan teri, cumi-cumi dan cacing laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan variabel yang diamati meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahawa tiap perlakuan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap keseluruhan variabel yang diamati. Di mana pertumbuhan mutlak tertinggi berada pada lobster yang diberi pakan C (23 g ± 9,07), begitu pula pada laju pertumbuhan spesifik (0,11 %/hari ± 0,04). Sedangkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi berada pada lobster yang diberi pakan A dan C (100% ± 0). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pakan C yang terdiri atas cacing laut mampu meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup lobster.Kata Kunci: Lobster batik (Panulirus longipes), Pakan Segar, Pertumbuhan.
Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Juvenil Rajungan (Portunus pelagicus) Jumaisa, .; Idris, Muhammad; Astuti, Oce
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.218 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i2.4279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salinitas optimal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup juvenil rajungan Portunus pelagicus.Rajungan dipelihara selama 45 hari dengan tiga salinitas berbeda, salinitas 20±1 ppt (perlakuan A), salinitas 26±1 ppt (perlakuan B), dan salinitas 32±1ppt (perlakuan C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata pertumbuhan mutlak bobot rajungan yang dipelihara pada salinitas 26±1 ppt(16,93±3,55 g), diikuti oleh rajungan yang dipelihara pada salinitas 32±1 ppt (10,46±2,77g), dan salinitas 20±1 ppt (8,66±2,96 g).Rata-rata lebar karapas rajungan yang dipelihara pada salinitas 26±1 ppt (4,97±0,85 cm), diikuti oleh rajungan yang dipelihara pada salinitas 32±1 ppt (3,81±0,97 cm), dan salinitas 20±1 ppt (3,58±0,86 cm). Juga, hasil pengukuran rata-rata panjang rajungan yang dipelihara pada salinitas 26±1 ppt (2,09±0,88 cm), diikuti oleh rajungan yang dipelihara pada salinitas 32±1 ppt C (1,25±0,37 cm), dan salinitas 20±1 ppt (1,14±0,19 cm). Ketiga perlakuan tersebut memberikan tingkat kelangsungan hidup (TKH)100%.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasalinitas optimal untuk budidaya juvenil rajungan adalah 26 ppt. Kata Kunci: Salinitas, Pertumbuhan mutlak, Kelangsungan hidup, Juvenil rajungan
Pengaruh Pemberian Pakan Cacing Tanah dengan Rezim Pakan Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsunganhidup Belut Sawah (Monopterus albus) Naimrudin, .; Idris, Muhammad; Hamzah, Muhaimin
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.111 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i4.4358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan cacing tanah dengan rezim pakan berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (M. albus), Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus 2016  di Fasilitas Budidaya Air Tawar Milik Masyarakat Kelurahan Andounohu, Kecamatan Poasia,  Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga  ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah rezim pakan dengan dosis 5% / hari, 5% / 2 hari, 10 % / 2 hari  dan 15 % / 3 hari. Hewan uji yang digunakan adalah belut sawah berukuran 24 – 26 g yang dipelihara selama 100 hari. Wadah pemeliharaan adalah cincin sumur sebanyak 12 buah dengan diameter 90 cm (luas 0,63585 m2). Selama pemeliharaan, belut sawah diberi pakan sesuai perlakuan sebanyak setiap kali sehari pada sore hari. Nilai pertumbuhan mutlak selama penelitian berkisar antara 29,66 - 59,33g, laju pertumbuhan spesifik berkisar antara 0,28 - 0,59 %, rasio  konversi pakan berkisar antara 18,28 - 22,20, dan kelangsungan hidup 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa rezim pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, dan kelangsungan  hidup belut sawah. Kata Kunci : rezim pakan, cacing tanah, pertumbuhan, kelangsungan hidup, belut sawah, Monopterus albus.