Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan

Pemetaan Jalur Evakuasi Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bahaya Tsunami di Wilayah Kuta Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia Yohana Noradika Maharani; Ardhianto Septiadhi; Tissia Ayu Algary
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v6i1.5401

Abstract

Berdasarkan catatan sejarah kegempaan, Pulau Lombok merupakan kawasan yang sering mengalami gempa kecil hingga menengah. Kabupaten Lombok Tengah khususnya wilayah Mandalika merupakan daerah yang terletak di bagian selatan pulau Lombok yang dekat dengan sumber kegempaan yaitu sumber gempabumi Penunjaman Parit Jawa atau Zona Benioff Wadati Jawa-Bali. Zona megathrust atau subduksi dengan potensi magnitudo maksimum 8,7 dapat memberikan dampak signifikan apabila mengguncang wilayah selatan Lombok dan sumber gempa ini berpotensi tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai genangan tsunami maksimum di wilayah Kuta Mandalika, sehingga dapat dijadikan acuan tambahan dalam penentuan jalur evakuasi dan titik kumpul. Selanjutnya menyusun sebuah peta yang menggambarkan jalur evakuasi di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah terhadap bahaya landaan tsunami. Metode yang digunakan adalah Community Model Interface for Tsunami (ComMIT) melalui Method of Splitting Tsunami (MOST) buatan National Oceanic and Athmospheric Administration (NOAA) Center for Tsunami Research. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tinggi dan inundasi paling besar ditimbulkan oleh sumber gempabumi Megathrust segmen Bali dengan maginitude 9,0. Sedangkan Peta Flow Depth menunjukkan bahwa genangan maksimum yang terjadi di Kuta sekitar 0,5 m hingga 12 m di bibir pantai dengan luas genangan 15,27 km2. Peta Flow Depth ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam pembuatan peta evakuasi tsunami. 
Peran Pendekatan Berbasis Hak Asasi Manusia dalam Mendorong Pemenuhan Hak dalam Pengurangan Risiko Bencana Gandar Mahojwala; Johan Danu Prasetya; Sabrina Umi Khabibah; Yohana Noradika Maharani; Tedy Agung Cahyadi
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v6i1.4320

Abstract

Penggunaan pendekatan berbasis hak asasi manusia sangatlah terbatas dalam memperkaya praktek pengurangan risiko bencana, terutama di Indonesia. Padahal pendekatan hak asasi manusia memiliki peran penting dalam melengkapi pemenuhan hak pada setiap orang dalam lingkup bencana, karena keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjunjung tinggi nyawa dan keselamatan tiap manusia. Untuk mengetahui pendekatan hak asasi manusia yang akurat dan efektif, penulis membandingkan beberapa praktek dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya berdasarkan studi literatur. Literature review ini menyajikan praktek-praktek pendekatan hak asasi manusia dalam beberapa negara yang mencapai kebermanfaatan dalam pengurangan risiko bencana. Karena itu, tujuan dari penelitian ini melalui literatur review yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran untuk mencapai manfaat penggunaan pendekatan hak asasi manusia dalam praktek-praktek pengurangan risiko bencana. Penelitian ini ditulis dengan yuridis normatif dengan bentuk deskriptif.Kata kunci: bencana, hak asasi manusia, pengurangan risiko bencana
POTENSI LIKUIFAKSI DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Yohana Noradika Maharani, Ph.D; Bambang Sunardi; Ikhsan Ikhsan; Tissia Ayu Algary
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i1.7682

Abstract

Kabupaten Bantul sangat rawan gempabumi karena aktivitas sesar lokal di darat. Fenomena likuifaksi pernah terjadi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat gempa bumi dahsyat 27 Mei 2006. Likuifaksi merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan bangunan di Bantul saat gempabumi 2006 karena menunjukkan hubungan positif antara potensi likuifaksi berdasarkan perhitungan, penurunan muka tanah akibat likuifaksi dan distribusi kerusakan bangunan. Fenomena likuifaksi berpotensi terjadi kembali karena kondisi geologi dan seismik di Bantul yang mendukung terjadinya likuifaksi berdasarkan sejumlah data geologi permukaan dan bawah permukaan untuk mengetahui gambaran komposisi lapisan tanah/batuan bawah permukaan dan hidrogeologi di Bantul dan sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan terjadinya potensi likuifaksi di Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini, metode Global Geospatial Liquefaction Model (GGLM) digunakan sebagai model likuifaksi geospasial untuk analisis probabilitas likuifaksi berdasarkan data geospasial sifat-sifat tanah yang terkait dengan manifestasi likuifaksi, dengan menggunakan kombinasi geologi dan seismisitas sehingga menghasilkan peta probabilitas likuifaksi dan Liquefaction Spatial Extent (LSE) untuk wilayah studi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa kerawanan likuifaksi yang relatif tinggi berada pada Kabupaten Bantul bagian tengah dan selatan. Penelitian probabilitas likuifaksi dapat dijadikan sebagai informasi dasar mengenai kerentanan likuifaksi berdasarkan kondisi geologi sehingga dapat menjadi dukungan praktis bagi pengambil kebijakan dalam mendukung perencanaan kontinjensi.
PEMETAAN MIKROZONASI BAHAYA GEMPABUMI SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI YOGYAKARTA Herry Riswandi; Ikhsan Ikhsan; Yohana Noradika Maharani, Ph.D; Wijayanto Wijayanto; Bambang Sunardi; Ayu Kresno Ekarsti; Yody Rizkianto; Muhamad Syaifudin
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i1.7743

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah di indonesia yang memiliki tingkat risiko bencana gempabumi yang tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah nya yang berbatasan langsung dengan zona subduksi lempeng dunia yang sangat aktif yaitu lempeng indo australia yang menyusup kebagian bawah lempeng auresia, selain itu terdapat sesar Opak yang sangat aktif di darat. aktivitas sesar Opak inilah yang di duga menjadi penyebab gempabumi besar yang terjadi pada 27 Mei 2006. Gempa 2006 ini menghancurkan Yogjakarta dan sekitarnya yang menyebabkan 5.782 korban jiwa, puluhan luka-luka, dan ratusan ribu rumah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya gempa bumi menggunakan metode mikrozonasi untuk mengevaluasi dan memetakan daerah di DIY yang memiliki risiko gempa tinggi berdasarkan perhitungan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) pada batuan dasar dan data Vs30 sebagai karakterisasi lokasi akibat pengaruh kondisi tanah setempat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA), metode inversi HVSR dan Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW). hasilnya adalah peta percepatan tanah maksimum (PGA) di batuan dasar dan peta percepatan tanah maksimum di permukaan tanah di daerah istimewa yogyakarta yang dapat digunakan sebagai informasi awal sebagai pertimbangan pertimbangan dalam menentukan aturan mengenai desain/standar gempa- bangunan tahan gempa sebagai upaya mitigasi gempa struktural.
Knowledge Transfer for Institution and Human Resources Empowerment to Develop Ecotourism in Pasir Mendit, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency Rahatmawati, Istiana; Prasetya, Johan Danu; Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Happitasyari, Stevanie
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.13095

Abstract

The research aims to develop Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency. Knowledge transfer has been used in developing institutions and human resources empowerment. Digital marketing can be used to promote Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through the creation of a website, social media content, and optimization of Google Maps. Therefore, the involvement of local youth in the development of the Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism project can contribute to the improvement of human resources capacity and attract tourists through youth empowerment, capacity development, introduction to local culture, and the development of tourism products. To increase the capacity of human resources and draw tourists to Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through digital promotion, local youth involvement in the project's development is crucial. To measure the effectiveness of knowledge transfer in empowering institutions and human resources, several methods had been used, including competency evaluation, and performance assessment. The study found that knowledge transfer is effective in empowering institutions and human resources of Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism.
ANALISIS KERENTANAN TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DENGAN METODE SELF ORGANIZING MAP DI KABUPATEN BANTUL Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Rizkianto, Yody; Ikhsan, Ikhsan
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.10724

Abstract

Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Yogyakarta yang memiliki potensi bencana gempabumi dan tsunami cukup tinggi, karena wilayahnya dilintasi patahan aktif (Sesar Opak) dan juga berdekatan dengan zona subduksi yang merupakan zona tumbukan lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia yang dapat membangkitkan tsunami. Sebagai salah satu tujuan pariwisata favorit di Yogyakarta, peningkatan kepadatan penduduk dan lahan terbangun baru juga semakin tinggi. Kondisi tersebut sebagian besar didominasi oleh permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Meningkatnya aktivitas di Kabupaten Bantul tentunya membuat kawasan tersebut memiliki tingkat kerentanan yang tinggi akibat pemanfaatan lingkungan yang tidak terkendali dan tidak diatur. Percepatan pertumbuhan tanpa manajemen risiko dan aset yang semakin menua merupakan pendorong utama meningkatnya jumlah korban, kerusakan bangunan, dan kemiskinan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dan variabel dominan yang menyebabkan rentan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan kepadatan bangunan dengan menggunakan 13 variabel kerentanan dan dianalisis dengan metode “Self-Organizing Maps (SOM)” untuk mengelompokkan (cluster) wilayah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah yang memiliki kerentanan tertinggi terdapat di cluster 2 dan 3 yaitu Kecamatan Bantul, Kasihan, Imogiri, Banguntapan dan Sewon, dengan variabel dominan yang berpengaruh yaitu disabilitas 12,73 % dan fasilitas rumah ibadah 9.24%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dukungan praktis kepada praktisi, para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan dalam upaya mitigasi dan perencanaan kontinjensi dimasa yang akan datang.
ANALISIS KERENTANAN TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DENGAN METODE SELF ORGANIZING MAP DI KABUPATEN BANTUL Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Rizkianto, Yody; Ikhsan, Ikhsan
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.10724

Abstract

Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Yogyakarta yang memiliki potensi bencana gempabumi dan tsunami cukup tinggi, karena wilayahnya dilintasi patahan aktif (Sesar Opak) dan juga berdekatan dengan zona subduksi yang merupakan zona tumbukan lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia yang dapat membangkitkan tsunami. Sebagai salah satu tujuan pariwisata favorit di Yogyakarta, peningkatan kepadatan penduduk dan lahan terbangun baru juga semakin tinggi. Kondisi tersebut sebagian besar didominasi oleh permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Meningkatnya aktivitas di Kabupaten Bantul tentunya membuat kawasan tersebut memiliki tingkat kerentanan yang tinggi akibat pemanfaatan lingkungan yang tidak terkendali dan tidak diatur. Percepatan pertumbuhan tanpa manajemen risiko dan aset yang semakin menua merupakan pendorong utama meningkatnya jumlah korban, kerusakan bangunan, dan kemiskinan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dan variabel dominan yang menyebabkan rentan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan kepadatan bangunan dengan menggunakan 13 variabel kerentanan dan dianalisis dengan metode “Self-Organizing Maps (SOM)” untuk mengelompokkan (cluster) wilayah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah yang memiliki kerentanan tertinggi terdapat di cluster 2 dan 3 yaitu Kecamatan Bantul, Kasihan, Imogiri, Banguntapan dan Sewon, dengan variabel dominan yang berpengaruh yaitu disabilitas 12,73 % dan fasilitas rumah ibadah 9.24%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dukungan praktis kepada praktisi, para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan dalam upaya mitigasi dan perencanaan kontinjensi dimasa yang akan datang.
Knowledge Transfer for Institution and Human Resources Empowerment to Develop Ecotourism in Pasir Mendit, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency Rahatmawati, Istiana; Prasetya, Johan Danu; Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Happitasyari, Stevanie
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.13095

Abstract

The research aims to develop Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency. Knowledge transfer has been used in developing institutions and human resources empowerment. Digital marketing can be used to promote Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through the creation of a website, social media content, and optimization of Google Maps. Therefore, the involvement of local youth in the development of the Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism project can contribute to the improvement of human resources capacity and attract tourists through youth empowerment, capacity development, introduction to local culture, and the development of tourism products. To increase the capacity of human resources and draw tourists to Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through digital promotion, local youth involvement in the project's development is crucial. To measure the effectiveness of knowledge transfer in empowering institutions and human resources, several methods had been used, including competency evaluation, and performance assessment. The study found that knowledge transfer is effective in empowering institutions and human resources of Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism.