Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS LC-MS/MS (Liquid Crhomatogaph Mass Spectrometry) DAN METABOLIT SEKUNDER SERTA POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSANA SPONS Callyspongia aerizusa YANG DIAMBIL PADA KONDISI TUTUPAN TERUMBU KARANG YANG BERBEDA DI PERAIRAN TELUK STARING Wa Ode Intiyani Mangurana; Yusnaini Yusnaini; Sahidin Sahidin
Jurnal Biologi Tropis Vol. 19 No. 2 (2019): Juli - Desember
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.182 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v19i2.1126

Abstract

Abstrak : Spons merupakan bagian dari biota komponen penyusun ekosistem terumbu karang yang memiliki kandungan bioaktif. Salah satu jenis spons yang memiliki kandungan bioaktif adalah C. aerizusa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kandungan bioaktif pada kondisi terumbu karang yang berbeda. Metode yang digunakan dalam survei kondisi terumbu karang dan penentuan stasiun pengamatan menggunakan metode Point Intercept Transect (PIT). Pemeriksaan metabolit sekunder menggunakkan metode Kromatografi lapis tipis menurut Harborne (1987), perbedaan kandungan senyawanya menggunakan analisis LC-MS/MS, pengujian aktivitas antibakteri menggunakkan metode sumuran. Hasil penelitian kondisi tutupan karang menunjukan bahwa kondisi tutupan karang hidup 19-65% dengan kategori buruk hingga baik. Jumlah senyawa pada stasiun I mencapai 15 dan jumlah senyawa pada stasiun II mencapai 13. Kandungan Metabolit Sekunder untuk C. aerizusa dari kedua stasiun sama, yaitu aktif terhadap alkoloid, steroid, flavonoid, terpenoid, dan saponin. Potensi Antibakteri Ekstrak n-heksana Spons C. aerizusa untuk stasiun I dan II tidak aktif terhadap E. coli namun Spons C. aerizusa stasiun I dan II aktif terhadap aktivitas S. mutans. Kata Kunci :  n-heksana, Terumbu karang, metabolit sekunder, antibakteri  Abstract : Sponges are part of the biota that make up the coral reef ecosystem that contains bioactive ingredients. One type of sponge that has a bioactive content is C. aerizusa. The purpose of this study was to see differences in bioactive content in different coral reef conditions. The method used in the coral reef condition survey and the determination of observation stations using the Point Intercept Transect (PIT) method. Examination of secondary metabolites using the thin layer chromatography method according to Harborne (1987), differences in the content of compounds using LC-MS / MS analysis, testing the antibacterial activity using the well method. The results of the research on coral cover conditions showed that the conditions of live coral cover were 19-65% with a bad to good category. The number of compounds at station I reached 15 and the number of compounds in station II reached 13. Secondary Metabolite content for C. aerizusa from both stations was equally active against alkoloid, steroid, flavonoids, terpenoids, and saponins. Antibacterial Potential of n-hexane Extract of C. aerizusa Sponge for stations I and II were not active against E. coli but sponge C. aerizusa station I and II were active against S. mutans activity.Keywords : n-hexane, coral reefs, secondary metabolites, antibacterial
Bimbingan Teknis Transplantasi Spons Laut pada Masa Covid 19 sebagai Prospek Bahan Baku Farmasi Oce Astuti Oce; La Sara; Wa Ode Intiyani Mangurana; Rahmadani Rahmadani; Ira Ira; Wa Nurgayah; Emiyarti Emiyarti; Muhammad Kholil Hidayat Abdillah; La Ode Khairum Mastu
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.2.243-251

Abstract

Sponges are organisms associated with coral reefs and have potential as pharmaceutical raw materials. One of the problems is that most people are not aware of the importance of this ecosystem and still use fishing gear that is not environmentally friendly, this causes the coral reef ecosystem to also suffer damage. This community service aims to educate and provide technical guidance to the younger generation of Lalowaru Village about the benefits of sponges and how to transplant sea sponges. The youth group was chosen as the target because during this Covid-19 period the youth organization in Lalowaru Village, South Konawe Regency did not go to schools as usual, so this education can provide knowledge that can be applied in protecting the aquatic environment. The implementation method consists of two stages, namely the first stage of field observations including licensing with village officials and preliminary study interviews and the second stage of socialization and transplantation practices. The activity was carried out for two days with 10 participants. Measurement results were concluded through interviews from before carrying out activities and after service activities. The results of the training and mentoring activities show that all target audiences understand the benefits of sponges as pharmaceutical raw materials that can be developed, as well as transplantation techniques. This increase in the knowledge of the young generation of youth organizations occurred after technical guidance through this service.
Manajemen Kerja Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Pada PT. Benur Top De Heus Akhmad Mansyur; La Sara; Nurhuda Annaastasia; Wa Ode Intiyani Mangurana; Nurdiana A
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.282 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2155

Abstract

Manajemen kerja mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Halu Oleo pada PT. Benur Top De Heus merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam manajemen kerja perusahaan perikanan. Metode yang dilakukan melalui penerapan program kerja menjadi dua bagian yaitu konektivitas output kerja dengan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Batu Putih. Hasil pengabdian terdapat enam divisi kerja yang terdapat di PT. Benur Top De Heus yaitu divisi water, induk, post larva center, plankton, quality control, dan market. Dalam membangun konektivitas perusahaaan dengan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan limbah benur udang vannamei (PL 15) dari output kerja yang terdapat di hatchery dalam bentuk kegiatan produktif.
EDUKASI SELAM KEPADA CIVITAS AKADEMIKA FPIK UHO DI PERAIRAN TELUK TAWA-TAWARO KABUPATEN KONAWE SELATAN Risfandi Risfandi; Arwan Arif Rahman; Nurhuda Annaastasia; Seventry Meliana Patiung; Wa Ode Intiyani Mangurana
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 6 No 3 (2024): DedikasiMU September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v6i3.8064

Abstract

Perairan Tawa-Tawaro merupakan perairan yang berpotensi sebagai wisata bahari dengan pasir putih disepanjang pantai. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menambah skill dan pengetahuan olahraga scuba diving kepada dosen civitas akademika fakultas perikanan dan ilmu kelautan, karena kegiatan penyelaman bukan hanya sebagai rekreasi namun juga olahraga berprestasi yang mencerminkan wawasan lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah pelestarian lingkungan. Pasir putih yang bersih di Perairan Tawa Tawaro mendukung untuk melakukan kegiatan penyelaman. Dosen fakultas perikanan dan ilmu kelautan beberapa belum mengikuti edukasi penyelaman sehingga tidak menutup kemungkinan dapat meningkatkan resiko cidera dan kurang memperhatikan keselamatan. Penyelaman sebaiknya dilakukan dengan memerhatikan keselamatan kerja dengan menggunakan peralatan yang memadai sesuai standar dan pengetahuan yang mumpuni. Pengabdian ini diperlukan untuk dosen fakultas perikanan dan ilmu kelautan akan mendapatkan edukasi penyelaman secara langsung sesuai standar penyelaman dan mengurangi resiko-resiko penyelaman. Pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari empat (3) tahap, yaitu: (1) Koordinasi (2) penyampaian materi edukasi penyelaman sesuai standar (3) pendampingan praktik menyelam. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini dosen atau civitas akademika fakultas perikanan dan ilmu dapat mengetahui teknik penyelaman yang aman dengan lebih memperhatikan kelestarian ekosistem perairan.
Desain klaster rantai pasok rumput laut di Kabupaten Bombana Annaastasia, Nurhuda; Mansyur, Akhmad; Fiar Erawan, Muhammad Trial; Siang, Roslindah Daeng; Mangurana, Wa Ode Intiyani
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i3.100

Abstract

The effort to realize a local development plan in achieve development vision one of the is make strong intervention in seaweed farming sector. This research is aims to develop a ready to process seaweed business development cluster, formulate institutional patterns of seaweed marketing in the center area of ​​seaweed Small and Medium Industries in Bombana Regency and integrating seaweed downstream into business incubation system in Bombana Regency. This research was conducted from July to November 2022 in Bombana Regency. The research show that Areas that are eligible to become seaweed business development zones in Bombana Regency are located in three clusters, namely Rumbia, Poleang and Kabaena. Of the three clusters, the Rumbia cluster is in the first hierarchy in the composition of the preparation of seaweed business development. Types of seaweed that have the potential to be developed in the Rumbia and Poleang clusters are: Eucheuma spinosum, Eucheuma cottoni and Gracilaria, while in the Kabaena cluster it is Eucheuma spinosum, Eucheuma cottoni. Processed seaweed products that can be recommended for production are:Alkali Treated Cottoni (ATC), Semi Refined Carrageenan (SRC) and Refined Carrageenan (RC) to support the development of the existing seaweed industry for the improvement of the regional economy. Sequentially the seaweed supply beach starts from the seaweed farmer (production margin 9,55%), seaweed farmer group (market margin 0,28%) cooperative society/BUMDES (market margin 11,61%), Agroindustry (PT. INRI with market margin 50,67% and buyer export. Seaweed agroindustry is a puller company that absorbs all seaweed production produced by seaweed farmer.
PELATIHAN TEKNIK PEMBIBITAN MANGROVE RHIZOPHORA SPP DALAM UPAYA PEMULIHAN KAWASAN MANGROVE DI PESISIR DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA Sadarun, Baru; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Rahman, Arwan Arif; Jali, Wa; Mangurana, Waode Intiyani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 7 No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i1.8816

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting karena daya dukungnya bagi stabilitas eksosistem pesisir, dan ekosistem ini mengalami berbagai tekanan yang sangat berat akibat perluasan dari berbagai keinginan pemanfaatan lainnya karena memiliki fungsi yang sangat luas serta peran yang kompleks yang meliputi fungsi ekologis, sosial, ekonomi. Ekosistem kawasan pesisir akan semakin stabil jika semakin tertutup oleh hutan mangrove. Namun permasalahan sekarang di kawasan pesisir Desa Sawapudo terjadi kerusakan karena kegiatan lain yang secara ekologis dapat menimbulkan kelongsoran pantai. Kerugian yang ditimbulkan juga sangat kompleks yang meliputi aspek ekonomi sosial dan ekologi dan memberikan dampak luas terhadap ekosistem darat dan laut. Mengingat begitu pentingnya ekosistem hutan mangrove untuk melindungi maupun melestarikan komponen ekosistem wilayah pesisir laut khususnya Desa Sawapudo perlu mendapatkan perhatian khusus dengan itu, tim PKM Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan melakukan Pelatihan Teknik Pembibitan Mangrove jenis Rhizophora spp. dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove di kawasan pesisir Desa Sawapudo. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini masyarakat setempat dapat mengetahui teknik pembibitan mangrove dan menjaga ekosistem pesisir Desa Sawapudo.
Morphological Identification of Major Sponge in Tanjung Senja Water Moramo District, South Konawe Regency Mangurana, Wa Ode Intiyani; Annastasia, Nurhuda; Patiung, Seventry Meliana; Arsal, La Ode Muh; Wahyudi, Adi Imam
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8133

Abstract

Sponge organisms are primitive organisms originating from the phylum porifera. These organisms have pores throughout their bodies and have filter feeder properties. Sponges have habitats around coral reef ecosystems, seagrass habitats and in shallow waters. In Tanjung Senja Waters, there are stone mining activities by the community so that research is needed as initial data to determine the types of major sponges in Tanjung Senja waters. On the other hand, apart from being a component of coral reefs, sponges are also natural materials that have the potential to be bioactive compounds that can be developed in the pharmaceutical field. The research was carried out using the free collection method and the sampling point was selected based on the presence of sponges. Water quality parameters were observed in situ or direct observation including temperature, salinity, pH and brightness data.  This study found 3 types of major sponges, namely Callyspongia aerizusa, Stylotella aurantium and Xestospongia sp. This stone mining activity still does not affect the growth of sponges in the waters, this is marked by the results of checking the environmental parameters that have been carried out, it can be concluded that the existence of this sponge is influenced by environmental parameters such as temperature 30oC, current velocity 4.17cm/s, depth 5m, brightness 100%, salinity 33‰ and pH 8, this condition is still at the threshold of quality standards for marine life based on Kep-MENLH No. 51 of 2004.
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan Bagi Perempuan Pesisir di Kelurahan Lalowaru Asriyana; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Lawelle, Sjamsu Alam; Oetama, Dedy; Haslianti; Permatahati, Yustika Intan; Annaastasia, Nurhuda; Erawan, Muhammad Trial Fiar; Jali, Wa; Arsal, La Ode Muhammad; Wahyudi, Adi Imam; Hasuba, Tezza Fauzan; Mangurana, Wa Ode Intiyani; Sudarno
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6252

Abstract

Peran perempuan pesisir dalam tatanan sosial sudah mengalami perubahan. Saat ini, perempuan pesisir dianggap sebagai salah satu kontibutor dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga dan memiliki kekuasaan dalam menentukan pembangunan suatu wilayah. Sehingga perempuan pesisir memiliki peran ganda, dalam rumah tangga dan lingkungan sosial. Keterlibatan perempuan pesisir di Kelurahan Lalowaru dalam membantu ekonomi rumah tangga belum berjalan optimal disebabkan karena minimnya pengetahuan dan keterampilan terkait dalam mengolah dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki khususnya sumberdaya perikanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan pendampingan bagi perempuan pesisir untuk membentuk kreatifivitas dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan agar dapat menjadi karakter mandiri dan memiliki jiwa wirausaha. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan mampu membantu ekonomi rumah tangga. Sasaran pelaksanaan pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Lalowaru. Program kegiatan dilaksanakan melalui penyuluhan dan pelatihan pengolahan pembuatan otak-otak ikan dan stik mangrove. Hasil dari kegiatan pegabdian menunjukkan peserta pelatihan aktif dalam berdiskusi terkait dengan pengolahan dan strategi pemasaran serta melakukan demo masak sesuai dengan instruksi tim pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karaktek mandiri dan jiwa wirausaha sehingga dapat membantu ekonomi rumah tangga di Kelurahan Lalowaru.
Literature Review: Kelimpahan Mikroplastik dalam Biota Laut Aryanti, Chairun Annisa; Fatmawati, Fatmawati; Jali, Wa; Mangurana, Wa Ode Intiyani; Simbolon, Maria Yosephine
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 2 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi November 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i2.5060

Abstract

Permasalahan pencemaran mikroplastik hingga saat ini telah menjadi masalah umum yang terjadi di lingkungan, termasuk pada lingkungan pesisir dan laut. Masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik berasal dari sifatnya yang resisten terhadap degradasi alami. Mikroplastik mengandung zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai pembawa polutan lain, yang berpotensi menyebabkan dampak negatif pada biota yang mengkonsumsinya. Artikel ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait kelimpahan mikroplastik yang terdapat dalam organisme laut serta untuk menjawab pertanyaan penelitian tertentu terkait pencemaran mikroplastik dalam organisme laut. Selain itu, artikel ini dapat menjadi baseline data dalam penyediaan data mikroplastik dalam biota laut. Pencarian literatur dalam penelitian ini dilakukan melalui Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "mikroplastik dan microplastic in biota”, yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Artikel yang didapat ditapis sesuai topik terkait pencemaran mikroplastik di wilayah pesisir, yang dapat terunduh serta artikel yang terbit sejak 2020-2025. Penelitian ini didukung oleh kajian mendalam terhadap lima artikel ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Hasil tinjauan pustaka menemukan bahwa kelimpahan mikroplastik dalam biota tergantung pada kondisi lingkungan sekitarnya, pengelolaan limbah plastik yang kurang tepat, dan populasi kepadatan di lokasi tersebut. Bentuk mikroplastik tertinggi dari 5 artikel yang di review adalah fiber. Hasil review menunjukkan warna mikroplastik dalam tubuh biota bervariasi, antara lain warna putih, hitam, merah, kuning, biru, coklat, tosca, dan transparan. Limbah mikroplastik tersebut berpotensi masuk ke dalam tubuh biota hingga manusia melalui rantai makanan yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi organisme laut dan manusia yang mengkonsumsinya. Berdasarkan hasil literature review, pencemaran mikroplastik di lingkungan perairan dapat menyebabkan kontaminasi pada biota laut.