Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN KASUS RETENSI PLACENTA AKIBAT INFEKSI DAN FAKTOR PAKAN PADA SAPI PERAH (ARTICLE REVIEW) Yustian Dwi Cahyo; Nurul Humaidah; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 4, No 01 (2021): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retensi placenta adalah suatu penyakit yang terjadi akibat selaput fetus atau placenta yang tidak dapat melepaskan diri dari tubuh induk setelah partus melebihi batas normalnya. Secara fisiologik placenta akan dikeluarkan oleh tubuh dalam waktu 8-24 jam post partus. Penyebab terjadinya retensi placenta ini adalah penyakit organ reproduksi, infeksi organ reproduksi, manajemen pemeliharaan yang kurang baik, dan faktor pakan yang diberikan pada ternak. Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan retensi placenta diantaranya adalah umur, defisiensi hormon, musim, kematian fetus, kelahiran kembar, kelahiran prematur dan kelemahan induk. Infeksi yang terjadi pada organ reproduksi sapi dapat disebabkan oleh penyakit, penanganan partus yang kurang tepat dan abortus sehingga mikroorganisme mudah untuk masuk ke dalam organ reproduksi dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan terhabatnya pelepasan ikatan antara kotiledon dan karancula sehingga terjadi retensi placenta. Pakan yang diberikan pada saat sapi bunting harus dapat mencukup kebutuhan hidup ternak. Nutrisi yang terkandung dalam pakan yaitu vitamin, mineral energi dan protein sangat berguna pada masa pre partus. Masa ini adalah masa kritis perubahan hormonal, metabolisme dan kesehatan tubuh. Sehingga pada masa ini nutrisi yang diberikan harus cukup dan seimbang. Apabila terjadi defisiensi nutrisi pada masa ini maka akan dapat menurunkan kekebalan tubuh. Imun tubuh yang menurun dapat menyebabkan mikroorganisme mudah masuk dan menginfeksi saluran reproduksi yang berimbas pada kasus retensi placenta. Kata Kunci : Retensi, Placenta, Infeksi, Pakan, Sapi Perah
PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN BAKTERI Lactobacillus fermentum TERENKAPSULASI DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, DAN KONVERSI PAKAN PADA BROILER PERIODE FINISHER Heider Ali Mansyur; M. Farid Wadjdi; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat penambahan bakteri Lactobacillus fermentum terenkapsulasi pada pakan broiler finisher. Terhadap konsumsi, Pertambahan Bobot Badan (PBB), dan konversi pakan. Materi yang digunakan adalah broiler periode finisher sebanyak 48 ekor. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan bobot badan awal rata-rata = 971,625 ± 61,73851 dan KK = 6%. Parameter yang diteliti konsumsi, PBB dan konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan bakteri Lactobacillus fermentum terenkapsulasiberpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan broiler periode finisher, rataan konsumsi pakan (gram/ekor) dengan masing-masing perlakuan P0= 2096,58, P4= 2103,58, P6=2159,67, dan P8= 2138,67. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap (PBB) broiler periode finisher dengan masing-masing perlakuan (gram/ekor) P0= 1165,17a, P4= 1198,75ab, P6= 1283,33bc, P8= 1306,83C. Hasil analisis ragam juga menunjukan berpengaruh nyata (P<0,050) terhadap konversi pakan broiler periode finisher dengan masingmasing perlakuan (gram/ekor) P0= 1,82c, P4= 1,75bc, P6= 1,69ab dan P8= 1,64a. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu angka penambahan 8 gram bakteri Lactobacillus fermentum terenkapsulasi dapatmeningkat secara nyata (PBB) dan menurunkan nilai konversi pakan.Kata kunci: broiler, enkapsulasi, Lactobacillus fermentum, peformans
PENGARUH PERBEDAAN DOSIS TEPUNG RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum) TERHADAP PERFORMANCE REPRODUKSI KELINCI BETINA LOKAL Riyadi riyadi; Nurul Humaidah; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh suplemen tepung rumput kebar (Biophytum petersianum) terhadap performan reproduksi kelinci betina local. Materi penelitian adalah 16 kelinci indukan lokal yang telah melahirkan 2 kali, dengan bobot badan 2-2,5 Kg. Pakan berupa konsentrat dan hijauan sebagai pakan pokok dengan jumlah konsentrat 85 gram dan hijauan500 gram ekor/hari. Metode Penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan pemberian dosis tepung rumput kebar yaitu P0=0 gr, P1 = 3 gr, P2 = 5 gr, P3 = 7 gr. Variabel yang diamati adalah jumlah dan bobot anak sekelahiran. Data yang diperoleh dianalisa varian (ANOVA) dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwaperbedaan dosis tepung rumput kebar memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Jumlah anak yang dilahirkan dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot badan anak yang dilahirkan. Bilai rataan jumlah anak yang dilahirkan yaitu P0=4,25a; P1=5a; P3=7,50ab, P2=8,75b. Sedangkan rataan bobot badan anak yang dilahirkan yaitu P0=52,19; P1=49,62; P2=51,40;P3=56,21. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pemberian Tepung Rumput Kebar berpengaruh terhadap jumlah anak sekelahiran pada induk kelinci betina local dan Pemberian Tepung Rumput Kebar sebesar 5 gram meningkatkan jumlah anak sekelahiran yaitu rata-rat 8-9 ekor dengan ratarata bobot badan 51,40 gramKata kunci : tepung, rumput kebar, pakan, kelinci, performa reproduksi
PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI SUMBER KARBON TERHADAP ENKAPSULASI Lactobacillus fermentum TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK Dista Chandra Irawan; Umi Kalsum; Badat Muwakhid
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 01 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari sumber karbon terbaik dalam enkapsulasi Lactobacillus fermentum. menghasilkan kadar asam laktat dan bahan organik yang optimal. Bahan baku yang dipakai pada penelitian ini yaitu , maltodekstrin, sumber karbon, ZA, teoung terigu, Lactobacillus fermentum, tepung tapioca, tepung beras, air suling, fenolftalein, larutan NaOH 0,1 N. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuaan , 3 ulangan. Penggunaan kandungan bahan organik pada enkapsulas probiotik Lactobacillus fermentum dengan kombinasi bahan maltodekstrin 10% + ZA 1 % dan masing-masing sumber karbon sebanyak 89%. Sumber karbon adalah A = tepung beras, B = tepung terigu, C = tepung tapioka dan D = tepung maizena, dengan ditambahkan Lactobacillus fermentum sebanyak 11 % dari bahan enkapsulasi pada masing-masing unit percobaan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan dari berbagai sumber karbon pada enkapsulasi Lactobacillus fermentum memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan bahan organik. Kandungan asam laktat menunjukkan bahwa adanya penambahan berbagai sumber karbon pada proses enkapsulasi Lactobacillus fermentum tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05). Disimpulkan bahwa Sumber karbon terbaik pada enkapsulasi Lactobacillus fermentum adalah tepung terigu (perlakuan B) yang menghasilkan kadar bahan organik 90,1022% dan kadar asam laktat 1,03%. Kata kunci : Lactobacillus fermentum, enkapsulasi, kandungan bahan organik dan kadar asam laktat. 
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PROBIOTIK Lactobacillus fermentum ENKAPSULASI PLUS METIONIN TERHADAP JUMLAH BAKTERI ASAM LAKTAT DAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK Toriq Nur Satrio Prayoga; Umi Kalsum; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh lama penyimpanan probiotik Lactobacillus fermentum enkapsulasi plus metionin terhadap jumlah bakteri asam laktat dan kandungan bahan organik. Penelitian ini menggunakan materi isolat bakteri Lactobacillus fermentum, tepung maizena, maltodextrin, metionin dan kemasan alumunium foil 50g. Penelitian ini menggunakan metode  percobaan rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah lama simpan probiotik Lactobacillus fermentum enkapsulasi plus metionin yakni PO (0 hari), P1 (7 hari), dan P2 (14 hari). Parameter yang diambil adalah jumlah BAL dan kandungan bahan organik. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam dan uji BNT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa lama penyimpanan probiotik Lactobacillus fermentum enkapsulasi plus metionin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah BAL. Rataan jumlah BAL (log cfu/g) P0= 8,08, P1= 9,43, dan P2= 9,86. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa lama penyimpanan probiotik Lactobacillus fermentum enkapsulasi plus metionin  tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan bahan organik. Rataan kandungan bahan organik (%) yakni P0= 87,75, P1=86,25, dan P2= 88,50. Menurut hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama simpan produk  probiotik  tersebut ada respon positif terhadap jumlah BAL dan mampu bertahan sampai 14 hari berdasarkan jumlah BAL log 9,86 cfu/g dan kandungan BO 88,5%. Perlu diadakan penelitian lanjut mengenai lama simpan lebih dari 14 hari produk probiotik enkapsulasi plus metionin dan berbagai jenis kemasan.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK LACTOBACILLUS FERMENTUM PADA AIR MINUM TERHADAP BOBOT TELUR DAN KUALITAS EKSTERIOR TELUR AYAM PETELUR MENJELANG AFKIR Jamal Toriq; Umi Kalsum; Muhammad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus fermentum pada air minum terhadap bobot telur dan kualitas eksterior telur. Materi yang digunakan ayam petelur menjelang afkir umur 20 bulan sebanyak 106 ekor, bakteri Lactobacillus fermentum. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan, meliputi P0: tanpa pemberian, P1: 2 ml/liter, P2: 3 ml/liter dan P3: 4 ml/liter. Variabel yang diamati bobot telur dan kualitas eksterior telur. Data diperoleh dianalisis ragam dan Uji Chi-square. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian probiotik Lactobacillus fermentum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot dan indeks telur. Hasil Uji Chi-square Pada minggu pertama tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tekstur dan warna kerabang dan minggu kedua tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap warna kerabang, sedangkan pada tekstur berpengaruh nyata (P<0,05). Rata-rata bobot telur tanpa pemberian (P0) : 70 g, P1 : 69,3 g, P2 : 66,6 g dan P3 : 69,9 g. Rata-rata indeks telur tanpa pemberian (P0) : 0,739, P1 : 0,784, P2 : 0,748, P3 : 0,726. Hasil Uji Chi-square minggu pertama pada warna kerabang nilai hitung sebesar 1,8689 dan hitung sebesar 2,722 pada tekstur kerabang. Pada minggu kedua terhadap warna kerabang nilai hitung sebesar 0,7208 dan nilai hitung 9,918 terhadap tekstur kerabang. Kesimpulan penelitian bahwa pemberian tingkat dosis tidak memberikan pengaruh negatif terhadap bobot dan kualitas eksterior secara keseluruhan.Kata kunci : Lactobacillus fermentum, ayam petelur menjelang afkir, bobot telur, kualitas eksterior telur
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN CURCUMA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMA BROILER (ARTICLE REVIEW) Dian Untari Ade Wulan; Umi Kalsum; Usman Ali
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 4, No 01 (2021): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman herbal Curcuma adalah jenis tanaman rimpang yang sangat mudah ditemukan dan memiliki banyak manfaat. Jenis tanaman Curcuma ini diantaranya adalah kunyit, temu ireng, dan temulawak. Tanaman jenis rimpang ini sering dimanfaatkan oleh berbagai akademisi dan peternak broiler sebagai tambahan pakan karena berbagai manfaat yang diberikan untuk pemeliharaan broiler. Tanaman jenis Curcuma ini dapat dimanfaatkan sebagai feed additive yang aman karena berbahan dasar herbal dan tidak menimbulkan residu. Kandungan senyawa kurkuminoid dan minyak atsiri di dalam Curcuma bermanfaat bagi sistem pencernaan unggas sehingga performa atau tampilan produksinya maksimal. Kandungan senyawa kurkuminoid dapat menstimulasi kantong empedu dalam mengasilkan cairan empedu yang kaya akan enzim lipase, amilase dan protease. Minyak atsiri atau minyak esensial dari tanaman jenis Curcuma dapat menghambat dan membunuh bakteri, virus, dan jamur, maupun bakteri patogen lain karena mempunyai anti-mikroba dan anti-fungisida dalam saluran pencernaan. Kata Kunci : Curcuma, Pakan, Performa, Broiler
PERFORMA BROILER TERINFEKSI BAKTERI Salmonella Sp YANG DIBERI EKSTRAK DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina) Nikmatul Hairoh; Umi Kalsum; Usman Ali
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 1 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa broiler yang terinfeksi bakteri Salmonella spdengan pemberian ekstrak daun Vernonia amygdalina. Materi yang digunakan broiler 48 ekor umur19 hari, ekstrak daun Vernonia amygdalina, pepton, oxytetracicylin, pakan BR1 dan bakteriSalmonella sp. Penelitian menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan3 Kelompok, Perlakuan penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun Vernonia amygdalina dengandosisi berbeda pada broiler yang terinfeksi bakteri Salmonella sp yang meliputi kontrol P0 =Pemberian oxytetracicylin, P1 = 0,5%, P2 = 1%, P3 = 1,5%. Variabel yang diamati FCR (FeedConversion Ration) dan Persentase karkas. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberianekstrak daun Vernonia amygdalina pada broiler yang terinfeksi bakteri Salmonella sp berpengaruhsangat nyata (P<0,01) terhadap FCR dan tidak pengaruh (P>0,05) terhadap persentase karkas. Rata– rata nilai FCR P0 = 2,53b, P1 = 2,43ab, P2 = 2,07ab, P3 = 1,78a. Rata – rata nilai Persentase karkasP0 = 62,12%, P1 = 61,26%, P2 = 59,80%, P3 = 60,03%. Kesimpulan penelitian bahwa pemberianekstrak daun Vernonia amygdalina dapat menurunkan nilai FCR pada broiler terinfeksi bakteriSalmonella sp dengan dosis 0,5% - 1,5% dan perlakuan terbaik untuk menurunkan nilai FCR padadosis ekstrak daun Vernonia amygdalina 1,5%.Katakunci : Vernonia amygdalina, Salmonella sp, FCR, Karkas, Broiler
PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN PROBIOTIK ENKAPSULASI Lactobacillus salivarius PLUS MIKROMINERAL DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT DAN KOMPONEN TELUR PUYUH Umar Sahid; Umi Kalsum; Sunaryo sunaryo
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian,,ini bertujuan mengetahui dan menganalisa pengaruh probiotik Lactobacillus salivarius enkapsulasi plus mikromineral dalam pakan terhadap bobot dan komponen telur puyuh. Materi yang digunakan adalah probiotik Lactobacillus salivarius dan burung Puyuh umur 120 hari sebanyak 320 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap,,masing-masing ulangan menggunakan 20 ekor burung puyuh, dengan perlakuan A= pakan tanpa probiotik, B= 0,2 %, C= 0,4 %, dan D= 0,6 %. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian probiotik, perlakuan A= tanpa probiotik, B= 0,2%, C= 0,4%, dan D=0,6%. Setiap unit percobaan terdiri dari 20 ekor burung puyuh. Variabel yang diamati adalah berat telur dan komponen telur meliputi: berat putih telur, berat kuning telur, dan berat kerabang telur. Hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat bobot telur dan bobot putih telur. Rataan nilai (gram) pada perlakuan A = 11.055a, perlakuan B = 11.919bc, perlakuan C = 11.783b, dan perlakuan D = 12.146c. Rata-rata berat putih telur puyuh (gram) perlakuan A = 5.639a perlakuan B = 6.348b perlakuan C =6.248b dan perlakuan D =6.375b. Penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat kuning telur dan kerabang telur puyuh. Rata-rata berat kuning telur puyuh (gram) perlakuan A = 3.855 perlakuan B = 3.975 perlakuan C =3.929 dan perlakuan D = 4.162. Rata-rata berat kerabang telur puyuh (gram) pada perlakuan A = 1.549 perlakuan B =1.595 perlakuan C =1.609 dan perlakuan D =1.608. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian probiotik Lactobacillus salivarius berpengaruh positif terhadap bobot telur dan berat putih telur. Pemberian probiotik LS 0,2% telah dapat meningkatkan bobot telur dan bobot putih telur.
PENGARUH RASIO PENGGUNAAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN TEBON JAGUNG DALAM PAKAN TOTAL MIXED RATION TERHADAP PRODUKSI DAN BJ SUSU SAPI PFH Muhammad Adibul Ichsan; Umi Kalsum; Sumartono sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 4, No 02 (2021): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio penggunaan konsentrat dan hijauan tebon jagung dalam pakan Total Mixation Ration (TMR) terhadap produksi dan BJ susu sapi PFH di Desa Dadapan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi PFH berjumlah 9 ekor pada laktasi keempat. Metode penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) meliputi 3 pakan perlakuan menggunakan pakan konsentrat 20% sampai 40% dari kebutuhan bahan kering dalam pakan TMR, masing-masing perlakuan diulang  tiga kali. Adapun pakan perlakuan yaitu penggunaan berbagai level konsentrat dalam pakan TMR dengan pemberian hijauan segar secara ad libitum. Pakan konsentrat diberikan pada sapi sebelum diberi  hijauan segar. Hasil rata-rata produksi susu segar yaitu (P1) 9,49ᵃ, (P2) 12,11ᵃᵇ, (P3) 15,07ᵇ diketahui bahwa penggunaan konsentrat dan hijauan tebon jagung dalam pakan Total Mixed Ration berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi susu sapi perah PFH dan hasil rata-rata berat jenis susu segar yaitu (P1) 1,02822ᵃ, (P2) 1,02899ᵃᵇ, (P3) 1,02973ᵇ diketahui bahwa penggunaan konsentrat dan hijauan tebon jagung dalam pakan Total Mixed Ration yang di bagi dalam 3 kelompok pemberian konsentrat yaitu 20%, 30%, dan 40% berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat jenis susu segar sapi perah PFH. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan konsentrat dalam pakan Total Mixed Ration (TMR) sebesar 20% hingga 40% dari kebutuhan BK pakan dapat meningkatkan produksi dan berat jenis susu sapi perah PFH masa laktasi dan penggunaan konsentrat terbaik adalah 40% (P3) ditambah hijauan tebon jagung secara ad libitum.Kata Kunci: Sapi PFH, konsentrat, tebon jagung, produksi, berat jenis