Pendahuluan: Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri yang paling sering resistan terhadap berbagai macam antibiotik, sehingga diperlukannya perkembangan antibiotik terbaru. Sefepim merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan terhadap bakteri resistan dengan menghambat pembentukan peptidoglikan. Laktoferin susu sapi merupakan glikoprotein pada susu yang memiliki potensi antimikroba dengan mengikat zat besi dan merusak dinding sel. Dengan demikian, terdapat potensi interaksi sinergisme antara sefepim dan laktoferin dalam menghambat Pseudomonas aeruginosa. Dengan demikian, tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba laktoferin susu sapi dan potensi interaksinya dengan sefepim dalam menghambat Pseudomonas aeruginosa. Metode: Sampel bakteri yang digunakan adalah Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Uji suseptibilitas dilakukan menggunakan uji difusi cakram dan mikrodilusi secara in vitro berdasarkan pedoman Clinical and Laboratory Standards Institute. Sefepim dan cakram kosong digunakan sebagai kontrol. Untuk mengetahui interaksi antara laktoferin susu sapi dengan sefepim dilakukannya uji metode checkerboard. Hasil: Pada uji difusi cakram dan mikrodilusi, laktoferin susu sapi tidak dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Hal ini sudah dilakukan dengan berbagai macam konsentrasi sampai dengan 0,5 g/ml. Pada uji checkerboard tidak ditemukan interaksi antara sefepim dan laktoferin susu sapi. Simpulan: Laktoferin susu sapi tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 secara in vitro.