Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Konsepsi

Kajian Sosial Budaya Roman Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer (Sosiologi Sastra) Riski Amalia Amsar; St. Suwadah Rimang; Amal Akbar
Jurnal Konsepsi Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Konsepsi (Agustus)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.585 KB)

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu, 1) kondisi sosial budaya yang membentuk praktik pergundikan, 2) dampak praktik pergundikan terhadap kondisi sosial budaya dalam masyarakat, dan 3) usaha Nyai Ontosoroh dalam mendapatkan hak-haknya. Penelitian ini bertujuan agar dapat mendeskripsikan kondisi sosial budaya yang membentuk praktik pergundikan dalam roman bumi manusia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca catat. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data hasil penelitian, kemudian menyajikan dan menarik simpulan hasil penelitian disesuaikan dengan Teori Pierre Bourdieu. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) ditemukan tiga kondisi sosial budaya yang membentuk praktik pergundikan pada roman bumi manusia, yaitu a) kondisi sosial budaya pribumi (Jawa Timur) yang di dasarkan pada gender, usia, dan kelas. b) kondisi sosial budaya bangsa Eropa yang lebih maju daripada kondisi sosial budaya Pribumi. c) kondisi sosial budaya kolonial yang menempatkan bangsa belanda pada strata atau kelas tertinggi. 2) dampak praktik pergundikan terhadap kondisi sosial budaya masyarakat yang diceritakan dalam roman bumi manusia, yaitu lahirnya strata sosial baru beserta ketentuannya, perilaku pengucilan, terbentuknya kosakata baru, penyebaran kebudayaan baru, dan memperluas akulturasi. 3) upaya pemertahanan praktik pergundikan melalui kekuasaan ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik. 4) usaha yang dilakukan oleh Nyai Ontosoroh dalam mendapatkan hak-haknya adalah dengan perlawanan terhadap golongan totok, ia lakukan melalui jalur hukum, media masa, dan gerilya.
Karakteristik Percakapan Rayuan Gombal pada Acara “Lapor Pak” Trans 7 Agus Ardianto; Achmad Tolla; Amal Akbar
Jurnal Konsepsi Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Konsepsi (Mei)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acara lapor pak di trans7 mengambarkan fenomena rayuan gombalan yang dapat mengubah suasana jadi humor serta membuat para penontor terhibur akan hal rayuan yang dilontarkan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan maksud tuturan rayuan gombal , dan mendeskripsikan karakteristik kebahasaan yang dilontarkan dalam menciptakan komedi rayuan gombal. Pada penelitian ini data yang di ambil berupa kalimat dalam rayuan gombal yang ada di acara lapor pak Trans 7 yang mempunyai karakteristik kebahasaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah rayuan gombal pada acara lapor pak di Trans 7 yang tayang pada tanggal 20-30 mei 2022. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tinjauan pragmatik. Hasil pada penelitian ini ada dua hal, pertama, tindak tutur rayuan gombal pada acara lapor pak di trans 7 yang meliputi: menyarankan, mengatakan, mengungkapkan, memberitahukan, mengusulkan, menyuruh, menyarankan, menentang dan meminta. Kedua, karakteristik percakapan rayuan gombal yang di ambil dari data tindak tutur percakapan rayuan gombal meliputi:pinyisipan bunyi, penambahan bunyi dan ambiguitas.
Interferensi dan Integrasi Bahasa Makassar dengan Bahasa Indonesia : (Kajian Sosiolinguistik) Sarnila S.; Achmad Tolla; Amal Akbar
Jurnal Konsepsi Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Konsepsi (Agustus)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk interferensi dan integrasi bahasa Makassar dengan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kepulauan Barrang Lompo Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi dan integrasi bahasa Makassar dengan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kepulauan Barrang Lompo Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan pengamatan atau observasi langsung terhadap bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kepulauan Barrang Lompo Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beberapa masyarakat berkomunikasi ditemukan beberapa interferensi diantaranya interferensi fonologo, interferensi morfologis, interferensi sintaksis, dan interferensi leksikal. Begitupula dengan integrasi diantaranya integrasi audial, integrasi visual, integrasi penerjemahan langsung, dan integrasi penerjemahan konsep.
Penerapan Metode Kolaborasi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Nurul Islamiyah; Ahmad Tolla; Amal Akbar
Jurnal Konsepsi Vol. 11 No. 4 (2023): Jurnal Konsepsi (Februari)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode kolaborasi dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas VII SMPN 1 Tpmpobulu Kabupaten. Gowa. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah hasil penerapan metode kolaborasi dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tompobulu Kabupaten. Gowa. Jenis Penelitan adalah kuantitatif berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dengan cara yakni lembar tes dan lembar observasi. Analisis data kualitatif diperoleh dari data observasi. Hasil analisis data secara kuantitatif ini digunakan untuk melihat perubahan kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II, serta melihat efektivitas penggunaan metode kolaborasi dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ini mempunyai nilai rata-rata 1.685 dan skor tertinggi 95, skor terendah yaitu 60 serta presentase yaitu 15,5% pada penilaian posttes pada pembelajaran. Siklus II mendapatkan nilai rata-rata 7.680, skor tertinggi 80, skor terendah 60 dan tingkat ketuntasan pada tes pretes yaitu 18,5%. Sedangkan pada posttes mendapatakan nilai rata-rata 10.400, skor tertinggi 95, skor terendah 65 dengan tingkat ketuntasan 22,5%. Pada Siklus I dengan analisis deskriftif dapat dikatakan ada peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II tapi masih banyak siswa yang berada dibawah nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu ≥ 71. Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan, pada siklus II terjadi peningkatan yang tinggi dibandingkan pada siklus I. hal tersebut dilihat dari 25 siswa yang memperoleh ketuntasan pada pembelajaran ≥71 yaitu 23 siswa dengan 92% dari 25 siswa sehingga yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal ≤71 yaitu 2 0rang siswa atau 13,5%.