Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Design and Fabrication of an Automatic Trash Remover for Open Channel Waterway for Micro Hydropower Plant Application A. M. Shiddiq Yunus; Musrady Mulyadi; Apollo Apollo
EPI International Journal of Engineering Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 Number 2, August 2019 with Special Issue on Natural Disaster and Mitigat
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/epi-ije.082019.09

Abstract

Mitigation of catastrophic impacts of exhausted pollutants from conventional based power plants could be done by extensively used of renewable energy-based power plants. One of the promising renewable-based power plants that already have technology maturity is hydropower. However, large scale hydropower is based on an appropriate site and not economically effective for isolated and remote small communities. As anticipation, to fulfill the power requirements of these communities, micro-hydropower plants (MHPPs) are applied due to its inexpensive capital and low maintenance cost. Normally, MHPPs projects are finalized from civil construction to powerhouse. A simple trash filter is usually located before the intake of the penstock. This simple trash filter usually causes a problem related to trash collection that blocks the water debit into the penstock intake. The low debit, might cause the turbine's rotation will be reduced which in turn downgrade the voltage and frequency. Low voltage and frequency might harm consumers. In this paper, a new control mechanism based on Arduino Mega of automatic trash removed is introduced.
Analisis Kelayakan Rekondisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kodingareng 400 kW Shemina Shemina; Suryanto Suryanto; Musrady Mulyadi
PoliGrid Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.554 KB) | DOI: 10.46964/poligrid.v1i1.342

Abstract

Abstrak- Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menyebabkan masih banyaknya daerah terpencil yang belum terjangkau listrik PLN. Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan listrik.Salah satu pulau yang memanfaatkan potensi energi surya adalah Pulau Kodingareng yang memiliki PLTS dengan kapasitas 400 kW, namun sekarang ini PLTS tersebut mengalami kerusakan pada komponen baterai dan inverter. Sehingga studi ini akan menganalisis kelayakan rekondisi PLTS Kodingareng dengan menggunakan dua skema, Rekondisi skema 1 mengganti komponen yang mengalami kerusakan sesuai dengan spesifikasi yang ada pada saat ini. Sedangkan Rekondisi skema 2 mengganti komponen yang mengalami kerusakan berdasarkan perhitungan ulang dari kebutuhan pembangkit yang tersedia.Berdasarkan dari hasil perhitungan yang menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan metode Internal Rate of Return (IRR). Kita dapat menyimpulkan dari hasil analisis Rekondisi skema 1 diperoleh hasil yang tidak layak pada kedua metode  dengan nilai dari NPV yaitu Rp. -9,781,952,693,- dan nilai IRR yaitu -52,48%. Sedangkan pada analisis Rekondisi skema 2 diperoleh hasil layak pada kedua metode yang digunakan, dengan nilai dari NPV yaitu Rp. 1,112.194.399 ,-dan nilai IRR yaitu 24,24%.
RANCANG BANGUN PEMANAS AIR TENAGA SURYA MENGGUNAKAN ABSORBER ASPHALT COATING DAN CERMIN CONSENTRATOR Musrady Mulyadi; Sri Suwasti; Abdul Rahman
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.266 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v14i1.1159

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat pemanas air tenaga matahari dengan plat absorber dan cermin konsentrator yang bertujuan sebagai pusat penyerapan dan konsentrasi panas matahari, sehingga mampu menaikkan temperatur keluaran kolektor dan efisiensi sistem. Dengan penambahan plat absorber yang berbentuk cembung dan cermin konsentrator dapat meningkatkan kinerja dari kolektor. Bagian tangki dilapisi dengan isolator yang berbahan stereofoam dengan ketebalan 3 cm dapat menjaga temperatur air didalam tangki tetap panas. Jumlah pipa tembaga dalam kolektor yaitu sebanyak 8 buah dengan masing-masing diameter ½ inch. Luas bidang penyerapan kolektor surya yaitu sebesar 1,44 m2 dengan kapasitas tangki 46,8 liter. Aspal sebagai salah satu bahan penyerap panas matahari diletakkan dibawah plat absorber dengan ketebalan ≈ 1 cm. Dimensi dari cermin konsentrator masing-masing 1,9 m x 0,5 m yang diletakkan dengan kemiringan 60o. Kenaikan temperatur output kolektor, sangat dipengaruhi oleh nilai intensitas radiasi matahari yang mengenai luasan kolektor, dimana nilai temperatur output kolektor mencapai nilai maksimum. Besar efisiensi rata-rata perhari yang diperoleh adalah sebesar, pengujian tanpa penambahan lapisan aspal sebesar 7,035%, pengujian tanpa penambahan lapisan aspal sebesar 8,15%.
ANALISIS PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA DI PT. PLN (Persero) RAYON MAKASSAR TIMUR, PENYULANG KIMA Remigius Tandioga; Musrady Mulyadi; Tony Christianto E.S; Ahmad Tegar
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 16, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.968 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v16i1.1205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentaseketidakseimbangan beban pada transformator dan juga untuk mengetahui seberapabesar efisiensi dan rugi daya transformator pada saat diberi beban seimbang maupuntidak seimbang. Karena data yang terukur merupakan beban tidak seimbang makauntuk menghitung beban pada saat keadaan seimbang digunakan harga rata-rata daridata tersebut. Dengan menentukan faktor ketidakseimbangan lewat metode komponensimetris dan metode koefisien tak seimbang, maka didapatkan rugi tembaga, dayaoutput dan efisiensi dalam keadaan tidak seimbang. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa pada saat transformator diberi beban tidak seimbang maka efisiensinya akanmenurun dibandingkan dengan saat transformator diberi beban yang seimbang. Akantetapi ketidakseimbangan beban tidak terlalu berpengaruh terhadap efisiensi karenamemberikan perubahan efisiensi yang tidak terlalu signifikan yakni rata-rata sebesar3,47 % saja.
Pengembangan Desain Konstruksi Kendaraan Becak Motor (Bentor) Abdi Wibowo; Muhammmad Suradi; Musrady Mulyadi
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 6, No 2 (2008): Oktober 2008
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.476 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v6i2.1023

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah menghasilkan suatu prototipe bentor hasil pengembangan desain konstruksi dari bentor tipe dorong (tipe existing) menjadi bentor tipe gandengan atau tempelan/tipe samping yang memenuhi kriteria persyaratan teknis dan hukum. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi instansi pemerintah daerah dalam penerapan kebijakan regulasi transportasi angkutan darat khususnya dalam mengatasi problem bentor tipe dorong yang selama ini menimbulkan polemik keberadaannya beroperasi di jalan raya. Metode penelitian yang dilakukan ialah dengan cara mengoptimalkan faktor desain teknis (estetika, kekuatan, kenyamanan dan safety) dan meminimalkan komponen bentor existing yang terbuang atau memaksimalkan penggunaan material komponen yang sudah ada. Hal ini diharapkan dapat menekan faktor biaya rekonstruksi dari bentor lama ke bentor yang baru. Penelitian ini meliputi survai data teknik dari segi konstruksi kendaraan bentor berupa pengukuran dimensi awal dari bentor existing dan membuat gambar desain hasil pengembangan konstruksi bentor yakni bentor tipe gandengan/tipe samping. Penelitian ini menghasilkan protoptipe bentor tipe gandengan/tipe samping yang telah memenuhi syarat hukum. Sedangkan syarat teknis diharapkan dapat dipenuhi pada penelitian lanjutan tahap II (tahun 2009).
Optimasi Operasi Unit-Unit Pembangkit Pada PLTU Barru Remigius Tandioga; Musrady Mulyadi; Azwar Azwar; Widya Wirawati Rauf
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 19, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.343 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v19i1.2759

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh suatu unit pembangkit listrik khususnya pembangkit termal adalah adanya biaya operasi yang cukup tinggi. Sehubungan dengan biaya operasi maka dalam penelitian ini dilakukan perhitungan optimasi operasi pada pembangkit termal yang bertujuan mengetahui model operasi yang optimal, membandingkan biaya operasi dengan berbagai metode, dan menentukan biaya tarif dasar yang termurah di setiap unit-unit pembangkit. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk perhitungan optimal biaya operasi adalah metode Lagrange multiplier dan dynamic programming. Kriteria utama yang harus dipenuhi adalah mengetahui karakteristik input-output dari unit-unit pembangkit tersebut. Dari hasil perhitungan optimasi diketahui bahwa metode Lagrange multiplier lebih optimal dibandingkan dengan menggunakan metode dynamic programming meskipun hasil perhitungannya hampir sama. Pada umumnya hasil perhitungan lebih optimal dibandingkan kondisi nyata PLTU Barru. Khususnya pada bulan Mei 2016, hasil perhitungan yang optimal sepanjang hari (selama 24 jam) dengan daya total  rata-rata 71,58 MW (71,58%) yaitu pada tanggal 7, 20, 21, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31. Adapun kondisi nyata PLTU Barru lebih optimal dibandingkan hasil perhitungan dengan daya total rata-rata 50,36 MW (50,36%) yaitu pada tanggal 4 jam 17:00 – 24:00, tanggal 5 jam 01:00 – 16:00, tanggal 6 jam 01:00 – 17:00, tanggal 8 jam 17:00 – 24:00, tanggal 10 jam 01:00 – 08:00, tanggal 11 jam 01:00 – 12:00, tanggal 18 jam 01:00 – 12:00, tanggal 19 jam 01:00 – 02:00, tanggal 22 jam 06:00, dan tanggal 25 jam 21:00 – 22:00, dan diluar dari waktu tersebut hasil perhitungan menunjukkan nilai optimal
Evaluasi Kinerja Boiler Combustion Fluidized Bed (CFB) di PT. PLN (Persero) Unit PLTU Barru Arsyil Arham; Muh Yusuf Septiawan; Chandra Bhuana; Musrady Mulyadi
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.979 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v13i1.1143

Abstract

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Salah satu tipe dari boiler yaitu boiler combustion fluidized bed (CFB) dimana, boiler tersebut merupakan hasil repowering dan redisgn dari boiler unggun fluidisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penurunan nilai efisiensi yang terjadi pada boiler CFB juga untuk mengetahui kinerja dari boiler CFB tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode langsung yaitu energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler. Kemudian dengan menggunakan metode tidak langsung yaitu efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi yang masuk. Hasil penelitian didapatkan nilai efisiensi boiler PLTU Barru unit 1 mengalami penurunan secara signifikan dengan menggunakan metode langsung sebesar 18,75 %, dimana pada kondisi operasi 13 Januari 2014 efisiensi boiler sebesar 89,21 %, sedangkan efisiensi boiler pada kondisi operasi 3 Juni 2014 sebesar 70,46 %. Untuk efisiensi boiler PLTU Barru unit 1 mengalami penurunan sebesar 3,84 % dengan menggunakan metode tidak langsung (kehilangan panas), dimana pada kondisi awal boiler saat beroperasi 75% dari 50 MW atau beban sekitar 37,5 MW tahun 2012 efisiensi boilernya sebesar 87,94%, sedangkan efisiensi boiler pada kondisi operasi 3 Juni 2014 pada beban 36 MW sebesar 84,1%.
Pengaruh Kevakuman terhadap Efektivitas Kondensor PLTU Barru Unit 1 Apollo Apollo; Musrady Mulyadi; Achmad Yoga Issaniyah; Fefrianto Muh Surahman
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1935.065 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v12i2.1134

Abstract

The condenser is one of the important equipment in a power plant in the process, especially at the power plant system whose function is to condense the exhaust steam turbine extraction into water droplets (condensate water) which is then circulated back to boiler reprocessed into steam. Vacuum condenser is one of the parameters that influence the effectiveness and efficiency of the condenser in particular plants in general. This final report aims to determine the effectiveness of the condenser based on actual data, the optimal gain vacuum value, and comparison between the specifications and the actual effectiveness of the condenser. The method used is collecting data on the load condition of 50%, 75%, and 100% and then perform data analysis.Results will be presented in tables and graphs then making a conclusion. Based on the data and analysis that has been done, it is known condenser effectiveness decreases with an increase in vacuum pressure. Optimum vacuum level is on a scale (80) Kpa - (85) Kpa. From the analysis of the data also can be seen that the effectiveness of the actual data is higher than the effectiveness of the data specification.
Pengaruh Variasi Diameter Pipa Cabang Terhadap Koefisien Kerugian Pada Pemisahan Aliran Musrady Mulyadi
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 10, No 1 (2012): April 2012
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.644 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v10i1.1078

Abstract

The research aimed to investigate: (1) the influence of flow rate ratio of loss coefficient (k) at the branch pipe with angle 450, (2) the value of the local loss coefficient (k) that occurs in the branch pipe diameter variations (branch) at, ½, ¾, 1, 1 ¼, and 1 ½ inch, then straight pipe with a diameter 2 inches, and (3) the effect of changing ratio between branch diameter pipe and a straight pipe to the loss coefficient (k) on the pipe branch. The research was conducted with a form of experiment, namely the dividing flow in a 45 Tee Junction with variation diameter PVC pipe. After that it was calculated the local coefficient of losses incurred by changes discharge ratio of 0.0 to 1. The results reveal that the increasing of flow ratio with a variation branch pipe diameter increase the total loss coefficient, Ktotal. Discharge ratio 0.0 to 1,the value of the local loss coefficient from the main to the branch of K3-1 in ½ inch diameter branch pipe 1.11 until 7.29, ¾ inch diameter 1.17 until 2.85, 1 inch diameter of 1.07 to 1.82, 1¼ inch diameter 1.08 until 1.40 and ½ inch diameter 1.02 to 0.92, while the local loss coefficient related to the flow in the main of K3-2 range from 0.04 until 0.48 for all variations of the branch pipe diameter. The smaller ratio of the diameter of the branch pipes with the main pipe will increase the value of the total losses coefficient.
Analisis Kinerja Heat Absorber Arang dan Batu Apung pada Proses Destilasi Air Laut Chandra Buana; Musrady Mulyadi; Sukma Abadi; Jamal Jamal
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.721 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v12i1.1113

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan heat absorber arang dan batu apung pada proses destilasi air laut dengan menggunakan kolektor surya kaca ganda. Penelitian dilaksanakan selama 5 hari, dari pukul 08.00 hingga 17.00 wita, pengambilan data setiap 30 menit, juga dilakukan satu kali pengambilan data pada pukul 08.00 wita esok harinya, yang merupakan pengujian 24 jam. Penelitian dilaksanakan menggunakan dua buah kolektor destilasi surya yang diuji secara bersamaan, masing-masing kolektor menggunakan satu jenis heat absorber. Heat absorber arang menyerap energi matahari lebih besar dari batu apung, heat absorber arang juga mampu menghasilkan uap dan mengkondensasinya dengan baik secara bersamaan pada intensitas radiasi matahari yang tinggi. Penggunaan heat absorber arang pada siang hari dengan intensitas radiasi matahari yang tinggi menghasilkan kondensat lebih banyak dari batu apung, walaupun pada intensitas radiasi matahari yang rendah heat absorber arang menghasilkan kondensat yang lebih sedikit dari batu apung. Pada malam hari heat absorber batu apung menghasilkan kondensat yang lebih banyak dari arang. Pada pengujian jam 08:00 hingga 17:00 wita, heat absorber arang menghasilkan volume kondensat rata-rata sebesar 158 ml dan batu apung 142 ml. Pada pengujian hingga 24 jam diperoleh volume kondensat rata-rata arang 175 ml dan batu apung 177,2 ml.