Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

PREVALENSI DAN HUBUNGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTHS TERHADAP STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI 6 GEGELANG, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Abdulhadi FA; Swastika IK; Sudarmaja IM
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.119 KB)

Abstract

Soil-Transmitted Helminth (STH) merupakan kelompok agen infeksi yang menyebabkan masalah kesehatanglobal dengan 1,5 milyar penduduk dunia terinfeksi oleh patogen parasit STH. Infeksi parasit dan masalahpada status gizi sering terjadi bersamaan secara geografi dan beberapa studi menyatakan terdapat asosiasiterhadap keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi STH dan hubungannyaterhadap status gizi pada anak sekolah dasar di Karangasem. Teknik pewarnaan feses Kato Katz digunakanuntuk mengetahui status infeksi. Pengukuran antopometri tinggi badan dan berat badan diambil sebagai datakemudian diintepretasikan menggunakan tabel Zscore TB/U, IMT/U, dan BB/U WHO untuk mengetahuistatus gizi. Penelitian analitik cross sectional ini menggunakan sebanyak 81 subjek penelitian yang merupakansiswa SD Negeri 6 Gegelang. Sampel feses dan data antropometri diambil dari subjek lima bulan setelah subjekmengikuti program eradikasi STH masal yang diadakan oleh pemerintah. Didapatkan sebanyak 62,97% subjekterinfeksi cacing STH. Prevalensi stunting, kurus, dan kurang gizi secara berturut-turut pada siswa SDN 6Gegelang adalah 33,3%, 8,6% dan 28,2%. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks status gizi TB/U(P= 0,031) dan BB/U (P= 0,037) terhadap infeksi STH, sedangkan untuk indeks status gizi IMT/U tidakterdapat hubungan yang signifikan (P= 0,483). Program eradikasi STH masal oleh pemerintah tidakmemberikan proteksi yang efektif. Kata Kunci: Infeksi STH, status gizi, anak sekolah dasar
PREVALENSI PEDICULOSIS CAPITIS DAN FAKTOR RISIKO INFESTASINYA PADA ANAK DI SD NO. 6 DARMASABA, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG Ni Putu Tamara Bidari Suweta; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i6.P11

Abstract

Pediculosis capitis (infestasi kutu kepala) merupakan masalah sosial dan kesehatan di dunia terutama mengenai anak-anak usia sekolah dasar. Sehingga penelitian mengenai prevalensi pediculosis capitis dan faktor risiko infestasinya pada anak menjadi penting dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi pediculosis capitis dan faktor risiko infestasinya pada anak di SD No. 6 Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Metode penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dari sumber data primer lapangan berupa seluruh siswa di SD No 6 Darmasaba pada April – Mei 2018. Besar sampel yang digunakan adalah sebanyak 144 sampel dengan teknik total sampling. Pemeriksaan kutu kepala dilakukan secara visual dan menggunakan sisir kutu. Respon sampel dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data dilakukan secara bertahap dengan analisis bivariat dan multivariat. Prevalensi pediculosis capitis pada anak di SD No 6 Darmasaba adalah sebesar 59,7%. Faktor yang berhubungan dengan infestasi pediculosis capitis di SD No 6 Darmasaba adalah jenis kelamin (P value = 0,000), panjang rambut (P value = 0,000), dan kontak dengan orang yang terinfestasi (P value = 0,000). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan infestasi pediculosis capitis adalah frekuensi cuci rambut (P value = 0,274), penggunaan sisir / aksesoris rambut / topi bersama (P value = 0,065), dan kebiasaan tidur bersama (P value = 0,841). Prevalensi pediculosis capitis pada anak usia 6-13 tahun di SD No. 6 Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung tergolong tinggi sehingga eradikasi infestasinya perlu dilakukan pada anak usia sekolah dasar. Kata kunci: pediculosis capitis, prevalensi, faktor risiko
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia L.) SEBAGAI LARVISIDA PADA LARVA Aedes aegypti Putu Bagus Onicha Baskaranatha; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P12

Abstract

ABSTRAK Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian vektor menjadi hal penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Salah satu caranya adalah menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida dari bahan alami mulai banyak dilirik, salah satunya adalah tumbuhan legundi (Vitex trifolia L.). Daun legundi (Vitex trifolia L.) mengandung berbagai macam senyawa yang diketahui mempunyai aktivitas larvisida. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun Vitex trifolia L. pada konsentrasi 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5% terhadap mortalitas larva Aedes aegypti bila dibandingkan dengan kontrol (air dan pelarut CMC 0,25%) serta mengetahui nilai LC50 dan LC90 ekstrak daun Vitex trifolia L.. Metode penelitian ini adalah cross-sectional eskperimental murni. Uji larvisida dari ekstrak etanol daun Vitex trifolia L. pada konsentrasi 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan kontrol mendapatkan hasil persentase rerata mortalitas larva nyamuk masing-masing adalah 45,2%, 65,2%, 77,2%, 94,8%, 93,2%, 92% 97,2% dan 0%. Dari hasil penelitian disimpulkan ekstrak etanol daun Vitex trifolia L. konsentrasi 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5% efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti bila dibandingkan dengan kontrol, dengan efektivitas semakin meningkat sampai konsentrasi 2% dan peningkatan konsentrasi selebihnya tidak memberikan perbedaan yang bermakna serta mempunyai nilai LC50 = 0,169% (0,0- 1,32) dan LC90 = 1,78% (0,017-7,535). Kata Kunci: Vitex trifolia L., larvisida, Aedes aegypti, Demam Berdarah Dengue, Insektisida
PREVALENSI DAN HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMITHS TERHADAP TINGKAT PRESTASI ANAK SD NEGERI 5 GEGELANG Jevon Indra Susanto; I Kadek Swastika; Ni Luh Ariwati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.467 KB)

Abstract

Anak-anak yang terinfeksi soil transmitted helminth (STH) dapat menyebabkan akibat negatif bagi tubuh mereka. Dampak negatif itu adalah menurunnya kondisi kesehatan dan kurangnya gizi yang dapat menyebabkan anemia, defisiensi vitamin dan besi, gastroenteritis, diare, pneumonia, asma, apendisitis sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, mental, dan prestasi belajar sehingga menurunkan produktivitas anak di kemudian hari. Tujuan daripada penelitian ini, mengetahui hubungan infeksi cacing STH dengan prestasi belajar pada anak. Desain penelitian adalah analitik observasional case control dengan 69 responden merupakan siswa-siswi SDN 5 Gegelang, Karangasem. Diperiksa dengan menggunakan teknik Kato Katz dalam pemeriksaan sampel feses dan nilai rapor. Setelah dilakukannya persamaan pada variabel perancu yaitu umur dan jenis kelamin, didapatkan anak dengan positif kecacingan sebanyak 47 orang. Analisis data melalui SPSS secara bertahap menggunakan uji chi-square dengan nilai p sebesar 0,563 (p>0,05) dan OR 0,727 dengan 95% IK 0,247 – 2.141 untuk mengetahui hubungan infeksi cacing STH dengan prestasi belajar. Disimpulkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara infeksi cacing STH dengan prestasi belajar pada anak di SDN 5 Gegelang, Karangasem. Kata kunci: soil transmitted helmith, prestasi sekolah, anak sekolah
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TOKSOPLASMOSIS DI DENPASAR UTARA TAHUN 2017 Putu Ayu Larasati; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.031 KB)

Abstract

Abstrak Toxoplasma gondii adalah intraseluler obligate coccidian protozoan yang merupakan agen dari penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma gondii pada hakekatnya menginfeksi makhluk hidup berdarah panas termasuk manusia, burung, dan biasanya melalui kucing (Felidae) sebagai hospes definitifnya. Prevalensi dari toksoplasmosis di berbagai negara bervariasi mulai dari 10% -90%. Walau bersifat sangat patogen, toksoplasmosis tidak selalu menyebabkan keadaan patologis pada hospesnya karena memiliki kemampuan sangat besar untuk beradaptasi dengan tubuh hospes. Infeksi primer pada wanita hamil bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur dan lain-lain. Anak-anak dengan toksoplasmosis kongenital mungkin menunjukkan tanda-tanda klinis dari hidrosefalus, retardasi mental, penyakit mata dan gejala sisa berat lainnya. Penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan metode consecutive sampling, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang toksoplasmosis di Denpasar Utara. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas III Denpasar Utara pada 39 Ibu hamil yang bersedia mengisi kuisioner tentang toksoplasmosis. Responden sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan rerata usia 26,2 tahun. Penelitian ini hanya mendapatkan 17,9% responden yang pernah mendengar, membaca atau melihat informasi tentang toksoplasmosis. Responden yang dapat dikategorikan berpengetahuan baik hanya 7,7%, 10,3% yang berpengetahuan cukup dan 82,1% memiliki pengetahuan kurang, sehingga dapat disimpulkan masih banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang toksoplasmosis. Petugas kesehatan dan pemerintah perlu meningkatkan promosi kesehatan khususnya toksoplasmosis. Kata Kunci : Toksoplasmosis, Pengetahuan, Ibu Hamil
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETHANOL DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Ni Made Pasmiati Setyaningsih; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

THE EFFECTIVENESS OF SALAM LEAF ETHANOL EXTRACT (SYZYGIUM POLYANTHUM) AS LARVICIDE FOR AEDES AEGYPTI LARVAEThe cases number of dengue fever is high and fluctuating every year, signifying vector control program not yet optimal.An alternative that can be used that is using insecticide from plants. One of potentially as larvicide is salam leaf. The purpose of thisresearch was to know the effectiveness of salamleafextract(Syzigium polyanthum) in kills the Aedes aegypti larvae and LC50 and LC90 scores for observation 24 hours.This study is an experimental research with posttest only control design.The dosages of extracts tested were 0%; 2%; 4%; 6%; 8%; dan 10% with five times replication.The results showed there were no larval mortality in control group (0%). The percentage of larvae mortalitywere 32.8 %; 69.6 %; 74.4 %; 85.6 %; 94.4 % respectively at concentrations 2%; 4%; 6%; 8%; and 10%. The analysis of One Way Annova obtained p<0.05 means there were significance difference between the mortality ofAedes aegypti larvae with salamleaf extract given. The analysis of Probit obtainedLC50= 3.877% and LC90= 8.016%.It can be concluded that salamleaf ethanol extracts (Syzygium polyanthum) is effective in kills the Aedes aegypti larvae and there are connection between an increase in the concentration extract by the number of larvae mortality.
POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Maretta Rosabella Purnamasari; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.936 KB)

Abstract

Tingginya kasus demam berdarah dengue disertai munculnya resistensi terhadap temephos, menjadikan penggunaan larvasida alami mulai dipertimbangkan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah daun pandan wangi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2016 sampai bulan Agustus tahun 2016 dan bertujuan untuk mengetahui efektivitas, LC50, dan LC90 dari ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai larvasida bagi Aedes aegypti. Studi ini merupakan murni eksperimental dan memakai post test only control group design. Subjek dibagi menjadi kelompok kontrol (konsentrasi 0%) dan 7 kelompok perlakuan (konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%). Replikasi dilakukan empat kali dengan menggunakan 25 larva Aedes aegypti instar III/IV pada tiap-tiap kelompok. Data kematian larva dikumpulkan setelah 24 jam dan didapatkan tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Rerata persentase kematian larva pada kelompok perlakuan berturut-turut dari konsentrasi perlakuan terkecil ke terbesar adalah 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, 99%. Uji Kruskal Wallis memperoleh p<0,05 yang artinya diperoleh perbedaan bermakna pada kematian larva antar kelompok. Hasil dari uji Mann Whitney menunjukkan p<0,05 pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%, yang masing-masing dibandingkan dengan kontrol. Uji probit memperlihatkan nilai LC50 dan LC90 berturut-turut 2,113% dan 3,497%. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% efektif sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti, dengan nilai LC50 sebesar 2,113% dan nilai LC90 sebesar 3,497%.
PREVALENSI DAN GAMBARAN FAKTOR RISIKO PEDICULOSIS CAPITIS PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 11 DAUH PURI, PROVINSI BALI I Gusti Agung Ayu Chintya Cahyarini; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P04

Abstract

Latar Belakang: Pediculosis capitis telah menjadi masalah kesehatan pada masyarakat terutama anak sekolah di seluruh dunia. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui angka kejadian pediculosis capitis serta faktor risiko yang mempengaruhinya di SD Negeri 11 Dauh Puri. Metode: Sebanyak 144 siswa SD Negeri 11 Dauh Puri berusia 6-13 tahun dilakukan pemeriksaan kutu kepala pada bulan April-Mei 2019 menggunakan rancangan studi potong-lintang analitik. Data diambil menggunakan kuesioner dan siswa dinyatakan positif terinfestasi pediculosis capitis apabila didapatkan telur kutu atau kutu pada kulit kepala atau rambut siswa. Hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS mengunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Dari 144 siswa yang diperiksa, sebanyak 62 siswa (43,1%) terinfestasi kutu kepala dan ditemukan tingkat infestasi pada siswa perempuan lebih tinggi (60,2%) dibandingkan siswa laki-laki (19,7%). Hubungan signifikan ditemukan pada beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin (p=<0,001), panjang rambut (p=<0,001), dan kontak dengan orang yang terinfestasi (p<0,05) terhadap kejadian pediculosis capitis. Faktor risiko yang memiliki hubungan tidak signifikan terhadap kejadian pediculosis capitis yaitu frekuensi cuci rambut, tingkat pendidikan orang tua, kebiasaan tidur bersama, jumlah anggota keluarga, dan jumlah saudara kandung (p>0,05). Hasil multivariat regresi logistik biner mendapatkan bahwa jenis kelamin perempuan (OR=6,28, IK95% =2,89-13,69) berhubungan dengan pediculosis capitis. Kesimpulan: Penelitian ini mengindikasikan bahwa kejadian pediculosis capitis ditemukan masih tinggi pada SD Negeri 11 Dauh Puri. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian pediculosis capitis penting diketahui untuk menurunkan angka kejadian dan mencegah infestasi. Kata Kunci: Prevalensi, faktor risiko, pediculosis capitis.
EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI Ni Luh Komang Sumi Arcani; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.993 KB)

Abstract

Demam berdarah merupakan penyakit mematikan yang mengenai seluruh dunia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran salah satu dengan menggunakan larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai larvasida Ae. aegypti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai Nopember 2016. Metode yang digunakan berupa eksperimental dengan rancangan post test only with control group design dengan menggunakan larva Aedes aegypti instar III/IV sebagai hewan coba. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1% dan 2% dan kelompok kontrol dengan 4 kali pengulangan, masing-masing menggunakan 25 larva dan dilakukan pengamatan selama 24 jam. Jumlah kematian larva dianalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Dari penelitian didapatkan semua konsentrasi pada kelompok perlakuan memiliki hasil perbedaan secara bermakna dengan kelompok kontrol dengan nilai p<0,05. Jumlah kematian larva tertinggi pada konsentrasi 2% yaitu 38% kematian larva dan terendah pada konsentrasi 0,05% dan konsentrasi 0,1% yaitu 8% kematian larva. Disimpulkan bahwa semua konsentrasi pada kelompok perlakuan efektif sebagai larvasida apabila dibandingkan dengan kontrol dengan nilai p<0,05.
PREVALENSI DAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA TERHADAP ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL-TANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GEGELANG, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM,BALI Ni Nyoman Agustianingsih; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi soil-transmitted helminths masih menjadi masalah di Kabupaten Karangasem pasalnya angka kejadian kecacingan tersebut diperkirakan masih lebih dari 50% pada populasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi STH ini salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga mempengaruhi pengetahuan orang tua dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit kecacingan dengan infeksi STH pada siswa SDN 2 Gegelang. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei sampai Juli 2018. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas I-VI di SDN 2 Gegelang. 79 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi digunakan sebagai sampel. Data yang terkumpul diperoleh melalui metode uji laboratorium menggunakan modifikasi Kato Katz dan observasi menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan ?= 0,05. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa 31,6% siswa positif infeksi STH dengan infeksi akibat Ascaris lumbricoides 24%, Trichuris trichiura 56%, infeksi Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura 24%, tidak didapatkan hubungan antara pengetahuan orang tua dengan infeksi STH pada siswa (nilai p = 0,407). Kata kunci : prevalensi, infeksi STH, pengetahuan orang tua
Co-Authors Abdulhadi FA Adiputra, I Komang Hotra Akira Ito Anak Agung Ayu Mirah Adi Ariwati, Luh Ariwati, Ni Luh Cokorda Agung Wahyu Purnamasidhi Damayanti, Putu Asri Daondy Friarsa Soeharto Dewa Ayu Agus Sri Laksmi Divya Nirmala, Putu Ayu Fitri N, Moh. Yasin Fuad Adi Rosyadi Hidajati, Sri I Gede Mahardika I Gusti Agung Ayu Chintya Cahyarini I Gusti Agung Dwi Putri Anjani I Gusti Kamasan Arijana I Ketut Tunas I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Putra I Made Sudarmaja I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Putu Dodik Supartha Ida Ayu Dewi Wiryantini Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Putra Adyatma Isyaputri, Rahmadany Ivy Cerelia Valerie Jevon Indra Susanto Kadek Karang Agustina kumara, i made bagus bayu L. Ariwati Latifa, Kurnia Dwi Luh Ariwati Luh Dewi Anggreni Maretta Rosabella Purnamasari Maretta Rosabella Purnamasari Maria Krishnandita Munehiro Okamoto N.L Ariwati N.L.P.E. Diarthini Ni Luh Ariwati Ni Luh Ariwati Ni Luh Komang Sumi Arcani Ni Luh Putu Eka Diarthini Ni Luh Putu Eka Diarthini, Ni Luh Putu Eka Ni Made Pasmiati Setyaningsih Ni Nyoman Agustianingsih Ni Putu Akopita Devi Ni Putu Ayu Elistya Ning Purwani Ni Putu Tamara Bidari Suweta Nyoman Sadra Dharmawan P.A.A. Damayanti Pratisthita Sukadana, I Made Ananda Prajna Purantara, Anak Agung Gede Wiweka Winahya Putu Ari Paramitha Widiani Putu Ayu Asri Damayanti Putu Ayu Larasati Putu Bagus Onicha Baskaranatha Putu Sutisna Sari, Komang Ayu Kartika Shabrina Inderjit Stan ley Sukmawati Basuki Toni Wandra Wulanyani Wulanyani