Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT)

Simulasi Equal Cost MultiPath Selection (ECMP) pada Jaringan Berbasis Software Defined Networking Subagja, Banda; Putri, Nova Nurul; Sanada, Pratiwi; Dewi, Tarisa Citra; Suranegara, Galura Muhammad
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v1i2.40948

Abstract

Layanan dan teknologi internet telah meningkat dengan pesat. Jaringan, dengan memisahkan antara sistem kendali (control plane) dan sistem penerusan (data plane). Kontroler dapat memberikan kontrol terpusat dengan menginstal aturan penerusan di bidang data, dan sakelar melakukan operasi yang berbeda pada paket sesuai dengan aturan ini. Cara komunikasi antara perangkat dan pengontrol menggunakan protokol yang disebut Openflow. Untuk mendukung jaringan yang ditentukan perangkat lunak, diperlukan suatu metode untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan komputer secara seimbang dengan beberapa jalur agar lalu lintas jaringan komputer berjalan secara optimal; metode itu adalah multipath dengan biaya yang sama. Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji coba menggunakan tiga bandwidth yang berbeda, yaitu 50 Mbps, 100 Mbps, dan 150 Mbps. Dan parameter yang diuji adalah delay dan packet rate dengan mengirimkan 1000 paket dengan ukuran tiap paket 1 Kb selama 60 detik dengan background traffic tiap link 100 Mbps. Hasil pengujian delay terkecil diperoleh bandwidth 50 Mbps dengan selisih besar delay 2,19% dengan bandwidth 100 Mbps dan selisih besar delay 10,02% dengan bandwidth 150 Mbps. Pengujian packet rate terbesar diperoleh pada bandwidth 50 Mbps dengan perbedaan besar pada packet rate sebesar 0,30% dengan bandwidth 100 Mbps dan perbedaan besar pada packet rate sebesar 9,19% dengan bandwidth 150 Mbps.
Simulasi Multi-topologi Jaringan Berbasis SDN dengan Controller POX Fauzi, Sadam; Larasati, Sifa; Putri, Adhwa Alifia; Restyasari, Nissa; Suranegara, Galura Muhammad
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v1i2.40820

Abstract

Software Define Networking (SDN) adalah salah satu perkembangan teknologi di bidang jaringan yang memisahkan control plane dengan data plane. SDN dapat diterapkan diberbagai topologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis performa berbagai topologi jaringan berbasis SDN dengan Controller POX. Penelitian ini mengunakan metode Research and Development, yang diujikan dengan skala terbatas. Parameter pengujian yang dilakukan adalah delay, dan jitter. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa topologi linear, dan star memiliki performa yang sama.Akan tetapi topologi linear menjadi model topologi yang ideal dan lebih efisien karena memiliki jitter yang lebih kecil atau rendah dari semua topologi yang ada dari data penelitian ini. Diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menjadikan gambaran bagi pembaca ataupun teknisi dalam memilih topologi saat membangun jaringan yang akan d rancang
Automasi Konfigurasi Routing pada Router BGP menggunakan Netmiko Jannah, Fauziyah Rhaudhatul; Laili, Adisty Nurrahmah; Pratiwi, Winda; Perkasa, Aldewo Dillon; Suranegara, Galura Muhammad
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 3, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v3i1.42315

Abstract

Perubahan yang signifikan merubah tatanan yang sudah ada berganti dengan sesuatu yang baru. Mengikuti waktu yang semakin maju, perangkat jaringan ikut menyesuaikan kebutuhan dan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya dalam persiapan hal tersebut perlu menghubungkan antar perangkat jaringan, sehingga sebuah sistem dapat dijalankan secara simultan. Namun, pada kondisinya, perangkat jaringan tersebut masih berupa satuan dan belum terhubung satu sama lain hingga membentuk sistem. Untuk itu perlu diadakannya suatu otomatisi jaringan agar terbentuk sebuah sistem perangkat jaringan. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan otomatisasi konfigurasi routing BGP yang diimplementasikan melalui Netmiko dan diuji cobakan melalui susunan router virtual pada GNS3. Penerapan otomatisasi jaringan ini akan dapat memudahkan konfigurasi router BGP dalam skala besar dan meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat pembentukan sebuah sistem perangkat jaringan.
Otomasi Konfigurasi Routing pada Router menggunakan Ansible Fadhila, Esa Noer; Gumelar, Ega Restu; Pratama, Herdi Rizky; Suranegara, Galura Muhammad
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v1i2.40806

Abstract

Perangkat jaringan yang telah terpasang terkadang perlu dikonfigurasi ulang agar dapat terus beroperasi dengan baik. Konfigurasi yang dilakukan harus diimplementasikan dengan cara mengakses perangkat jaringan yang terpasang secara manual satu per satu. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi teknisi jaringan karena akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika perangkat yang digunakan dalam jumlah yang cukup banyak serta dapat menimbulkan kompleksitas yang tinggi dan potensi terjadinya human error. Maka dari itu perlunya metode yang lebih efisien untuk dapat mengkonfigurasi perangkat-perangkat tersebut secara otomatis yaitu dengan melakukan otomatisasi jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan otomasi konfigurasi routing OSPF yang diimplementasi oleh Ansible dengan menggunakan metode penelitian Research and Development yang hasilnya diuji cobakan secara terbatas. Otomasi konfigurasi diimplementasikan melalui skrip pada Ansible yang dihubungkan dengan router melalui Secure Shell (SSH) sehingga konfigurasi dapat dimasukkan kedalam router. Router yang digunakan pada penelitian ini merupakan router virtual yang dibangun menggunakan GNS3. Hasil dari penelitian ini Ansible telah berhasil digunakan untuk mengotomasi konfigurasi router. Berapapun router yang akan dipasang pada jaringan, router tetap dapat di otomasi hanya dengan menggunakan skrip yang telah dibuat pada Ansible. Penerapan otomasi jaringan ini dapat memudahkan untuk konfigurasi perangkat jaringan dengan skala besar secara otomatis serta dapat meminimalisir human error.
A Simple Experiment of Block Coding Reed Solomon (15,5) using Matlab Simulink Subagja, Banda; Jannah, Fauziyah Rhaudhatul; Agnesia, Gisella; Suranegara, Galura Muhammad; Setyowati, Endah
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v1i1.32988

Abstract

In recent years, technical developments in telecommunications have made rapid progress in providing the increase of reliable and efficient communication services. The reliability provided is used to overcome interruptions during communication. Since the problem is caused by corrupted transmitted data, an encoder and coding decoder are needed to correct the problem. Reed-Solomon (RS) coding is commonly used as forwarding Error Correction (FEC) code for correcting errors. Burst errors, noise effects, and corrupted data are all solved with this method. Data transfer is carried out using the parity check process, which involves applying a number of bits to the data blocks that have been broken at the encoder level, then repairing each block and returning the original data to the decoder. The aim of this paper is to explain and analyze the Bit Error Rate (BER) that occurs by using the integer random code block technique in Reed-Solomon coding (15,5) and to simulate the output in the Matlab.
Analisis Perbandingan Link Failover Menggunakan Controller RYU & ONOS pada Jaringan Berbasis SDN Dwitami, Ghalda Azzahra; Istiqomah, Mutia; Suranegara, Galura Muhammad
Telecommunications, Networks, Electronics, and Computer Technologies (TELNECT) Vol 4, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/telnect.v4i1.66428

Abstract

Dalam Software Defined Network (SDN), terjadinya gangguan merupakan hal yang sering terjadi. Gangguan tersebut lah yang menyebabkan terjadinya kegagalan komunikasi antar jaringan. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah link failure, keadaan di mana suatu link dalam jaringan mengalami down atau tidak aktif. Untuk itu, diperlukan sistem yang high availability. Implementasi high availability dalam SDN melibatkan penggunaan mekanisme seperti failover. Untuk mengetahui perbandingan kinerja mekanisme failover pada controller Ryu dan ONOS, penelitian ini melakukan skenario pemutusan jalur terpendek antara host dan server menggunakan dua controller tersebut. Pengujian dilakukan dengan mengukur downtime, response time, dan packet loss. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pada controller Ryu terjadi down selama 15.753 milidetik, sedangkan controller ONOS tidak. Response time jaringan yang menggunakan controller ONOS lebih cepat yaitu dengan rata-rata 4.5222 milidetik, dibandingkan dengan controller Ryu yaitu 112.797 milidetik. Selain itu, rata-rata packet loss menggunakan controller ONOS lebih besar yaitu 1.44% persen, dibandingkan dengan controller Ryu yaitu 0.762%.In Software Defined Network (SDN), interference is a common occurrence. These disruptions cause communication failures between networks. One of the disruptions that can occur is link failure, a situation where a link in the network is down or inactive. For this reason, a high availability system is required. The implementation of high availability in SDN involves the use of mechanisms such as failover. To compare the performance of the failover mechanism on the Ryu and ONOS controllers, this study conducted a scenario of breaking the shortest path between the host and the server using the two controllers. Tests were conducted by measuring downtime, response time, and packet loss. The results obtained from this study are that the Ryu controller is down for 15,753 milliseconds, while the ONOS controller is not. The network response time using the ONOS controller is faster, with an average of 4.5222 milliseconds, compared to the Ryu controller which is 112.797 milliseconds. In addition, the average packet loss using the ONOS controller is greater at 1.44% percent, compared to the Ryu controller which is 0.762%